Proses Pembuatan Dodol salak, Kurma Salak,Keripik Salak dan Sirup Salak

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Proses Pembuatan Dodol salak, Kurma Salak,Keripik Salak dan Sirup Salak

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan responden di daerah penelitian, diketahui bahwa bahan baku untuk membuat dodol salak, kurma salak, keripik salak dan sirup salak yaitu salak cukup tersedia sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut didukung karena daerah penelitian adalah merupakan daerah yang potensial dalam memproduksi salak sehingga dapat memenuhi permintaan salak dalam usaha pengolahan salak di daerah penelitian. Rata-rata kebutuhan salak yang digunakan untuk memproduksi dodol salak, keripik salak, kurma salak dan sirup salak di daerah penelitian adalah 45 kg dengan rentang antara 15 kg sampai 100 kg. Berikut ini rincian mengenai penggunaan bahan baku salak untuk memproduksi dodol salak, kurma salak, kerpik salak dan sirup salak di daerah penelitian. Tabel 7. Rata-rata penggunaan salak dalam pembuatan dodol salak, kurma salak, keripik salak dan sirup salak Uraian Frekuensi Pembuatan Hari Kebutuhan Salak Kg Total harga beli salak Rp Per minggu 5 225 787.500 Per bulan 20 900 3.150.000 Per tahun 240 10.800 37.800.000 Sumber : Analisis data primer Lampiran 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dari tabel 7 dapat diuraikan bahwa, responden memproduksi dodol salak, kurma salak, keripik salak dan sirup salak rata-rataa 5 hari minggu, 20 hari bulan, dam 240 hari tahun. Responden di daerah penelitian jarang sekali libur dalam proses pembuatan.paling banyak libur yang dulakukan oleh pengusaha adalah pada saat hari besar seperti lebaran, dan untuk volume pengambilan bahan baku salak rata- rata responden salak adalah 225 kgminggu, 900 kgbulan dan 10.800 kgtahun. Dimana rata-rata total harga belinya adalah Rp 787.500minggu, Rp 3.150.000bulan, dam Rp37.800.000tahun. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5.1.1 Proses pembuatan Dodol Salak Gambar 3. Skema proses pembuatan Dodol Salak Pemisahan daging buah salak dan biji Perebusan daging buah salak tanpa biji Penyaringan daging buah salak lunak dengan air rebusan Penggilingan daging buah salak tanpa air rebusan Pemasakan tepung ketan dan santan dan penambahan daging buah salak yang halus dengan gula pasir Dodol Salak Salak Pengupasan dan Pencucian Buah salak tanpa kulit Bahan baku Daging buah salak tanpa kulit dan sudah bersih Daging buah salak tanpa biji Daging buah salak lunak sudah bisa diolah Buah salak tanpa air rebusan Daging buah salak halus Adonan dodol salak Pencetakan adonan dodol salak dan pengemasan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Salak merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan dodol, bahan baku yang biasa digunakan dalam proses pengolahan dodol adalah salak yang daging buahnya berwarna putih kekuning-kuningankemerahan dan dagingnya terasa manis. Pemisahan daging buah salak dan biji, tahap ini terdiri dari pengupasan kulit menggunakan pisau anti karat yang tajam atau dikupas seperti biasa dengan tangan sekaligus dihilangkan kulit airnya. Pengupasan dan pencucian buah salak tanpa kulit merupakan proses pemisahan antara kulit salak dengan daging buahnya, dalam proses ini menggunakan alat berupa pisau pengupas kemudian di cuci pada proses ini dilakukan untuk memperoleh salak yang bersih sebelum dilakukannya proses pengolahan menjadi dodol, melalui proses ini nantinya akan menghasilkan salak yang bersih yang sudah terpisah dari kotoran yang melekat pada salak sebelumnya. Proses ini dilakukan pada ember yang bersih. Perebusan daging buah salak tanpa biji dlakukan setelah salak selesai dicuci bersih, maka salak tersebut direbus di dihkan kedalam 5 liter air dengan menggunakan panci besar selama 5 menit ampai daging buah salak menjadi lunak. Penyaringan daging buah salak lunak dengan air rebusan, setelah dihasilkan buah salak yang sudah lunakmasak kemudian ditiriskan dan didinginkan sampai daging buah salak tanpa air rebusan. Penggilingan daging buah salak tanpa air rebusan, setelah dihasilkan salak yang sudah lunakmasak dan tanpa sisa air rebusan kemudian digiling dan dihaluskan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dengan menggunakan mesin penggiling dodol sampai menjadi daging buah salak yang halus. Pemasakan, dalam proses pemasakan yang pertama dilakukan adalah pemasakan tepung ketan dan santan, kemudian dimasukkan daging buah salak yang sudah digiling tersebut dengan menambahkan gula pasir sampai menjadi adonan dodol salak setelah itu didinginkan. sPencetakan adonan dodol salak dan pengemasan, Setelah adonan dodol salak tersebut dingin kemudian dilakukan pencetakan dengan potongan-potongan kecil dan pengemasan sehingga menjadi dodol salak. