Konsepsi Tinjauan Yuridis Pemberian Kuasa Direktur Terhadap Pemenuhan Hak Dan Kewajiban Perusahaan Dalam Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan

18 sedang perkataan-perkataan “atas namanya” mengandung arti bahwa penerima kuasa bertindak mewakili pemberi kuasa. 25

2. Konsepsi

Konsepsi yang dimaksud disini adalah kerangka konsepsional merupakan bagian yang menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan konsep yang digunakan penulis. Konsep diartikan sebagai kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus, 26 yang disebut dengan definisi operasional. Selanjutnya untuk menghindari salah pengertian dan pemahaman yang berbeda tentang tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka kemudian dikemukakan konsepsi dalam bentuk defenisi operasional sebagai berikut : a. Kuasa adalah pernyataan, dengan mana seseorang memberikan wewenang kepada penerima kuasa bahwa yang diberi kuasa itu berwenang untuk mengikat pemberi kuasa secara langsung dengan pihak lain, sehingga dalam hal ini perbuatan hukum yang dilakukan oleh penerima kuasa berlaku secara sah sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh pemberi kuasa sendiri. b. Kuasa direktur adalah kuasa yang diberikan oleh Direktur perseroan kepada penerima kuasa pihak ketiga untuk melakukan tindakan hukum tertentu. c. Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan mengenai pemberian kekuasaanwewenang lastgeving dari satu orang atau lebih kepada orang lain 25 Komar Andasasmita, Notaris II Contoh Akta Otentik dan Penjelasannya, Ikatan Notaris Indonesia, 1990, hal. 472. 26 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1998, hal.3 Universitas Sumatera Utara 19 yang menerimanya penerima kuasa guna menyelenggarakanmelaksanakan sesuatu pekerjaanurusan perbuatan hukum untuk dan atas nama mewakilimengatasnamakan orang yang memberikan kuasa pemberi kuasa. d. Penyedia jasa atau pemborong, yaitu orang perseorangan atau badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa pemborongan atau jasa konstruksi. e. Pelaksana, yaitu penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik lain. Pada umumnya penyedia jasa sekaligus merupakan pelaksana dalam pekerjaan jasa pemborongan.

G. Metode Penelitian 1.

Sifat dan Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analisis, artinya penelitian ini berupaya menggambarkan, menjelaskan serta menganalisa peraturan- peraturan yang berhubungan dengan pemberian kuasa direktur kepada pihak lain. Jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai metode penulisan dengan pendekatan yuridis normatif penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum, yang terdapat dalam peraturan perUndang- Undangan yang berlaku sebagai pijakan normatif, yang berawal dari premis umum Universitas Sumatera Utara 20 kemudian berakhir pada suatu kesimpulan khusus. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan kebenaran-kebenaran baru suatu tesis dan kebenaran-kebenaran induk teoritis. Pendekatan yuridis normatif disebut demikian karena penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau penelitian dokumen yang ditujukan atau dilakukan hanya pada peraturan perUndang-Undangan yang relevan dengan permasalahan yang diteliti atau dengan perkataan lain melihat hukum dari aspek normatif. 27

2. Teknik Pengumpulan Data