42
Siklus II
Siklus  kedua  ini  dilaksanakan  apabila  siklus  pertama  belum  mencapai indikator  keberhasilan  yang  diinginkan.  Kegiatan  yang  dilaksanakan  pada  siklus
kedua  ini  bertujuan  untuk  memperbaiki  permasalahan-permasalahan  yang  terjadi atau  ditemukan  pada  siklus  pertama.  Tahap-tahap  yang  dilakukan  pada  siklus
kedua ini juga sama dengan tahap-tahap  yang dilaksanakan pada siklus pertama. Kreativitas  anak  pada  kegiatan  mencetak  pada  siklus  kedua  diharapkan  dapat
mencapai hasil yang lebih optimal daripada siklus pertama.
C. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi  penelitian  dilakukan  di  TK  Pertiwi  Caturharjo,  Ngaglik, Caturharjo, Sleman.
2. WaktuSetting Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada Tahun Ajaran 20132014 tepatnya bulan April  dengan  setting  penelitian  dilakukan  di  dalam  kelas  ketika  pembelajaran
sedang berlangsung.
D. Subyek Penelitian
Dalam  penelitian  ini  subyek  penelitian  diambil  dari  peserta  didik kelompok B3 di TK Pertiwi Caturharjo yang berjumlah 19 anak, 10 laki-laki dan
9  perempuan.  Peneliti  memilih  kelompok  B3  untuk  dijadikan  sebagai  subyek penelitian  ini,  karena  kelompok  B3  kreativitas  dalam  kegiatan  mencetak  belum
berkembang secara optimal .
Selain itu anak kelompok B3 sebagian besar memiliki kemampuan  kreativitas  yang  masih  rendah.  Dari  jumlah  total  19  anak  di  kelas,
43
sebanyak  15  anak  memiliki  kemampuan  krearivitas  yang  masih  rendah.  Obyek penelitian  dalam  penelitian  ini  adalah  kemampuan  kreativitas  mencetak  pada
anak.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode  pengumpulan  data  adalah  cara-cara  yang  dapat  digunakan  oleh peneliti  untuk  mengumpulkan  data  Suharsimi,  2005:  100.  Pengumpulan  data
dapat  dilakukan  dalam  berbagai  setting,  berbagai  sumber,  dan  berbagai  cara Sugiyono, 2007: 193.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak. Metode- metode  yang  digunakan  untuk  mengumpulkan  data  pada  penelitian  ini  agar
mencapai tujuan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1 Metode Observasi
Metode  obeservasi  adalah  pengamatan  dan  pencatatan  secara  sistematik terhadap  gejala  yang  tampak  pada  objek  penelitian.  Sugiyono  2007:  203
menyebutkan  bahwa  teknik  pengumpulan  data  dengan  observasi  memiliki  ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik  yang lain. Secara lanjut Sugiyono
2007:  203  menyebutkan  teknik  observasi  ini  digunakan  apabila  penelitian berkenaan  dengan  perilaku  manusia,  proses  kerja,  gejala-gejala  alam,  dan
responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi partisipatif.
Menurut  Sugiyono  2007:  310 observasi  partisipatif  adalah,  “peneliti  terlibat
dengan  kegiatan  sehari-hari  orang  yang  sedang  diamati  atau  yang  digunakan sebagai sumber data penelitian.” Dalam suatu lembaga pendidikan peneliti dapat
44
berperan  sebagai  guru,  ia  dapat  mengamati  bagaimana  perilaku  murid  dalam pembelajaran, dan bagaimana semangat murid dalam pembelajaran.
Dalam  penelitian  ini  observasi  dilakukan  di  dalam  kelas  B3.  Observasi dilakukan  selama  proses  pembelajaran  berlangsung  untuk  mengetahui  kreativitas
anak  melalui  kegiatan  mencetak.  Kegiatan  observasi  ini  menjadi  lebih  mudah dengan  menggunakan  lembar  observasi  checklist  sebagai  instrumen  penelitian.
Peneliti  melakukan  observasi  pada  setiap  proses  kegiatan  mencetak  dengan menggunakan  lembar  observasi  yang  telah  tersusun.  Observasi  yang  dilakukan
adalah mengamati aspek kreativitas anak, diantaranya aspek fluency kelancaran, originality keaslian dan sensitivity kepekaan.
2 Wawancara Interview
Wawancara  Interview  adalah  alat  pengumpul  informasi  dengan  cara mengajukan  sejumlah  pertanyaan  secara  lisan  dan  dijawab  dengan  lisan  juga.
Ketika  mengajukan  sejumlah  pertanyaan  ini  dilakukan  kontak  langsung  anatara pencari  informasi  interviewer  dengan  sumber  informasi  interviewee.
Wawancara  dilakukan  untuk  mengetahui  hal-hal  yang  kurang  bisa  diamati  pada saat  observasi  Acep  Yoni,  2010:  172.  Dalam  penelitian  ini  jenis  wawancara
yang  akan  dilakukan  adalah  wawancara  tak  berstruktur  unstructured  interview yaitu  wawancara  yang  bebas,  dimana  peneliti  tidak  menggunakan  pedoman
wawancara  yang  tersusun  secara  sistematis  dan  lengkap  untuk  pengumpulan datanya Sugiyono, 2006: 320.
Peneliti  melakukan  wawancara  pada  setiap  anak  untuk  mengetahui perkembangan  aspek  kreativitas  yang  dimiliki  oleh  setiap  anak,  yang  dilakukan
45
pada  saat  proses  kegiatan  mencetak  berlangsung.  Peneliti  bertanya  kepada  anak satu  per  satu  selama  kegiatan  mencetak  berlangsung  untuk  mengetahui  fluency
kelancaran  anak  dalam  menceritakan  tentang  apa  yang  dia  cetak,  flexibility keluwesan, dan elaboration keterperincian.
F. Instrumen Penelitian