Efek Samping Kosmetika TINJAUAN PUSTAKA

Parfum 0,1 ……………………………………. Sebagai pewangi Klorofluorokarbon 100 ………………………. Sebagai propelan Wasitaatmadja,1997

2.3. Efek Samping Kosmetika

Beberapa dampak yang terjadi akibat pemakaian kosmetika yang dikenakan pada kulit berupa : a. Dermatitis kontak alergi atau iritan, akibat kontak kulit dengan bahan kosmetika yang bersifat alergik atau iritan, misal: PPDA paraphenyl diamine pada cat rambut, natrium laurilsulfat atau heksaklorofen pada sabun, hidrokuinon pada pemutih kulit. b. Akne kosmetika, akibat kontak kulit dengan bahan kosmetika yang bersifat aknegenik, misalnya lanolin pada bedak padat atau masker penipis peeling mask, petrolatum pada minyak rambut atau maskara, asam oleat pada pelembut janggut beard softener, alkohol laurat pada pelembab. Secara klinis tampak komedo tertutup atau papul di daerah muka. c. Fotosensitivitas, akibat adanya zat yang bersifat fototosik atau fotoalergik dalam kosmetika, misal : PPDA dalam pewarna rambut, klormerkaptodikarboksimid dalam sampo anti ketombe, PABA para amino benzoic acid, beta-karoten, sinamat atau sinoksat pada tabir surya. Minyak bergamot, cedar, sitrun, lavender, lime atau sandalwood pada parfum, ter batubara pada sampo, biru metilen eosin, merah netral, fluoresein, akrifin pada zat warna dyes. d. Pigmen dermatitis kosmetik, merupakan kelainan mirip melanosis Riehl yang kadang-kadang terasa gatal, timbul akibat pewarna jenis ter batubara terutama brilliant lake red dan turunan fenilazonaftol. e. Bentuk reaksi kulit lain dapat terjadi meskipun sangat jarang atau bahkan baru diperkirakan akan terjadi, misal : purpura akibat PPDA atau isopropyl PPDA, dermatitis folikular akibat unsur nikel, kobal, dan lainnya. Erythema multiforme like eruption akibat tropical woods, urtikaria kontak akibat amil alkohol atau balsam peru, erupsi likenoid akibat PPDA, granuloma akibat garam zirconium dalam deodorant, merkuri dalam pemutih dan metal dalam tato. f. Kelainan saluran pernapasan, keluhan pada saluran pernapasan dapat terjadi pada pemakain kosmetika terutama dalam bentuk aerosol hair spray atau deodorant spray yang digunakan dalam ruangan ventilasi yang buruk. g. Efek toksik jangka panjang, meskipun sukar dinilai, penggunaan kosmetika mungkin menimbulkan efek jangka panjang pada berbagai organ tubuh misal, darah, hati, ginjal, limpa, paru-paru, embrio teratogen, alat endoktrin dan kelenjar limfa. Kelainan ini dapat terjadi akibat efek kumulatif pemakaian kosmetika yang umunya dipakai dalam jangka waktu lama puluhan tahun dan daerah pemakain yang luas. Kemungkinan mutagenitas kosmetika dikhawatirkan dapat terjadi, dan penilaian prospektif dikemudian hari yang dapat membuktikan kemungkinan tersebut. Semakin banyak wanita menggunakan berbagai kosmetik untuk mempercantik diri, walau senang menggunakannya banyak yang tidak sadar bahwa kosmetik itu pada dasarnya merupakan racikan yang dibuat dari campuran berbagai zat kimia yang diantaranya bisa berpengaruh terhadap kesehatan. Bila rajin menggunakan kosmetik setiap hari, tentulah tubuh wanita gencar terpapar zat-zat kimia yang tak jarang merupakan racun bagi tubuh. Efek zat-zat kimia tadi boleh jadi bisa muncul seketika dan bisa juga berdampak secara perlahan lewat perubahan perangai sel-sel tubuh , perubahan reaksi imun tubuh, maupun timbulnya penyakit-penyakit baru. Jika melihat data banyaknya zat kimia yang secara harian dikonsumsi wanita, terutama yang berlebihan menggunakan kosmetik http:apotekputer.commaindex.php?option=com_contenttask=viewid=176 Itemid=52 Dan beberapa dampak yang terjadi akibat pemakaian kosmetik yang dikenakan pada kulit yang berupa dermatitis kontak alergik atau iritan, akibat kulit dengan bahan kosmetika yang bersifat alergik atau iritan, misalnya PPDA paraphenyl diamine pada cat rambut, natrium laurilsulfat atau heksaklorofen pada sabun, hidrokuinon pada pemutih kulit. Wasitaatmadja,1997 Banyak sekali diskusi mengenai aman tidaknya penggunakan hidrokuinon dalam kosmetik yang tiap hari dioleskan ke kulit manusia, karena secara teoritis, hidrokuinon dapat menyebabkan kanker sebuah penelitian menunjukkan hidrokuinon dapat menyebabkan kanker pada tikus. Kemudian, pada kasus-kasus tertentu, hidrokuinon juga diketahui dapat mengakibatkan bintik-bintik hitam di wajah. Karenanya, hidrokuinon telah dilarang di Jepang, Australia, Inggris , dan EU FDA Amerika juga sudah mengusulkan pelarangan penggunaan hidrokuinon dalam kosmetik sejak tahun lalu, namun karena masih banyak pendukungnya, terutama dari kalangan ahli kulit, FDA masih menunda keputusannya, apalagi hidrokuinon telah digunakan dalam dunia kosmetik sekitar 30 tahun-an. Di Amerika batas penggunaan hidrokuinon untuk kosmetik yang dijual bebas adalah 2 sama dengan Indonesia dan bisa mencapai 8 untuk penjualan kosmetik dengan resep dokter. Kali ini ditemukan kosmetik-kosmetik buatan Cina di Indonesia yang mengandung hidrokuinon lebih dari 2.

2.4. Hidrokuinon