Motivasi yang Diberikan Trainer

92 bisnis online, dan berdiskusi tentang pemecahan masalah terkat dengan bisnis online yang mereka jalankan.

b. Motivasi yang Diberikan Trainer

Motivasi yang diberikan oleh trainer adalah dengan cara mengubah cara pandang pesertanya, memotivasi mereka dengan menjadi sukses dengan cara cepat dan masuk akal. Peserta pelatihan tidak perlu membuang waktu mereka untuk memasarkan produknya ke pasaran. Tersedianya media internet yang ada akan memudahkan mereka untuk mendapatkan konsumen yang membutuhkan produk- produk mereka. Ditambah dengan materi pengoptimasian bisnis melalui jaringan internet yang menambah kemudahan para peserta pelatihan berinteraksi dengan konsumen. Adapun kerangka berpikir untuk menumbuhkan motivasi menurut Haris Mujiman 2006: 212, ”Kerangka berpikir untuk mengidentifikasi teknik penumbuhan motivasi adalah: Kalau partisipan tahu gunanya ikut dalam program pelatihan; kalau ia membutuhkan hasil yang dijanjikan oleh program; kalau ia merasa mampu melakukan kegiatan- kegiatan yang dituntut oleh program; dan dengan demikian ia merasa senang mengikuti program pelatihan; maka motivasi belajar yang terbentuk akan cukup kuat, sehingga ia akan memutuskan untuk belajar. Apabila kegiatan belajar sudah berjalan dan ia merasa dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik; sehingga hasil belajarnya baik; dan puas dengan hasil itu; maka ia akan tetap atau lebih termotivasi untuk melakukan kegiatan belajar dalam pelatihan dan mengembangkannya lebih lanjut dalam bentuk kegiatan belajar yang mandiri”. Trainer selalu menekankan kata ”time is lucky” yang bermakan memanfaatkan waktu yang ada guna kesuksesan bisnis yang mereka 93 bangun. Para peserta harus mengunakan waktu dengan efektif dan efisien dalam mengembangkan bisnis. Trainer juga memaparkan pengalaman keberhasilan dalam menjalankan bisnis online-nya dengan cara pengoptimasian. Sehingga para peserta mengetahui lebih dalam gunanya mengikuti pelatihan dan senang dalam mengikuti pelatihan pada setiap materi yang disampaikan oleh trainer. Kebutuhan mereka akan pengetahuan tentang optimasi bisnis melalui jaringan internet adalah modal dasar mereka dalam mengikuti setiap proses dalam pelaksanaan pelatihan. Maslow dalam Hadari Nawawi 2005: 353 mengungkapkan bahwa kebutuhan diartikan sebagai kekuatan atau tenaga yang menghasilkan dorongan bagi individu untuk melakukan kegiatan, agar dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan tersebut. Para peserta adalah pengusaha kecil yang ingin mengembangkan usahanya melalui jaringan internet. Maka pengetahuan tentang pengoptimasian bisnis melalui jaringan internet merupakan kebutuhan yang berguna untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha yang mereka miliki. Menurut Rooijakkersd dalam Suprijanto 2007 : 41 motivasi jangka pendek berupa minat untuk belajar pada saat itu, dan motivasi jangka panjang dapat berupa keinginan mendapat nilai ujian yang baik, keingian berprestasi, dan sebagainya. Motivasi yang diberikan trainer kepada peserta pelatihan adalah motivasi jangka pendek. Trainer menumbuhkan minat untuk belajar dalam proses pelaksanaan 94 pelatihan. Motivasi jangka panjang tergantung pada masing-masing individu peserta pelatihan ketika mereka merasakan dampak dari pelatihan setelah mereka mengikutinya. Kesadaran akan kebutuhan untuk pengetahuan dipergunakan oleh pelatihan secara memaksimal untuk memotivasi para peserta dalam pelaksanaan pelatihan. Dan dengan adanya kesadaran akan kebutuhan ini menjadikan para peserta berperan aktif dalam setiap proses kegiatan pelatihan.

c. Evaluasi yang Dilakukan dalam Proses Pelatihan