Selama masa pemakaian kemampuan suatu aset untuk menghasilkan pendapatan dan jasa biasanya semakin menurun, baik secara fisik maupun
fungsinya. Oleh karena itu perlu adanya pengakuan terhadap penurunan nilai aset tetap berwujud. Caranya adalah dengan cara mengalokasikan harga perolehan aset
tetap berwujud secara sistematis sebagai beban selama beberapa periode akuntansi yang menerima manfaat dari aset tetap berwujud tersebut. Pengalokasian harga
perolehan tersebut disebut dengan depresiasi.
B. Jenis – jenis Aset Tetap
Setiap perusahaan pasti memiliki aset tetap masing – masing. Namun jenis aset tetap yang dimiliki perusahaan satu dengan yang lain tidak sama. Untuk
dikategoriakn sebagai aset tetap, suatu aset tidak harus digunakan secara terus menerus. Termasuk dalam aset tetap adalah aset yang dalam keadaan siap pakai
bila dibutuhkan ketika peralatan yang biasa dipakai rusak atau hanya dipakai selama periode sibuk.
Menurut Nuh 2004 : 21 aset tetap yang dimiliki perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi : 1.
Dari sisi wujud aset tetap dibagi menjadi a.
Tangible asset adalah aset tetap yang memiliki wujud kebendaan yang nyata.
b. Intangible asset adalah aset yang tidak memiliki fisik nyata, tapi
memiliki nilai ekonomis. 2.
Dari sudut disusutkan atau tidak dibagi atas a.
Aset tetap yang disusutkan seperti bangunan, gedung, atau kendaraan b.
Aset tetap yang tidak disusutkan seperti tanah
Universitas Sumatera Utara
Baridwan 2004 : 272 mengelompokkan aset tetap menjadi tiga
kelompok menjadi : 1.
Aset tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan.
2. Aset tetap yang umurnya tebatas dan apabila sudah habis masa
penggunaannya bisa diganti dengan aset jenis lainnya. 3.
Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak diganti dengan aset jenis lainnya.
Menurut Mulyadi, 2001 aset tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu
perusahaan dikelompokkan sebagai berikut : a.
Tanah dan ematangan tanah land and land improvement, b.
Gedung dan perbaikan gedung, c.
Mesin, d.
Meubel, e.
Kendaraan-kendaraan, Rumah Sakit Islam Malahayati Medan mengkategorikan jenis aset
tetapnya ke dalam lima kategori yang masing-masing harga perolehan dan masa manfaatnya telah ditetapkan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, yaitu :
• Tanah • Bangunangedung
• Kendaraan • Peralatan
• Inventaris kantor Sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia diatas terkait ciri-ciri aset tetap, maka seluruh kategori yang ada pada Rumah Sait Islam Malahayati Medan telah disesuaikan dengan Standar
Akumtansi Keuangan dimana aset tetap yang ada memiliki ciri-ciri sesuai dengan yang dimaksudkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu aset yang berwujud,
Universitas Sumatera Utara
dimiliki oleh Rumah Sakit Islam Malahayati Medan serta tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.
C. Cara Perolehan Aset Tetap