Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

Tabel 4.7 Output SPSS Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Colinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant DAR .933 1.071 DER .924 1.083 LDER .986 1.014 Sumber data yang telah diolah Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10 untuk variabel penelitian DAR, DER, dan LDER, hal ini menunjukka n bahwa tidak ada multikolinearitas dalam model regresi.

4.2.2.3. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali 2005:105 uji hererokedastisitas bertujua untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Dalam penelitian untuk mendeteksi ada tidakya gejala heterokedastisitas dapat dilakukan dengan pengujuan melalui Plot ZPRED nilai prediksi SRESID nilai residual pada sofwer SPSS. Jika variable dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap maka disebut heterokedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas model regresi yang baik yaitu hokedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scarter plot untuk menganalisis apakah terjadi gejala heterokedastisitas atau tidak dengan cara mengamati penyebaran Universitas Sumatera Utara titik- tik pada grafik. Uji Heterokedastisitas dilakukan dengan plot grafik antara ZPRED nilai prediksi dengan SRESID nilai residual Gambar 4.3 Output SPSS Uji Heterokedastisitas Sumber data yang telah diolah Grafik plot menunjukkan penyebaran titik-titik secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi Heterokedastisitas.

4.2.2.4. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan 3 2 1 -1 -2 Regression Studentized Residual 3 2 1 -1 -2 R e g re s s io n S ta n d a rd iz e d P re d ic te d V a lu e Dependent Variable: ROA Scatterplot Universitas Sumatera Utara pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya Autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson DW Test. Berikut adalah uji Autokorelasi dalam penelitian ini : Tabel 4.8 Output SPSS Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .808a .652 .579 .37411 2.118 a Predictors: Constant, LDER,DAR,DER b Dependent Variable: ROA Sumber data yang telah diolah Uji DW pada model tabel Model Summary, terlihat nilai DW sebesar 2,118 nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 5 , jumlah sampel 18, jumlah variabel bebas 3, maka di tabel DW akan didapatkan nilai sebagai berikut : Tabel 4.9 Durbin Watson Test Bound K=3 N DL DU 16 1.07 1.36 17 1.08 1.36 18 1.09 1.37 Oleh karena nilai DW 2,118 lebih besar dari pada batas atas du 1,37 maka dapat disimpulkan tidak terdapat Autokorelasi positif pada model regresi. 4.2.Uji Analisis Regresi Universitas Sumatera Utara berdasarkan uji asumsi klasik yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa model yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi estimasi yang best linear unbiased estimator BLUE dan layak untuk dilakukan analisis statistic selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis. Adapun hasil pengelolahan data dengan analisis regresi dapat dilihat pada table dibawah ini. Tabel 4.10 Output SPSS Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Colinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .473 .635 .745 .469 DAR .169 .040 .688 4.221 .001 .933 1.071 DER -.021 .008 -.435 -2.656 .019 .924 1.083 LDER .050 .022 .365 2.300 .037 .986 1.014 a Dependent Variable: ROA Sumber data yang telah diolah Berdasarkan pada tabel 4.10 dapat dilihat koefisien untuk persamaan regresi dari penelitian ini, yang dapat disusun dalam persamaan matematis sebagai berikut : Y= 0,0437 + 0,169X1 – 0,021X2 + 0,050X3 + e Dimana Y = Return on asset ROA X1 = dep to Total Asset Ratio DAR X2 = Debt to equty Ratio DER Universitas Sumatera Utara X3 = Long Term to Equty Ratio LDER e = Tingkat kesalahan pengguna ROA = 0,473 + 0,169 DAR – 0,021 DER + 0,050 LDER + e Berdasarkan persamaan regresi di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut : a. Angka konstanta sebesar 0,473 menunjukkan bahwa ROA akan bernilai 0,473 jika semua variabel independen dianggap konstan. b. Variabel DAR memiliki nilai koefisien sebesar 0,169. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel DAR naik satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan ROA sebesar 0,169. 16,9 . c. Variabel DER memiliki nilai koefisien sebesar 0,021. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel DER naik satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan ROA sebesar 0,021 2,1 . d. Variabel LDER memiliki nilai koefisien sebesar 0,050. Hal ini menggambarkan bahwa jika variabel LDER naik satu satuan, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan meningkat ROA sebesar 0,050 5 .

4.4. Uji Hipotesis