Toyota Center (Architecture Hightech)

(1)

TOYOTA CENTER

ARSITEKTUR HIGHTECH

LAPORAN PERANCANGAN

TKA - 490 - STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2008/2009

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh :

SYAFIZ HARSONO

0 4 0 4 0 6 0 50

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2009


(2)

TOYOTA CENTER

(ARSITEKTUR HIGHTECH)

O l e h

SYAFIZ HARSONO 040406050

Medan, Juni 2009 Disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Morida Siagian, MURP Ir. Samsul Bahri, MT

(NIP: 131572872) (NIP: 132126840)

(Ketua Departemen Arsitektur FT- USU)

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho,MT


(3)

TOYOTA CENTER

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 – STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2008/2009

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

oleh

SYAFIZ HARSONO 040406 - 050 Pembimbing A

Ir. MORIDA SIAGIAN, MURP Pembimbing B

Ir. SAMSUL BAHRI, MT

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009


(4)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR

( SHP2A )

Nama : Syafiz Harsono

NIM : 040406050

Judul Proyek Akhir : Toyota Center Tema Proyek Akhir : Arsitektur Hightech

Rekapitulasi Nilai :

Nilai akhir A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :

No Status Waktu

Pengumpulan Laporan

Paraf Pembimbing

I

Paraf Pembimbing

II

Koordinator TKA-490

1 LULUS LANGSUNG 2 LULUS

MELENGKAPI 3 PERBAIKAN

TANPA SIDANG 4 PERBAIKAN

DENGAN SIDANG 5 TIDAK LULUS

Medan, Juni 2009

Ketua Departemen Arsitektur FT – USU Koordinator TKA-490 Studio Tugas Akhir

Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT (NIP: 132 206 820) (NIP: 132 206 820)


(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan ke khadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridho-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, sebagai syarat yang diwajibkan setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Salawat dan salam saya panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Proses panjang dan penuh suka dan duka dalam mengerjakan tugas akhir ini tidak bisa dilalui tanpa dukungan do’a dan semangat dari kedua orang tua saya yang dengan ketulusan dan keikhlasan memberikan dukungan moral dan spiritual, serta kedua adik saya tidak lupa juga buat kekasih hatiku Ostovia RJH dan semua teman seangkatan serta teman-teman seperjuangan di Tugas Akhir.

Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

• Ibu Ir. Morida Siagian, MURP sebagai Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan yang sangat berarti pada rancangan saya, mengembangkan wawasan dan pandangan saya,

• Bapak Ir. Samsul Bahri, MT sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan saran, masukan dan ide yang sangat berguna terhadap rancangan saya,

• Bapak Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT selaku Ketua Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dan koordinator Tugas Akhir,

• Ibu Amy Marisa, ST, Msc yang pada awal Tugas Akhir menjadi pembimbing II yang memberikan semangat,

• Para staf Tata usaha yang telah ikut membantu proses pengerjaan tugas akhir.

Saya menyadari bahwa laporan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Medan, Juni 2009


(6)

DAFTAR ISI

Halaman Halaman Judul Luar

LEMBARAN PENGESAHAN

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR ( SHP2A ) i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan dan Manfaat 3 1.3 Perumusan Masalah 3 1.4 Metoda Pendekatan 4 1.5 Lingkup dan Batasan Proyek 4 1.6 Kerangka Berpikir 5 1.7 Sistematika Penulisan Laporan 6 BAB 2 DESKRIPSI PROYEK 7 2.1 Data Umum 7 2.2 Pendekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi 7 2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi 7 2.2.2 Alternatif Lokasi Tapak 9 2.2.3 Pemilihan Lokasi Tapak 13 2.2.4 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Perancangan 14 2.3 Tinjauan Toyota Center 15 2.3.1 Arti Kata Toyota Center 15 2.3.2 Pengertian 15 2.4 Tinjauan Toyota 16 2.4.1 Sejarah Toyota 16 2.4.2 Produk Toyota berdasarkan jenisnya 19 2.4.3 Toyota di Indonesia, secara khusus di Medan 28 2.4.4 Pelayanan Toyota yang tersedia di Medan 28 2.5 Tinjauan Toyota Centre 29 2.5.1 Jenis Kegiatan 29 2.5.2 Pengunjung 30 2.5.3 Fasilitas 30 2.5.4 Kebutuhan Ruang 31 2.6 Studi Banding Toyota Center 34 2.6.1 Lexus Gallery 34 2.6.2 Amlux 35

2.6.3 Le Rendez-Vous, Toyota 36

2.6.4 Mercedes Benz Showroom 36


(7)

BAB 3 ELABORASI TEMA 39

3.1 Pengertian Tema 39

3.1.1 Arsitektur 39

3.1.2 HighTech 39

3.2 Latar Belakang Pemilhan Tema 41

3.3 Interpretasi Tema 41

3.3.1 Ciri Arsitektur Hightech 41

3.3.2 Sejarah Singkat HighTech 42

3.3.3 Fungsi dan Representasi 43

3.3.4 Struktur dan Zona Servis 44

3.3.5 Ruang dan Fleksibilitas 45

3.3.6 Arsitektur Hightech dan Kota 45

3.3.7 Dampak Bangunan Berdinding Kaca 46

3.3.8 Transmisi Radiasi Lewat Kaca 46

3.3.9 Pengaruh Bangunan Kaca pada Lingkungan 49

3.3.10 Upaya Mengurangi Dampak 50

3.3.11 Penerapan Penggunaan Baja pada Bangunan 51

3.4 Keterkaitan Tema dan Judul 52

3.5 Studi Banding Tema Sejenis 53

3.5.1 Faculty of Law 53

3.5.2 Lycee Albert Camus 54

3.5.3 The Reichstag (Gedung Parlemen), Jerman 55

BAB 4 ANALISA 57

4.1 Analisa Fisik/ Tapak dan Lingkungan 57

4.1.1 Lokasi Tapak dan Lingkungan 57

4.1.2 Kondisi Eksisting Tapak 57

4.1.3 Tata Guna Lahan Sekitar Site 58

4.1.4 Lingkungan Sekitar Site 58

4.1.5 Luasan Site, GSB, KDB dan KLB 59

4.1.6 Analisa Vegetasi 60

4.1.7 Analisa Kebisingan 61

4.1.8 Analisa Matahari 61

4.1.9 Analisa Penerangan 62

4.1.10 Analisa View 62

4.1.11 Sirkulasi 63

4.1.12 Skyline 64

4.2 Analisa Non- Fisik/ Fungsional 65

4.2.1 Analisa Ruang 66

4.2.2 Analisa Pengguna dan Kegiatan 69

4.2.3 Analisa Kebutuhan Ruang 72

4.2.4 Organisasi Ruang 77

4.3 Analisa Suasana Ruang 78

4.3.1 Analisa Pengendalian Kebisingan 78

4.4 Analisa Teknologi 80

4.4.1 Analisa Struktur dan Konstruksi 80

4.5 Analisa Utilitas 83

4.5.1 Sistem Pencahayaan 83

4.5.2 Sistem Pengkondisian Udara 83


(8)

4.5.4 Sistem Distribusi Listrik 87

4.5.5 Sistem Komunikasi 87

4.5.6 Sistem Sanitasi dan Pemipaan 88

4.5.7 Pengangkutan Vertikal 89

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep ruang luar 91

5.1.1 Peletakan Massa Bangunan 92

5.1.2 Parkir dan Sirkulasi 92

5.1.3 View dan Orientasi 92

5.2 Konsep ruang dalam 93

5.3 Konsep Struktur 93

5.4 Konsep Bahan Bangunan 94

LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambar Perancangan

Lampiran 2 Gambar Sketsa Suasana (Interior) Lampiran 3 Foto Maket (Eksterior)


(9)

DAFTAR TABEL

BAB II

Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi ... ... 7 Tabel 2.2 Wilayah Pembangunan Kota Medan ... ...8

BAB III

Tabel Proporsi Matahari ... 48 Tabel Posisi dan Jenis Pelindung...48

BAB IV

Tabel 4.2.3 Analisa Kebutuhan Ruang ... ....72-77 Tabel 4.4.1 analisis Pondasi ... ...81


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Peta Wilayah Pengembangan Kota Medan ... 9

Gambar Jenis Mobil Toyota ... 19-28 Gambar Lexus Gallery ... ... 34

Gambar AMLUX ... 35

Gambar Le Rendez-Vous, Toyota ... 36

Gambar Mercedes Benz Showroom………..………. 36-37 Gambar Transparent Factory ...………...………. 38

Gambar Jembatan Beat Coalbrookdale ... 42

Gambar Gedung Seagram ... 42

Gambar Gedung Lloyd’s of London... 44

Gambar Penggunaan Baja ... 51

Gambar Faculty of Law ………. 53

Gambar Lycee Albert Camus ... 54 Gambar The Reichstag ... 55-56


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan sebuah Negara yang sedang berkembang. Setelah krisis ekonomi pada tahun 1998, Indonesia berjuang keluar dari krisis ekonomi. Di era globalisasi ini kebutuhan masyarakat semakin meningkat salah satunya merupakan kebutuhan akan sarana transportasi. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi sangat besar,hal ini terbukti dari data yang didapatkan dari hasil penjualan kendaraan bermotor pada tahun 2003, 2004 dan 2005 mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan walaupun Indonesia masih berusaha keluar dari krisis moneter sejak tahun 1998 tidak mengurangi pemenuhan kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi. Itu sebabnya bisnis otomotif sangat berkembang pesat. Otomotif yang merupakan suatu bidang atau ilmu yang mempelajari atau mencakup alat transportasi darat yaitu mobil dan sepeda motor1

Di Indonesia sendiri banyak terdapat merk-merk mobil yang beredar, setiap merk dipegang oleh masing-masing Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Saat ini ada 23 ATPM yang memegang merek mobil yang beredar di Indonesia

.

2, seperti Honda, Toyota,

Suzuki, Chevrolet, Daihatsu, Nissan, Volkswagen, Mercedes Benz, BMW, dan lain- lain. Toyota sebagai salah satu pesaing dalam bisnis otomotif secara khusus, mobil-mobil keluaran Toyota termasuk dalam kategori terjangkau untuk masyarakat secara luas. Saat ini Toyota merupakan merk mobil yang sangat dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Penjualan Toyota pada tahun 2008 ini mencapai 212.150 unit yang merupakan penjualan tertinggi Toyota3

Berkembangnya inovasi, teknologi serta berbagai tipe kendaraan yang dikeluarkan oleh Toyota mendorong produsen kendaraan itu sendiri untuk mempromosikan berbagai kelebihan produk-produk yang dimilikinya, dengan tujuan konsumen agar lebih paham akan berbagai informasi terkini yang berkaitan dengan produk, berbagai kelebihan dan teknologi yang digunakan maupun kemudahan dan jaminan yang diberikan oleh Toyota. Hal ini

. Pada saat terjadi krisis global dan trend pasar otomotif yang menurun justru penjualan Toyota meningkat. Toyota merupakan jaminan mutu kendaraan bermotor yang memiliki kelas tersendiri. Toyota sendiri merupakan salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia, khususnya pada kategori Passanger Car (mobil penumpang). Dengan nama besar Toyota selalu diimbangi dengan daya tahan produk yang sangat tinggi, jaminan purna jual yang baik dan keamanan dan kenyamanan.

