Jaringan Usaha kegiatan Kinerja Usaha Terkini Rencana Kegiatan

j. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai petugas kebersihan yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan yang ditetapkan. k. Bertanggung jawab atas kebersihan di RSIM.

D. Jaringan Usaha kegiatan

Rumah Sakit Islam Malahayati Medan bergerak di dalam bidang jasa yaitu melakukan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat. Sembilan jenis usaha kegiatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. 1. Menyelengarakan Pelayanan Medis 2. Menyelengarakan Pelayanan Non Medis 3. Menyelangarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan 4. Menyelengarakan Pelayanan Rujukan 5. Menyelengarakan Pendidikan dan Pelatihan 6. Menyelengarakan Penelitian dan Pengembangan 7. Menyelengarakan Administrasi Umum dan keuangan 8. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

E. Kinerja Usaha Terkini

Badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan dengan motto “Iman Kualitas Harapan Lugas Akrab Sejahtera”, mempunyai tujuan. Universitas Sumatera Utara Tujuannya adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menjadi rumah sakit yang professional dan terakreditasi. b. Sumber daya manusia yang professional dan berkembang. c. Mengurangi angka moribiditas dan mobilitas penyakit. d. Efisiensi dan efektifitas pemakain alat-alat operasional rumah sakit. e. Meningkatkan BOR Bed Over Rate sehingga mampu bersaing secara sehat dan mandiri untuk mewujudkan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menjadi pusat pelanyanan kesehatan terbaik.

F. Rencana Kegiatan

Dalam mencapai visi dan misi RS Islam Malahayati medan menetapkan tujuan sebagai berikut Meningkatkan kepuasan pasien. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan diatas maka RS Islam Malahayati menetapkan sasaran sebagai berikut : 1. Meningkatnya cakupan layanan kesehatan Sasaran yang ditetapkan adalah : a. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat darurat b. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan c. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat inap d. Meningkatnya angka pemanfaatan tempat tidur BOR 2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan Sasaran yang ditetapkan adalah : Universitas Sumatera Utara a. Meningkatnya alat kesehatan kedokteran yang beroperasi sesuai standar b. Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis c. Menigkatnya jumlah angka kesembuhan pasien di RS d. Menigkatnya kepuasan pasien Universitas Sumatera Utara BAB III PEMBAHASAN A. Aset Tetap Dalam penelitian ini yang dibahas akuntansi aset tetap dan penyajiannya dalam laporan keuangan. Sebelum membahas lebih lanjut kita harus mengetahui terlebih dahulu landasan teoritis tentang pengertian akuntansi dan aset tetap. Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal pertimbangan dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Aset tetap merupakan suatu bagian utama asset perusahaan. Dimana aset tetap merupakan harta yang dimilki perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan tidak untuk dijual. Perusahaan menggunakan berbagai macam aset, seperti peralatan, perabotan, alat-alat, mesin, bangunan dan tanah. Sebuah benda berwujud harus diakui sebagai suatu aset dan dikelompokkan sebagai aset tetap bila : a. Besar kemungkinan probable bahwa manfaat keekonomian dimasa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut dan akan mengalir kedalam perusahaan. b. Biaya perolehan aset dapat diukur secara tepat dan benar. Berikut ini dapat kita lihat beberapa pendapat para ahli mengenai defini aset tetap itu sendiri : Universitas Sumatera Utara Warren 2006 : 504 mengemukakan bahwa “Aset tetap fixed assets merupakan aset jangka panjang atau aset yang relative permanent”. Menurut Kusnadi 2004 : 270 menyatakan bahwa : Aset tetap adalah semua benda yang dimiliki oleh perusahaan, memiliki nilai guna yang ekonomis serta mempunyai umur atau masa manfaatnya lebih dari satu periode akuntansi satu tahun dan diakui serta diukur berdasarkan prinsip akuntansi yang diterima umum. Karakteristik aset tetap berwujud adalah bahwa aset yang dimiliki perusahaan untuk digunakan secara terus menerus dan umur manfaatnya relatif lebih panjang dibandingkan aset lancer dan nilainya material. Akuntansi aset tetap sangat berarti terhadap kelayakan laporan keuangan, kesalahan dalam menilai aset tetap dapat mengakibatkan kesalahan yang cukup material karena nilai investasi yang ditanamkan pada aset tetap relatif besar. Oleh karena itu, perlakuannya harus berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap dan diterapkan secara konsisten dari suatu periode ke periode selanjutnya. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia PSAK No. 16 : Par 1-4 bahwa : Aset tetap adalah aset berwujud yang : a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan adaministratif b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya aset tetap adalah harta milik perusahaan yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual, serta memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Universitas Sumatera Utara Selama masa pemakaian kemampuan suatu aset untuk menghasilkan pendapatan dan jasa biasanya semakin menurun, baik secara fisik maupun fungsinya. Oleh karena itu perlu adanya pengakuan terhadap penurunan nilai aset tetap berwujud. Caranya adalah dengan cara mengalokasikan harga perolehan aset tetap berwujud secara sistematis sebagai beban selama beberapa periode akuntansi yang menerima manfaat dari aset tetap berwujud tersebut. Pengalokasian harga perolehan tersebut disebut dengan depresiasi.

B. Jenis – jenis Aset Tetap