Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Logam dan Sejenisnya Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
PENGARUH LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN LOGAM DAN SEJENISNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh :
NAMA : SRI MARTINA
NIM : 090522155
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
(2)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul : “ Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Logam dan Sejenisnya Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi Program Ekstensi Strata-1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, Februari 2012
Yang membuat pernyataan,
Sri Martina Nim : 090522155
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Logam dan Sejenisnya Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program Ekstensi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Syafruddin Ginting, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si,Ak selaku Ketua Program Studi Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi
(4)
5. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Risanty, SE, Ak, M.Si selaku Dosen Penguji I dan Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis.
7. Kedua orang tua penulis, Zakat Juli dan Sukarmi yang senantiasa melimpahkan cinta dan kasih sayangnya serta selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Kekasih Hati Arief Hidayat Tumanggor, SE.Ak yang selalu membantu, memotivasi, dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Dan kepada teman-teman penulis yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Medan, Februari 2012 Penulis,
Sri Martina NIM : 090522155
(5)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan, dan suku bunga bank Indonesia berpengaruh terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dengan jumlah sampel sebanyak 12 perusahaan logam dan sejenisnya yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2010. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data eksternal, yang
diperoleh dari situs
dahulu adalah uji asumsi klasik dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, leverage keuangan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Perputaran total aktiva secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Dan suku bunga bank Indonesia secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Secara simultan, leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan suku bunga bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Nilai Adjusted R Square adalah 0,123 mengindikasikan bahwa 12,3% perubahan dalam profitabilitas dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya 87,7% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi
Kata Kunci : Leverage Keuangan, TATO, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas
(6)
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the influence of financial leverage, total asset turnover, firm size and BI rate, either partially or simultaneously toward profitability in logam firm on Indonesia Stocks Exchange. This research is classified as causal research with 12 logam firm listed in Indonesia Stocks Exchange during 2008 to 2010. The sample selection using purposive sampling method. This research utilizes external data, those are taken from the website
assumption test before hypothesis test. The statistic method that’s used in multiple regresioan analyze.
The result of this research show that, partially financial leverage uninfluence toward profitability. Total asset turnover partially uninfluence toward profitability. Firm size partially uninfluence toward profitability. BI rate partially uninfluence toward profitability. Simultaneously financial leverage, total asset turnover,firm size dan BI rate uninfluence toward profitability. Adjusted R Square that shows value 0,123 indicates that 12,3% turning in profitability can be determined by the independent variable in this research, meanwhile, the remainder 87,7% detemined by other factors which not include in this research.
Keyword : Financial Leverage, total asset turnover, firm size, BIrate and Profitability
(7)
DAFTAR ISI
Halaman PERNYATAAN ... KATA PENGANTAR ... ABSTRAK ... ABSTRACT ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1.2 Perumusan Masalah ... 1.3 Tujuan Penelitian ... 1.4 Manfaat Penelitian ... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 2.1 Profitabilitas ... 2.1.1 Pengertian Profitabilitas ... 2.1.2 Rasio Profitabilitas ... 2.2 Leverage Keuangan ... 2.2.1 Pengertian Leverage ... 2.2.2 Jenis-jenis Leverage ... 2.3 Perputaran Total Aktiva ...
I ii iv v vi ix x xi 1 1 7 7 7 9 9 9 9 12 12 12 15
(8)
2.4 Ukuran Perusahaan... 2.5 Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia ... 2.6 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 2.7 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... BAB III METODE PENELITIAN... 3.1 Jenis Penelitian ... 3.2 Jenis Data ... 3.3 Populasi dan Sampel Penelitan ... 3.4Teknik Pengumpulan Data ... 3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 3.6 Metode Analisis Data ... 3.7 Jadwal Penelitian ... BAB IV HASIL PENELITIAN ... 4.1 Data Penelitian ... 4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 4.2.1 Statistik Deskriptif ... 4.3 Pengujian Asumsi Klasik ... 4.3.1 Uji Normalitas Data ... 4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 4.3.3 Uji Autokorelasi ... 4.3.4 Uji Heteroskedastisitas ... 4.4 Analisis Regresi ... 4.5 Pengujian Hipotesis ...
16 17 18 21 25 25 25 25 27 27 29 33 34 34 34 34 35 36 39 41 42 43 46
(9)
4.5.1 Uji t (t-test) ... 4.5.2 Uji F (ANOVA) ... 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran... 5.3 Keterbatasan Penelitian ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN
47 51 52 56 56 57 58 59
(10)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 2.1 3.1 3.2 3.3 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8
Data Rata-rata rasio variabel penelitian ... Penelitian Terdahulu ... Data Populasi Perusahaan ... Definisi Operasional ... Jadwal Penelitian………
Descriptive Statistic ...
Hasil Uji Normalitas (1)
One-Sample Kolmogorov Smirnov Test ... Hasil Uji Multikolinieritas ... Hasil Uji Autokorelasi ... Hasil Analisis Regresi ...
Model Summary ...
Hasil Uji t ... Hasil Uji F ...
4 18 28 30 34 35 38 41 42 45 46 48 52
(11)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 4.1 4.2 4.3
Kerangka Konseptual ... Uji Normalitas Data (2). ... Uji Normalitas Data (3) ... Hasil Uji Heteroskedastisitas ...
21 39 40 44
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
i ii
iii iv v vi vii viii ix
x xi xii
Daftar Sampel Perusahaan yang Memenuhi Kriteria ... Rasio Profitabilitas Perusahaan Logam dan Sejenisnya yang Terdaftar di BEI……….. Tabulasi Data Variabel Penelitian ...
Descriptive Statistic ...
Hasil Uji Normalitas ... Hasil Uji Multikolinearitas ... Hasil Uji Autokorelasi ... Hasil Uji Heteroskedastisitas ... Hasil Uji t ... Hasil Uji F ... Tabel t Signifikansi 5% ... Tabel F dengan Signifikansi 5% ...
61
62 63 66 66 68 68 69 70 70 71 72
(13)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan, dan suku bunga bank Indonesia berpengaruh terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dengan jumlah sampel sebanyak 12 perusahaan logam dan sejenisnya yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2010. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data eksternal, yang
diperoleh dari situs
dahulu adalah uji asumsi klasik dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, leverage keuangan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Perputaran total aktiva secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Dan suku bunga bank Indonesia secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Secara simultan, leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan suku bunga bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Nilai Adjusted R Square adalah 0,123 mengindikasikan bahwa 12,3% perubahan dalam profitabilitas dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya 87,7% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi
Kata Kunci : Leverage Keuangan, TATO, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas
(14)
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the influence of financial leverage, total asset turnover, firm size and BI rate, either partially or simultaneously toward profitability in logam firm on Indonesia Stocks Exchange. This research is classified as causal research with 12 logam firm listed in Indonesia Stocks Exchange during 2008 to 2010. The sample selection using purposive sampling method. This research utilizes external data, those are taken from the website
assumption test before hypothesis test. The statistic method that’s used in multiple regresioan analyze.