1

Wikipedia, Ensiklopedia Bebas

2

3


(12)

diwujudkan dengan suatu ruang pamer (showroom) yang representatif sebagai media untuk menyampaikan informasi tersebut kepada konsumen.

Keberadaan showroom untuk mewadahi kebutuhan dan pelayanan terhadap konsumen tidaklah cukup, karena harus didukung oleh keberadaan bengkel, yang menjadi persyaratan mutlak yang diberikan ATPM kepada perusahaan pemegang lisensi yaitu sales, service, dan spare parts. Penerapan konsep 3S diharapkan akan memberikan kepuasan kepada konsumen.

Showroom Toyota hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan penjualan mobil. Tetapi Toyota Center ini akan dibuat berbeda dengan showroom Toyota biasanya. Produk Mobil yang dipamerkan beserta fungsi hiburan menjadi fokus utama.

Selain Showroom yang akan direpresentasikan seperti sebuah Gallery Mobil Produk Toyota. Dengan adanya galeri yang memamerkan produk Toyota yang lengkap, maka produk- produk Toyota yang selama ini tidak disediakan atau dijual oleh dealer Toyota secara resmi berupa mobil import dengan merk Toyota, akan dapat dipamerkan dan diperjual belikan kepada masyarakat Kota Medan. Di Toyota Center ini yang menjadi prioritas adalah pengunjung, terutama pelanggan Toyota. Toyota Center akan dihadirkan untuk melayani kegiatan pengunjung yang beragam, mulai dari sekedar melihat produk yang dipamerkan, penjualan produk baik mobil ataupun suku cadang dan aksesoris, pelayanan purna jual berupa servis atau salon mobil, dan juga menghadirkan café dengan brand Toyota untuk melayani kegiatan pengunjung yang bersantai dan dilengkapi fasilitas untuk menonton berbagai pertandingan olahraga seperti balap F1, A1 atau pertandingan olahraga lainnya. Untuk memperkenalkan lebih lagi kepada masyarakat mengenai Toyota, maka akan dihadirkan sebuah area perpustakaan Toyota yang di dalamnya menyajikan buku- buku tentang catatan sejarah, produk, atau hal- hal lainnya mengenai Toyota. Kegiatan lain yang akan dilayani dalam Toyota Center ini adalah kegiatan untuk anak- anak berupa area bermain anak yang lebih menekankan pada perkenalan otomotif pada anak- anak.

Dengan menjadikan pengunjung, baik anak- anak dan dewasa ( orangtua) sebagai prioritas pelayanan Toyota Center ini, sesuai dengan image Toyota yang telah dikenal oleh masyarakat yang telah mencoba menyajikan produk- produk yang terjangkau untuk berbagai lapisan masyarakat. Toyota Center ini dipandang perlu untuk kebutuhan kota Medan, sebab Kota Medan yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia masih membutuhkan sarana hiburan yang juga bersifat edukatif. Diharapkan dengan hadirnya Toyota Center ini dapat menambah sarana hiburan sekaligus dapat menambah wawasan bagi masyarakat Medan secara khusus mengenai otomotif.


(13)

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT

Adapun tujuan dan manfaat perencanaan dan perancangan Toyota Centre ini adalah:

• Menyediakan suatu tempat dimana seluruh produk mobil Toyota terdapat didalamnya dan memudahkan konsumen dalam pembelian, perawatan, perbaikan serta asesoris mobil.

• Memberikan fasilitas hiburan baik yang berhubungan dengan otomotif ataupun tidak bagi masyarakat Kota Medan, secara khusus bagi pelanggan Toyota.

• Menjadikan Toyota Center sebagai main dealer Toyota di Kota Medan.

• Membuat proyek Toyota Center ini sebagai sebuah Landmark di daerah sekitarnya.

• Sebagai tempat pengenalan informasi teknologi Toyota kepada masyarakat.

1.3 PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang terdapat dalam merancang Toyota Center ini adalah:

• Bagaimana menerapkan inovasi dan teknologi yang tinggi yang sesuai dengan karakter Toyota ke dalam bangunan

• Bagaimana membuat jalur sirkulasi baik ruang dalam maupun ruang luar yang efektif

• Bagaimana membuat bentukan massa yang sesuai dengan tema High Tech.

1.4 METODE PENDEKATAN

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan Toyota Centre dilakukan berbagai pendekatan desain:

• Mencari data dari berbagai sumber untuk mengetahui karakter dan filosofi dari produk Toyota sebagai penerapan brand dalam bangunan


(14)

• Mencari dan menerapkan standar ruang untuk fasilitas yang akan dibuat dari data yang diperoleh

• Mencari dan mempelajari berbagai studi banding proyek dan tema sejenis yang diambil dari internet

• Melakukan survey lapangan untuk mengetahui kodisi site dan potensi yang dapat diambil untuk proyek ini.

1.5 LINGKUP DAN BATASAN PROYEK

Batasan-batasan lingkup kajian yang akan dibahas dalam kasus proyek ini adalah bagaimana mengembangkan berbagai konsep dalam merencanakan dan merancang sebuah Toyota Centre. Lingkup pembahasan yang akan digunakan adalah:

• Menelusuri kegiatan yang dilakukan dalam sebuah Toyota Centre

• Menelusuri kebutuhan-kebutuhan akan fasilitas utama dan fasilitas pendukung bagi Toyota Centre

Batasan- batasan dalam merencanakan Toyota Centre adalah:

• Hanya membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam merancang sebuah Toyota Centre.

• Kajian arsitektur akan dibatasi oleh tema dalam penyelesaian kasus ini, yaitu Arsitektur High Tech.


(15)

1.6 KERANGKA BERPIKIR

JUDUL PROYEK dan TEMA

TOYOTA CENTER ARSITEKTUR HIGH TECH

TUJUAN dan MANFAAT

Menyediakan suatu tempat dimana seluruh produk mobil Toyota terdapat didalamnya dan memudahkan konsumen dalam pembelian, perawatan, perbaikan serta asesoris mobil.

Memberikan fasilitas hiburan baik yang berhubungan dengan otomotif ataupun tidak bagi masyarakat Kota Medan, secara khusus bagi pelanggan Toyota

Menjadikan Toyota Center sebagai main dealer Toyota di Kota Medan.

PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana menerapkan inovasi dan teknologi yang tinggi yang sesuai dengan karakter Toyota ke dalam bangunan Bagaimana menciptakan ruang komersil yang multifungsi; baik sebagai pusat penjualan komersil dan sebagai sarana hiburan

Bagaimana membuat bentukan massa yang sesuai dengan tema High Tech.

KRITERIA dan KONSEP PERANCANGAN Berdasarkan data, analisa, peraturan pemerintah. Konsep ruang dalam, konsep ruang luar, massa, sirkulasi, struktur,

utilitas

LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG KASUS

Toyota diminatioleh masyarakat luas

Meningkatkan pelayanan bagi pelanggan Toyota dan masyarakat Kota Medan

Menyediakan produk Toyota yang selama ini tidak disediakan secara luas dealer Toyota yang ada

LATAR BELAKANG TEMA

Otomotif yang identik dengan inovasi dan teknologi

Toyota yang memiliki prinsip “moving forward”

PENGUMPULAN DATA

STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING

Standar ruang dan luasan ruang untuk showroom, area servis dan perawatan mobil

Standar ruang dan luasan ruang untuk fasilitas hiburan

Kajian Karakter dan Filosofi brand Toyota dengan bangunan

Kajian tema dengan bentuk bangunan

STUDI SITE Ukuran Site Peraturan Pemerintah

Peruntukan Lahan sesuai dengan WPP GSB dan KDB

Potensi site yang ada

ANALISA

ANALISA TAPAK

Analisa Lokasi terhadap Kota Medan Analisa Lingkungan sekitar Analisa Ukuran dan Zoning Analisa fitur fisik lingkungan sekitar Analisa fitur buatan manusia di sekitar site Analisa sirkulasi

Analisa utilitas Analisa kebisingan

ANALISA FUNGSIONAL Analisa Pengguna Analisa Aktifitas Kebutuhan ruang Besaran ruang Hubungan antara ruang

HASIL PERANCANGAN F E E D B A C K F E E D B A C K


(16)

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan,

Bab 2 Deskripsi Proyek,

Bab 3 Elaborasi Tema,

Bab 4 Analisa Perancangan,

Bab 5 Konsep Perancangan,


(17)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK 2.1 DATA UMUM

Kasus Proyek : Toyota Center

Tema : Arsitektur High Tech

Status Proyek : Fiktif

Pemilik Proyek : Pihak Swasta

Sumber Dana : Pihak Swasta

2.2 PENDEKATAN PEMILIHAN TAPAK DAN LOKASI

2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Kota Medan yang merupakan Ibu kota dari Propinsi Sumatera Utara adalah kota terbesar ketiga di Indonesia. Beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi untuk proyek ini adalah:

NO. Kriteria Lokasi

1. Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Kota Medan

Wilayah lokasi pembangunan yang memiliki fungsi

sebagai permukiman, perkantoran, perdagangan,konservasi, rekreasi, lapangan golf dan

hutan kota yang disesuaikan dengan RUTRK Kota Medan. Dapat dilihat melalui tabel Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan (WPP), wilayah WPP E yang sesuai.

2. Tinjauan Terhadap Struktur Kota Berada di kawasan yang tidak jauh dari pusat kota yang merupakan daerah permukiman, perkantoran, perdagangan,konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.

3. Pencapaian Dapat diakses mudah dari seluruh penjuru kota, baik dengan angkutan umum dan pribadi.

4. Area Pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan.

Sumber: Hasil olah data Primer

Tabel. 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Berdasarkan salah satu kriteria pemilihan lokasi diatas, maka perlu dilihat Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan berdasarkan RUTRK Medan. WPP Kotamadya Medan dibagi menjadi lima wilayah, yaitu :


(18)

WPP Cakupan Kecamatan

Pusat

Pengembangan

Peruntukan Lahan Program Pembangunan

A M. Belawan M. Marelan M. Labuhan

BELAWAN Pelabuhan,

Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim

Jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan dan permukiman.

B M. Deli TJ. MULIA Perkantoran,

Perdagangan, Rekreasi Indoor, Permukiman

Jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, sarana pendidikan.

C M. Timur M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas

AKSARA Permukiman,

Perdagangan, Rekreasi

Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan.

D M. Johor M. Baru M. Kota M. Maimoon M Polonia

INTI KOTA CBD, Pusat

Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman Perumahan permanen, pembuangan sampah, sarana pendidikan.

E M. Barat M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan

SEI SEKAMBING Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota

Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan.

Sumber: RUTRK Medan


(19)

Keberadaan kawasan perencanaan dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Berdasarkan sifat kegiatannya, Toyota Center di Medan diharapkan berada di lokasi yang diperuntukkan atau mempunyai sasaran pembangunan di bidang perdagangan & rekreasi (berdasarkan RUTRK). Dengan demikian, Wilayah Pengembangan Pembangunan E (WPP E) yang sesuai sebagai wilayah lokasi proyek.

