15
mengemukakan pendapat secara bebas, memiliki pemikiran yang berdaya untuk menghasilkan suatu karya, dan tidak kehabisan akal dalam memecahkan
berbagai masalah; Flexibility keluwesan yang bersangkutan dengan fleksibel dalam berpikir dan merespon; Originality keaslian yaitu mempunyai
pendapat sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang lain, kaya akan inisiatif, memiliki gagasan orisinal; Elaboration keterperincian selalu ingin tahu, dan
memiliki minat yang luas; dan Sensitivity kepekaan memiliki kesadaran etika moral dan estetik yang tinggi.
4. Teori Kognitif Anak
Sesuai dengan teori perkembangan kognitif Piaget dalam Samsunuwiyati Mar’at, 2007: 130, perkembangan kognitif pada masa awal kanak-kanak
dinamakan tahap praoperasional praoperational stage pada usia 2-7 tahun. Menurut Paul Suparno 2007:
67, “unsur yang menonjol dalam tahap ini adalah mulai digunakannya bahasa simbolis, yang berupa g
ambaran dan bahasa ucapan.” Dengan menggunakan bahasa maka kemampuan intelegensi anak akan semakin
maju, anak mampu berbicara tentang suatu hal tanpa dibatasi oleh waktu dan dapat membicarakan beberapa hal dalam waktu yang bersamaan. Bahasa ini
memacu perkembangan pemikiran anak karena ia sudah dapat menggambarkan sesuatu dengan bentuk yang lain.
H. Abu Ahmadi Munawar Sholeh 2005: 92 juga mengungkapkan tentang perkembangan pikiran intellect anak pada dasarnya berhubungan erat
dengan perkembangan bahasa. Perkembangan pikiran anak dapat dilihat dari perkembangan menyusun pendapatgagasan dari anak. Anak yang berusia 5 tahun
16
sudah dapat menyusun kesimpulan analogi sederhana, misalnya: ibu makan karena lapar, dan ketika suatu saat dia melihat adiknya makan, kesimpulan analogi
yang diambil adalah: adik sedang lapar H. Abu Ahmadi Munawar Sholeh, 2005:93. Pada masa ini penguasaan kosa kata anak juga mengalami peningkatan
Samsunuwiyati Mar’at, 2007: 139.
Kecerdasan dan kreativitas memiliki kaitan yang erat walaupun tidak mutlak. Menurut Euis Kurniati Yeni Rachmawati 2010: 19 orang yang kreatif
dapat dipastikan ia orang yang cerdas, namun tidak selalu orang yang cerdas pasti kreatif. Anak yang kreatif adalah anak yang memiliki kemampuan berpikir
divergen, yaitu mampu untuk memikirkan bermacam-macam kemungkinan jawaban, bermacam-macam gagasan dalam memecahkan suatu masalah dan tidak
hanya satu Utami Munandar, 199: 51. Pada umumnya anak sulit untuk berkonsentrasi pada suatu kegiatan dalam
jangka waktu yang lama Sofia Hartati, 2005: 11. Menurut Berg dalam Sofia Hartati, 2005: 11 sepuluh menit adalah waktu yang wajar bagi anak usia sekitar 5
tahun untuk dapat duduk dan memperhatikan sesuatu secara nyaman. Berbeda dengan anak yang kreatif, anak kreatif akan mengeksplorasi, bereksperimen,
memanipulasi, dan memainkannya bisa lebih lama dari rentan perhatian anak pada umumnya Suratno, 2005: 12. Dalam sebuah penelitian disebutkan tentang
perbedaan rentang perhatian anak yang kreatif dan kurang kreatif. Dalam Suratno 2005: 12 anak yang kreatif akan memiliki rentang perhatian sekurang-kurangnya
sampai dengan 30 menit bahkan lebih, hingga 60 menit bahkan lebih. Berdasarkan
17
lamanya rentang perhatian anak ini menunjukkan bahwa anak yang kreatif tidak mudah bosan seperti halnya anak yang kurang kreatif.
Jadi, kemampuan kognitif dan perkembangan bahasa saling berkaitan dalam kemampuan berpikir dan kemampuan anak untuk mengungkapkan apa
yang ada di dalam pikirannya. Dalam kreativitas, perkembangan kognitif dan bahasa yang baik maka anak dapat memiliki dan mengungkapkan kelima aspek
yaitu fluency kelancaran dalam mengungkapkan ide, flexibility keluwesan dalam menghasilkan berbagai ide, elaboration keterperincian mengungkapkan
ide secara rinci, originality keaslian dalam menghasilkan ide dan sensitivity kepekaan dalam menangkap permasalahan. Kemampuan rentang perhatian anak
kreatif dapat lebih lama dibandingkan anak yang kurang kreatif, karena anak yang kreatif akan mengeksplorasi hal baru yang dia temui.
5. Tujuan Pengembangan Kreativitas