Kandungan Kosmetik TINJAUAN PUSTAKA

Meskipun tidak begitu jelas diutarakan oleh pembuat dan pengguna jasa kosmetika, kosmetika juga diharapkan untuk menghasilkan suatu perubahan baik dalam struktrur maupun faal sel kulit, sekecil apapun. Misalnya, perubahan susunan sel kulit yang tua kearah yang lebih muda, atau perubahan produksi kelenjar keringat yang membentuk minyak permukaan kulit. Kadang-kadang kosmetika dicampur dengan bahan-bahan yang berasal dari obat topical yang dapat mempengaruhi struktur dan faal sel kulit. Bahan-bahan tersebut, misal: anti jerawat sulfur,resorsin, anti jasad renik heksaklorofen, anti pengeluaran keringat alumunium klorida, plasenta, atau hormon estrogen. Bahan-bahan inilah yang kemudian dikenal sebagai kosmedik atau kosmetik-medik. Dari cara dan bahan pembuatannya yang tradisional, yang memakai cara-cara produksi yang tradisional, digerus ulekan yaitu mortar tradisional, diaduk dengan tangan, dibungkus dan dipasarkan secara tradisional pula, dari bahan-bahan yang alami seperti bahan dari tanaman dan hewan, akan tercipta kosmetika yang tradisional yang telah diciptakan sejak dahulu dan secara turun-menurun disampaikan keberadaannya ke generasi penerus wasitaatmadja,1997.

2.2. Kandungan Kosmetik

Pada dasarnya kosmetika terdiri dari berbagai macam bahan, yang mempunyai tugas tertentu didalam campuran tersebut. Karena tidak memperoleh penggolongan yang jelas dari kepustakaan yang ada, maka penyusun mencoba menyusun pembagian isi kosmetika dari kepustakaan yang ada, maka penulis mencoba menyusun pembagian isi kosmetika berdasarkan tugas bahan kosmetika tersebut: Bahan Dasar yaitu bahan dasar sebagai pelarut atau merupakan tempat dasar bahan lain sehingga umumnya menempati volume yang jauh lebih besar dari bahan lainnya. Bahan dasar kosmetika terdiri dari air, alkohol, vaselin, minyak atau garam minyak, dan talkum. Bahan Aktif Active Ingredients, merupakan bahan kosmetika terpenting dan mempunyai daya kerja diunggulkan dalam kosmetika tersebut sehingga memberikan nama daya kerjanya pada seluruh campuran bahan tersebut. Bahan yang menstabilkan campuran stabilizer yakni bahan-bahan yang menstabilkan campuran sehingga kosmetika tersebut dapat lebih lama lestari baik dalam warna, bau dan bentuk fisik. Bahan- bahan tersebut adalah : Emulgator, yaitu bahan yang memungkinkan tercampurnya semua bahan-bahan secara merata. Pengawet, yaitu bahan-bahan yang dapat mengawetkan kosmetik dalam jangka waktu selama mungkin agar dapat digunakan lebih lama. Pelekat, yaitu yang dapat melekatkan kosmetika ke kulit, terutama pada kosmetik yang tidak lengket ke kulit semacam bedak. Kosmetika dapat berisi hanya satu bahan yang menjadi bahan dasar sekaligus bahan aktif sebagai komponen rangkap tanpa stabilizer atau tambahan bau atau warna sehingga menjadi kosmetika yang paling simpel. Dari komposisi yang sederhana tersebut dapat ditambahkana bahan-bahan lain sebagai pelengkap : Face powder kaolin 10 ……………………… absorben Zinc stearat 5 ………………………………... perekat Brilliant lake red 0,02 ………………………. pewarna Parfum 0,5 ………………………………….. pewangi Magnesium karbonat 2 …………………….. pembawa parfum Pada pembuatan kosmetika, pencampuran bahan-bahan tersebut harus memenuhi kaidah pembuatan kosmetika ditinjau dari berbagai segi teknologi pembuatan kosmetika termasuk farmakologi, biokimia, farmasi, kimia teknik dan lain-lain. Berlawanan dengan hal diatas kosmetika juga dapat dibuat dari seluruh unsur isi kosmetika tersebut diatas, bahan dasar, bahan aktif, stabilisator, pewangi dan pewarna, bahkan dari setiap unsur tersebut tidak hanya terdiri atas 1 bahan melainkan lebih dari satu macam bahan, sehingga secara keseluruhan kosmetika tersebut diramu sampai lebih dari 20 macam bahan. Aerosol foam tabir surya, sebagai bahan dasar: Air 70 ……………………………………….. sebagai bahan dasar Lanolin 10 …………………………………… sebagai bahan dasar Asam stearat 10 ……………………………… sebagai bahan dasar Propilen glikol 5 ……………………………... sebagai bahan dasar Lauril sulfat TEA 2 ……………………………sebagai emulgator PABA atau lainnya 1-5 ………………………. Sebagai bahan aktif Benzofenon 1 ………………………………… sebagai bahan aktifa Metal paraben 0,2 ……………………………..sebagai pengawet Parfum 0,1 ……………………………………. Sebagai pewangi Klorofluorokarbon 100 ………………………. Sebagai propelan Wasitaatmadja,1997

2.3. Efek Samping Kosmetika