2.2.2 Alternatif Lokasi Tapak

Adapun yang menjadi alternatif tapak adalah:

Alternatif A

Jalan Perintis Kemerdekaan

Batas- batas:

- Utara : Jalan Perintis Kemerdekaan

- Timur : Jalan Timor

Gambar Peta Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota M d

WPP D

CBD, Pusat Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman

WPP E

Permukiman, Perkantoran, Perdagangan,

Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota

WPP A

Pelabuhan, Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim

WPP B

Perkantoran,

Perdagangan, Rekreasi Indoor,

Permukiman

WPP C

Permukiman,


(20)

Jl. Gaharu Rumah Penduduk Rumah Penduduk Jl. Timor

SITE

Jl. Perintis Kemerdekaan

- Selatan : Rumah Penduduk

- Barat : Jalan Gaharu

Posisi terhadap Struktur Ruang Kota: - Berada pada kecamatan Medan Timur

- Berdasarkan WPP E dengan fungsi permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.


(21)

Kelebihan :

- Pencapaian site mudah karena banyak angkutan umum yang melewati site.

- Kawasan telah dikenal sangat baik oleh penduduk kota Medan, sehingga mudah pencapaian bagi masyarakat di luar Kota Medan.

- Site berada dekat dengan pusat kota

Kekurangan : pada waktu tertentu jalan yang berada di depan site lalu lintasnya sangat padat.

Alternatif B

Jalan Gatot Subroto

Batas- batas:

- Utara : Jalan Gatot Subroto - Timur : Pertokoan Tomang Elok

- Barat : Jalan

- Selatan : Permukiman penduduk

Posisi terhadap struktur Ruang Kota:

- Berada pada kecamatan Medan Sunggal.

- Berdasarkan WPP E dengan fungsi permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.

- Berada dekat dengan pusat Kota Medan

Kelebihan :

- Berada pada jalan arteri primer, yaitu Jalan Gatot Subroto.

- Pencapaian mudah karena banyak angkutan umum yang melewati Site. - Kawasan telah dikenal baik oleh Penduduk kota Medan.

Kekurangan :


(22)

Rumah Penduduk Rumah Penduduk

Jalan Lingkungan Sekitar

Kompleks Pertokoan Tomang Elok

SITE Jl. Gatot Subroto


(23)

Alternatif C

Jalan Ring Road Setia Budi

Batas- batas:

- Utara : Jalan masuk perumahan Tasbih 2 dan restoran McDonald - Timur : Jalan Ring Road Setia Budi

- Barat : Perumahan Tasbih 2

- Selatan : Ruko

Posisi terhadap struktur Ruang Kota:

- Berada pada kecamatan Medan Sunggal.

- Berdasarkan WPP E dengan fungsi permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.

- Berada pada Jalan lingkar Medan

Kelebihan :

- Berada pada jalan lingkar medan

- Jalan dapat dilewati oleh mobil-mobil besar

- Kawasan baru, daerah pengembangan yang berpotensi Kekurangan :

- Letak site terlalu jauh dari pusat kota Medan.

2.2.3 Pemilihan Lokasi Tapak

Pemilihan Lokasi Tapak dinilai berdasarkan beberapa faktor yang akan mendukung, tidak menganggu atau sangat efektif bila dibangun pada lokasi tertentu, sebagai berikut:

Kriteria Lokasi

Alternatif A Alternatif B Alternatif C Tingkatan Jalan Arteri Sekunder

(4) Arteri Primer (5) Arteri Primer (5) Pencapaian ke Lokasi Mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum (5)

Mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan

angkutan umum (5) Mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum (5) Jangkauan terhadap struktur kota

Dekat dengan pusat kota

(5)

Relatif jauh dari pusat kota

(3)

Relatif jauh dari pusat kota


(24)

Fungsi pendukung sekitar lokasi Kantor, hotel, universitas, pertokoan (5) Perumahan, pertokoan dan pasar (3) Perumahan, SPBU, pertokoan, restaurant (5) RUTRK Sesuai (5) Sesuai (5) Sesuai (5) Fungsi eksisting Lahan Kosong

(5)

Lahan Kosong (5)

Lahan Kosong (5)

Kontur Datar Datar Datar

Pengenalan Entrance

Mudah

- Hanya ada satu jalan menuju

site

- Dekat dengan Nommensen dan JW.Mariott

(5)

Mudah

- Hanya ada satu jalan menuju site

- Dekat dengan pasar Sikambing

(4)

Mudah

- Hanya ada satu jalan menuju

site

- Dekat dengan perumahan

Setiabudi (5)

Total Nilai 34 30 35

Peringkat 2 3 1

Keterangan:

5: Baik Sekali 3: Cukup 1: Kurang Sekali

4: Baik 2: Kurang

2.2.4 Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan

• Kasus Proyek : Toyota Center

• Status Proyek : Fiktif

• Pemilik Proyek : Swasta

• Lokasi Tapak : Jalan Ring Road Setia Budi

• Batas- batas Tapak:

Batas Utara :Jalan masuk perumahan Tasbih 2 dan restoran McDonald

Batas Timur : Jalan Ring Road Setia Budi

Batas Selatan : Ruko

Batas Barat : Perumahan Tasbih 2

• Luas Lahan : 2,6 Ha (400m x 65m = 26.000 m2)

• Kontur : Datar

• KDB : 60%

• KLB : 3 – 5 lantai


(25)

Jalan Ring Road Setia Budi : 11 meter Kompleks Perumahan Setiabudi : 8 meter

• Eksisting sekitar Site : Perumahan, Pertokoan, SPBU dan restoran

• Potensi Lahan :

Terletak di jalan lingkar kota medan

Berada pada kawasan perdagangan yang sedang berkembang Transportasi lancar dan baik

Luas site mendukung ±2,6 Ha Memiliki jalur utilitas yang baik.

2.3 TINJAUAN TOYOTA CENTER

2.3.1 Arti Kata

Pengertian proyek Toyota Center menurut arti kata adalah:

Toyota adalah sebuah brand produk kendaraan bermotor berupa mobil yang berasal dari Jepang.

Center4

- Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau

organisasi.

adalah Center is place for a particular activity.(Menempatkan untuk fasilitas tertentu)

- Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan.

- Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktivitas atau fungsi terkumpul

atau terkonsentrasi.

2.3.2 Pengertian

Dari penguraian pengertian judul proyek menurut arti kata tersebut, TOYOTA CENTER adalah sebuah tempat sebagai pusat dari kegiatan pameran, penjualan, perbaikan serta perawatan yang dikhususkan untuk pelayanan bagi setiap produk Toyota.

2.4 TINJAUAN TOYOTA 2.4.1 Sejarah Toyota

Toyota Motor Corporation didirikan pada September

Otomatis Toyota. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pad

4


(26)

Berangkat dari industri tekstil, Toyota menancapkan diri sebagai salah satu pabrikan otomotif yang cukup terkemuka di seluruh dunia. Merek yang memproduksi 1 mobil tiap 6 detik ini ternyata menggunakan penamaan Toyota lebih karena penyebutannya lebih enak daripada memakai nama keluarga pendirinya, yaitu Toyoda. Inilah beberapa tonggak menarik perjalanan Toyota.

Toyota merupakan pabrikan

Pabrikan terbesar di

dihitung, angka ini ekuivalen dengan memproduksi 1 unit mobil dalam 6 detik.

Toyota sendiri didirikan oleh

menirunya dengan mengembangkan sektor otomotif bermerek

Dibandingkan dengan industri-industri otomotif lain yang menggunakan nama pendirinya

sebagai merek dagang seperti

merek. Karena berangkat dari pemikiran sederhana dan visi waktu itu, penyebutan Toyoda kurang enak didengar dan tidak akrab dikenal sehingga diubah menjadi Toyota.

Sakichi Toyoda lahir pada bulan Februari 1867 d

penemu sejak berusia belasan tahun. Toyoda mengabdikan hidupnya mempelajari dan

mengembangkan perakitan tekstil. Dalam usia 30 tahun Toyoda menyelesaika

Automatic Loom Works, Ltd. pada November 1926. Di sini hak paten mesin tekstil

otomatisnya kemudian dijual kepad

Hasil penjualan paten ini, dijadikan modal pengembangan divisi otomotif.

Mulai tahun 1933, ketika Toyoda membangun divisi otomotif, tim yang kemudian banyak

dikendalikan oleh anakny

terdepan di zamannya.

Pada tahun 1934 Mesin Tipe A berhasil dirampungkan. Setahun kemudian mesin ini dicangkokkan prototipe pertama mobil penumpang mereka, A1. Divisi otomotif Toyoda juga menghasilkan truk model G1.

Di tahun 1936 mereka meluncurkan mobil penumpang pertama mereka, Toyoda AA (kala itu masih menggunakan nama Toyoda). Model ini dikembangkan dari prototipe model A1 dan


(27)

dilengkapi bodi dan mesin A. Kendaraan ini dari awal diharapkan menjadi mobil rakyat. Konsep produk yang terus dipegang Toyota hingga sekarang. Empat tahun menunggu dirasa cukup melahirkan perusahaan otomotif sendiri dan melepaskan diri dari industri tekstil mereka.

Kemudian tahun 1937 mereka meresmikan divisi otomotif dan memakai nama Toyota,

bukan Toyoda seperti nama industri tekstil. Pengambilan nama Toyota dalam

masyarakat Jepang. Alasan lain yang dianggap masuk akal adalah industri otomotif merupakan bisnis gaya hidup dan bahkan penyebutan sebuah nama (dan seperti apa kedengarannya), menjadi sisi yang begitu penting. Karena nama Toyoda dianggap terlalu kaku di dalam bisnis yang dinamis sehingga diubah menjadi Toyota yang dirasa lebih baik. Tak ayal, tahun 1937 merupakan era penting kelahiran Toyota Motor Co, Ltd. cikal bakal raksasa Toyota Motor Corp (TMC) sekarang. Semangat inovasi Kiichiro Toyoda tidak pernah redup. Toyota kemudian berkembang menjadi penghasil kendaraan tangguh.

Di era 1940-an, Toyota sibuk mengembangkan permodalan termasuk memasukkan

perusahaan di lantai bursa di

Setelah er

sebagai penghasil kendaraan serba guna tangguh. Waktu itu kendaraa

Jepang. Terinspirasi dari mobil ini, Toyota kemudian mengembangkan prototipe Land Cruiser yang keluar tahun 1950.

Setahun kemudian (1951) meluncurkan secara resmi model awal Land Cruiser yakni model BJ. Bulan Juli tahun itu, test drivernya Ichiro Taira mengakhiri uji coba dengan hasil luar

biasa. Diinspirasi oleh tok

kuda tahun 1643, Taira mengemudikan Toyota BJ-nya k

sekaligus dipakai sebagai promosi ketangguhan mobil segala medan ini. Tak lama

berselang, Toyota Land Cruiser mulai menandingi dominasi

model-model selanjutnya,

ditembus yakni Amerika Utara. Lewat model ini, Toyota masuk ke pasar-pasar di berbagai belahan dunia, Termasuk di Indonesia yang dikenal sebagai sebagai Toyota Hardtop Land

Cruiser FJ40/45.

Technical alias jip bersenjata yang dibekali senapan mesin ringan, berat atau bahkan

senjata basoka tanpa tolak balik (Recoilless bazooka) dan diterjunkan sepanjang konflik-konflik bersenjata dengan kinerja sangat tangguh.


(28)

pada tahun 1966 mereka juga mengembangkan model yang menjadi favorit dunia, yakni

sedan kecil. Lewat

memakai penggerak belakang mengubah tatanan sedan bongsor yang populer saat itu menuju arah sedan kecil yang kompak, irit dan ringkas.

