2.1.2 Aspek-Aspek Kemandirian
Menurut Masrun 1986 mengatakan bahwa orang yang mandiri mempunyai ciri:
a. Bebas bertindak, ditunjukkan dengan aktivitas sendiri, tindakan yang
dilakukan atas kehendaknya sendiri, bukan karena orang lain dan tidak tergantung orang lain.
b. Kemandirian diri atau aspek percaya diri, ditunjukkan rasa percaya
terhadap kemampuan diri sendiri, menerima diri sendiri, memperoleh kepuasan dari usaha sendiri dan tidak mudah terpengaruh oleh orang
lain. c.
Inisiatif, ditunjukkan dengan mempunyai kreatifitas, mempunyai ide-ide atau gagasan sendiri, menyukai hal-hal baru, suka mencoba-coba dan
tidak suka meniru orang lain. d.
Pengendalian diri ditunjukkan dengan cara mampu mengendalikan emosi, mampu mengendalikan tindakan, menyukai penyelesaian masalah
secara damai, berpikir dulu sebelum bertindak dan mampu mendisiplinkan diri.
e. Progresif dan ulet ditunjukkan dengan adanya usaha untuk mengejar
prestasi, tidak mudah menyerah dalam menghadapi masalah, tekun dalam usaha mengejar pretasi, mempunyai rencana untuk mewujudkan
harapannya, melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuan dan menyukai hal-hal yang menantang.
10
2.1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian
Ali dan Asrori 2008 mengemukakan bahwa ada sejumlah faktor yang sering disebut sebagai korelat bagi perkembangan kemandirian, yaitu
sebagai berikut: a.
Gen atau keturunan orang tua Orang tua yang memiliki kemandirian yang tinggi seringkali
menurunkan anak yang memiliki kemandirian pula. b.
Pola asuh orang tua Cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan mempengaruhi
perkembangan kemandirian anak. Orang tua yang terlalu banyak melarang kepada anaknya tanpa disertai dengan penjelasan yang rasional
akan menghambat perkembangan kemandirian anak. Sebaliknya, orang tua yang menciptakan suasana aman dalam interaksi keluarganya akan
dapat mendorong kelancara perkembangan anak. c.
Sistem pendidikan di sekolah Proses pendidikan di sekolah yang tidak mengembangkan
demokratis pendidikan dan cenderung menekankan indroktriasi tanpa argumentasi akan menghambat perkembangan kemandirian. Demikian
pula dengan proses pendidikan yang banyak menekankan pentingnya pemberian sanksi atau hukuman juga dapa menghambat perkembangan
kemandirian dan sebaliknya jika proses pendidikan yang banyak menekankan pentingnya penghargaan terhadap potensi anak, pemberian
11
reward dan penciptaan kompetisi positif akan memperlancar perkembangan kemandiriannya.
d. Sistem kehidupan di masyarakat
Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hierarki struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta
kurang menghargai manifestasi potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian remaja
sebaliknya, apabila lingkungan masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi remaja dalam bentuk berbagai kegiatan dan tidak terlalu
hierarkis akan merangsang dan mendorong perkembangan kemandiriannya.
2.1.4 Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian