1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah Gambaran Karakteristik Ibu dalam Pemanfaatan Penolong
Persalinan di Wilayah Kerja Gunung Baringin Kecamtatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012”.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu dalam pemanfaatan penolong persalinan di wilayah kerja Gunung Baringin Kecamatan
Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012”. 1.3.2. Tujuan Khusus.
1. Untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, paritas, ibu dalam pemanfaatan penolong
persalinan di wilayah kerja Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012.
2. Untuk mengetahui tingkat kepercayaan ibu dalam pemanfaatan penolong persalinan di wilayah kerja Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur
Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012. 3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dalam pemanfaatan penolong
persalinan di wilayah kerja Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4. Untuk mengetahui tingkat sikap ibu dalam pemanfatan penolong persalinan di wilayah kerja puskesmas Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur
Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2012.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Untuk masukan bagi Puskesmas Gunung Baringin dalam upaya meningkatkan pelayanan bagi ibu saat persalinan dengan mutu yang berkualitas.
2. Sebagai masukan bagi berbagai pihak yang akan melanjutkan penelitian ini ataupun penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
3. Bagi peneliti, mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama bangku kuliah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku dalam Bentuk Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan umumnya datang
dari pengalaman juga dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan orang lain, di dapat dari buku, surat kabar, atau media massa, elektronik.
Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang ever behavior. Pada dasarnya pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang
dapat memahami sesuatu gejala dan memecahkan masalah yang dihadapi. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui
pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui penyuluhan baik secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan yang
bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan optimal.
Menurut Notoatmodjo 1993, pengetahuan mempunyai enam tingkatan yaitu: 1. Tahu know
Diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap
sesuatu yang spesifik dari seluruh bagian yang dipelajari atau rangsangan yang telah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, mendefenisikan, mengatakan.
2. Pemahaman Comprehension Diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang telah memahami terhadap objek atau materi atau harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyampaikan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari. 3. Aplikasi Aplication
Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat
diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan buku, rumus, metode, prinsip dalam konteks, atau situasi lain. Misalnya adalah dapat menggunakan rumus statistik dalam
perhitungan-perhitungan hasil penelitian dan dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah kesehatan dari kasus-kasus yang diberikan.
4. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata
kerja seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintesis Synthesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk menghubungkan
bagian-bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sistesis
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada. Misalnya: dapat menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan dan
sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. 6. Evaluasi Evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan-kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas. Notoatmodjo, 2003.
2.2. Teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green