The result of this research show that, partially financial leverage uninfluence toward profitability. Total asset turnover partially uninfluence toward profitability. Firm size partially uninfluence toward profitability. BI rate partially uninfluence toward profitability. Simultaneously financial leverage, total asset turnover,firm size dan BI rate uninfluence toward profitability. Adjusted R Square that shows value 0,123 indicates that 12,3% turning in profitability can be determined by the independent variable in this research, meanwhile, the remainder 87,7% detemined by other factors which not include in this research.
Keyword : Financial Leverage, total asset turnover, firm size, BIrate and Profitability
(15)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Laba atau profit merupakan tujuan utama berdirinya setiap perusahaan. Tanpa diperolehnya laba, perusahaan tidak dapat memenuhi tujuan lainnya yaitu pertumbuhan terus-menerus (going concern). Perusahaan dalam aktivitas usahanya selalu berusaha untuk mencapai laba yang optimal, dan dengan hal tersebut perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan yang tepat memilih strategi akan dapat mengungguli persaingan dalam pertumbuhan dan memperoleh laba serta mampu bertahan dalam siklus kehidupan bisnis dalam jangka waktu yang cukup panjang. Selain itu manajemen juga perlu melakukan penilaian atas kinerja keuangannya per periode sehingga manajemen dapat mengetahui maju mundurnya perusahaan tersebut, yang nantinya akan berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang.
Menurut Brigham (2006), hasil akhir dari serangkaian kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan adalah profitabilitas. Masalah profitabilitas ini penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Ada beberapa ukuran yang dipakai dalam melihat kondisi profitabilitas suatu perusahaan, antara lain dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham yang sering disebut dengan Return on Equity (ROE).
Perkembangan mengenai ROE merupakan hal menarik untuk diikuti oleh para investor, dimana ROE merupakan salah satu alat utama investor yang paling
(16)
sering digunakan dalam menilai suatu saham. ROE menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan bagi pemiliknya. ROE menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan sehubungan dengan jumlah yang diinvestasikan. Menurut Sartono (2001) menyatakan bahwa Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi penghasilan yang diterima pemilik perusahaan.
Pentingnya Return on equity (ROE) ini membuat para manajer keuangan di suatu perusahaan selalu mengusahakan tercapainya kinerja terbaik perusahaan khususnya dalam hal pemanfaatan modal atau asset perusahaan. Upaya manajemen keuangan dalam menghasilkan laba membutuhkan ketersediaan dana yang cukup untuk membeli aktiva tetap, persediaan barang jadi, penjualan dan pembelian surat beharga baik untuk kepentingan transaksi maupun untuk menjaga likuiditas perusahaan. Dana yang dibutuhkan perusahaan ini dapat bersumber dari pemilik perusahaan maupun dari pinjaman (hutang). Perusahaan yang menggunakan hutang sebagai alternative pendanaan dapat dikatakan sebagai perusahaan telah melakukan leverage keuangan. Leverage keuangan dapat didefinisikan sebagai pendanaan dengan hutang yang dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat dampak dari perubahan laba operasi terhadap pengembalian untuk pemegang saham.
Motivasi utama perusahaan memperoleh pendanaan melalui hutang adalah potensi biaya yang lebih rendah, hal tersebut dikarenakan bunga yang merupakan biaya modal pinjaman memiliki jumlah yang tetap, dan jika biaya bunga lebih
(17)
kecil dari pada pengembalian yang diperoleh dari pendanaan hutang, maka selisih lebih atas pengembalian akan menjadi keuntungan bagi investor ekuitas. Selain itu bunga merupakan biaya yang dapat mengurangi laba sebelum pajak, sedangkan deviden (biaya modal saham) tidak, dampaknya pada beban pajak yang ditanggung perusahaan akan lebih kecil sehingga pada akhirnya laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham akan semakin besar, atau dengan kata lain dapat meningkatkan ROE .
Pendanaan dengan menggunaan hutang merupakan sebagai tambahan untuk mendanai aset perusahaan dengan harapan akan meningkatkan aktivitas operasional perusahaan (Perputaran total aktiva) sehingga akan meningkatkan laba perusahaan. Dengan kata lain penggunaan leverage keuangan yang dilakukan perusahaan akan bermanfaat jika pada saat yang bersamaan pihak manajemen mampu memanfaatkan perputaran asset perusahaan dengan efektif.
Semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal atau utang juga akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu alternatif pemenuhan dana yang tersedia menggunakan pendanaan eksternal. Ukuran perusahaan menunjukkan nilai aset perusahaan dalam peningkatan aktivitas operasional perusahaan.
Penggunaan utang mengharuskan membayar suku bunga. Suku bunga merupakan salah satu faktor eksternal perusahaan yang mempengaruhi profitabilitas. Suku bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Suku bunga di Indonesia ditentukan Bank Indonesia yang disebut BI Rate. Secara teoritis bahwa
(18)
suku bunga sangat berhubungan dengan investasi, dimana jika suku bunga meningkat akan berdampak negatif (penurunan) dalam investasi yang disebabkan oleh tingginya biaya modal. Sebaliknya jika tingkat suku bunga turun akan berdampak positif bagi dorongan investasi akan lebih menguntungkan karena akan semakin rendahnya biaya modal yang ditanggung perusahaan. Kenaikan dan penurunan suku bunga pada periode tertentu akan berdampak pada keputusan penggunaan utang untuk investasi perusahaan. Apabila tingkat suku bunga tinggi, maka para investor akan lebih tertarik untuk menyimpan uang mereka di bank, dan sebaliknya jika tingkat suku bunga rendah, maka para investor akan lebih memilih berinvestasi di saham. Walaupun risiko yang diakibatkannya lebih besar, namun para investor mengejar tingkat pengembalian yang lebih tinggi sebab bunga bank sudah dianggap tidak memadai lagi.
Besarnya rasio leverage keuangan, perputaran jumlah aktiva, ukuran perusahaan, suku bunga Bank Indonesia dan Profitabilitas dari industri logam dan sejenisnya dari tahun 2008-2010 dapat dilihat pada table 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Data rata-rata Rasio Leverage Keuangan, Perputaran total aktiva, Ukuran perusahaan, Suku bunga BI dan Profitabilitas pada perusahaan logam dan sejenisnya tahun 2008-2010
TAHUN
Leverage keuangan (DER)
Perputaran total aktiva
Ukuran perusahaan
Suku bunga BI
Profitabilitas (ROE)
(x) (x) (%) (%)
2008 2,58 2,19 13,06 8,67 10,65
2009 1,59 1,65 12,97 7,15 4,88
(19)
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa ROE Perusahaan Logam dan sejenisnya dari tahun 2008 sampai 2010 cenderung mengalami penurunan dan peningkatan. Pada tahun 2008 ROE sebesar 10,65%, sedangkan pada tahun 2009 mengalami penurunan secara signifikan menjadi 4,88%. Pada tahun 2010 ROE mengalami peningkatan menjadi 6,42%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki semakin meningkat.
Rasio Leverage keuangan (DER) perusahaan logam dan sejenisnya pada tahun 2008 sebesar 2,58%, rasio ini mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 1,59%. Dan pada tahun 2010 kembali meningkat menjadi 1,70%. Dapat dilihat bahwa penurunan dan peningkatan DER diikuti dengan penurunan dan peningkatan ROE.
Rasio perputaran total aktiva pada tahun 2008 sebesar 2,19%. Pada tahun 2009 terjadi penurunan menjadi 1,65%. Dan mengalami peningkatan pada tahun 2010 menjadi 1,70%. Peningkatan rasio perputaran total aktiva yang cukup signifikan pada tahun 2010 ini, diikuti dengan peningkatan yang signifikan pada ROE.
Pada tahun 2008, ukuran perusahaan menunjukkan skala 13,06. Skala ini mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 12,97 dan peningkatan pada tahun 2010 menjadi 13,10. Peningkatan skala ini juga diikuti dengan peningkatan ROE.
(20)
Suku bunga BI pada tahun 2008 sebesar 8,67%. Pada tahun 2009 terjadi penurunan menjadi 7,15% dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2010 sebesar 6,50%. Hal ini juga diikuti dengan peningkatan ROE.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Purhadi (2006) disebutkan struktur modal yang dicerminkan oleh DAR, DER dan LDER berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROE). Dan menurut Ramadhan (2008) disebutkan bahwa leverage keuangan (DAR) tidak berpengaruh terhadap ROE dan EPS. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Aminatuzzahra (2010) variabel leverage keuangan (DER) berpengaruh signifikan positif terhadap ROE. Apabila leverage keuangan (DER) mengalami peningkatan maka akan diikuti dengan peningkatan ROE.
Hal inilah yang kemudian membuat peneliti tertarik untuk meneliti kembali pengaruh leverage keuangan terhadap profitabilitas dengan menggunakan debt to equiy ratio (DER) sebagai variabel leverage keuangan serta menambahkan variabel perputaran total aktiva (TATO), ukuran perusahaan dan Tingkat suku bunga Bank Indonesia sebagai variabel Independen.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Leverage Keuangan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Logam dan Sejenisnya Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
(21)
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : “Apakah Leverage Keuangan, Perputaran Total Aktiva, Ukuran Perusahaan dan Suku Bunga Bank Indonesia berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 – 2010?”.
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui apakah Leverage Keuangan, Perputaran Total Aktiva, Ukuran Perusahaan, dan Suku Bunga Bank Indonesia berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2010.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila suatu saat diminta pendapat atau diminta masukan mengenai pengaruh leverage keuangan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.
2. Bagi perusahaan, sebagai dasar pertimbangan dan masukan bagi pihak perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya,
(22)
3. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan dan sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya sehingga hasilnya dapat lebih baik dari penelitian terdahulu.
(23)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profitabilitas
2.1.1Pengertian Profitabilitas
Menurut Munawir (2004), “profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu”. Kinerja manajerial dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun dengan kata lain maksimal, dimana profitabilitas ini umumnya selalu diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan seperti jumlah aktiva perusahaan maupun penjualan investasi, sehingga dapat diketahui efektifitas pengelolaan keuangan dan aktiva oleh perusahaan.
2.1.2Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2008), “rasio profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva dan utang terhadap hasil operasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan.
(24)
%
100
x
a
TotalAktiv
LabaBersih
ROA
=
Berikut ini diuraikan beberapa jenis-jenis rasio profitabilitas yaitu :
1. Return On Asset (ROA)
Rasio ini menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomis yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Dengan kata lain, berapa laba yang diperoleh atas setiap rupiah yang tertanam dalam aktiva. Rumus ROA adalah sebagai berikut :
2. Return On Equity (ROE)
Rasio ini menunjukkan keberhasilan atau kegagalan pihak manajemen dalam memaksimumkan tingkat hasil pengembalian investasi pemegang saham dan menekankan pada hasil pendapatan dengan jumlah hasil yang diinvestasikan.
Menurut Sartono (2001), ROE merupakan pengembalian hasil atau ekuitas yang jumlahnya dinyatakan sebagai suatu parameter dan diperoleh atas investasi dalam saham biasa perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Besarnya ROE sangat dipengaruhi oleh besarnya laba yang diperoleh perusahaan, semakin tinggi laba yang diperoleh maka akan semakin meningkatkan ROE. Sedangkan ROE merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total modal sendiri (ekuitas) yang berasal dari setoran pemilik, laba tidak dibagi
(25)
%
100
x
as
TotalEkuit
LabaBersih
ROE
=
%
100
x
Penjualan
LabaBersih
NPM
=
dan cadangan lain yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Brigham (2006), Return on Equity dapat dirumuskan sebagai berikut :
Meskipun rasio ini mengukur laba dari sudut pemegang saham, rasio ini tidak memperhitungkan deviden maupun capital gain untuk pemegang saham.
3. Net Profit Margin (NPM)
NPM menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada setiap penjualan yang dilakukan. Karena adanya unsur pendapatan dan biaya non-operasional maka rasio ini tidak menggambarkan besarnya presentase keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan. Rasio ini dapat diukur dengan rumus:
NPM yang tinggi menandakan kemampuan suatu perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tersebut. NPM yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu. Secara umum rasio rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen.
(26)
2.2Leverage Keuangan 2.2.1Pengertian Leverage
Leverage jika diartikan secara harfiah berarti pengungkit, pengungkit digunakan untuk mengangkat beban berat. Dalam ilmu manajemen keuangan juga dikenal leverage, namun dalam makna yang berbeda tentunya. Menurut Sartono (2001) “Leverage adalah penggunaan asset dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan yang memiliki beban tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham”. Dengan kata lain, penggunaan leverage ditujukan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya asset dan sumber dananya, sehingga dapat membayar biaya tetap dan meningkatkan keuntungan perusahaan atau pemegang saham.
2.2.2Jenis-jenis Leverage
Pinjaman yang diperoleh perusahaan dapat berupa pinjaman operasional dan pinjaman financial. Kedua jenis pinjaman tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahannya. Beberapa jenis leverage tersebut sebagai berikut :
2.2.2.1 Leverage Operasi (Operating Leverage)
Menurut Brigham dan Houston (2006) ”Operating Leverage adalah tingkat sampai sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan di dalam operasi suatu perusahaan”. Operating leverage juga dapat diartikan penggunaan dana dengan biaya tetap dengan harapan pendapatan yang dihasilkan dari penggunaan dana tersebut dapat
(27)
menutup biaya tetap dan biaya variabel serta dapat meningkatkan profitabilitas.
1. Leverage Keuangan (Financial Leverage)
Financial leverage berasal dari keberadaan biaya finansial tetap
dalam arus pendapatan perusahaan. Ada dua biaya finansial eksternal dalam hal pendanaan, yaitu bunga pinjaman dan dividen saham preferen. Biaya-biaya ini harus ditutupi, berapapun nilai EBIT
(Earning Before Interest and Tax) yang tersedia untuk membiayai
biaya-biaya tersebut.
Menurut Keown (2001), financial leverage merupakan penggunaan asset perusahaan yang didanai dengan surat-surat berharga (surat hutang dengan tingkat bunga tetap atau saham preferen dengan tingkat deviden konstan) dengan tingkat pengembalian yang tetap (terbatas) yang diharapkan dapat meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Dengan kata lain bahwa financial leverage akan timbul pada saat perusahaan menggunakan sumber dana yang menimbulkan biaya atau beban tetap, dengan harapan agar penghasilan atau pengembalian serta nilai saham perusahaan dapat ditingkatkan.
