5. Menghargai site
  Seminimal  mungkin  merubah  tapak.  Misalnya  dengan  mempertahankan kontur tanah. Tidak mengambil jalan pintas dengan cara cut and fill site dalam
pembangunan  di  tapak.  Memberi  pori-pori  bagi  tanah  agar  tetap  memiliki aliran udara.
  Menurut  seorang  arsitek  australia,  Glenn  Murcutt  “Seseorang  harus menyentuh bumi secara ringan” yang ia kutip dari kata-kata orang Aboringin.
Kata-kata  ini  meliputi  interaksi  bangunan  dan  site  yang  merupakan  suatu  hal yang  sangat  pentinga  dalam  penerapaan  Green  Architecture.  Suatu  bangunan
yang menghabiskan banyak energi, menghasilkan sumber polusi dan menjadi asing bagi penggunanya tidak menyentuh bumi secara ringan.
6. Holistik
  Seluruh  prinsip-prinsip  Green  Architecture  digabungkan  dalam  suatu pendekatan holistik pada lingkungan yang dibangun.
b. Ecological Design oleh Sym Van der Ryn et.al. 1996:51
1 Solusi berawal dari tempat perancangan
Sebuah  desain  ekologis  berawal  dari  pengetahuan  tentang  tempat  dimana bangunan  akan  dirancang.  Respon  tersebut  berupa  respon  kepada  kondisi  lokal
lahan  dan  penduduk  lokal.  Jika  kita  sensitif  dengan  nuansa  tempat  tersebut,  kita dapat mendiami lingkungan tersebut tanpa harus merusak lingkungan.
2 Perhitungan Ekologis menginformasikan desain
Jejak  lingkungan  mempengaruhi  eksisting  pada  desain.  Gunakan  informasi- informasi  lingkungan  untuk  menentukan  kemungkinan  desain  yang  paling
ekologis didaerah tersebut. 3
Mendesain dengan alam Dengan bekerja pada proses kehidupan, kita menghargai semua spesies makhluk
hidup.  Melibatkan  dalam  proses  yang  meregenerasi  daripada  menganti  secara keseluruhan, kita menjadi lebih hidup.
4 Semua orang adalah perancang
Dengarkan  setiap  suara  pada  proses  desain  ini.  Tidak  ada  yang  merupakan partisipan  saja  atau  perancang  saja:  semua  orang  adalah  perancang  dan
partisipan. Hargai pengetahuan special yang setiap orang bawakan. Jika manusia
Universitas Sumatera Utara
bekerja  bersama  untuk  merawat  lingkungan  mereka,  mereka  juga  merawat  diri mereka sendiri.
5 Membuat yang alami terlihat
Lingkungan  yang  mengubah  sifat  lingkungan  tersebut  mengabaikan  kebutuhan kita  dan  potensi  kita  untuk  belajar.  Membuat  siklus  dan  proses  alami  membawa
lingkungan  yang  didesain  kembali  hidup.  Desain  yang  efektif  membawa menginformasikan ke kita tentang kealamian lingkungan tersebut.
c. Ecological Design oleh Ken Yeang 1995:187
Desain  ekologis  adalah  sebuah  proses  desain  yang  mana  perancangnya meminimalisir  efek  yang  merugikan  dari  produk  desain  dengan  penuh  pemahaman
tentang  ekosistem    bumi,  dan  memberikan  prioritas  secara  simultan  untuk melanjutkan peminimalisasi efek merugikan tersebut.
1. Hemat energi
  “Penurunan    biay
a  sebagai  hasil  dari  penurunan  konsumsi  energi  dalam
pengoperasian bangunan.”   “Penurunan  konsumsi  energi  secara  umum  berasal  dari  penggunaan
peralatan struktur pasif non mekanikal.”
2. Humanisme
“Mempertinggi infera pengguna yang sesuai sambil mengingatkan
mereka  untuk
sadar akan iklim eksternal dari daerah tersebut.”
3. Estetika natural dan kebebasan ekspresi
  “Sosial
-ekonomi  dan  kondisi  politik  dapat  berubah  secara  nyata  dalam satu  periode,  seperti  juga  rasa  visual  dan  estetika,  yang  dapat
mempengaruhi iklim d
an mengubah siklus.”   “Menyediakan  dengan  prinsip  teori  dan  bentuk  bangunan  yang  akan
memperbolehkan kebebasan interpretasi dari desain.”   “Membentuk  fasad  bangunan  yang  berlapis.  Hal  tersebut  juga
mengurangi  dampak  dari  wajah  bangunan  yang  rata  dan  keras  pa da lingkungan  ekternalnya  dan  menyediakan  area  shading  pada  bagian  atas
bangunan.”   “Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi keuntungan baru dari fitur
desain.”
Universitas Sumatera Utara
4. Integrasi vegetasi horizontal dan vertikal
  “Dasar  pemikiran  awal  adalah  vegetasi  merupakan  as
pek  yang  paling penting  dari  daerah  tersebut  dan  seharusnya  menjadi  faktor  desain  yang
penting, disamping menjadi aspek ekologisnya.”   “Vegetasi  butuh  diperkenalkan  kepada  lingkungan  bangunan  dalam
keadaan yang sangat umum.”
5. Pengudaraan natural
“Kreasi dari
zona  pengudaraan  pada  fasad  bangunan,  juga  pada  area  transisi, area  intersisi  atau  area pembuangan.  Hal  tersebut  bisa  merupakan  bentuk  atrim
yang  besar  dengan  ventilasi  natural  yang  berasal  dari  louvered-covering,  atau
skycourt yang besar.”
6. Tanggap orientasi matahari
“Eksplorasi dalam lapisan dinding luar bangunan dari dalam ke luar lingkungan,
dihubungkan melalui area transisi, menghadap ke concentrasi udara untuk desain dinding  yang  variable.  Studi  tentang  dinding  eksternal  sebagai  kulit  yang
bervariasi mengubah profil massa tergantung pada orientasi matahari.
d. Bioshelters oleh Nancy Jack Todd et.al.