Memasuki tahun 1975, Corolla masuk dalam generasi ketiga dan terjual lebih dari 5 juta unit. Hal yang menakjubkan ini masih kokoh hingga sekarang. Mesin mobil Corolla ini kemudian

digunakan di Indonesia sebagai mesin untuk kendaraan niaga keluarga serbaguna,

Sejalan makin mengglobalnya produk Toyota, mereka sadar tidak mempunyai grafik logo. Bahkan di Indonesia dijumpai kendaraan bermerk Toyota seperti Toyota Kijang dengan logo

TOYOTA pada grill di bagian bonnet (hidung) mobil.

Di tahun 1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuat dua lingkaran oval

menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan akan the spirit of understanding in

design. Lingkaran ketiga itu sekaligus mengelilingi kedua lingkaran ellips sebelumnya yang

berbentuk T itu sebagai bukti menjaga dan mempengaruhi sekelilingnya.

Di tahun 1990-an, Toyota semakin membuktikan bahwa mobil Jepang dapat bersaing

dengan mobil Eropa dan Amerika.

2.4.2 Produk Toyota berdasarkan jenisnya

Adapun produk- produk Toyota yang saat ini masih diproduksi, dikelompokkan berdasarkan jenisnya adalah:

a. Sedan

Produk Toyota yang termasuk dalam kategori Cars, yang sampai saat ini masih diproduksi adalah:


(29)

Corolla Altis

Vios

Crown


(30)

Matrix

b. Sport Utility Vehicle (SUV)

Produk Toyota yang termasuk dalam jenis SUV, adalah:

Highlander

4 runner


(31)

Fortuner

Harrier

Land Cruiser


(32)

Rush

RAV 4

c. Multi Purpose Vehicle (MPV)

Yang termasuk dalam jenis MPV, adalah:

Wish


(33)

Innova

Sienna

Alphard


(34)

Avanza

Hiace

Venza

d. Truk

Yang termasuk dalam jenis truk, adalah: Tundra


(35)

Tacoma

Hilux

Dyna

e. Hybrid

Yang termasuk dalam jenis Mobil Hybrid adalah:


(36)

Camry Hybrid

f. Sport Car

Produk Toyota yang termasuk dalam jenis Sport Car, adalah: Celica

Supra

g. City Car

Yang termasuk dalam jenis City Car, adalah:


(37)

IQ

Yaris

2.4.3 Toyota di Indonesia, secara khusus di Medan

Dari berbagai jenis produk Toyota yang telah dipaparkan diatas, tidak semua dari produk tersebut dipasarkan secara bebas di Indonesia, dan secara khusus di Medan. Sebagian besar Produk- produk yang tersedia di pasaran dan terbukti melalui berbagai survey yang telah dipasarkan dan digunakan oleh masyarakat Kota Medan dan Indonesia adalah: Avanza, Innova, Vios, Yaris, Altis, Camry, Rush, Land Cruiser, Alphard, Fortuner, Dyna, dan Hilux. Namun ada juga beberapa produk tertentu, seperti: Harrier, Celica, Vellfire, Supra, dan Ist telah digunakan oleh masyarakat Kota Medan, namun tidak diperoleh dari pasaran Toyota

2.4.4 Pelayanan Toyota yang tersedia di Medan

Pelayanan yang saat ini telah tersedia di Kota Medan, adalah berupa Showroom dan Toyota Home Service. Showroom, sebagai tempat memamerkan mobil, dan sekaligus sebagai tempat pemasaran. Adapun fasilitas lain yang tersedia adalah untuk servis dan perbaikan mobil. Terdapat 4 showroom Toyota di Kota Medan, yang kesemuanya berupa showroom dan home service seperti yang disebutkan diatas.


(38)

2.5 TINJAUAN TOYOTA CENTER 2.5.1 Jenis Kegiatan

Jenis Kegiatan yang ada pada Toyota Center ini adalah:

1. Kegiatan Pameran

Kegiatan ini menjadikan Toyota Center sebagai tempat pamer produk Toyota yang terlengkap, yaitu produk Toyota yang secara resmi dijual di Indonesia secara khusus di Medan dan produk Toyota yang tidak tersedia di Medan.

2. Kegiatan Penjualan

Kegiatan Penjualan pada Toyota Center ini dimaksudkan akan menjadi Main Dealer atau agen penjual utama di Kota Medan. Hal ini sehubungan dengan jumlah dan berbagai jenis produk yang ditawarkan pada Toyota Center ini adalah terlengkap dan terbesar. Mobil-mobil yang tidak dipasarkan secara resmi dapat dipesan melalui Toyota Center ini, pelayanan inilah yang belum tersedia pada Delaer Toyota yang selama ini ada di Kota Medan. Hal ini menyebabkan pembeli harus mengimpor mobil yang mereka inginkan melalui importir umum. Dengan adanya kegiatan penjualan yang terlengkap tersebut, maka masyarakat yang ingin membeli mobil impor produk Toyota dapat dimudahkan.

3. Kegiatan Servis

Kegiatan Servis adalah pelayanan purna jual untuk pelanggan Toyota. Kegiatan Servis ini berupa pemeriksaan, penggantian suku cadang, perbaikan (mesin dan Bodi) dan perawatan (mesin dan Bodi).

4. Kegiatan Penjualan Suku Cadang (Spare parts) dan aksesoris

Kegiatan penjualan suku cadang (spare parts) dan aksesoris orisinal yang juga didukung oleh tempat penyimpanan suku cadang.

5. Kegiatan Penyimpanan Mobil

Kegiatan Penyimpanan Mobil dimaksudkan untuk menyimpan mobil- mobil yang akan dijual atau ready stock, dan mobil- mobil pesanan pelanggan. Kegiatan penyimpanan ini tidak berupa kegiatan yang tertutup, melainkan sebagai suatu kegiatan utama yang ditunjukkan secara tidak langsung kepada pelanggan.


(39)

6. Kegiatan Hiburan

Kegiatan hiburan yang akan berlangsung pada Toyota Center ini merupakan berbagai kegiatan yang ditujukan kepada pelanggan Toyota secara khusus dan kepada masyarakat Kota Medan secara umum. Adapun kegiatan hiburan yang terdapat dalam Toyota Center ini terbagi dalam:

Kegiatan Makan dan Minum yang akan dilayani dalam sebuah Café

Kegiatan Membaca ( yang bersifat edukatif) kepada setiap pengunjung yang akan dilayani dalam sebuah perpustakaan khusus Toyota

Kegiatan bermain anak- anak, yang dimaksudkan untuk melayani pengunjung tidak hanya untuk orang dewasa, namun juga untuk melayani anak- anak. Permainan anak- anak yang berlangsung pada Toyota Center ini berupa permainan yang memperkenalkan anak- anak kepada dunia otomotif, seperti permainan simulator mobil, merakit mobil- mobilan, menyusun puzzle bergambar mobil dan yang berhubungan dengan otomotif dan sebagainya.

Kegiatan Penunjang yang berlangsung dalam Toyota Center ini adalah kegiatan pendukung terlaksananya setiap kegiatan dalam bangunan berupa kegiatan mekanikal, elektrikal dan kegiatan pengelola berupa kegiatan para staff, penerimaan tamu perusahaan dan kegiatan pimpinan Toyota Center.

2.5.2 Pengunjung

Adapun Pengunjung yang mengunjungi Toyota Center ini adalah:

Pengunjung pameran

Calon pembeli produk Toyota

Pelanggan Toyota (untuk pelayanan purna jual) Pengunjung sarana hiburan

2.5.3 Fasilitas

Fasilitas yang terdapat pada Toyota Center adalah:

Galeri Pameran ( Ruang Showroom)

Pada Ruang Galeri Pameran ini, juga terdapat tempat pelayanan penjualan produk yang dipamerkan tersebut.

Service Center

Service Center yang tersedia adalah Bengkel Perawatan Mobil ( Mesin dan spareparts), Bengkel Perbaikan Mobil ( Mesin dan Chasis), dan Salon Mobil.


(40)

Spareparts dan Accessories Center

Pusat penjualan suku cadang dan aksesoris juga dilengkapi dengan gudang penyimpanan suku cadang dan aksesoris.

Café

Café sebagai tempat pelanggan bersantai, makan dan minum serta dapat menonton acara- acara otomotif dan sport dengan fasilitas layar lebar.

Area bermain anak

Fasilitas yang disediakan untuk permainan anak- anak berupa game simulator mobil, yang akan memperkenalkan anak- anak kepada dunia otomotif.

2.5.4 Kebutuhan Ruang

1. Fasilitas, Nama dan Elemen Ruang

Pada Toyota Center ini akan terdapat fasilitas- fasilitas seperti:

1 FASILITAS NAMA RUANG ELEMEN RUANG

1. Area Showroom Ruang Pamer - Area Display

- Resepsionis - Lobby

- Area Pemasaran - Kantor Administrasi - Area Servis ( Toilet dan

Janitor) Pengelola dan Pengunjung

2. Bengkel - Area Servis Mesin - Area Servis Chasis dan

Bodi

- Area Servis AC dan Elektrikal

- Salon Mobil - Doorsmeer

- Ruang Tunggu - Ruang Resepsionis - Ruang Administrasi - Area Bengkel sesuai

dengan aktifitasnya - Gudang Penyimpanan

peralatan dan bahan - Area Pengelola Bengkel

dan Area Servis ( Toilet dan Janitor)

3. Penjualan Spareparts/ suku cadang

- Area Penjualan suku cadang

- Gudang suku cadang - Gudang Pelumas/ oli - Loading/ unloading dock


(41)

4. Area Hiburan - Café

- Tempat Bermain Anak

- Hall Penerima dan Resepsionis

- Area makan dan minum - Dapur dan ruang cuci - Area servis ( Toilet dan

Janitor)

- Resepsionis - Area Bermain Anak - Area Servis ( Toilet dan

Janitor) 5. Area Pengelola Ruang Pengelola

Ruang Karyawan

- Ruang Komisaris - General Manager - Sekretaris - Staff Direksi - Personalia - Staff Administrasi - Marketing

- Pemeliharaan - Ruang Rapat - Ruang Tunggu - Ruang Servis ( Toilet,

Janitor) - Mushalla - Gudang , dll - Ruang P3K - Ruang Bersama

Karyawan - R. Security

- R. Cleaning Service - Mushalla

- Toilet Karyawan 7. Area Penunjang Ruang Penunjang - Ruang Trafo

- Ruang Genset - Ruang MDP (Main

Distribution Panel) - Ruang DP ( Distribution

Panel) pada setiap lantai - Ruang Reservoir (bawah


(42)

- Janitor

2. Kegiatan dan Pengguna

NO KEGIATAN PENGGUNA

1. Kegiatan Pameran Mobil - Konsumen

- Pengelola

2. Kegiatan Penjualan Mobil - Pengelola

- Konsumen 3. Kegiatan Perawatan dan Perbaikan Mesin - Mekanik servis

- Pengelola 4. Kegiatan Perawatan dan Perbaikan Chasis dan Bodi - Mekanik servis

- Pengelola 5. Kegiatan Perawatan AC dan Elektrikal - Mekanik

- pengelola

6. Kegiatan Penjualan Suku Cadang - Konsumen

- Pengelola 8. Kegiatan makan, minum dan menonton - Konsumen - Pelayan

10. Kegiatan bermain anak- anak - Konsumen

11. Kegiatan Pengelola - Pengelola

12. Kegiatan Servis - Pengelola


(43)

2.6 STUDI BANDING TOYOTA CENTER

2.6.1 Lexus Gallery

Lexus Gallery ini merupakan sebuah showroom untuk mobil lexus yang merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia. Yang berada di bilangan menteng, Jakarta pusat. Bangunan ini mempunyai 3 lantai, jika dilihat dari luar maka Gallery Lexus ini bukan seperti showroom karena tidak adanya sign board lexus. Begitu juga pada ruang dalam, dimana 70% areanya digunakan untuk kepentingan Tamu, sedangkan sisanya digunakan untuk ruang operasional kerja.


