Penyebab Masalah Lalulintas TINJAUAN PUSTAKA

a. Vehicle Fasility Congestion Kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan dan fasilitas transportasi, seperti : terminal, halte, dan sebagainya. Setiap fasilitas mempunyai kecenderungan untuk menyebabkan kemacetan, baik pada saat ada kendaraan maupun pada saat kosong. b. Vehicle Schedule Congestion Kemacetan yang terjadi ketika jumlah perjalanan yang telah terjadwal relatif lebih besar dari jumlah armada yang ada. Load Dependent a. Load Vehicle Congestion Kemacetan yang timbul bila arus kendaraan yang bergerak melalui suatu rute melewati sebuah terminal yang telah ada beban yang menunggu b. Load Schedule Congestion Kemacetan yang terjadi bila volume yang harus dimuat memerlukan waktu yang lebih lama daripada yang telah dijadwalkan.

II.4 Penyebab Masalah Lalulintas

Perkembangan aktivitas diperkotaan mengakibatkan peningkatan beban jalan. Akibatnya berbagai macam jenis permasalahan lalu lintas terjadi, mulai dari penundaan, kemacetan, atau gangguan lainnya. Secara umum penyebab terjadinya masalah lalu lintas Perhubungan Darat,1996 adalah perkembangan aktivitas Universitas Sumatera Utara diperkotaan mengakibatkan peningkatan beban jalan. Akibatnya berbagai macam jenis permasalahan lalu lintas terjadi, mulai dari penundaan, kemacetan, atau gangguan lainnya. Secara umum penyebab terjadinya masalah lalu lintas Perhubungan Darat,1996 adalah : a. Pertambahan penduduk dikota-kota besar, pertambahan ini berkisar 4-5 per tahun; b. Perkembangan kota yang tidak diikuti struktur guna lahan yang sesuai; c. Tidak seimbangnya jaringan jalan, fasilitas lalu lintas dan angkutan dengan petumbuhan jumlah kendaraan; d. Makin jauhnya jarak perjalanan karena masyarakat mengalami pergeseran tempat tinggalnya ke arah luar kotapinggiran, sebagai akibat perkembangan aktivitas ekonomi di pusat kota; e. Penggunaan pribadi yang kurang efektif; f. Kualitas dan kuantitas kendaraan umum yang belum memadai; g. Kurang termanfaatkannya secara maksimal peran alat angkutan kurang mampu melayani massa yang baik dengan maksimal, seperti kereta api. Secara garis besar elemen masalah transportasi Perhubungan Darat, 1996 dapat dibedakan menjadi :  Performance kendaraan umum;  Tingkah laku pengemudi dan pejalan kaki;  Pola jaringan jalan; Universitas Sumatera Utara  Manajemen lalu lintas;  Fasilitas parkir dan manajemen;  Angkutan umum jalan;  Koordinasi antar moda;  Koordinasi antar tata guna lahan dan transportasi;  Sumber pendanaan untuk sarana dan prasarana transportasi. Menurut Ogdem, 1984 kemacetan, kecelakaan dan gangguan lalu lintas lainnya terjadi karena ketidaksesuaian diantara komponen sistem lalu lintas. Manheim 1979 menyatakan bahwa sistem lalu lintas didefinisikan sebagai : 1. Sistem transportasi T; 2. Sistem aktivitas sosial ekonomi A; 3. Pola pergerakan berupa sistem transportasi, asal, tujuan, rute, volume lalu lintas dan lain-lain F. Secara garis besar hubungan komponen lalu lintas dapat digambarkan sebagai berikut : a Pola pergerakan dalam sistem lalu lintas dibatasi oleh sistem transportasi dan sistem aktivitas; b Pola pergerakan menyebabkan perubahan dalam selang waktu dan sistem kegiatan, melalui pola pelayanan lalu lintas dan melalui sumber yang dikonsumsi untuk pelayanan tersebut; c Pola pergerakan langsung menyebabkan perubahan dalam sistem transportasi. Universitas Sumatera Utara

II.5 Pola Pemilihan Rute Jaringan Jalan