Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian

reward dan penciptaan kompetisi positif akan memperlancar perkembangan kemandiriannya. d. Sistem kehidupan di masyarakat Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya hierarki struktur sosial, merasa kurang aman atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian remaja sebaliknya, apabila lingkungan masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi remaja dalam bentuk berbagai kegiatan dan tidak terlalu hierarkis akan merangsang dan mendorong perkembangan kemandiriannya.

2.1.4 Tingkatan dan Karakteristik Kemandirian

Ali dan Asrori 2008 mengutip pendapat Lovinger tentang tingkatan kemandirian beserta ciri-cirinya sebagai berikut: a. Tingkatan pertama adalah tingkat impulsif dan melindungi diri. Ciri dari tingkatan ini adalah peduli terhadap kontrol dan keuntungan yang dapat diperoleh dari interaksinya dengan orang lain. Mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistik. Berpikir tidak logis dan tertegun pada cara berpikir tertentu. Cenderung melihat kehidupan sebagai zero-sum game. Cenderung menyalahkan dan mencela orang lain serta lingkungannya. 12 b. Tingkatan kedua adalah tingkat komformistik. Ciri dari tingkatan adalah peduli terhadap penampilan diri dan penerimaan sosial. Cenderung berpikir strereotype dan klise. Peduli akan konformitas terhadap aturan eksternal. Bertindak dengan motif yang dangkal untuk memperoleh pujian. Menyamakan diri dalam ekspresi emosi dan kurangnya intropeksi. Perbedaan kelompok didasarkan atas ciri-ciri eksternal. Takut tidak diterima kelompok. Tidak sensitif terhadap keindividualan. Merasa berdosa jika melanggar aturan. c. Tingkatan ketiga adalah tingkat sadar diri. Ciri dari tingkatan ini adalah Mampu berpikir alternatif dan memikirkan cara hidup. Peduli untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada. Melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi. Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah. Penyesuaian terhadap situasi dan peranan. d. Tingkatan keempat adalah tingkat saksama conscientious. Ciri dari tingkatan ini adalah bertindak atas dasar nilai-nilai internal. Mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan. Mampu melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif diri sendiri maupun orang lain. Sadar akan tanggung jawab dan mampu melakukan kritik dan penilaian diri. Peduli akan hubungan mutualistik. Memiliki tujuan jangka panjang. Cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial. Berpikir lebih kompleks dan atas dasar pola analitis. 13 e. Tingkatan kelima adalah tingkat individualistis Ciri dari tingkatan ini adalah Peningkatan kesadaran individualitas. Kesadaran akan konflik emosional antara kemandirian dengan ketergantungan. Menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan orang lain. Mengenal eksistensi perbedaan individual. Mampu bersikap toleran terhadap pertentangan dalam kehidupan. Membedakan kehidupan internal dengan kehidupan luar dirinya. Mengenal kompleksitas diri. Peduli akan perkembangan dan masalah-masalah sosial. f. Tingkatan keenam adalah tingkat mandiri. Ciri dari tingkatan ini adalah Memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan. Cenderung bersikap realistik dan objektif terhadap diri sendiri maupun orang lain. Peduli terhadap pemahaman abstrak, seperti keadilan sosial. Mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan. Toleran terhadap ambiguitas. Peduli terhadap pemenuhan diri. Ada keberanian untuk menyelesaikan konflik internal. Responsif terhadap kemandirian orang lain. Sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain. Mampu mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan dan keceriaan. 2.2 Bimbingan Kelompok 2.2.1 Pengertian Bimbingan Kelompok

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemandirian Remaja di Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Utomo Boyolali dengan Permainan Simulasi T1 132009079 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemandirian Remaja di Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Utomo Boyolali dengan Permainan Simulasi T1 132009079 BAB IV

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemandirian Remaja di Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Utomo Boyolali dengan Permainan Simulasi T1 132009079 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemandirian Remaja di Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Utomo Boyolali dengan Permainan Simulasi

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemandirian Remaja di Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Utomo Boyolali dengan Permainan Simulasi

0 0 89

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Intern Pada KSP Pamardi Utomo Unit Ungaran T1 162010026 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Intern Pada KSP Pamardi Utomo Unit Ungaran T1 162010026 BAB II

0 1 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Intern Pada KSP Pamardi Utomo Unit Ungaran T1 162010026 BAB IV

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengendalian Intern Pada KSP Pamardi Utomo Unit Ungaran T1 162010026 BAB V

0 0 4

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Pariwisata Kabupaten Boyolali T1 BAB II

0 0 17