46
pengamatan.  Dalam  penelitian  ini  lembar  observasi  disusun  untuk  menjadi pedoman pengamatan kemampuan kreativitas yang dimiliki oleh siswa kelompok
B.
2 Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara disusun untuk menjadi pedoman oleh peneliti dalam melakukan  penelitian  agar  peneliti  lebih  terarah  ketika  melakukan  wawancara
yang  berkaitan  dengan  kreativitas  anak  kelompok  B.  Pedoman  wawancara  ini berisi  tentang  kisi-kisi  pertanyaan  yang  akan  diajukan  kepada  subyek  penelitian
yaitu  siswa.  Dalam  penelitian  ini  menggunakan  wawancara  tidak  berstruktur unstructured  interview.  Menurut  Sugiyono  2007:  320  wawancara  tidak
berstruktur  yaitu  wawancara  menggunakan  pedoman  wawancara  berupa  garis- garis besar permasalahan yang akan dinyatakan.
G. Teknik Analisis Data
Kegiatan analisis data dalam penelitian tindakan kelas untuk membuktikan tentang meningkat atau tidaknya perbaikan setelah dilakukan penelitian tindakan.
Sesuai  dengan  karakteristik  serta  bentuk  hipotesis  PTK,  analisis  data  diarahkan untuk  menemukan  upaya  yang  dilakukan  guru  dalam  meningkatkan  proses  dan
hasil belajar anak. Data yang telah terkumpul dikelompokkan menjadi dua, yaitu data  kualitatif  dan  data  kuantitatif.  Data  kualitatif  yaitu  data  yang  berupa  data
yang  memberikan  informasi  mengenai  suatu  keadaan  melalui  pernyataan  atau kata-kata,  sedangkan  data  kuantitatif  adalah  data  yang  menggambarkan  suatu
informasi yang berwujud angka-angka.
47
Dalam penelitian ini metode analisis data  yang digunakan adalah  analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskripsi kualitatif adalah sebuah
predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan dan ukuran kualitas, sedangkan metode  deskriptif  kuantitatif  adalah  metode  yang  menggunakan  pengukuran
dengan presentase angka Suharsimi, 2005: 269. Untuk
mengetahui ketuntasan
belajar, data
dianalisis dengan
menggunakan statistik desktriptif kuantitatif. Cara menghitung dalam analisis data kemampuan  kreativitas  anak  dapat  menggunakan  rumus  berikut  ini  Acep  Yoni,
dkk, 2010: 176.
Kemudian  data  yang  diperoleh  dintepretasikan  ke  dalam  4  tingkatan berdasarkan  rujukan  dari  Acep  Yoni  2012:  175-176  dan  dalam  penelitian  ini
peneliti  mengelompokkan  hasil  kreativitas  anak  sesuai  dengan  perkembangan aspek-aspek kreativitas yang dicapai oleh anak ke dalam empat kategori, yaitu:
Tabel 1. Kriteria Ketuntasan Kemampuan Kreativitas Anak Kriteria
Presentase
Berkembang Sangat Baik 75-100
Berkembang Sesuai Harapan 50-74
Mulai Berkembang 25-49
Belum Berkembang 0-24
48
H. Indikator Keberhasilan
Sesuai  dengan  karakteristik  penelitian  tindakan  kelas,  keberhasilan tindakan ini ditandai  dengan adanya perubahan ke arah perbaikan terkait  dengan
suasana pembelajaran maupun hasil belajar siswa Acep Yoni dkk, 2010: 64.
Kriteria  keberhasilan  dalam  penelitian  ini  dapat  dinyatakan  berhasil apabila kemampuan anak berada pada kriteria kreativitas berkembang sangat baik
BSB, dengan presentase 80.
49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Lokasi PenelitianSetting
Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi Caturharjo, Ngaglik, Caturharjo, Sleman.  TK  ini  terletak  di  antara  ladang  persawahan  dan  di  tepi  jalan  yang
menghubungkan antar desa. TK Pertiwi Caturharjo memiliki luas tanah  3500 m² dengan  9  ruang  bangunan,  diantaranya  1  ruang  kantor,  1  ruang  kantor  guru,  1
ruang  UKS,  1  ruang  kelompok  A,  3  ruang  kelompok  B,  1  ruang  dapur,  dan  2 toilet.  Perlengkapan  alat  permainan  edukatif  yang  dimiliki  oleh  TK  Pertiwi
Caturharjo  dapat  dikatakan  sudah  memadai,  baik  indoor  maupun  outdoor.  Alat permainan edukatif  yang ada di  dalam  ruangan diantaranya balok,  leggo,  puzzle,
pohon  hitung,  dan  alat  perlengkapan  masak-masakan.  Sedangkan  alat  permainan edukatif  yang  ada  di  luar  ruangan  adalah  ayunan,  perosotan,  jungkat-jungkit,
tangga majemuk, tangga pelangi, papan titian, dan jembatan rantai. Selama melakukan penelitian, peneliti mengambil setting tempat di dalam
ruang  kelas,  khususnya  ruang  kelas  kelompok  B3,  dimana  anak  kelompok  B3 yang  menjadi  subyek  penelitian  peningkatan  kreativitas  ini.  Ruang  kelas
kelompok B3 ini bersebelahan dengan ruang kelas B2, kedua ruangan ini terletak pada  satu  ruangan  yang  dibagi  menjadi  dua  dengan  menggunakan  sekat  yang
terbuat  dari  papan  triplek.  Kondisi  kelas  yang  berada  pada  satu  ruang  dengan sekat  triplek  membuat  kondisi  ruang  kelas  menjadi  bising  dan  berisik.  Kondisi
seperti  ini  sering  mengganggu  proses  kegiatan.  Anak-anak  yang  berada  di  kelas