Menurut Brigham dan Houston (2006) “Financial leverage merupakan tingkat sampai sejauh mana sekuritas dengan laba tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal dalam suatu perusahaan. Penggunaan hutang dalam investasi sebagai
(28)
as
TotalEkuit
g
TotalHu
DER
=
tan
tambahan untuk mendanai aktiva perusahaan yang diharapkan dapat meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh pemilik perusahaan, karena aktiva perusahaan digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan yang tujuannya untuk menghasilkan laba. Selain itu ada dua alasan yang di kemukakan oleh Brigham mengenai alsan mengapa penggunaan hutang ataupun financial leverage lebih menguntungkan, yakni (1) bunga merupakan pengurang pajak sementara deviden untuk pemegang ekuitas bukan, serta (2) karena bunga merupakan pengurang pajak, laba untuk pemegang ekuitas menjadi lebih besar.
Menurut Brigham (2006) “Rasio total hutang terhadap total ekuitas, yang pada umumnya disebut debt to equity ratio (DER), untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan hutang. Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total hutang semakin besar di banding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Menurut Brigham (2006), Debt to Equity Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :
2. Leverage Total / Gabungan (Combination leverage)
(29)
Aktiva Total
Penjualan Turnover
TotalAsset =
kombinasi terjadi apabila perusahaan baik operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa. Leverage operasi timbul ketika ada biaya tetap dari penggunaan aset (depresiasi), sedangkan leverage keuangan timbul pada saat ada biaya tetap atas penggunaan dana pinjaman.
2.3 Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover)
Total asset turnover disebut juga rasio aktivitas. Menurut van horne
(2005) Rasio aktivitas (activity ratio) “adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan aktivanya”. Jika sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi, sehingga keuntungannya akan tertekan. Di lain pihak, jika aktiva terlalu rendah penjualan yang menguntungkan juga akan hilang.
Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besar kelebihan dana yang tertanam pada aktiva tersebut. Kelebihan dana tersebut lebih baik ditanamkan pada ativa lain yang lebih produktif. Sebaliknya semakin tinggi tingkat aktivitas semakin baiklah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Menurut Brigham (2006), perputaran total aktiva secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
(30)
et
LnTotalAss
FirmSize
=
2.4 Ukuran perusahaan (Firm size)
Menurut Hadri Kusuma (2005), ada tiga teori yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan tingkat keuntungan, antara lain :
1. Teori teknologi, yang menekankan pada modal fisik, economies of scale, dan lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran perusahaan yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.
2. Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi, didalamnya terdapat teori critical resources.
3. Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent, ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan.
Semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga akan semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu alternatif pemenuhan dana yang tersedia menggunakan pendanaan eksternal. Perusahaan yang memiliki banyak aset akan dapat meningkatkan kapasitas produksi yang berpotensi untuk menghasilkan laba lebih baik. Total asset dijadikan sebagai indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan penjualan. Kriteria yang pasti mengenai ukuran suatu perusahaan dalam teori critical resources, digunakan rumus :
(31)
2.5 Suku Bunga Bank Indonesia
Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu atau dari penggunaan uang yang dipergunakan pada saat ini dan dikembalikan pada saat mendatang (Herman 2003).
Suku bunga dibedakan menjadi dua yaitu
1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini menunjukkan sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah yang diinvestasikan.
2. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi tingkat inflasi.
Menurut Karvov (2004) mengungkapkan bahwa secara teoritis hubungan tingkat suku bunga dan kinerja pasar modal adalah negatif atau berbanding terbalik. Kenaikan suku bunga pada umumnya akan membuat profitabilitas turun karena akan memotong laba perusahaan. Hal ini terjadi dengan 2 (dua) cara. Pertama, kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya modal (cost of
capital) dalam bentuk beban bunga yang harus ditanggung perusahaan,
sehingga labanya bisa terpangkas; kedua, ketika suku bunga tinggi, biaya produksi akan meningkat dan harga produk akan semakin mahal sehingga konsumen mungkin menunda pembeliannya dan menyimpan dananya di bank. Di Indonesia kebijakan tingkat suku bunga ditentukan Bank Indonesia yang disebut BI Rate suku bunga jangka waktu satu bulan yang di hitung dengan rumus :
(32)
∑ suku bunga bulanan Rata-rata Suku Bunga Tahunan =
12
5.6 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang dapat ditelaah adalah sebagai berikut : Table 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Variabel Hasil
1 Purhadi (2006) Pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas pada Industri barang konsumsi yang terdaftar
di BEJ DAR, DER, LDER Return On Equity (ROE) DAR,DER,LD ER berpengaruh signifikan terhadap return
on equity (ROE)
2 Ramadhan (2008)
Pengaruh Financial Leverage terhadap
Return On Equity(ROE)
dan Earning Per Share
(EPS) pada Perusahaan
Pertambangan Logam dan Mineral lainnya yang terdaftar di BEI
Debt to Asset Ratio (DAR) Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) Financial leverage tidak berpengaruh
Debt to Equity
(ROE) dan
Earning Per Share (EPS)
3 Aminatuzzahra (2010)
Analisis Pengaruh
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turnover, dan Net Profit Margin terhadap Return on Equity pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
Current Ratio, Debt to Equity, Total Asset Turnover dan Net Profit Margin Return on Equity
Data CR, DER, TATO dan NPM secara parsial dan simultan berpengaruh signifikan positif terhadap ROE
4 Arief (2011) The Impact of Financial Leverage to Profitability Studi of Non-Financial
Companies Listed in Indonesia Stock Exchange Equity multiplier, Total Asset Turnover,
Firm Size dan BI rate
Return on Equity(ROE)
Debt, TATO
dan Fs berpengaruh positif dan BIrate berpengaruh negatif terhadap ROE
(33)
1. Imam Purhadi (2006)
Judul penelitian adalah “Pengaruh Stuktur Modal terhadap Profitabilitas Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEJ”. Variabel independen yang digunakan adalah DAR, DER, dan LDER. Dan variabel dependennya adalah ROE. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. sedangkan uji hipotesisnya uji T dan uji F dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitiannya menunjukkan struktur modal (DAR,DER dan LDER) secara serempak berpengaruf signifikan terhadap profitabilitas (ROE) pada Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di BEJ.
