Jadi dapat disimpulkan bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sejumlah individu
dalam bentuk kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas topik tertentu yang dipimpin oleh pemimpin kelompok bertujuan
menunjang pemahaman, pengembangan dan pertimbangan pengambilan keputusan atau tindakan individu.
2.2.2 Manfaat Bimbingan Kelompok
Melalui bimbingan kelompok menurut Slameto dalam Nursalim dan Suradi, 2002 diperoleh keuntungan sebagai berikut:
a. Anak dapat mengenal dirinya melalui hidup bergaul dengan teman lain,
sehingga dapat mengukur kemampuan dirinya lebih pandai atau kurang, sehingga anak lalu mengambil sikap bagaimana kalau lebih dan
bagaimana kalau kurang. b.
Dalam interaksi sosial terpengaruh sifat dan sikapnya menjadi baik, misalnya mempunyai rasa toleransi, menghargai pendapat orang lain,
kerjasama yang baik, tanggung jawab, disiplin, kreatif, saling mempercayai dan sebagainya.
c. Dapat mengurangi rasa malu, agresif, penakut, emosional, pemarah,
emosional dan sebagainya. d.
Dapat mengurangi ketegangan emosional, konflik, frustasi. e.
Dapat mendorong anak lebih gairah di dalam melaksanakan tugas, suka berkorban kepada kepentingan orang lain, suka menolong, bertindak
teliti dan hati-hati.
16
2.2.3 Ciri-Ciri Bimbingan Kelompok
Menurut Nursalim dan Suradi 2002 dalam kehidupan sebuah kelompok dinilai baik atau kurang baik, terdapat lima hal yang perlu
diperhatikan, yaitu: 1.
Saling hubungan yang dinamis antar anggota Dalam hubungan yang saling dinamis antar anggota kelompok,
menunjuk pada suasana antar hubungan itu sendiri, khususnya suasana perasaan yang tumbuh di dalam kelompok itu sendiri. Suasana perasaan
yang dimaksud seperti rasa diterima atau ditolak, rasa senang dan benci, rasa berani.
2. Tujuan bersama
Tujuan bersama adalah pusat dari kegiatan kehidupan kelompok. Tujuan yang nyata hendak dimengerti dan diterima oleh semua anggota
kelompok, sehingga mereka benar-benar mengarahkan dan mewujudkan diri masing-masing sesuai dengan tujuan itu. Tanpa adanya tujuan
bersama yang jelas, dimengerti dan diterima, maka kelompok itu akan kacau, bahkan para anggota merasa tidak menentu dan suasana
mencekampun dapat terjadi. 3.
Hubungan antara besarnya kelompok dengan sifat kelompok Adanya hubungan langsung antar besarnya kelompok dengan sifat
kelompok itu. Misalnya:
17
a. Kelompok yang terdiri atas 2 individu adalah kelompok paling ideal
untuk tercapainya keakraban, kekurangannya bila terjadi pertentangan pendpat diantara kedua individu.
b. Kelompok yang terdiri atas 3 individu. Dinamika saling hubungan
diantara mereka dapat tumbuh subur, hanya bahayanya bila dua indivisu siantaranya membentuk klik, maka yang seorang akan
menjadi terisolir. c.
Kelompok yang terdiri 4-8 individu. Kelompok ini termasuk kelompok sedang. Kelompok ini tergolong baik untuk melaksanakan
hubungan kelompok. Tanpa dipimpin oleh konselor, kelompok dapat memilih pimpinannya sendiri atau setidaknya dapat menentukan
aturan-aturan sendiri yang dapat dijadikan pegangan untuk semua anggota.
d. Kelompok yang terdiri 8-30 individu adalah kelompok yang baik
untuk tujuan pendidikan tertentu, misalnya: latihan kepemimpinan. 4.
Iktikad dan sikap para anggota Itikad baik dalam arti tidak mau menang sendiri, tidak sekedar
menanggapi atau menyerang pendapat orang lain adalah sangat penting dalam kehidupan kelompok. sikap para anggota yang dimaksud bahwa
setiap anggota dapat memberi waktu dan kesempatan pada anggota lain untuk mengemukakan pendapat secara leluasa. Jika sikap ini
berkembang, maka kehidupan kelompok yang baik dapat tumbuh dan
18
sebaliknya jika dalam kelompok itu para anggotanya merasa terpaksa berada dalam kelompok, maka kehidupan kelompok tidak akan tumbuh.
5. Kemampuan mandiri
Setiap anggota kelompok tidak begitu saja terbawa oleh pendapat orang lain. Dalam kelompok, anggota diharapkan dapat mengembangkan
diri dan mewujudkan dirinya masing-masing. Namun perlu diingat bahwa dalam rangka mengembangkan diri dan mewujudkan tersebut tidak boleh
melanggar unsure itikat dan sikap kehidupan kelompok.kehadiran setiap anggota kelompok perlu disertai dengan sikap tenggang rasa yang selaras,
serasi dan seimbang
2.2.4 Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok