Hiperglikemia dan Gagal Jantung serta Kematian

ini menyebabkan triose fosfat yang teroksidasi dan sintesis de novo dari diacylglycerol DAG. Peningkatan DAG mengaktifkan PKC.  Peningkatan aliran jalur hexosamine : pada hiperglikemia, glukosa semakin banyak memasuki hexosamine-pathway. Produk akhir dari jalur ini, UDP-N- acetylglucosamine, adalah substart yang diperlukan untuk faktor transkripsi intraseluler, yang mempengaruhi ekspresi dari banyak gen. Jalur ini berhubungan dengan disfungsi endotelial dan mikrovaskular.

2.3 Hiperglikemia dan Gagal Jantung serta Kematian

Pada penderita hiperglikemia yang menetap atau berkepanjangan pada masa kritis dapat meningkatkan risiko kematian akibat gagal jantung, infark miokard, stroke iskemik, hemoragik dan lainnya yang berakhir dengan gagal fungsi organ multiple Krinsley JS, 2004. Peningkatan kadar gula darah merusak jaringan fungsi sel beta yang bertugas mengeluarkan insulin. Kondisi ini akan menyebabkan pembuluh darah mengalami stres. Lama- kelamaan akan terjadi pengerasan di pembuluh darah atau biasa disebut arteroskelerosis. Sementara itu, Singh V mengungkapkan, plak yang semakin menumpuk menyebabkan arteroskelerosis hingga menyumbat aliran. Pembuluh darah akan semakin tertekan dan mengganggu irama jantung. Plak mampu melebarkan pembuluh darah dan penggumpalan darah dan menyumbat arteri sehingga akan merusak jantung. Hiperglikemia juga menyebabkan peningkatan hormon-hormon kontra insulin yang besama-sama dengan berkurangnya produksi insulin yang akan memperburuk pemakaian glukosa oleh otot-otot jantung dan akhirnya mengurangi fungsi jantung. Stres hiperglikemia meningkatkan risiko mortalitas pada pasien baik dengan riwayat diabetes atau tanpa diabetes kerana makin tinggi frekuensi kejadian gagal jantung kongestif Dewi, 2003. Selain itu ada penelitian mengatakan stres hiperglikemia mungkin sebagai tanda atas luasnya kerusakan jantung. Kerusakan jantung yang lebih luas mengakibatkan lonjakan yang lebih besar hormon-hormon stres meningkatkan glikogenolisis dan hiperglikemia dan juga meningkatkan risiko gagal jantung kongestif dan kematian Dewi, 2003. Selain efek positifnya, hiperglikemia yang menetap atau berkepanjangan pada masa kritis dapat meningkatkan risiko kematian akibat gagal jantung, infark miokard, stroke iskemik, hemoragik dan lainnya yang berakhir dengan gagal fungsi organ multipel. Penelitian juga ada mengemukakan kadar hiperglikemia yang dianggap berarti adalah yang menetap setelah 24 jam pertama dan akan menimbulkan mortalitas yang tinggi Branco JS, 2005. 2.4 Kematian 2.4.1 Definisi Kematian