Usaha Pengolahan salak Tinjauan Pustaka .1 Salak

Secara umum penampakan salak Padangsidimpuan lebih kekar dan lebih besar dari salak jenis lainnya. Buahnya besar-besar, kulitnya coklat kekuning-kuningan terganrung pada jenis dan varietasnya. Sisik kulit buah besar-besar dan jarang, duri pada kulit buah pendek-pendek, berwarna coklat abu-abu dan sangat mudah patah. Daging buah berwarna putih, putih krem atau putih kemerah-merahan, bila buah belum tua betul warna merahnya yang dominan. Rasa buahnya yang telah tua manis, kadang-kadang masir yamg ditandai dengan adanya bagian dari daging buah yang melekat pada biji. Rasa salak ini jarang yang masam, bila masih muda rasa pahitnya yang dominan.

2.1.2 Usaha Pengolahan salak

Untuk menghasilkan penghasilan yang lebih baik dari sebuah aktivitas pertanian, perlu adanya modifikasi dari setiap komoditi yang dihasilkan. Bentuk modifikasi tersebut bisa berupa pengolahan komoditi prtanian menjadi barang sesuatu yang memiliki nilai lebih. Salah satu aktifitas tersebut adalah dengan melakukan agroindustri. Komponen pengolahan hasil pertanian menjadi penting karena pertimbangan sebagai berikut : 1. Meningkatkan Nilai Tambah Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengolahan yang baik oleh produsen dapat meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian yang diproses. Kegiatan petani hanya dilakukan oleh petani yang mempunyai fasilitas pengolahan pengupasan, pengirisan, tempat penyimpanan, keterampilan mengolah hasil, mesin pengolah, dan lain-lain. Sedangkan bagi pengusaha ini UNIVERSITAS SUMATERA UTARA menjadikan kegiatan utama, karena dengan pengolahan yang baik maka nilai tambah barang pertanian meningkat sehingga mampu menerobos pasar, baik pasar domestik maupun pasar luar negeri. 2. Kualitas Hasil Salah satu tujuan dari hasil pertanian adalah meningkatkan kualitas. Dengan kualitas hasil yang lebih baik, maka nilai barang menjadi lebih tinggi dan keinginan konsumen menjadi terpenuhi. Perbedaan kualitas bukan saja menyebabkan adanya perbedaan segmentasi pasar tetapi juga mempengaruhi harga barang itu sendiri. 3. Penyerapan Tenaga Kerja Bila pengolahan hasil dilakukan, maka banyak tenaga kerja yang diserap. Komoditi pertanian tertentu kadang-kadang justru menuntut jumlah tenaga kerja yang relatif besar pada kegiatan pengolahan 4. Meningkatkan Keterampilan Dengan keterampilan mengolah hasil, maka akan terjadi peningkatan keterampilan secara kumulatif sehingga pada akhirnya juga akan memperoleh hasil penerimaan usahatani yang lebih besar. 5. Peningkatan Pendapatan Konsekuensi logis dari pengolahan yang lebih baik akan menyebabkan total penerimaan yang lebih tinggi. Bila keadaan memungkinkan, maka sebaiknya petani mengolah sendiri hasil pertaniannya ini untuk mendapatkan kualitas hasil penerimaan atau total keuntungan yang lebih besar Soekartawi, 2003. Menurut Lakitan 1995, pengolahan hasil merupakan salah satu bentuk kagiatan agroindustri yang utama. Agroindustri menempati daerah transisi antara dua UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sektor pertanian dan sektor industri. Oleh sebab itu adalah wajar jika batasan yang tegas dari agroindustri sulit untuk digariskan dan sering menjadi bahan perdebatan antara industri dan pertanian. Usaha pengolahan hasil pertanian akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain: 1. Mengurangi kerugian ekonomi akibat kerusakan hasil 2. Maningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian 3. Memperpanjang masa ketersediaan hasil pertanian, baik dalam bentuk segar maupun hasil olahan 4. Meningkatkan keanekaragaman produk pertanian, dan 5. Mempermudah penyimpanan dan pengangkutan produk pertanian. Produk hasil olahan berbahan baku salak di Kabupaten Tapanulu Selatan diantaranya adalah dodol, kurma, keripik dan sirup salak. Dodol Salak Dodol salak merupakan makanan tradisional yang cukup popular di beberapa daerah di Indonesia dan memiliki rasa yang khsa dan enak serta digemari hamper semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua. Rasa dan aroma dodol salak yang dihasilkan akan sama dengan buah aslinya yaitu tergantung pada varietas salak yang digunakan. Satuhu dan Sunarmani, 2004. Kurma Salak Kurma salak merupakan makanan yang mirip seperti kurma yang berasal dari Arab, namun rasanya adalah rasa khas salak. Olahan salak menjadi kurma salak UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ini mempunyai rasa yang enak dan cocok untuk dijadikan oleh-oleh bagi keluarga atau sanak saudara, selain itu cocok juga sebagai makanan untuk diet. Keripik Salak Hampir semua jenis salak yang ada di Indonesia dapat diolah menjadi kripik buah. Setiap mendapatkan kripik salak yang berkualitas sebaiknya dipilih jenis salak yang manis, namun rasanya tidak terlalu sepet dan daging buah buahnya tidak terlalu tebal. Jenis salak pondoh hitam, salak nglumut, salak lokal dapat menghasilkan kripik yang berkualitas. Namun yang paling banyak dijadikan keripik salak adalah dari jenis salak pondoh. Banyak keunggulan salak pondok organik. Antara lain, aman dikonsumsi tanpa residu pestisida dan pupuk kimia sintetik, higienis, lebih manis, dan mempunyai rasa alami. Salak jenis ini juga lebih tahan lama, tidak mudah busuk, kulit lebih mudah dikupas, dan mempunyai ukuran buah yang relatif lebih besar. Sirup Salak Akhir-akhir ini beredar berbagai macam sirup buah dengan berbagai macam merk. Minuman sirup mulal populer sejak 25 tahun yang lalu dan menjadi tren minuman segar yang disukai oleh kalangan anak-anak, remaja maupun orang tua karena praktis dalam penyajiannya. Berbagai macam buah telah banyak dijadikan bahan sirup dan temyata sukses dipasaran. Namun hingga saat ini belum banyak ditemui sirup dari buah salak , padahal salak pun cukup potensial untuk dijadikan minuman dalam bentuk sirup. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.2 Landasan Teori