(44)

2.6.2 AMLUX

Merupakan showroom Toyota yang terdiri dari 6 lantai. Pada lantai pertama Amlux disebut plaza yang pintu utamanya menampilkan berbagai mobil keluaran Toyota, ruang pameran ini dilengkapi dengan musik live dan terdapat café. Pada lantai dua disebut gallery yang menampilkan mobil toyota masa depan, interaktif, pada lantai tiga

terdapat ruang serba guna, ruang pameran mobil, teater, perpustakaan, pada lantai empat terdapat ruang pamer yang dilengkapi dengan internet, lantai berikutnya merupakan salon mobil, pada lantai terakhir terdapat Amlux Hall, ruang bersantai mirip restoran mewah dilengkapi dengan panggung dan tata lampu. Terdapat layar raksasa di dekat tangga berjalan, yang memberi informasi tentang apa yang terdapat pada tiap lantai.


(45)

2.6.3 Le Rendez-Vous, Toyota

Le Rendez-Vous merupakan showroom Toyota yang berada di paris, prancis. Di showroom ini merupakan

tempat dimana desain dari produk-produk Toyota dipamerkan yang merupakan showroom yang didesain dengan philosophy dari Toyota itu sendiri. Dimana desainnya dibuat secara hati-hati sehingga ruang-ruangnya terlihat harmonis. Di dalamnya terdapat 5 ruangan unik dengan zona yang berbeda sehingga setiap tahunnya sekitar 1juta orang mendatangi tempat ini.

2.6.4 Mercedes Benz Showroom

Mercedes benz showroom yang terletak di kota Munich, jerman ini merupakan showroom Mercedes benz yang terbesar yang pernah ada. Di showroom ini terdapat semua jenis mobil mercedes benz. Dimana bangunan ini mempunyai 6 lantai untuk memamerkan

seluruh koleksinya dan ditambah sebuah tower untuk kantor dari Mercedes benz sendiri. Dimana penggunaan material kaca dan metal hampir di seluruh bangunannya.


(46)

2.6.5 Transparent Factory

Transparent factory merupakan sebuah pabrik sekaligus juga sebuah showroom dari Volkswagen, di bangun pada tahun 1999 dan dibuka pada tanggal 11 desember tahun 2001. Bangunan ini dibangun di wilayah Dresden, jerman. Bagunan ini merupakan bangunan modern yang menggunakan bahan kaca dan juga baja sebagai bahan bangunannya.

Pemakaian bahan kaca sangat mempengaruhi ruang dalam dari bangunan ini, karena pemakaian bahan kaca sehingga cahaya matahari dapat masuk dan membuat ruang dalam terlihat terang, sehingga pemakaian energy listrik dapat di minimalkan. Pemakaian lantai kayu pada bidang seluas 24.000 meter persegi membuat suasana santai yang inovatif.


(47)

(48)

BAB III

ELABORASI TEMA 3.1 PENGERTIAN TEMA

Arsitektur high tech berasal dari kata arsitektur dan high tech, yang memiliki pengertian sebagai berikut :

3.1.1 Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab5

Istilah Arsitektur High tech pertama kali muncul pada awal tahun 70-an yang digunakan para arsitek untuk menyatakan “teknologi alternatif”, sejalan dengan waktu istilah tersebut semakin umum digunakan, namun arsitek-arsitek High Tech sendiri lebih memilih menggunakan istilah “teknologi tepat guna”, arsitektur High Tech mempunyai makna yang berbeda dari industri High Tech, dalam industri high Tech Bermakna alat elektronik, computer, silicon chip, robot dan sejenisnya, sedangkan dalam arsitektur bermakna sebagai langgam bangunan.

.

Menurut Le Corbusier Arsitektur adalah pengaturan massa yang dilakukan dengan tepat, penuh pemahaman dan magnifisen. Massa- massa itu disatukan dan ditonjolkan dalam suatu penyinaran cahaya, kubus, kerucut, silinder, piramid, yang merupakan bentuk- bentuk primer yang kegunaannya jelas.

Sedangkan menurut Louis I.Khan Arsitektur adalah pemikiran- pemikiran yang matang dalam pembentukan ruang. Pembaharuan arsitektur secara menerus disebabkan adanya perubahan konsep ruang.

3.1.2 High Tech

6

Secara ringkas dapat dikatakan pengertian Arsitektur High Tech adalah :

Arsitektur yang mempunyai karakteristik material kaca dan baja, yang mana kaca merupakan material yang ringan untuk bangunan.

Pada pokoknya mengikuti ekspresi “kejujuran” suatu bangunan. Biasanya membubuhkan ide-ide tentang produk industri.

Dapat digunakan oleh industri-industri lainnya tidak hanya sebagai bangunan namun juga sebagai sumber imajinasi.

5

Encyclopedia Britannica

6


(49)

Meletakkan fleksibilitas pengguna sebagai prioritas.

Bangunan High Tech lebih mensimbolisasikan dan mempresentasikan teknologi daripada sekedar menggunakan teknologi yang secara efisien mungkin. Untuk memberi efek imajinasi pada bangunannya, struktur bangunan harus jujur dan mempunyai pembenaran yang fungsional. Struktur dan utilitas yang diekspose merupakan karakter yang paling menonjol dari arsitektur High Tech.

Dalam tulisan Charles Jenks mengenai arsitektur High-Tech,”The Battle of High-tech; Great Buildings with Great Faults”, dua bangunan High-Tech yang sangat penting dalam abad ini adalah Hongkong Bank (yang merupakan salah satu karya masterpiece Norman Foster) dan Lloyd´s of London (Richard Rogers). Karya arsitektur yang besar namun banyak dipertanyakan, hasil yang memuaskan tapi seperti boneka, ruang-ruang yang menakjubkan namun satu kegunaan, ekspresi struktur yang jujur dan mengagumkan namun sangat mahal. Ia juga menuliskan beberapa hal dasar mengenai High-Tech Bulding, yang di dalamnya terdapat 6(enam) hal penting:

• Inside-out, area servis dan struktur dari suatu bangunan selalu lebih ditonjolkan pada eksteriornya baik sebagai ornamen ataupun sebagai sculpture.

• Celebration of process, dengan penekanan pada pemahaman konstruksinya, “bagaimana, mengapa, dan apa” dari suatu bangunan, diantaranya hubungan dari struktur, paku, flanges, dan pipa-pipa saluran, sehingga timbul suatu pemahaman dari seorang yang awam ataupun seorang ilmuwan. Sebagai catatan yang ditulis oleh Charles Jenks mengenai Norman Foster, yaitu “ciri khas dari pekerjaan Norman Foster yang terkesan dapat mengungkapkan sesuatu yang lebih dari arsitek manapun yaitu dalam penyelesaian dengan ide-ide cemerlangnya yang mengembangkan suatu rancangan sesuai dengan zamannya sehingga kegunaan dan tampak bangunan tersebut merupakan suatu mekanisme yang sempurna.”

• Transparan, pelapis, dan pergerakan, ketiga kualitas keindahan ini hampir selalu ditampilkan secara dramatis tanpa terkecuali. Kegunaan yang lebih luas dari kaca yang transparan dan tembus cahaya, pelapisan dari pipa-pipa


(50)

saluran, tangga, dan struktur, serta penekanan pada eskalator lift sebagai suatu unsure yang bergerak merupakan karakteristik dari bangunan High-tech. • Pewarnaan cerah yang merata, pada karya Richard Rogers yaitu bangunan

Pompidou Centre dan Inmos Factory menggunakan warna-warna yang cerah, begitu juga yang dilakukan para teknisi untuk membedakan perbedaan jenis struktur dan utilitas, yang akan mempermudah mereka untuk memahami kegunaan secara efektif.

• A lightweight filigree of tensile members, baja-baja tipis penopang merupakan kolom Doric dari High-Tech Building. Sekelompok kabel-kabel baja penopang dapat membuat mereka lebih ekspresif dalam pemikiran mengenai penyaluran gaya-gaya pada struktur.

• Optimistic confidence in a scientific cultrure, bangunan High-Tech adalah janji masa depan dari dunia depan yang menanti untuk ditemukan. Hasilnya lebih mendalam pada suatu metode kerja, perlakuan pada material, warna-warna dan pendapatan, dibandingkan dengan prinsip-prinsip komposisi7

3.2 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA

Teknologi adalah salah satu bukti nyata bahwa manusia semakin berkembang dalam ilmu pengetahuan dan penemuan. Salah satu Penerapan teknologi yang dapat mempermudah dan membantu manusia dalam kehidupan sehari- hari adalah otomotif. Otomotif adalah ilmu tentang alat transportasi atau kendaraan bermotor secara khusus di darat. Yang termasuk dalam otomotif adalah kendaraan roda empat (mobil, truk,dll) dan roda dua (sepeda motor). Otomotif sendiri selalu berkembang dan berubah sesuai perkembangan kebutuhan manusia. Dengan demikian dapat disimpulkan perkembangan teknologi adalah jawaban dari perkembangan kebutuhan manusia.

.

Toyota yang merupakan perusahaan otomotif secara khusus produsen Mobil, memiliki filosofi “moving Forward”, yang diartikan sebagai selalu terdepan. Filosofi ini diterapkan dalam perkembangan teknologi pada produk Toyota sendiri. Otomotif yang sarat akan teknologi; dan Toyota yang memiliki filosofi untuk menjadi yang terdepan adalah alasan pemilihan tema dalam perancangan bangunan Toyota Center ini. Dengan menerapkan Arsitektur Hi Tech dalam perancangan bangunan ini akan mencerminkan sifat dari otomotif dan filosofi produk Toyota sendiri.

7


(51)

Gambar. jembatan Beat Coalbrookdale

Gambar. gedung Seagram 3.3 INTERPRETASI TEMA

3.3.1 Ciri arsitektur High Tech

Ciri-ciri arsitektur High Tech:

• Penggunaan material kaca dan metal

• Harus merupakan kejujuran ekspresi bangunan

• Mengandung ide-ide yang didapat dari produksi industri

• Menggunakan industri,kecuali industri bangunan sebagai sumber teknologi dan

Informasi

• Mengutamakan penggunaan fleksibilitas ruang

3.3.2 Sejarah singkat High Tech

Terdapat 2 historis penggunaan perspektif jangka panjang dan jangka pendek, 200 tahun dan 20 tahun. Untuk perspektif jangka panjang kita kembali pada tahun 1779 dan konstruksi jembatan besi yang pertama di sungai Severn di Coalbrookdale, yang merupakan struktur pabrikasi metal, yang dilengkapi dengan keterbukaan dalam pemakaian material dan bentuk strukturnya

tetapi didesain sebagus mungkin untuk kemewahan dan kepraktisan dalam masa yang lama untuk itu diberi nama “struktur High Tech yang pertama”8

Pada saat pertengahan abad ke-20 adalah saat untuk menetapkan alternatif lain dari penekanan utama model bangunan, karakter material pada

gerakan modern diutamakan pada beton bertulang, material dari Arsitektur High Tech mengacu pada pencegahan Mies Vande Rohe, tentu saja pengecualian, tetapi teknologi bangunan tidak pernah menjadi perhatian utamanya. Yang paling popular dari semua konstruksi detail Mies adalah dekorasi baja pada gedung Seagram building mempunyai ketidak jujuran dari Arsitektur High Tech yang paling disesalkan.