2. Ramadhan (2008)
Judul penelitian adalah “Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return
On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan
Pertambangan Logam Dan Mineral Lainnya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Variabel independen adalah debt ratio (DAR) dan variabel dependen adalah ROE dan EPS, menggunakan analisis korelasi, regresi linear sederhana, uji hipotesis dan determinasi. Berdasarkan hasil hipotesis dengan menggunakan koefisien regresi maka dapat diketahui bahwa tidak ada pengaruh financial leverage terhadap ROE dan EPS pada Perusahaan Pertambangan Logam dn Mineral Lainnya yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
3. Aminatuzzahra (2010)
Judul penelitian adalah Analisis pengaruh Current Ratio (CR), Debt to
(34)
(NPM) terhadap Return on Equity (ROE) Pada Perusahaan Manufaktur Go– Public di BEI Periode 2005-2009). Dengan variabel independen adalah CR,DER,TAT, dan NPM dan variabel dependen adalah ROE. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa data CR, DER, TAT, NPM secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI periode 2005-2009 pada level of significance kurang dari 5% (masing-masing sebesar 0,000%). Sementara secara simultan (CR, DER, TAT, dan NPM) terbukti signifikan berpengaruh terhadap ROE perusahaan manufaktur di BEI pada level kurang dari 5% yaitu sebesar 0,000%. Kemampuan prediksi dari keempat variabel tersebut terhadap ROE sebesar 97,9% sebagaimana ditunjukkan oleh besarnya adjusted R square sebesar 97,9%, sedangkan sisanya 2,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.
4. Arif (2011)
Judul penelitian adalah The Impact of Financial Leverage to Profitability
Studi of Non-Financial Companies Listed in Indonesia Stock Exchange.
Variabel independen yang digunakan adalah equity multiplier, total asset
turnover, firm size, BI rate dan industri faktor. Sedangkan variabel
dependennya adalah Return on Equity (ROE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam terkategorikan (tidak dikategorikan ke dalam industri yang berbeda) data debt(EM), total asset turnover, dan firm size berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan BIrate berpengaruh negatif terhadap
(35)
profitabilitas. Selain itu faktor industri ditemukan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
2.7Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah justifikasi hubungan sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan latar belakang, tinjauan teoritis yang membangun konsep setiap variabel penelitian ini, maka dapat disajikan kerangka konseptual pada gambar sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dari kerangka konseptual diatas dapat kita melihat bahwa Debt to
Equity Ratio (DER) yang disimbolkan dengan (X1), perputaran total
aktiva (X2), Ukuran perusahaan (X3) dan tingkat suku bunga Bank
Indonesia (X4) mempengaruhi Return on Equity (ROE).
Perputaran Total Aktiva (X2)
Profitabilitas (Return On Equity-ROE)
(Y) Leverage Keuangan
(Debt to Equity Ratio-DER) (X1)
Ukuran Perusahaan (X3)
Suku Bunga Bank Indonesia (X4)
(36)
Menurut Ross, Jordan dan Westerfield (2000) dalam yanti (2007) menyatakan “ROE is affected by three things which are operating
efficiency (as measured by profit margin), asset use efficiency (as
measured by total asset turnover), and financial leverage”. Artinya ROE
dipengaruhi oleh tiga factor yakni : efisiensi operasi (dapat dilihat dari nilai profit margn), efisiensi penggunaan aktiva (dapat di lihat dari tingkat perputaran aktiva) dan leverage keuangan.
Tinggi rendah leverage keuangan (DER) dapat mempengaruhi tingkat pencapaian profitabilitas (ROE) yang dicapai oleh perusahaan. Jika biaya yang ditimbulkan oleh hutang (cost of debt – kd ) lebih kecil daripada
biaya modal sendiri (cost of equity – ke ), maka sumber dana yang berasal
dari pinjaman atau hutang akan lebih efektif dalam mengahasilkan laba (meningkatkan ROE); demikian sebaliknya (Brigham, 2006). Semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar, hal ini sangat memungkinkan menurunkan profitabilitas perusahaan, karena tingkat ketergantungan dengan pihak luar semakin tinggi. Maka pengaruh antara DER dengan ROE adalah negatif, (Brigham dan Houston, 2001).
Perputaran total aktiva (Total asset turnover) dapat mempengaruhi ROE dimana menggambarkan efektifitas penggunaan seluruh aset perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan yang dapat meningkatkan laba. Aktivitas perusahaan yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besar kelebihan dana
(37)
yang tertanam pada aktiva tersebut. Kelebihan dana tersebut lebih baik ditanamkan pada ativa lain yang lebih produktif. Sebaliknya semakin tinggi tingkat aktivitas semakin baiklah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan akan meningkatkan profitabilitas khususnya ROE.
Menurut Hadri kusuma (2005) menyebutkan bahwa menurut teori
critical, semakin besar skala perusahaan maka profitabilitas juga akan
meningkat, tetapi pada titik atau jumlah tertentu ukuran perusahaan akhirnya akan menurunkan laba (profit) perusahaan. Teori critical menekankan pada pengendalian oleh pemilik perusahaan terhadap sumber daya perusahaan seperti aset, teknologi, kekayaan intelektual sebagai faktor-faktor yang menentukan ukuran perusahaan.
Dengan adanya sumber daya yang besar, maka perusahaan dapat melakukan investasi baik untuk aktiva lancar maupun aktiva tetap dan juga memenuhi permintaan produk, perusahaan dapat menutup biaya yang keluar pada saat proses produksi. Hal ini akan semakin memperluas pangsa pasar. Dengan adanya penjualan yang semakin meningkat, perusahaan dapat menutup biaya yang keluar pada saat proses produksi. Dengan begitu, laba perusahaan akan meningkat.
Dengan menggunakan leverage keuangan maka perusahaan harus membayar bunga sebagai imbalan jasa bagi kreditor. Kenaikan dan penurunan suku bunga pada periode tertentu akan berdampak pada keputusan penggunaan utang untuk investasi perusahaan. Kenaikan suku bunga pada umumnya akan membuat profitabilitas turun karena akan
(38)
memotong laba perusahaan. Hal ini terjadi dengan 2 (dua) cara. Pertama, kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya modal (cost of capital) dalam bentuk beban bunga yang harus ditanggung perusahaan, sehingga labanya bisa terpangkas; kedua, ketika suku bunga tinggi, biaya produksi akan meningkat dan harga produk akan semakin mahal sehingga konsumen mungkin menunda pembeliannya dan menyimpan dananya di bank. Akibatnya penjualan perusahaan menurun dan mengakibatkan laba juga menurun.
2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :”Leverage Keuangan, Perputaran total aktiva, Ukuran perusahaan, dan Suku Bunga Bank Indonesia berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan Logam dan Sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
(39)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dengan bentuk hubungan kausal yang merupakan hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan dependen.
3.2 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Data penelitian ini menggunakan pooling data yang merupakan gabungan dari data yang melibatkan satu waktu tertentu (cross sectional) dan data yang melibatkan urutan waktu (time series)”.
Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat oleh pihak lain) berupa laporan keuangan perusahaan Logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 sampai 2010.
3.3Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
(40)
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 yang terdiri atas 17 perusahaan.
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut, sebagimana dikemukan oleh Sugiyono (2007). Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu dengan pertimbangan (Jogiyanto, 2004).
