kolaborasi akan lebih membuat para peneliti berpikir kritis, dan peneliti mencari cara- cara baru untuk secara efektif memanfaatkan teknologi untuk mengubah metode
penelitiannya. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana potensi kolaborasi online dapat dimanfaatkan menuju keberlanjutan penelitian. Dengan keberhasilan kolaborasi
online seperti Wikipedia dan open source. Kita dapat memahami bagaimana kolaborasi online dapat digunakan secara efektif Dahal, 2012. Untuk menjawab
masalah mengenai keterbatasan biaya dan waktu dalam menyediakan sumber daya TI, muncul sebuah tren baru di dunia TI yaitu komputasi awan cloud computing.
Komputasi awan ini mengadopsi prinsip-prinsip yang diusung oleh web 2.0 diantaranya adalah online sharing dan collaboration Musser, 2006. Cloud
computing yang dalam istilah bahasa Indonesia disebut sebagai komputasi awan, pada dasarnya adalah teknologi komputasi yang memanfaatkan layanan internet. Dengan
komputasi awan diharapkan proses komputasi menjadi lebih mudah, fleksibel dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan on-demand Sridhar, 2009. Prinsip
fleksibilitas dan on-demand ini diwujudkan dengan menyediakan komputasi sebagai sebuah layanan as a service yang dapat digunakan secara mudah dan fleksibel setiap
kali user membutuhkannya. Bagaimana teknologi komputasi awan bisa memberikan efektivitas bisnis dan mereduksi biaya diperlukan sebuah kajian yang lebih lanjut.
Perkembangan teknologi informasi saat ini mengalami kemajuan yang sangat cepat dan up to date. Perkembangan teknologi cepat atau lambat akan mendorong para
peneliti untuk terus mengembangkan dan menerapkan sistem informasi yang efektif untuk mewujudkan penerapan teknologi yang terintegrasi secara online dengan tepat
sesuai dengan strategi perkembangan IPTEK di masa depan. Kolaborasi penelitian merupakan fenomena yang terjadi antar akademisi di lembaga penelitian dan
universitas dengan melibatkan para peneliti. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
mengembangkan dan menggunakan sebuah layanan aplikasi yang memudahkan kolaborasi online, yaitu WMCloud Project yang berbasis layanan komputasi awan.
1.2. Perumusan Masalah
Aktivitas penelitian yang modern semakin kompleks dan menuntut keterampilan yang luas. Jarang ada individu peneliti yang menguasai banyak keterampilan dan ilmu
pengetahuan. Prinsipnya peneliti harus bisa belajar untuk memperoleh teknik atau
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan untuk memecahkan permasalahan tertentu, tetapi ini akan memakan waktu yang lama. Peneliti di lembaga penelitian di Indonesia kebanyakan hanya
bekerja sendiri secara individu tanpa adanya sinergi untuk memfokuskan pada satu bidang yang diteliti. Kondisi ini bisa jadi disebabkan karena masih lemahnya arahan
pemerintah tentang fokus penelitian dan masih minimnya para peneliti yang belum mencoba memanfaatkan dukungan teknologi informasi.
Menurut Katz 1995, jika dua atau lebih peneliti berkolaborasi akan ada kemungkinan yang besar antara mereka untuk memiliki tekhnik atau pengetahuan
yang diperlukan dalam penelitian mereka. Manfaat pertama dari kolaborasi penelitian adalah dapat berbagi ilmu pengetahuan, keterampilan dan teknik. Kolaborasi
penelitian juga bermanfaat untuk menambah efektifitas dari keterampilan yang dimiliki oleh setiap peneliti. Penelitian secara individu akan memakan waktu yang
cukup banyak untuk terus memperbaharui pengetahuan selain itu tidak semua rincian kemajuan penelitian terbaru didokumentasikan. Banyak peneliti tidak memiliki waktu
untuk membahas secara details tentang temuan mereka dalam suatu publikasi ilmiah, sehingga banyak temuan penelitian yang baru tidak terpublikasi ke masyarakat.
Penelitian tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan dan keterampilan saja, tetapi juga hubungan sosial dan manajemen diperlukan untuk bekerja sebagai bahan untuk
kerjasama tim Honch, 1987. Konsep kolaborasi tumbuh dari anggapan bahwa suatu kegiatan kadang tidak
dapat dikerjakan seorang diri sehingga dibutuhkan bantuan orang lain. Seorang peneliti akan membutuhkan peneliti yang lain guna memenuhi informasi maupun
bidang ilmu tertentu yang kurang dipahaminya secara baik agar menghasilkan suatu penemuan yang lebih baru lagi. Jarak masih masalah walaupun teknologi canggih
tersedia saat ini. Para peniliti yang terlibat kurang terkoordinasi dengan baik. Peneliti individu sering menghadapi masalah dalam pengumpulan data serta pengolahan,
analisis data, hasil penelitian dan publikasi. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah pemanfaatan model layanan yang dirancang untuk mendukung
kolaborasi penelitian secara online dengan pemanfaatan layanan teknologi komputasi awan sesuai dengan kebutuhan para penelitin dan perkembangan IT. Keterbatasan
sejumlah peneliti baik secara individu ataupun yang melakukan kolaborasi penelitian lintas jarak sehingga penulis mencoba untuk mengembangkan dan pemanfaatan
layanan aplikasi WMCloud Project untuk mendukung kolaborasi online dengan
Universitas Sumatera Utara
pemanfaatan teknologi komputasi awan. Bagaimana gambaran penerapan aplikasi WMCloud Project untuk mendukung efektivitas kolaborasi penelitian secara online.
1.3. Batasan Masalah