Sketsa perspektif dari Sain Elia`s Citta Nuova adalah salah satu dari semua yang merupakan awal dari penggambaran arsitektur yang memusatkan teknologi

8


(52)

yang memperindah beton, baja dan kaca, yang memberikan ekspresi luar yang dramatis pada menara lift, balok penompang jembatan dan tempat berjalan yang ditinggikan.

Richard Rogers mengemukakan “kita tidak akan lama mempercayai monumen yang statis dan berat, serta diperkaya dengan perasaan kita dengan selera yang ringan, mudah ditempatkan dan praktis”9

• Lebih dari sekedar metafora

3.3.3. Fungsi dan Representasi

Eksponen High Tech seperti pionir-pionir modernisme pada tahun 1920-an, percaya bahwa ada sesuatu “semangat abad ini” dan arsitektur mempunyai tanggung jawab moral untuk mengekspresikan semangat itu. Semangat abad ini menurut arsitek High Tech sejalan dengan kemajuan teknologi. Arsitektur harus ikut berpartisipasi didalamnya dan mempergunakan teknologi itu termasuk teknologi industri, transportasi, komunikasi, penerbagan dan perjalanan luar angkasa.

Arsitektur High Tech melihat arsitektur sebagai sebuah cabang teknologi industri. Mereka berharap bahwa bangunan mereka menjadi penentu terhadap penampilan dengan kriteria yang sama seperti alat-alat kehidupan sehari-hari, mereka ingin bangunan itu fungsional dan efisien, tidak artistic atau simbolik.

Namun ada sesuatu yang bertolak belakang disini arsitektur kelihatannya tidak akan pernah benar-benar fungsional, bagaimanapun kerasnya usaha yang dilakukan arsitektur High Tech dengan begitu tidaklah dapat dikatakan murni fungsional dan tidak pula murni representasional. Ada sebuah artikel arsitektur High Tech yang menyatakan bahwa ada suatu pembatasan fungsional untuk sebuah rancangan.

Le Corbuser menggambarkan rumah sebagai sebuah mesin untuk ditinggali, namum ia membangun rumah-rumah dengan teknologi yang primitif, dan sama sekali tidak kelihatan sebagai mesin.

Bangunan High Tech memang kelihatan seperti mesin, mesin adalah

• Sebuah sumber teknologi dan imajinasi

• Mesin-mesin biasanya digunakan untuk produksi massal • Bergerak atau dapat dipindah-pindahkan

9


(53)

Gambar. gedung Lloyd´s of London

• Terbuat dari material sintesis seperti metal, kaca dan plastic

Karakteristik ini menjadi sumber referensi dari arsitektur high Tech.

Jika dilihat pada Pusat Visualisasi Seni Sainsbury oleh Norman Foster atau Brewery di Bory St.Edmunds, kedua bangunan ini mempunyai fungsi yang berbeda sebuah galeri seni dan sebuah gudang, tapi keduannya sederhana, proporsi yang baik dari kotak metal yang membuat tidak ada beda walaupun lokasinya berlainan. Bangunan tersebut seperti sebuah alat, nyatanya bentuk mereka tidak muncul dari detil artikulasi aktivitas rumah, namun begitupun bangunan itu hasil dari teknologi konstruksi, sejauh mana diharapkan bisa memberikan kesan seperti mesin, sulit untuk dijelaskan fungsi dan penampakan arsitektur dan rekayasa adalah seimbang.

3.3.4. Struktur dan Zona Servis

Struktur yang diekspose dari zona servis yang diekspose adalah 2 penampakan yang membanggakan dari arsitektur High Tech, meskipun tidak semua arsitektur High Tech mengekspose struktur dan servis bangunan. Hal ini dapat dilihat pada perbedaan gaya dan arsitektur High Tech Inggris terkenal yaitu Norman Foster dan Richard Rogers.

Rogers sangat suka meletakkan pipa-pipa dan saluran diseluruh fasade bangunan, meskipun mengakibatkan setiap orang harus berpisah-pisah, terlindung dari elemen-elemen, namun memudahkan pemeliharaan. Jadi tetap ada suatu pembatas fungsional. Disamping itu Rogers juga

tetap mengambil efek-efek Picturesque, dimana permainan cahaya dan bayangan sama pentingnya.

Foster sebaliknya hampir tidak pernah mengekspose saluran-saluran servis, tepatnya tidak diluar bangunan, ia memilih untuk menempatkannya pada langit-langit gantung atau lantai yang ditinggikan.

Namun karya keduanya tetap ditandai dengan struktur yang kuat dan ekspresif, khususnya struktur baja. Baja adalah satu dari banyak material bangunan yang tahan tarikan. Memberikan Arsitektur High Tech kesempatan untuk mendramatisasi fungsi

teknologi dari elemen bangunan. Tidaklah mengejutkan bahwa baja tarik dapat memberikan berbagai macam keuntungan.


(54)

3.3.5. Ruang dan Fleksibilitas

Berbagai elemen dari bangunan High Tech diantaranya dapat disebutkan seperti :

• Kekuatan dari struktur baja

• Keluwesan permukaan yang mengagumkan

• Pipa-pipa dan penghawaan udara yang diekspose

• Memperhatikan ekspresi kekuatan dan fungsi teknologi

• Bentuk dari keseluruhan bangunan yang sering tidak mengespresikan kegunaan

bangunannya

• Moulding ruangan, dimana dimaksudkan sehingga pola atau efek visual tidak pernah menjadi permasalahan dalam Arsitektur High Tech

Isu tentang ruang telah digantikan oleh isu tentang teknologi untuk fleksibilitas (dalam High Tech Arsitektur) ide tersebut tertuang dalam ikatan “Omniplate”. Apa yang kita

bicarakan, kata arsitek High Tech bukanlah soal permukaan sebuah ruang atau hall,atau ruangan-ruangan antara tapi sebuah zona servis, diluar atau didalam. Kemungkinan pengguna dari Zona ini adalah memaksimalkan manfaat berbagai jenis fasilitas seperti udara, panas, cahaya, energi dan elemen pelengkap seperti partisi dalam sebuah grid biasa.

3.3.6. Arsitektur High Tech dan Kota

Tiga bangunan High Tech terpenting yaitu Center Pompidou, Lloyd dan Hong Kong Bank adalah bangunan ditengah kota dan arsiteknya telah menyatakan bahwa konteks perkotaan telah memberikan efek yang besar pada desain mereka. Meskipun demikian adalah benar untuk mengatakan bahwa kepedulian kota, manipulasi ruang, tidak merupakan suatu elemen utama dalam filosofi High Tech.

Ada alasan lain mengapa perkotaan bukan elemen utama filosofi High Tech dan itu berhungan erat dengan masalah yakni :

• High Tech melihat ke depan

• Arsitekturnya oktimistik percaya dari kemajuan dari industri dan teknologi

• Lebih mempercayai penemuan dari tradisi

• Pengaturan sementara dari ruang permanent (fleksibilitas)

• Kemampuan untuk mengendalikan lingkungan daripada beradaptasi dengan lingkungan

• High Tech lebih anti Urban-Style, tidak seperti kota yang berhubungan erat dengan tradisi kesinambungan dan sejarah

• Bangunan High tech biasanya memperlihatkan kota secara revolusioner, bukan tradisional. Jika sebuah kota yang sempurna dibangun akan menjadi suatu yang abstrak, penuh dengan kotak-kotak servis atau mega struktur, fleksibel dan diubah-ubah.


(55)

Gambar. Spektrum karakteristik ada kaca 3.3.7. Dampak Bangunan Berdinding Kaca

Salah satu ciri High Tech adalah pemakaian kaca sebagai selubung bangunan, ada semacam kesangsian mengenai dampak negative bangunan dengan kaca sebagai dinding luar.

Pertama, terhadap lingkungan sekitar bangunan, misalnya timbulnya efek silau, kumulasi panas sekeliling gedung dan kemungkinan adanya pantulan bising oleh bidang kaca tersebut.

Kedua, terhadap lingkungan interior atau di dalam bangunan. Sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan baik untuk kesehatan, juga mengurangi beban pencahayaan, namun terlalu banyak cahaya dapat menambah “solar heat gain”, sehingga meningkatkan beban pendingin (energi untuk AC bertambah). Pada gedung tinggi tambahan beban pendingin ini bisa melebihi pengurangan terhadap beban pencahayaan.

3.3.8. Transmisi Radiasi Lewat Kaca

Kaca menstransmisikan radiasi matahari dengan panjang gelombang antara 300-2800 mm dengan distribusi spectral.

Keistimewaan kaca adalah sifatnya yang tidak dapat ditembus radiasi gelombang panjang yang berasal dari sumber panas suhu rendah, tetapi bersifat transparan terhadap radiasi gelombang pendek dari cahaya matahari. Radiasi matahari yang diterima oleh kaca dalam bangunan memanasi benda-benda yang ada di dalam bangunan menjauhkan sumber panas suhu rendah dan memancarkan radiasi gelombang panjang. Namun sifat dinding kaca yang tidak dapat tertembus radiasi gelombang panjang maka gelombang radiasi yang dipancarkan ini menjadi “terkurang” di dalam ruangan mengakibatkan suhu ruangan meningkat. Gejala ini disebut “efek rumah kaca”. Bila kaca dikenai radiasi matahari, maka energi yang ditransmisikan =energi yang datang x koefisien transmisi – energi yang dipantulkan – energi yang datang x koefisien refleksi.


(56)

Gambar. efek rumah kaca Gambar. variasi koefisien terhadap

sudut datang

Koefisien refleksi ini berubah sesuai dengan susut datangnya matahari.

Dengan mengetahui jumlah energi yang diserap dan yang diteruskan maka intensitas radiasi total lewat kaca dapat diperoleh.

Dengan mengetahui jumlah energi yang diserap dan yang diteruskan maka intensitas radiasi total lewat kaca dapat diperoleh.

Kaca warna lebih sedikit memantulkan dan meneruskan energi dibanding dengan kaca bening, namun menyerap lebih banyak panas.

Tabel. Proporsi energi matahari.


(57)

Jenis kaca Pemantulan Penerusan Penyerapan

Kaca polos 8 % 77 % 15 %

Kaca warna 5 % 45 % 50 %

Untuk menghitung energi total yang masuk ke kaca harus diperhitungkan pula pengaruh radiasi langsung dan radiasi difus, untuk menghitungnya dapat digunakan factor radiasi matahari. Faktor radiasi matahari untuk berbagai jenis kaca.