Adapun yang menjadi kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan sampel adalah perusahaan Logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan ICMD (Indonesian Capital Market
Directory) selama tahun 2008-2010,
2. Perusahaan sampel menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode penelitian yaitu tahun 2008-2010
3. Perusahaan yang diteliti tersebut tidak mengalami delisting selama periode penelitian yaitu tahun 2008-2010 .
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas, maka diperoleh 12 perusahaan yang memenuhi ke-3 kriteria penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
(41)
Tabel 3.1
Data populasi Perusahaan
No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3
1 ALKA Alakasa Industrindo Tbk √ √ √ 1
2 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk √ √ √ 2
3 BTON Betonjaya Manunggal Tbk √ √ √ 3
4 CTBN Citra Tubindo Tbk √ √ √ 4
5 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk x x x 6 INAI Indal Aluminium Industry Tbk √ √ √ 5
7 ITMA Itamaraya Tbk Tbk √ x √
8 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Ltd Tbk √ √ √ 6
9 JPRS Jaya Pari Steel Tbk √ √ √ 7
10 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk x x x
11 LION Lion Metal Works Tbk √ √ √ 8
12 LMSH Lionmesh Prima Tbk √ √ √ 9
13 MLIA Mulia Industrindo Tbk √ √ √ 10
14 MYRXP Saham Seri B Hanson International Tbk x x x 15 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk x x x 16 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk √ √ √ 11 17 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk √ √ √ 12 Sumber :
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan Logam dan sejenisnya yang dipublikasikan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan cara mendownload dari situs
3.5Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (Independent Variable).
(42)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Leverage Keuangan (DER), perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan Suku Bunga BI.
2. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return On Equity ( ROE)
Uraian variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
1. Leverage keuangan yaitu rasio yang menunjukkan penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman.
2. Perputaran total aktiva yaitu rasio yang menunjukkan efektifitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva untukmenghasilkan penjualan
3. Ukuran perusahaan yaitu mengetahui seberapa besar daya perusahaan dalam menghasilkan laba
4. Suku bunga Bank Indonesia yaitu skala yang menunjukkan pengaruh suku bunga terhadap laba.
5. Profitabilitas yaitu menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan kedalam modal perusahaan dalam menghasilkan laba bersih.
(43)
Operasional variabel penelitian ini dapat dilihat secara lebih lengkap pada table di bawah ini :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Independen:
FS =Ln Total Asset
d. Suku Bunga BI
Suku Bunga BI=Rata-rata suku bunga tahunan
Dependen : Profitabilitas
a. Debt to equity Ratio (DER)
b. Rasio Perputaran Total Aktiva
c. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya
Mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan
Rasio ini menunjukkan seberapa besar perusahaan yang dilihat dari total aktiva dalam meningkatkan laba perusahaan Ukuran yang menunjukkan tingkat suku bunga yang mempengaruhi laba perusahaan Profitabilitas menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva dan ekuitas untuk menghasilkan keuntungan bersih
Rasio Rasio Rasio Rasio Rasio
%
100
x
y
TotalEquit
NetIncome
ROE
=
y
TotalEquit
TotalDebt
DER
=
TotalAsset Sales TATO=3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik yang menggunakan software statistik spss versi 16.0. Metode dan teknik analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi-asumsi klasik yang digunakan dalam
(44)
penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Menurut Erlina (2008), ”tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal”. Menurut Ghozali (2005), ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
Variance Inflation Factor (VIF). Batasan yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence < 0,10 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali, 2005). Dan untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolinearitas dapat dilihat jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90).
(45)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.” Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan karena kebanyakan data crosssection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap dependen. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji t (t-test) dan uji F (F-test).
a. Analisis regresi berganda
Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3+b4X4+ e
(46)
Y = Profitabilitas (ROE) a = konstanta
X1 = Leverage Keuangan (DER)
X2 = Perputaran total aktiva
X3 = Ukuran perusahaan
X4 = Suku Bunga Bank Indonesia
b1,2,3,4 = koefisien regresi dari masing-masing variabel
e = stándard error
Besarnya konstanta dalam a, dan besarnya koefisien regresi masing-masing variabel independen yang ditunjukkan X1, X2, X3,
dan X4. Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
hubungan antara variabel independen dengan variable dependennya. Untuk menguji model regresi yang terbaik, maka model yang diajukan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
b. Uji t (t-test)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Tingkat kepercayaan adalah 95% dan level pengujian yang digunakan α 5%. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
Ho diterima jika thitung < ttabeluntuk α = 5%
(47)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengajuan
proposal 2 Bimbingan/
perbaikan proposal 3 Seminar Proposal 4 Pengumpulan
Data 5 Pengolahan
data
6 Bimbingan dan Penyelesaian skripsi 7 Sidang
komprehensif
No Kegiatan Sep Okt Nov Des Jan
2011 2012
c. Uji F (F-test)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel dengan ketentuan:
Ho diterima jika Fhitung < Ftabel untuk α = 5%
Ha diterima jika Fhitung > Ftabeluntuk α = 5%
3.7 Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut : Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
(48)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1Data Penelitian
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2010. Perusahaan yang dijadikan sampel berjumlah 12 perusahaan. Daftar perusahaan yang telah ditentukan dapat dilihat pada lampiran i.
4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimun, mean, dan standar deviasi. Statistik deskriptif akan dijelaskan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DER 36 -1.00 14.00 2.0111 3.23603
TATO 36 .62 8.12 1.8467 1.62232
Fs 36 11.03 15.33 13.0442 1.23353
BI_RATE 36 6.50 8.67 7.4400 .92222
ROE 36 -41.05 41.72 7.3169 18.12676
Valid N (listwise) 36
(49)
Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa :
1. Rata-rata dari Debt to Equity Ratio (DER) adalah 2,0111 dengan standar deviasi 3,23603 dan jumlah data yang ada adalah 36. Nilai tertinggi DER adalah 14,00 sedangkan nilai terendah adalah -1,00.
2. Rata-rata dari Perputaran Total Aktiva (TATO) adalah 1,8467 dengan standar deviasi 1,62232 dan jumlah data yang ada adalah 36. Nilai perputaran jumlah aktiva tertinggi adalah 8,12 sedangkan nilai terendah adalah 0,62.
3. Rata-rata dari Ukuran Perusahaan (Fs) adalah 13,0442 dengan standar deviasi 1,23353 dan jumlah data yang ada adalah 36. Nilai Ukuran perusahaan tertinggi adalah 15,33 sedangkan nilai terendah adalah 11,03. 4. Rata-rata dari Suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) adalah 7,4400
dengan standar deviasi 0,92222 dan jumlah data yang ada adalah 36. Nilai suku bunga BI tertinggi adalah 8,67 sedangkan nilai terendah adalah 6,50. 5. Rata-rata dari Return On Equity (ROE) adalah 7,3169 dengan standar
deviasi sebesar 18,12676 dan jumlah data yang ada adalah 36. Nilai ROE tertinggi adalah 41,72 sedangkan nilai ROE terendah adalah -41,05.
4.3 Pengujian Asumsi Klasik
Salah satu satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi berganda dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien (Best Linear
(50)
dengan bantuan program statistik. Menurut Ghozali (2005), asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut ini.
• Berdistibusi normal.
• Non-Multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam
model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna.
• Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi
tidak saling berkorelasi.
• Non-Heterokedastisitas, artinya variance variabel independen dari
satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.
4.3.1 Uji Normalitas
Uji data statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Ghozali (2005), memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov yang dapat dilihat dari:
a) nilai sig. atau signifikan atau probabilitas <0,05, maka distribusi data adalah tidak normal,
b) nilai sig. atau signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah normal.
Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : Data residual berdistribusi normal, dan
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov adalah seperti yang ditampilkan berikut ini :
(51)
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas (1)
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2011
Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai Kolmogrov – Smirnov sebesar 0,655 dan signifikan lebih dari 0,05 karena Asymp. Sig. (2-tailed) 0,784 > dari 0,05. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima atau H1 ditolak yang berarti data residual telah
berdistribusi normal. Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini turut dilampirkan grafik histrogram dan plot data yang terdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 15.97943188
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .086
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .655
Asymp. Sig. (2-tailed) .784
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(52)
Gambar 4.1 Histogram
Grafik histogram di atas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) kiri maupun menceng ke kanan. Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot yang ditampilkan pada Gambar 4.2
(53)
Gambar 4.2 Uji Normalitas data
Menurut Ghozali (2005), pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data (titik) menyebar di sekitar dan mendekati garis diagonal. Hal ini sejalan dengan hasil pengujian dengan menggunakan histogram bahwa data telah terdistribusi normal. Karena secara keseluruhan data telah terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya.
4.3.2 Uji Multikolinieritas
Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari:
(54)
1) nilai tolerence dan lawannya, 2) Variance Inflatin Factor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerence). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai
Tolerence < 0,10 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali, 2005).
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 53.929 41.383 1.303 .202
DER -1.257 1.036 -.224 -1.212 .235 .732 1.366
TATO 1.505 2.141 .135 .703 .487 .683 1.465
Fs -4.976 2.580 -.339 -1.929 .063 .813 1.229
BI_RATE 2.425 3.153 .123 .769 .448 .974 1.027
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2011
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinieritas. Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkannya dengan nilai Tolerence atau VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai
Tolerence yang lebih besar dari 0,10. Jika dilihat dari VIFnya, bahwa
masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam variabel bebasnya.
(55)
4.3.3 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin Watson. Menurut Sunyoto (2009), Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dilihat dari:
1) angka D-W dibawah –2 berarti ada autokorelasi positif,
2) angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3) angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Tabel 4.4
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .472a .223 .123 16.97909 1.938
a. Predictors: (Constant), BI_RATE, Fs, DER, TATO b. Dependent Variable: ROE
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2011
Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji autokorelasi variabel penelitian. Berdasarkan hasil pengujiannya dapat dilihat bahwa terjadi autokorelasi antar kesalahan pengganggu antar periode. Hal tersebut dilihat dari nilai Durbin-Watson (D-W) sebesar 1,938. Angka D-W di antara -2 sampai +2 yang
(56)
mengartikan bahwa angka DW lebih besar dari -2 dan lebih kecil dari 2. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa tidak ada autokorelasi positif maupun negatif.
4.3.4 Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2005) menyatakan “uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas”. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya menurut Ghozali (2005) adalah sebagai berikut:
1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi gejala heteroskedastisitas atau tidak dengan cara mengamati penyebaran titik-titik pada grafik.
(57)
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2011 Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dengan tidak adanya pola yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model ini layak dipakai untuk memprediksi profitabilitas perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independen yaitu leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan suku bunga Bank Indonesia.
4.4 Analisis Regresi
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah
(58)
memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimstor (BLUE) dan layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis.
Adapun hasil pengolahan data dengan analisis regresi sebagai berikut : Tabel 4.5
Analisis Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 53.929 41.383 1.303 .202
DER -1.257 1.036 -.224 -1.212 .235
TATO 1.505 2.141 .135 .703 .487
Fs -4.976 2.580 -.339 -1.929 .063
BI_RATE 2.425 3.153 .123 .769 .448
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2011
Berdasarkan tabel 4.5 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu:
Y= 53,929 - 1,257 (X1) + 1,505 (X2) – 4,976 (X3) + 2,425 (X4) + e dimana:
Y = Profitabilitas
X1 = Leverage Keuangan
X2 = Perputaran Jumlah Aktiva
X3 = Ukuran Perusahaan
X4 = Suku bunga Bank Indonesia
(59)
Penjelasan dari nilai a, b1, b2 dan b3 pada Unstandardized Coefficients tersebut
dapat dijelaskan dibawah ini.
• Nilai B Constant (a) = 53,929=konstanta
Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variabel bebas yaitu Leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan suku bunga bank Indonesia, maka nilai profitabilitas yang dilihat dari nilai Y tetap sebesar 53,929.
• Nilai b1 = -1,257 = Leverage keuangan (DER)
Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan leverage keuangan sebesar 1 satuan, maka perubahan profitabilitas yang dilihat dari nilai Y akan berkurang sebesar -1,257 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
• Nilai b2 = 1,505= Perputaran atotal aktiva (TATO)
Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan perputaran total aktiva sebesar 1 satuan, maka perubahan profitabilitas yang dilihat dari nilai Y akan bertambah sebesar 1,505 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. • Nilai b3 = -4,976= Ukuran perusahaan
Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan, maka perubahan profitabilitas yang dilihat dari nilai Y akan berkurang sebesar -4,976 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
• Nilai b4 = 2,425 = Suku bunga Bank Indonesia
Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan suku bunga Bank Indonesia sebesar 1 satuan, maka perubahan profitabilitas yang dilihat dari
(60)
nilai Y akan bertambah sebesar 2,425 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
4.5Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini, hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda yaitu Uji Koefisien Determinasi / Regresi (R2). Uji regresi digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila data nilai R berada diantara 0,5 dan mendekati 1. Nilai R
Square adalah 0 sampai dengan 1. Apabila nilai R Square semakin mendekati 1,
maka variabel-variabel independen mendekati semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R
Square maka kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variasi
variabel dependen semakin terbatas.
Dalam kenyataannya nilai Adjusted R Square (Adj R2) bernilai positif. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program statistik, maka diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .472a .223 .123 16.97909 1.938
a. Predictors: (Constant), BI_RATE, Fs, DER, TATO b. Dependent Variable: ROE
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2011
(61)
dengan Leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan suku bunga Bank Indonesia mempunyai hubungan cukup erat yaitu sebesar 47,2%. Menurut Sugiyono (2006), jika angka R berada diantara 0,40 dan 0,59 maka hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya cukup erat.
Nilai Adjusted R Square (Adj R2) sebesar 0,123. Angka ini bernilai positif. Hal ini berarti ada variasi atau perubahan dalam profitabilitas dapat dijelaskan oleh variabel Leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan dan suku bunga Bank Indonesia sebesar 12,3%, sedangkan sisanya (87,7%) dijelaskan oleh faktor lain di luar model.
Standar Error of Estimate (SEE) adalah 10,10180, semakin besar SEE akan
membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji t dan uji F.
4.5.1 Uji t (t-test)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam uji t digunakan hipotesis seperti yang terlihat berikut ini.
