Penyusutan Aset Tetap PROFIL RUMAH SAKIT ISLAM MALAHAYATI MEDAN

Sedangkan selisih antara nilai tunai dengan harga pembelian kredit tersebut dianggap sebagai beban bunga. b. Dengan cara dibangun sendiri Aset tetap yang diperoleh dengan cara dibangun sendiri oleh perusahaan didasarkan harga perolehannya berasal dari pemindah bukuan aset dalam pelaksanaanya yang kemudian dicatat pada saat laporan proyek selesai diperoleh dan berita acara serah terima dari pembuat aset tetap yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan biaya perolehannya akan lebih rendah, selain itu kualitas aset tetap akan lebih baik.

D. Penyusutan Aset Tetap

Adapun yang dimaksud dengan beban depresiasi atau biaya depresiasi adalah biaya yang timbul karena pemakain aset tetap berwujud. Pengalokasian ini dinamakan penyusutan. Untuk menetapkan besarnya nilai penyusutan perusahaan harus memiliki suatu perlakuan akuntansi atas penyusutan aset tetap yang memperlihatkan harga perolehan, nilai sisa, taksiran umur kegunaan serta metode perhitungan atas aset yang dimiliki.masalah penyusutan adalah masalah yang penting selama masa pemanfaatan aset tetap. Penyusutan adalah perhitungan biaya terhadap pemakaian aset tetap disebuah perusahaan. Akuntansi penyusutan adalah sistem akuntansi yang bertujuan untuk mendistribusikan biaya atau nilai dasar harta modal berwujud, dikurangi nilai sisa kalau ada, selama estimasi usia manfaat dari unit tersebut yang dapat Universitas Sumatera Utara merupakan kelompok aset dengan cara yang sistematis dan rasional. Ini merupakan suatu proses alokasi, bukan suatu penilaian. Penyusutan untuk suatu tahun adalah bagian dari total beban menurut sistem tadi yang dialokasikan pada tahun tersebut. Meskipun alokasi tersebut dapat dipertimbangkan menurut kejadian-kejadian dalam suatu tahun, tapi bukan menjadi tujuannya untuk mengukur akibat dari kejadian-kejadian tersebut. Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No. 16 : Par 65 menyatakan bahwa “penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.” Beberapa faktor yang harus diperhatikan guna menetapkan besar beban penyusutan setiap periode adalah : 1. Harga perolehan aset tetap Yaitu seluruh pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh aset sampai keadaan siap pakai. 2. Nilai Residu Yaitu taksiran realisasi penjualan melalui kas aset tetap tersebut setelah akhir penggunaan atau pada saat aset tetap tersebut harus ditarik dari kegiatan operasi. Biaya yang disusutkan depreciable cost adalah jumlah yang harus disebarkan sepanjang umur manfaat aset sebagai beban penyusutan. 3. Umur teknis Umur manfaat yang diperkirakan expected useful life atas aset tetap juga harus diestimasi pada saat aset tersebut mulai digunakan. Beberapa faktor Universitas Sumatera Utara yang menyebabkan suatu aset tetap berwujud dapat memberi manfaat dalam waktu yang terbatas, yaitu : • Faktor Fisik Aus karena dipakai wear and tear, aus karena umur deteroralitation and deacay, dan kerusakan merupakan faktor fisik yang dapat mengurangi fungsi aset tetap. • Faktor Fungsional Faktor fungsional yang membatasi umur aset berupa ketidakmampuan aset memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti, perubahan permintaan terhadap barang maupun jasa yang dihasilkan, kemajuan teknologi yang menyebabkan suatu aset tidak ekonomis lagi apabila dipakai. • Pola Pemakaian Pola pamakaian harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan pembebanan penyusutan terhadap produksi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung besar penyusutan suatu aset tetap perusahaan. Akan tetapi metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menghitung penyusutan aset yang dimilikinya haruslah konsisten dari tahun ke tahun. Artinya suatu perusahaan tidak diperkenankan menghitung penyusutan aset tetap dengan metode dari tahun pertama sampai tahun-tahun berikutnya. Universitas Sumatera Utara Metode-metode penyusutan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam penentuan beban penyusutannya menurut Ikatan Akunatan Indonesia PSAK No. 16 : Par 65 diantaranya : a. Berdasarkan waktu : 1 Metode garis lurus straight line method 2 Metode pembebanan yang menurun, yaitu : a Metode jumlah angka tahun sum of the years digit method b Metode saldo menurunsaldo menurun ganda decliningdouble declining balance method b. Berdasarkan pengunaan : 3 Metode jam jasa service hours method 4 Metode jumlah unit produksi productive output method c. Berdasarkan kriteria lain : 5 Metode berdasarkan jenis dan kelompok group and composite method 6 Metode anuitas annuity method 7 Sistem persediaan inventory systems Menurut Waluyo 2005 : 121 aset tetap yang dapat disusutkan adalah aset yang : 1. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode akuntansi. 2. Memiliki masa manfaat yang terbatas. Universitas Sumatera Utara 3. Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi. Tiga metode penyusutan yang paling umum digunakan adalah metode garis lurus, metode unit produksi, dan metode saldo menurun berganda. Metode garis lurus Metode ini menghitung penyusutan berat beban penyusutan dibebankan secara merata. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aset tetap.Beban penyusutan menurut metode ini dihitung sebagai berikut : Keterangan : D = Beban Penyusutan Depresiasi C = Harga Pokok Aset cost S = Salvage Value nilai residu N = Useful Life umur teknis C ̶ S D = n Universitas Sumatera Utara Contoh : Sebuah peralatan dibeli dengan harga Rp15.000.000 nilai residu ditaksir Rp 1.500.000 dan estimasi umurnya adalah 5 tahun. Penyusutan tahunan aset tersebut dihitung sebagai berikut : 000 . 700 . 2 5 000 . 500 . 1 000 . 000 . 15 Rp = − Tabel. 3.1 Penyusutan Menurut Metode Straight Line Akhir Tahun Harga Pokok Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 2 3 4 5 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 15.000.000 - 2.700.000 2.700.000 2.700.000 2.700.000 2.700.000 - 2.700.000 5.400.000 8.100.000 10.800.000 13.500.000 13.500.000 15.000.000 12.300.000 9.600.000 6.900.000 4.200.000 1.500.000 Sumber : Data diolah 2012 Menurut Baridwan 2004 : 309 perhitungan penyusutan dengan metode garis lurus ini didasarkan pada anggapan-anggapan sebagai berikut : 1. Kegunaan ekonomis dari suatu aset akan menurun secara proporsional setiap periode. 2. Biya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif sama. 3. Kegunaan ekonomis berkurang karena lewatnya waktu. 4. Penggunaan kapasitas aset tiap-tiap periode relatif sama. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya anggapan-anggapan seperti di atas, maka metode garis lurus sebaiknya digunakan untuk menghitung penyusutan gedung, mebel, dan alat-alat kantor. Biaya depresiasi yang dihitung dengan cara ini jumlahnya akan tetap untuk setiap periode dan tidak menghiraukan kegiatan dalam periode tersebut. Metode Saldo Menurun Berganda Metode saldo menurun berganda double declining balance method menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aset. Untuk menerapkan metode ini tarif penyusutan garis lurus tahun terlebih dahulu harus digandakan. Contoh : Dengan menggunakan ilustrasi contoh sebelumnya maka tarif penyusutan saldo menurun adalah : = 100 5 tahun = 20 Digandakan menjadi 20 × 2 = 40 Tabel. 3.2 Pentusutan Menurut Metode Saldo Menurun Berganda Tahun Beban Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 2 3 4 5 40 × 15.000.000 = 6.000.000 40 × 9.000.000 = 3.600.000 40 × 5.400.000 = 2.160.000 40 × 3.240.000 = 1.296.000 40 × 1.944.000 = 777.600 6.000.000 9.600.000 11.760.000 13.056.000 13.833.600 9.000.000 5.400.000 3.240.000 1.944.000 1.166.400 Universitas Sumatera Utara Metode Unit Produksi Jika tingkat pemanfaatan aset tetap bervariasi dari tahun ke tahun, maka metode unit produksi lebih tepat dipakai dari pada metode garis lurus. Dalam hal ini, metode unit produksi mampu membandingkan lebih baik beban penyusutan dengan pendapatan terkait. Metode unit produksi Unit-of-Production Method menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aset. Untuk menerapkan metode ini umur manfaat aset diekpresikan dalam istilah unit kapasitas produktif seperti jam atau mill. Total beban penyusutan untuk setiap periode akuntansi kemudian ditentukan dengan mengalihkan penyusutan per unit dengan jumlah unit yang dihasilkan atau digunakan selama periode dimaksud. Beban penyusutan per jam dihitung sebagai berikut : Contoh : Dengan menggunakan ilustarasi contoh sebelumnya jam kerja aset tetap dimisalkan 75.000 jam maka penyusutan per jam adalah sebagai berikut : perjam 180 000 . 75 000 . 500 . 1 000 . 000 . 15 = − Dengan mengasumsikan bahwa aset tetap dioperasikan 15.000 jam selama 1 tahun maka beban penyusutan dalam 1 tahun adalah 15.000 × 180 = Rp 2.700.000 Universitas Sumatera Utara Tabel. 3.3 Pentusutan Menurut Metode Unit Produksi No Jam Kerja Penyusutan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 2 3 4 5 15.000 13.000 10.000 17.000 20.000 75.000 000 . 700 . 2 180 000 . 15 = × 000 . 340 . 2 180 000 . 13 = × 000 . 800 . 1 180 000 . 10 = × 000 . 060 . 3 180 000 . 17 = × 000 . 600 . 3 180 000 . 20 = × 000 . 500 . 13 180 000 . 75 = × 2.700.000 6.840.000 4.500.000 9.900.000 13.500.000 15.000.000 12.300.000 8.160.000 10.500.000 5.100.000 1.500.000 Sumber : Data diolah 2012

E. Penggantian Aset Tetap