Tabel.posisi peneduh dan jenis pelindung.

Posisi peneduh dan jenis pelindung terhadap radiasi matahari Factor Radiasi matahari (SF) untuk jenis kaca

Peneduh jenis pelindung terhadap radiasi matahari Tunggal Dobel

Tanpa

Tanpa (kaca polos) 0,76 0,64

Kaca pengisap panas, tipis

0,51 0,38

Kaca pengisap panas, padat

0,39 0,25

Kaca lapis lak, abu-abu 0,56 -

Kaca pemantul panas, warna emas

0,26 0,25

Peneduh dalam

Kerai plastic tenun terbuka hijau

0,62 0,56

Venetian blind, putih 0,46 0,46

Tirai katun, putih 0,41 0,40

Holland linen blind, krem 0,33 0,30

Peneduh luar

Kerai plastic tenun hijau tua

0,22 0,17

Canvas roller blind 0,14 0,11

Louvred sunbreaker putih, bilah bersudut 45 derajat


(58)

Gambar. panjang daerah silau

Dark green miniature louvred blind

0,13 0,10

Pada tabel di atas terlihat bahwa:

1. Pemakaian kaca polos bisa tanpa pelindung meneruskan kalor radiasi matahari sebanyak 76-78% dari energi panas yang datang. Dengan kaca dobel penerus kalor ini dapat dikurangi sebanyak 20% dibandingkan dengan kaca bening tunggal.

2. Pemakaian kaca pengisap panas (heat absorbing glass) bisa mengurangi 40-41%.

3. Kaca pemantul panas (heat reflecting glass)bis mengurangi energi kalor yang diteruskan hingga 66% dibandingkan dengan diteruskan oleh kaca polos biasa.

4. Pemakaian sunscreen mengurangi transmisi kalor sebanyak 42%

5. Alat peneduh luar seperti sun shading mengurangi energi transmisi sebesar 80%.

Kaca juga memberikan efek silau jika terkena cahaya matahari, semakin tinggi dari permukaan tanah suatu bangunan makin panjang daerah yang terkena silau.

3.3.9. Pengaruh Bangunan Kaca Pada Lingkungan

Kaca reflektif nampaknya menjadi bahan finishing eksterior bangunan. Kaca tidak lagi semata-mata digunakan sebagai sarana ruangan penerangan bangunan, melainkan mempunyai peran yang lebih luas yaitu sebagai pembungkus kulit bangunan, penyelesaian bangunan dengan selaput kaca reflektif dianggap memberi perubahan yang besar terhadap AC sehingga membutuhkan energi yang relative besar.

3.3.10. Upaya mengurangi Dampak

Berdasarkan pengetahuan sifat-sifat bahan kaca serta merujuk kepada hasil penelitian terhadap bangunan kaca, maka upaya untuk mengurangi negatif bangunan kaca yaitu: 1. Efek silau

• Penempatan dinding kaca sesuai orientasi dinding

• Jangan mengunakan kaca refleksi, tapi gunakan kaca pengisap panas dengan kaca dobel


(59)

2. Efek panas sekitar bangunan

• Efek kenaikan panas terjadi pada jarak 7 meter dari bangunan kaca

• Pada jarak 25 meter dinding kaca tidak ada kenaikan suhu udara

• Gangguan panas ini relative kecil apalagi hanya terjadi pada ketinggian maksimal 1,5

meter sehingga dapat diabaikan

• Buat vegetasi di sekeliling bangunan kaca dengan tinggi tanaman kuran lebih 1,5 meter 3. Efek pantulan bunyi : sangat kecil sehingga dapat diabaikan dengan menanam vegetsi disekeliling bangunan

Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam :

1. Peningkatan panas dalam bangunan sehingga menambah beban AC

• Pemakaian kaca dobel (mengurangi 20% transmisi panas)

• Pemakaian kaca pengisap panas

• Penggunaan alat peneduh dalam

• Penggunaan alat peneduh luar,sun shading yang menghalangi radiasi matahari, tetapi

meneruskan cahaya langit

• Pemilihan kaca khusus yang memiliki factor trsansmisi radiasi cahaya matahari kecil tetapi transmisi cahaya besar

• Memadukan kaca pengisap panas dobel, peneduh dalam dan luar, dengan tetap

memperhatikan aspek arsitektonis dan estetis. 2. Efek suhu ke dalam bangunan

• Gunakan kaca warna

• Gunakan sunscreen/sun shading dengan pertimbangan arsitektural

3. Penetrasi bising ke dalam bangunan

• Dinding kaca kedap suara

• Kaca dobel

4. Pengamanan terhadap bahaya kebakaran

• Penggunaan jenis kaca khusus tahan api, misalnya wireglaa, tempered glaa, laminated

glass

• Pemasangan sarana proteksi kebakaran otomatis

• Adanya bagian dinding kaca yang dapat dibuka 5. Pencegahan terhadap penetrasi air dan udara

• Pemilihan jenis dan ketebalan kaca

• Desain dan perencanaan system pemasangan yang baik

• Pelaksanaan dilapangan oleh tenaga ahli yang berpengalaman


(60)

Penggunaan baja pada bangunan high-tech sebagai elemen struktur yang mendukung seluruh beban bangunan termasuk pada struktur atap merupakan salah satu representasi tema pada bangunan. Menampilkan elemen struktural baja secara jujur.

Gambar Penggunaan Baja (BMW Welt Building)

Baja Stainless

Baja stainless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5% Cr. Sedikit baja stainless mengandung lebih dari 30% Cr atau kurang dari 50% Fe. Karakteristik khusus baja stainless adalah pembentukan lapisan film kromium oksida (Cr2O3).

Lapisan ini berkarakter kuat,tidak mudah pecah dan tidak terlihat secara kasat mata. Lapisan kromium oksida dapat membentuk kembali jika lapisan rusak dengan kehadiran oksigen. Pemilihan baja stainless didasarkan dengan sifat-sifat materialnya antara lain ketahanan korosi, fabrikasi, mekanik, dan biaya produk. Penambahan unsur-unsur tertentu kedalam baja stainless dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keriteria baja yang diinginkan.

Umumnya berdasarkan paduan unsur kimia dan presentasi baja stainless dibagi menjadi lima katagori[4]. Lima katagori tersebut yaitu :

• Baja stainless martensitik. • Baja Stainless austenitik • Baja stainless dupleks

• Baja stainless pengerasan endapan


(61)

Tema pada Toyota Center adalah Arsitektur High Tech. pemilihan Arsitektur High Tech pada proyek ini dimana Toyota sebagai sebuah produsen mobil, yang mana mobil itu dibuat berdasarkan teknologi terkini. Dimana teknologi itu sendiri selalu berubah-ubah sehingga bangunan ini sangat cocok jika menggunakan arsitektur high tech. Dan sebagai sebuah tempat berfungsi sebagai bangunan yang komersil dan juga sebagai tempat hiburan maka tempat ini memerlukan suatu desain pada bangunan yang menarik, agar menimbulkan ketertarikan pada orang yang datang dan juga yang melakukan aktifitas didalamnya.bangunan dari Toyota Center ini harus dapat mewakili citra dari Toyota itu sendiri.

3.5. Studi Banding Tema Sejenis

3.5.1 Faculty of Law, University Of Cambridge

Berlokasi di Sidqwick Avenue Camous tepat disebelah James Stirling`s 1967 perpustakaan fakultas sejarah. Bangunan rancangan Foster ini paduan rancangan modern yang mahir dan menghargai lingkungan yang ada. Bangunan ini terdiri dari perpustakaan hukum, 5 auditorium, ruang seminar, kantor administrasi. Bangunan ini berupa lekukan kaca. Pada bangunan ini dirancang meminimalkan penggunan energi listrik dengan hanya pada bagian bawah ruangan kuliah diberi AC. Perhitungan yang hati-hati terhadap sudut matahari sehingga pada musim panas pun keadaan ruangan sangat menyenangkan.

Bangunan ini menyerupai potongan suatu bentuk denganpintu masuk dan ruang resepsionis pada sisi yang terpotong tersebut, timbunan buku yang menumpuk dipadukan dengan ruang yang fleksibel dan area-area belajar yang memasukan cahaya alami


(62)

Atap yang dilapisi oleh lapisan bening menutupi bangunan yang melengkung ke bawah hingga lantai dasar di sisi taman, akan memberikan view yang mengagumkan dari padang rumput dan pepohonan-pepohonan alami. Penganalisaan dari struktur bangunan yaitu rangka pipa dapat menjadi suatu netting untuk penglihatan arah ke view utama. Desain Fakultas Hukum akan menjadi landmark kawasan kampus karena merupakan desain yang paling unik. Perancangan tapak sangat menguntungkan untuk mendapat view yang paling baik.

Pada konstruksi bangunan yang berupa rangka pipa besi berpilin menjadi struktur utama dinding dan atap, desain kolom penyangga kantilever dibuat miring sesuai dengan kantilever yang berundak-undak, pada interior memperlihatkan jalinan rangka pipa besi pada dinding luar netting arah pandang keluar bangunan, deretan tempat duduk untuk ruang bersosialisasi diletakkan pada dasar bangunan.

3.5.2 Lycee Albert Camus

Berdiri di daerah pebukitan dan menghadap ke arah laut, dengan kapasitas bangunan dapat menapung 900 pelajar.

Foster menekankan penggunaan dari

beberapa inspirasi lokal untuk bangunan ini, seperti pada areal masuk “ menyerupai lingkungan desa Mediterania,” dan sebuah “rongga yang terbentuk dari lapisan atap dan vult yang mengunakan teknik ventilasi udara seperti yang digunakan pada arsitektur tradisional arab” Cerobong hawa bangunan ini memberi efek disalurkannya hawa panas ke atas melalui saluran yang dapat dioperasikan.

Salah satu elemen yang sangat mencolok dari bangunan seluas 12.420 m² ini adalah tritisan besar yang membentang pada sisi selatannya. Desain yang diajukan pada bangunan ini adalah penanganan terhadap pendinginan hawa secara alami yang


(63)

merupakan antisipasi dari penggunaan AC.

Bangunan ini dibangun dengan dana 2,8 juta Franc dan dalam jangka waktu satu tahun, hal ini lagi membuktikan kemampuan foster dalam mengatasi masalah jadwal yang ketat dengan biaya dengan efektif.

Dapat dianalisa bahwa disain tritisan ini sangat terlihat menggunakan teknologi tinggi, akan tetapi tritisan ini tidak akan berfungsi apabila hujan karena lubang yang kecil-kecil pada tritisan. Penyelesaian tritisan dengan bentang lebar tanpa kolom yang lainnya dijepit pada pangkalnya saja mampu menghasilkan ruang yang luas dibawanya sebagai ruang untuk bersosialisasi

Merupakan tampak interior pada potongan di sirkulasi, ruang kelas, menampilkan tangkapan angin dan sinar matahari yang bergantung di sebelah kanan dan diagram alur gerak udara alami melalui struktur. Pemilihan bahan untuk tritisan yang berfungsi sebagai tangkap angin maupun sengatan matahari mampu memperlihatkan kesan teknologi tinggi karena ekspos pengerjaan struktur dan detil-detilnya.