H0: b1,b2,b3,b4 = 0, artinya leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran
perusahaan dan suku bunga Bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap profitabilitas secara parsial pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(62)
Ha: b1,b2,b3,b4 ≠ 0, artinya leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran
perusahaan dan suku bunga Bank Indonesia berpengaruh terhadap profitabilitas secara parsial pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria:
H0 diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabel untuk α = 5%
Ha diterima dan H0 ditolak jika t hitung > t tabel untuk α = 5%
Tabel 4.7 Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 53.929 41.383 1.303 .202
DER -1.257 1.036 -.224 -1.212 .235
TATO 1.505 2.141 .135 .703 .487
Fs -4.976 2.580 -.339 -1.929 .063
BI_RATE 2.425 3.153 .123 .769 .448
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2011
Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan pengaruh variabel independen secara parsial.
1) Pengaruh leverage keuangan terhadap profitabilitas
a) Variabel leverage keuangan (DER) memiliki thitung -1,212. Dengan
(63)
bahwa thitung sebesar -1,212 lebih kecil dari ttabel sebesar 2,032 sehingga
H0 diterima dan Ha ditolak artinya, secara parsial leverage keuangan
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
b) Nilai signifikansi sebesar 0,235 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu leverage keuangan secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%. 2) Pengaruh rasio perputaran total aktiva terhadap profitabilitas
a) Variabel rasio perputaran total aktiva memiliki t hitung 0,703. Dengan menggunakan tabel t, diperoleh ttabel sebesar 2,032. Hal ini
menunjukkan bahwa thitung sebesar 0,703 lebih kecil dari ttabel sebesar
2,032 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak dimana artinya, perputaran
total aktiva tidak berpengaruh terhadap profitabilitas secara parsial pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b) Nilai signifikansi sebesar 0,487 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu rasio perputaran total aktiva tidak berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas secara parsial pada perusahaan logam dan
(64)
sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.
3) Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas
a) Variabel ukuran perusahaan memiliki t hitung -1,929. Dengan menggunakan tabel t, diperoleh ttabel sebesar 2,032. Hal ini
menunjukkan bahwa thitung sebesar -1,929 lebih kecil dari ttabel sebesar
2,032 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak dimana artinya, ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas secara parsial pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b) Nilai signifikansi sebesar 0,063 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas secara parsial pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%. 4) Pengaruh suku bunga Bank Indonesia terhadap profitabilitas
a) Variabel suku bunga BI memiliki thitung sebesar 0,769. Dengan
menggunakan tabel t, diperoleh ttabel sebesar 2,032. Hal ini
menunjukkan bahwa thitung sebesar 0,769 lebih kecil dari ttabel sebesar
2,032 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak dimana artinya, suku bunga
(65)
pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b) Nilai signifikansi sebesar 0,448 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu suku bunga Bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas secara parsial pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tingkat kepercayaan 95%.
4.5.2 Uji F ( ANOVA)
Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam uji F digunakan hipotesis yang disebutkan dibawah ini.
H0: b1,b2,b3,b4 = 0, artinya leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran
perusahaan dan suku bunga Bank Indonesia tidak berpengaruh terhadap profitabilitas secara simultan pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Ha: b1,b2,b3,b4≠ 0, artinya leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran
perusahaan dan suku bunga Bank Indonesia berpengaruh terhadap profitabilitas secara simultan pada perusahaan logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(66)
Kriteria:
H0 diterima dan Ha ditolak jika F hitung < F tabel untuk α = 5%
Ha diterima dan H0 ditolak jika F hitung > F tabel untuk α = 5%
Tabel 4.8 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2563.296 4 640.824 2.223 .089a
Residual 8936.979 31 288.290
Total 11500.274 35
a. Predictors: (Constant), BI_RATE, Fs, DER, TATO b. Dependent Variable: ROE
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2011
Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 2,223 dengan tingkat signifikansi 0,089 yang lebih besar dari
0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,65. Hal
tersebut menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 2,223 lebih kecil dari Ftabel sebesar
2,65 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas yaitu
leverage keuangan, perputaran total aktiva, ukuran perusahaan, dan suku bunga Bank Indonesia secara simultan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada tingkat kepercayaan 95%.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan variabel-variabel leverage keuangan, perputaran total
(1)
OUTPUT HISTOGRAM
(2)
Lampiran vi
OUTPUT UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 53.929 41.383 1.303 .202
DER -1.257 1.036 -.224 -1.212 .235 .732 1.366 TATO 1.505 2.141 .135 .703 .487 .683 1.465 Fs -4.976 2.580 -.339 -1.929 .063 .813 1.229 BI_RATE 2.425 3.153 .123 .769 .448 .974 1.027 a. Dependent Variable: ROE
Lampiran vii
OUTPUT UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .472a .223 .123 16.97909 1.938
a. Predictors: (Constant), BI_RATE, Fs, DER, TATO b. Dependent Variable: ROE
(3)
Lampiran viii
OUTPUT UJI HETEROSKEDASTISITAS
OUTPUT UJI R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .472a .223 .123 16.97909 1.938
a. Predictors: (Constant), BI_RATE, Fs, DER, TATO b. Dependent Variable: ROE
(4)
`Lampiran ix
OUTPUT UJI SIGNIFIKANSI T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 53.929 41.383 1.303 .202
DER -1.257 1.036 -.224 -1.212 .235
TATO 1.505 2.141 .135 .703 .487
Fs -4.976 2.580 -.339 -1.929 .063
BI_RATE 2.425 3.153 .123 .769 .448
a. Dependent Variable: ROE
Lampiran x
OUTPUT UJI F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2563.296 4 640.824 2.223 .089a
Residual 8936.979 31 288.290
Total 11500.274 35
a. Predictors: (Constant), BI_RATE, Fs, DER, TATO b. Dependent Variable: ROE
(5)
Lampiran xi
Tabel t Signifikansi 5 %
Df
t tabel df t
tabel df t
tabel df
t tabel 1
12.705 26
2.056 51
2.008 76
1.992 2
4.303 27
2.052 52
2.007 77
1.991 3
3.182 28
2.048 53
2.006 78
1.991 4
2.776 29
2.045 54
2.005 79
1.991 5
2.571 30
2.042 55
2.004 80
1.990 6
2.447 31
2.040 56
2.003 81
1.990 7
2.365 32
2.037 57
2.003 82
1.989 8
2.306 33
2.035 58
2.002 83
1.989 9
2.262 34
2.032 59
2.001 84
1.989 10
2.228 35
2.030 60
2.003 85
1.988 11
2.201 36
2.028 61
2.000 86
1.988 12
2.179 37
2.026 62
1.999 87
1.988 13
2.160 38
2.024 63
1.998 88
1.987 14
2.145 39
2.023 64
1.998 89
1.987 15
2.131 40
2.021 65
1.997 90
1.987 16
2.120 41
2.020 66
1.997 91
1.986 17
2.110 42
2.018 67
1.996 92
1.986 18
2.101 43
2.017 68
1.996 93
1.986 19
2.093 44
2.015 69
1.995 94
1.986 20
2.086 45
2.014 70
1.994 95
1.985 21
2.080 46
2.013 71
1.994 96
1.985 22
2.074 47
2.012 72
1.994 97
1.985 23
2.069 48
2.011 73
1.993 98
1.985 24
2.064 49
2.010 74
1.993 99
1.984 25
2.060 50
2.009 75
1.992 100
1.984
(6)