diungkap, banyaknya butir soal untuk masing-masing bagian dan keseluruhan tes, taraf kesukaran masing-masing soal dan sebagainya.
D. TEKNIK PELAKSANAAN TES HASIL BELAJAR
Dalam praktek, pelaksanaan tes hasil belajar dapat diselenggarakan secara tertulis tes tertulis, dengan secara lisan tes lisan dan dengan tes perbuatan.
1. Teknik Pelaksanaan Tes Tertulis
Dalam melaksanakan tes tertulis ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu sebagaimana dikemukakan berikut ini.
a. agar dalam mengerjakan soal tes para peserta tes mendapat ketenangan,
seyogyanya ruang tempat berlangsungnya tes dipilihkan yang jauh dari keramaian, kebisingan, suara hiruk pikuk dan lalu lalangnya orang.
b. ruangan tes harus cukup longgar, tidak berdesak-desakan, tempat duduk diatur
dengan jarak tertentu yang memungkinkan tercegahnya kerja sama yang tidak sehat di antara peserta tes.
c. ruangan tes sebaiknya memiliki system pencahayaan dan pertukaran udara yang
baik. d.
jika dalam ruangan tes tidak tersedia meja tulis atau kursi yang memiliki alas tempat penulis, maka sebelum tes dilaksanakan hendaknya sudah disiapkan alat
berupa alat tulis yang terbuat dari triplex, hardboard atau bahan lainnya. e.
agar peserta tes dapat memulai mengerjakan soal tes secara bersamaan, hendaknya lembar soal-soal tes diletakkan secara terbalik.
f. dalam mengawasi jalannya tes, pengawas hendaknya berlaku wajar.
g. sebelum berlangsungnya tes, hendaknya sudah ditentukan lebih dahulu sanksi yang
dapat dikenakan kepada peserta tes yang berbuat curang. h.
sebagai bukti mengikuti tes, harus disiapkan daftar hadir yang harus ditandatangani oleh seluruh peserta tes.
i. jika waktu yang ditentukan telah habis, hendaknya peserta tes diminta untuk
menghentikan pekerjaannya dan secepatnya meninggalkan ruangan tes. j.
untuk mencegah timbulnya berbagai kesulitan di kemudian hari, pada Berita Acara Pelaksanaan Tes harus dituliskan secara lengkap, berapa orang peserta tes yang
hadir dan siapa yang tidak hadir, dengan menuliskan identitasnya nomor urut, nomor induk, nomor ujian, nama dan sebagainya, dan apabila terjadi
penyimpangan-penyimpangan atau kelainan-kelainan harus dicatat dalam berita acara pelaksanaan tes tersebut.
2. Teknik Pelaksanaan Tes Lisan
Beberapa petunjuk praktis berikut ini kiranya akan dapat dipergunakan sebagai pegangan dalam pelaksanaan tes lisan.
a. sebelum tes lisan dilaksanakan, seyogyanya pemberi tes guru sudah melakukan
inventarisasi berbagai jenis soal yang akan diajukan kepada peserta tes dalam tes lisan tersebut.
b. setiap butir soal yang telah ditetapkan untuk diajukan dalam tes lisan itu, juga
harus disiapkan sekaligus pedoman atau ancar-ancar jawaban betulnya. c.
jangan sekali-kali menentukan skor atau nilai hasil tes lisan setelah seluruh peserta tes menjalani tes lisan. Skor atau nilai hasil tes lisan harus sudah dapat ditentukan
di saat masing-masing peserta tes selesai dites. d.
tes hasil belajar yang dilaksanakan secara lisan hendaknya jangan sampai menyimpang atau berubah arah dari evaluasi menjadi diskusi.
e. dalam rangka menegakkan prinsip obyektivitas dan prinsip keadilan, dalam tes
yang dilaksanakan secara lisan itu, pemberi tes guru hendaknya jangan sekali- kali memberikan angin segar atau memancing-mancing dengan kata-kata,
kalimat-kalimat atau kode-kode tertentu yang sifatnya menolong peserta tes tertentu alasan kasihan atau karena pemberi tes guru menaruh rasa simpati
kepada peserta tes yang ada dihadapinya itu. f.
tes lisan harus berlangsung secara wajar. g.
sekalipun acapkali sulit untuk dapat diwujudkan, namun sebaiknya pemberi tes guru mempunyai pedoman atau ancar-ancar yang pasti.
h. pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam tes lisan hendaknya dibuat bervariasi.
i. sejauh mungkin dapat diusahakan agar tes lisan itu berlangsung secara individual
satu demi satu.
3. Teknik Pelaksanaan Tes Perbuatan
Tes perbuatan pada umumnya digunakan untuk mengukur taraf kompetensi yang bersifat keterampilan psiko-motorik, di mana penilaiannya dilakukan terhadap
proses penyelesaian tugas dan hasil akhir yang dicapai oleh peserta tes setelah
melaksanakan tugas tersebut. Dalam melaksanakan tes perbuatan itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemberi tes guru:
a. pemberi tes guru harus mengamati dengan secara teliti, cara yang ditempuh oleh
peserta tes dalam menyelesaikan tugas yang telah ditentukan. b.
agar dapat dicapai kadar obyektivitas setinggi mungkin, hendaknya pemberi tes guru jangan berbicara atau berbuat sesuatu yang dapat mempengaruhi peserta tes
yang sedang mengerjakan tugas tersebut. c.
dalam mengamati peserta tes yang sedang melaksanakan tugas itu, hendaknya pemberi tes guru telah menyiapkan instrumen berupa lembar penilaian yang di dalamnya telah
ditentukan hal-hal apa sajakah yang harus diamati dan diberikan penilaian.
E. PEMANFAATAN HASIL TES