3.4.3 The Reichstag (Gedung Parlemen), Jerman

The Reichstag berfungsi sebagai Gedung Parlemen di Jerman. Gedung ini pada awalnya dibangun dengan biaya yang berasal dari Kerajaan Jerman pada tahun 1872, namun dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan dimensi Gedung Parlemen yang lebih besar di Berlin ini maka dilakukan renovasi. Arsitek yang mengerjakan proyek ini adalah Norman Foster, ia mendisain the Reichstag yang baru dengan tampilan arsitektur high tech. Selain sebagai Gedung Parlemen, kini the Reichstag juga merupakan salah satu tempat rekreasi di kota Berlin. Dari puncak teratas yang

merupakan ujung dari sirkulasi ramp yang membentuk spiral tersebut, para pengunjung bisa menikmati keindahan pemandangan kota Berlin.


(64)

Gambar. Tampak ramp dari atrium Gambar. Detail kabel penggantung

Gambar. tampak gondola dari ruang parlemen


(65)

BAB IV

ANALISA


(66)

BAB IV ANALISA

4.1 ANALISA FISIK/ ANALISA TAPAK DAN LINGKUNGAN 4.1.1 LOKASI TAPAK DAN LINGKUNGAN

Lokasi Tapak berada di Indonesia, Pulau Sumatera bagian utara, dan tepatnya berada di Kota Medan, Kecamatan Medan Sunggal. Lokasi Tapak berada di Jalan Ring Road Setia Budi, yaitu merupakan Jalan Lingkar Luar di Kota Medan.

4.1.2 KONDISI EKSISTING LAHAN

Keadaan Eksisting Lahan adalah sebuah tanah kosong, yang sebelumnya ,merupakan lapangan bola kompleks perumahan Taman Setia Budi Indah 2.

Batas- batas Site adalah:

- Utara : Jalan Kompleks Tasbih 2 dan Restoran

cepat saji Mc. Donald

- Timur : Jalan RingRoad SetiaBudi dan Tanah

Kosong dalam kompleks Bukit Hijau Residence.

- Selatan: Rumah Toko dengan ketinggian 4

lantai.

- Barat : Rumah Penduduk, dalam kompleks


(67)

4.1.3 TATA GUNA LAHAN SEKITAR SITE

Tata Guna Lahan di sekitar site hanya terbagi atas 3 jenis, yaitu Permukiman Penduduk, Fasilitas Komersial dan Tanah Kosong.


(68)

Lingkungan Sekitar Site yang berupa Perumahan Penduduk terdiri dari daerah kompleks perumahan dan perumahan penduduk saja. Sedangkan untuk Fasilitas Komersial, adalah Pompa Bensin, Restoran, Rumah Toko dan berbagai pusat jajanan di sepanjang pinggir jalan RingRoad.

4.1.5 LUASAN SITE, GSB, KDB DAN KLB

Ukuran Tapak adalah : panjang = 400 m

lebar = 65m, dengan luas tapak 26000m3 = 2,6 Ha. Dengan ukuran jalan di sekitarnya: Jalan Ring Road Setia Budi lebar = 20 meter, dan Jalan Kompleks Setia Budi lebarnya adalah 8 meter. Dengan demikian Garis Sempadan Bangunan (GSB) untuk Tapak ini adalah:

- Dari Jalan Ringroad SetiaBudi : (½ n) + 1 = (1/2 x 20) + 1 = 11 meter - Dari Jalan Kompleks Setiabudi : (½ n) + 1 = (1/2 x 8) + 1 = 5 meter

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Tapak bila dilihat dari bangunan sekitar yang telah terbangun dan peraturan daerah yang berlaku, adalah 60% dari Tapak, yaitu:


(69)

Dengan Ketinggian Bangunan (KLB) adalah setinggi 6 lantai (sekitar 24 meter).

4.1.6 ANALISA VEGETASI

Keadaan Eksisting dalam Site tidak terdapat vegetasi berupa pohon; yang ada hanya rumput.

Rekomendasi Disain:

- Perlunya dibuat vegetasi di bagian depan bangunan; dengan memilih vegetasi yang

pendek dan tidak menghalangi pandangan dari luar ke bangunan.

- Pada bagian Selatan Site, akan dibuat vegetasi yang rimbun, dengan tujuan

menghalangi pandangan dari dan ke bangunan Ruko.

- Vegetasi untuk area Barat Site juga berupa vegetasi yang berdaun banyak dan

tumbuhan tinggi, dengan tujuan melindungi dinding bangunan dari sinar matahari sore. - Untuk mengurangi reflektifitas sinar matahari yang tinggi, pemilihan ground cover untuk

tapak yang tidak terbangun adalah dengan vegetasi atau pemilihan material yang daya refleksinya rendah, seperti pemakaian warna- warna tidak kilat dan tidak gelap untuk pavement, dll.


(70)

4.1.7 ANALISA KEBISINGAN

Tingkat Kebisingan yang paling tinggi berasal dari Jalan Ringroad Setiabudi, yaitu suara kendaraan yang melalui jalan tersebut, sedangkan tingkat kebisingan dari area lainnya relatif rendah; berasal dari kompleks perumahan pendudukl. Rekomendasi Disain:

- Untuk mengatasi kebisingan yang berasal dari Jalan RingRoad Setia budi, maka bangunan akan dibuat lebih mundur, sehingga kebisingan tidak terlalu dekat dengan bangunan.

- Memakai buffer kebisingan berupa Fountain - Memakai material finishing bangunan yang

sifatnya meredam suara.

4.1.8 ANALISA MATAHARI

Melihat keadaan site yang memanjang menghadap Timur dan Barat, maka pengolahan penempatan area yang tepat, disesuaikan dengan kebutuhan sinar matahari dan penangananya.

Rekomendasi Disain:

- pada area Timur bangunan akan memakai

overhang yang dapat bergerak sesuai dengan arah datangnya cahaya

- pada area Barat bangunan; untuk mengurangi

radiasi sinar matahari ke dalam bangunan, akan dibuat sistem overhang dan kisi- kisi yang dapat menutup bila cahaya sore yang masuk berlebihan.


(71)

4.1.9 ANALISA PENERANGAN

Penerangan yang telah ada di sekitar site adalah berasal dari lampu jalan dan lampu lingkungan kompleks perumahan.

Rekomendasi Disain:

- untuk landscape luar bangunan akan dibuat

sistem pencahayaan untuk menerangi bagian luar bangunan

- akan dibuat sistem lighting yang akan menyorot

bangunan, sehingga pada malam hari bangunan tetap terlihat dan menarik.


(72)

View Dari Site

View dari site yang positif adalah menghadap ke arah Utara dan Timur. untuk itu Rekomendasi Disain:

- pada area Timur ( ke arah Jalan RingRoad) dan ke arah Timur akan memakai material

dinding kaca, sehingga transparan.

- pada area Barat dan Selatan akan menjadi area servis atau pengelola

View Menuju Site

View menuju site dari berbagai posisi ada yang menarik dan tidak menarik. rekomendasi Disain:

- untuk area yang view nya postitif: akan diolah menjadi bagian bangunan yang menarik

dan diekspose.

- penempatan fasilitas showroom dan penerima pada bagian yang viewnya positif.


(73)

Sirkulasi Kendaraan

Sirkulasi Kendaraan pada Jalan Ring Road Setia Budi adalah jalur kendaraan 2 arah.

rekomendasi Disain:

- entrance bangunan terletak di depan; sejajar dengan Jalan Ring Road Setia Budi.

Sirkulasi Pejalan Kaki

Sirkulasi Pejalan Kaki pada eksisting belum dilayani; karena tidak adanya jalur pedestrian yang memadai. adapun bahu jalan saat ini dipakai untuk berjualan kaki lima.

rekomendasi Disain:

- membuat jalur pedestrian selebar 3 meter untuk ruas jalan ring road dan jalan kompleks perumahan.

- membuat 3 akses bagi pejalan kaki untuk masuk kedalam site.

4.1.12 SKYLINE

Adapun Skyline (Garis Langit) pada area ini beragam, namun tidak terlalu jauh berbeda ketinggian bangunannya.

rekomendasi Perancangan:

akan dibuat bangunan yang menjadi Landmark Kota Medan,untuk itu akan membuat Skyline yang lebih tinggi dari skyline saat ini.


(74)

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

4.2.3 Analisis Kebutuhan Ruang a. Showroom

NO Ruang Kapasitas Standar (m2) Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Area Display Lobby Resepsionis Area Pemasaran K. Administrasi Toilet Pengelola Toilet Pengunjung 53 300 3 6 4 2 5

30 m2/ kend 1,5m2/ org

8 m2/ org 8 m2/ org 8 m2/ org 3 m2/ bh 3 m2/ bh

TSS DA DA DA DA DA DA 1 1 1 1 1 2 2 1590 450 24 48 32 12 30

JUMLAH 2186

SIRKULASI 35% 765,1

TOTAL 2951,1

b. Area Bengkel

NO Ruang Kapasitas Standar (m2) Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. R. Tunggu Resepsionis Administrasi Toilet Pengelola Toilet Pengunjung Area Check R.Check 20 2 5 2 2 1 2

1,5m2/ org 8 m2/ org 8 m2/ org 3 m2/ bh 3 m2/ bh 30m2/ kend

8 m2/ org

SB DA DA DA DA SB SB 1 1 1 1 2 1 1 300 16 40 6 12 30 16

JUMLAH 420

SIRKULASI 35% 147

TOTAL 567

Ruang Bengkel Perawatan dan Perbaikan Mesin NO Ruang Kapasitas Standar

(m2)

Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. 4. 5. R.Penjualan Sparepart R. Peralatan R. Steril R. Kepala 1 1 1 1 16

50 m2 25 m2 35 m2 12 m2 1,25m2/org

DA DA DA TSS SB 1 1 1 1 1 50 25 35 12 20


(82)

6. 7.

Locker

R. Diskusi/ R. Kerja

20 16

2 m2/org 30m2/ kend

SB TSS 1 1 40 480

JUMLAH 662

SIRKULASI 35% 231,7

TOTAL 893,7

Ruang Bengkel Perawatan dan Perbaikan Chasis dan Bodi NO Ruang Kapasitas Standar

(m2)

Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. R. Peralatan R. Oven/ cat R. Las/ Ketok R.Poles/dempul R. Campur R. Kepala Locker R. Finishing 1 1 3 3 1 1 11 3

25 m2 50m2/ kend 30m2/ kend 30m2/ kend

20 m2 12 m2 1,25m2/org 30m2/kend

DA SB SB SB SB TSS DA SB 1 1 1 1 1 1 1 1 25 50 90 90 20 12 13,75 90

JUMLAH 390,75

SIRKULASI 35% 136,7

TOTAL 527,5

Ruang Bengkel Perawatan dan Perbaikan AC dan Elektrikal NO Ruang Kapasitas Standar

(m2)

Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. 4. R.Peralatan R. Kepala Locker R.Kerja 1 1 3 3

25 m2 12 m2 1,25m2/org 30m2/kend

DA TSS DA DA 1 1 1 1 25 12 3,75 90

JUMLAH 130,75

SIRKULASI 35% 45,75

TOTAL 176,5

Salon Mobil

NO Ruang Kapasitas Standar (m2)

Sumber Jumlah Ruang

Luas Total Ruang (m2) 1. 2. 3. R. Peralatan R. Kepala Locker 1 1 5

25 m2 12 m2 1,25 m2/org

DA TSS DA 1 1 1 25 12 6,25


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)