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5.1.2 Proses pembuatan Kurma Salak Gambar 4. Skema proses pengolahan Kurma Salak Salak Pengupasan kulit buah salak Pencucian dan penirisan buah salak asin Perendaman buah salak tanpa kulit dalam air garam Pemasakan buah salak dan air gula sampai kental Pemasakan air gula dan siramkan ke buah salak Penaburan buah salak asin dengan gula putih Penirisan dan pemisahan buah salak dan air gula Air gula Buah salak Penirisan air gula pada buah salak Penjemuran buah salak selama ±2 hari Pengemasan kurma salak Bahan baku Buah salak dalam air gula Kurma salak sebelum dikemas Buah salak tanpa air gula Buah salak gurih Buah salak asin bersih Buah salak asin Buah salak tanpa kulit Kurma salak Buah salak masak UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Salak merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan kurma, bahan baku yang biasa digunakan dalam proses pengolahan kurma adalah salak yang daging buahnya berwarna putih kekuning-kuningankemerahan dan dagingnya terasa manis. Pengupasan kulit buah salak , proses ini merupakan proses pemisahan antara kulit buah salak dengan daging buahnya, dalam proses ini menggunakan alat berupa pisau pengupas, kemudian dicuci untuk memperoleh salak yang bersih sebelum dilakukannya proses pengolahan menjadi kurma, melalui proses ini nantinya akan menghasilkan salak yang bersih yang sudah terpisah dari kotoran yang melekat pada salak sebelumnya. Proses ini dilakukan pada ember yang bersih. Perendaman buah salak tanpa kulit dalam air garam, setelah salak selesai dicuci bersih kemudian direndam dalam air kapur garam selama 1 malam agar salak mempunyai rasa asin, setalah itu dicuci dengan air bersih dan ditiriskan. Penaburan buah salak asin dengan gula putih, salak yang sudah menjadi asin ditaburi lagi dengan gula putih dengan tujuan agar rasa buah salak menjadi gurih. Penirisan dan pemisahan buah salak dan air gula, setelah salak ditaburi dengan gula putih kemudian ditiriskan dan dipisahkan antara buah salak dengan air gulanya. Pemasakan air gula dan siramkan ke buah salak, air gula hasil penirisan tadi dimasak sampai matang kemudian didinginkan lalu disiramkan ke buah salak sampai menjadi buah salak manis. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pemasakan buah salak dan air gula sampai kental, kemudian air gula dan buah salak tersebut dimasak kembali sampai kental. Penirisan air gula pada buah salak, setelah proses pemasakan kembali kemudian dilakukan penirisan air gula dan buah salak sampai buah salak tanpa air gula. Penjemuran buah salak, buah salak yang ditiriskan itu kemudian dijemur lebuh kurang selama 2 hari sampai terlihat seperti mengkerut atau sampai menjadi kurma. Pengemasan kurma salak, setelah kur ma salak tersebut kering kemudian dikemas dan siap dipasarkan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5.1.3 Proses Pembuatan Keripik Salak Gambar 5. Skema proses pengolahan Keripik Salak Salak Pemilihan buah salak yang baik Penghilangan bagian buah yang tidak dapat dimakan trimming Pengirisan buah salak tanpa biji dalam bentuk yang diinginkan Pengatusan minyak keripik salak dengan sentrifuse Penirisan irisan buah salak yang bersih Penggorengan irisan buah salak dengan vacum fryer Pencucian irisan buah salak dengan air bersih yang mengalir Pengemasan keripik salak Bahan baku Buah salak yang segar Buah salak tanpa biji Irisan buah salak Irisan buah salak yang bersih Irisan buah salak tanpa air Keripik salak panas dan berminyak Kerpik salak kering Keripik salak siap dikemas Keripik salak UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pemilihan buah segar, buah salak yang dipilih adalah buah segar salak yang matang pohon dan tidak terlalu lunak, bentuknya relative sama, bebas hama dan penyakit serta kerusakan lain seperti memar atau busuk.Penghilangan bagian yang tidak dapat dimakan, tahap ini terdiri dari pengupasan kulit menggunakan pisau anti karat yang tajam atau dikupas seperti biasa dengan tangan sekaligus dihilangkan kulit airnya. Pengirisan, pekerjaan pengirisan dilakukan dengan pisau dapur anti karat di atas alas telenan kayu. Bentuk irisan sesuai dengan keinginan tetapi harus diusahakan menjadi bentuk menarik. Besar irisan diatur agar habis dengan satu sampai dua kali gigitan. Pencucian, pencucian daging buah yang sudah diiris dengan air bersih yang mengalir dimaksudkan setiap menghilangkan kotoran-kotoran yang masih melekat maupun tercampur pada daging buah selama pengupasan dan pengirisan. Penirisan, penirisan dimaksudkan setiap menghilangkan air bahan cucian yang melekat pada bahan agar proses penggorengan menjadi lebih cepat. Penggorengan membutuhksn waktu lebih kurang 50-75 menit untuk mendapatkan hasil yang baik. Pengatusan minyak dengan sentrifus, keripik dimasukkan alat pemutarsentrifus kemudian di putar 1-2 menit setiap mengatusan sisa minyak penggoreng yang melekat pada keripik salak. Pemutaran dilakukan 2 kali diselingi waktu istirahat 2-3 menit bertujuan setiap membuat keripik menjadi renyah. Pengemasan, Keripik yang telah diputar dua kali langsung dikemas menggunakan kantong plastic polipropilen pp tebal 12 mikron. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5.1.4 Proses Pembuatan Sirup Salak Gambar 6. Skema proses pengolahan Sirup Salak Salak Pengupasan dan Pencucian Buah salak tanpa kulit Bahan baku Pembotolan dan pasterurisasi sirup buah salak Penyaringan sari buah salak Pemasakan ekstrak buah salak dengan penambahan gula pasir Pengecilan ukuran daging buah salak tanpa biji Ekstraksi juicering potongan daging buah salak dengan penambahan air Sirup salak Buah salak tanpa kulit yang sudah bersih Daging buah salak tanpa biji Potongan daging buah salak Ekstrak buah salak Sari buah salak Sirup buah salak tanpa ampas Penghilangan bagian buah yang tidak dapat dimakan trimming Kemasan botol sirup buah salak UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Salak Merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan sirup salak, bahan baku yang biasa digunakan dalam proses pengolahan sirup salak adalah salak yang daging buahnya berwarna putih kekuning-kuningankemerahan dan dagingnya terasa manis. Pengupasan dan Pencucian Buah salak tanpa kulit, proses ini merupakan proses pemisahan antara kulit salak dengan daging buahnya, dalam proses ini menggunakan alat berupa pisau pengupas. Kemudian salak yang sudah dikupas kulitnya dicuci bersih. Penghilangan bagian buah yang tidak dapat dimakan trimming, s etelah buah salak dicuci bersih kemudian dilakukan pemisahan daging buah dan bijinya sehingga menjadi daging buah salak tanpa biji. Pengecilan ukuran daging buah salak tanpa biji ini bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan proses juiceringekstraksi. Ekstraksi juicering , Setelah daging buah salak dipotong-potong kecil kemudian dilakukan juiceringekstraksi dengan menambahkan gula pasir secukupnya sampai mendapatkan sari buah salak. Pemasakan ekstrak buah salak dengan penambahan gula pasir, sari buah salak yang dihasilkan kemudian dimasak dengan menambahkan gula pasir. Penyaringan sari buah salak, sari buah salak yang sudah masak tersebut kemudian disaring dan dibuang hampas nya. Pembotolan dan pasterurisasi sirup buah salak, hasil penyaringan yang masih panas dimasukkan ke dalam botol steril, kemudian tempatkan pada alat penutup botol dan dilakukan penutupan botol. Setelah itu dipsteurisasikan botol-botol UNIVERSITAS SUMATERA UTARA berisi sirup dengan memanaskannya dalam dandang berisi air mendidih selama lebih kurang 30 menit, angkat botol dan susun terbalik untuk memeriksa kebocoran. Botol-botol yang lolos bocor sesudah dingin kemudian disusun dan sirup salak siap dipasarkan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

5.2. Nilai Tambah Usaha Pengolahan Salak