Kajian Pendidikan sebagai Sistem

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pendidikan sebagai Sistem

Dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan adanya sistem sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang sesuai dengan UU No 2 tentang pendidikan nasional yaitu sistem pendidikan masyarakat, bangsa dan Negara. Proses pendidikan terjadi apabila antara unsur atau komponen pendidikan yang ada didalam upaya pendidikan itu saling berhubungan secara fungsional dalam satu kesatuan yang terpadu. Pengertian sistem menurut Amirin dalam Umar Tirtarahardja L. S. La Sulo 2005: 57-58 adalah sebagai berikut: “1. Sistem adalah suatu kebulatan yang komples atau terorganisir, suatu himpinan atau paduan hal-hal atau yang membentuk suatu kebulatan; 2. Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan; 3. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsisten yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Dari pengertian di atas menurut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa poin pertama menekankan soal wujud sistem. Poin kedua menaruh pengertian pada fungsi komponen yang saling berkaitan dengan tujuan sistem. Poin ketiga menampilkan unsur rencana disamping kaitan antara komponen dan tujuan dari sistem. Menurut Umar Tirtarahardja L.S. La Sulo 2005: 58, sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen-komponen tersebut merupakan suatu keterkaitan dan saling 14 mempengaruhi dalam terbentuknya suatu sistem dengan fungsi masing- masing yang berbeda. Komponen-komponen tersebut memiliki fungsi yang terarah, bekerja bersama untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Pendekatan sistem pendidikan terdiri dari unsur-unsur atau komponen- komponen yaitu raw input, instrumental input, environmental input, proses pendidikan dan output. Menurut Musaheri 2007: 55, Raw input adalah masukan utama pendidikan yang berupa peserta didik. Peserta didik adalah unsur masukan yang utama yang mendapatkan perlakuan dalam proses pendidikan kan perlakuan dalam proses pendidikan secara proporsional agar masukan tersebut mendapat pemberdayaan yang pada gilirannya dapat mandiri ditengah-tengah lingkungannya. Musaheri 2007: 55 mengemukakan bahwa, Instrumental input adalah alat masukan pendidikan yang berupa tujuan pendidikan, kurikulum, fasilitas dan media pendidikan, sistem administrasi dan supervisi, sistem penyampaian, tenaga pendidik, sistem evaluasi dan bimbingan konseling. Perencanaan pendidikan mengenai instrumental input diperhatikan dengan seksama dan disusun secara sistematis sehingga menjadi sistem yang baku dalam proses pendidikan. Kurikulum dan evaluasi pendidikan disusun dengan kebutuhan peserta didik dan tenaga pengajar adalah orang yang mengerti dan paham tentang materi pendidikan yang akan diajarkan serta mengerti tentang psikologi pendidikan. Fasilitas dan media pendidikan juga harus disesuaikan dengan materi yang ada dalam kurikulum yang telah disusun guna membatu 15 pemahaman peserta didik dalam proses pendidikan. Diharapkan komponen- komponen dalam instrumental input dapat bersinergis dengan baik sehingga penyelenggaraan pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan. Unsur pendidikan yang ketiga adalah environmental input. Musaheri 2007: 56 mengatakan bahwa, Environmental input adalah masukan dari aspek lingkungan yang keberadaannya merupakan faktor penting dalam penyelenggaraan pendidikan berupa ekologi atau alam sekitar, masyarakat, dan keluarga, serta media massa. Lingkungan berperan penting dalam perencanaan dalam terselenggaranya pendidikan. Lingkungan dapat medukung lancarnya proses pendidikan yang akan dijalankan. Lingkungan tidak hanya mencakup tempat penyelenggaraan pendidikan namun semua yang ada didalam lingkungan akan membantu pembentukan peserta didik dalam mengolah informasi dalam pendidikan. Input-input yang telah dirancang atau disusun secara matang tersebut dilanjutkan pada tahap proses pendidikan. Musaheri 2007: 56 mengatakan bahwa, proses pendidikan adalah proses pendidikan yang merupakan interaksi antara raw input dengan instrumental input serta environmental input. Proses pendidikan ini yang sangat esensial untuk melahirkan output pendidikan yang berguna. Dalam proses pendidikan, antara raw input, instrumental input dan environmental input saling mempengaruhi dalam proses pembentukan output yang ingin dihasilkan dalam sebuah pendidikan. Antara input-input tersebut tidak dapat dipisahkan dalam pendidikan yang nantinya akan berpengaruh pada proses pendidikan. 16 Setelah dilaksanakannya proses pendidikan maka diharapkan akan tercipta output yang sesuai dengan tujuan dari pendidikan. Musaheri 2007: 56 berpendapat bahwa, Output merupakan keluaran berupa lulusan dari satuan pendidikan yang siap terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Output berkaitan dengan peserta didik yang dihasilkanoleh proses pendidikan yang dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan bisa menjadi pribadi yang mandiri serta mempunya wawasan dan pengetahuan lebih luas. Balikan dari hasil output pendidikan merupakan umpan balik yang dapat dijadikan informasi sebagai bahan untuk mengadakan evaluasi terhadap kondisi raw input, instrumental input dan environmental input guna usaha perbaikan pendidikan dimasa depan. Pendidikan sebagai sistem ini dapat diartikan bahwa proses pendidikan memerlukan interaksi komponen- komponen yang berperan aktif, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.

B. Kajian Pelatihan