Kematian .1 Definisi Kematian TINJAUAN PUSTAKA
Selain itu ada penelitian mengatakan stres hiperglikemia mungkin sebagai tanda atas luasnya kerusakan jantung. Kerusakan jantung yang lebih luas
mengakibatkan lonjakan yang lebih besar hormon-hormon stres meningkatkan glikogenolisis dan hiperglikemia dan juga meningkatkan risiko gagal jantung
kongestif dan kematian Dewi, 2003. Selain efek positifnya, hiperglikemia yang menetap atau berkepanjangan
pada masa kritis dapat meningkatkan risiko kematian akibat gagal jantung, infark miokard, stroke iskemik, hemoragik dan lainnya yang berakhir dengan gagal fungsi
organ multipel. Penelitian juga ada mengemukakan kadar hiperglikemia yang dianggap berarti adalah yang menetap setelah 24 jam pertama dan akan menimbulkan
mortalitas yang tinggi Branco JS, 2005.
2.4 Kematian 2.4.1 Definisi Kematian
Secara biologis, kematian didefinisikan sebagai berhentinya semua fungsi vital tubuh meliputi detak jantung, aktifitas otak, serta pernafasan Singh et.al,2005. Kematian
dinyatakan terjadi ketika nafas dan denyut jantung individu telah berhenti selama beberapa waktu yang signifikan atau ketika seluruh aktifitas syaraf di otak berhenti
bekerja Papalia et.al, 2002. Menurut Despelder dan Strickland 2005 terdapat empat komponen dari
kematian yaitu universalitas, irreversibility, non functionality, kausalitas. Komponen universalitas menyatakan bahawa semua makhluk dan merupakan hal yang tidak
terhindarkan bagi semua. Komponen kedua, irreversibility, menyatakan bahawa kematian bersifat final. Kematian merupakan akhir dari segalanya. Komponen non-
functionality menekankan bahawa kematian meliputi berhentinya fungsi fisiologis atau tanda-tanda kehidupan dari setiap organ tubuh. Sedangkan komponen kausalitas
menyatakan bahawa terdapat alasan atau penyebab terhadap terjadinya kematian.