3.9. Prosedur Penelitian
Pencarian sampel dilakukan di poli saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi, diberikan penjelasan dan dimintai
persetujuan mengikuti penelitian dan mengisi informed consent. Dilakukan anamnesis, menjawab kuesioner yang telah disediakan dan pemeriksaan fisik
neurologi. Diberikan pengantar untuk pemeriksaan laboratorium dan USG karotis Duplex. Pemeriksaan laboratorium dilakukan hari kedua pagi hari setelah puasa 8
jam di laboratorium klinik RSUP Dr.Kariadi Semarang. Pemeriksaan laboratorium darah rutin termasuk didalamnya jumlah
leukosit total dan hitung jenis leukosit serta faktor risiko lain : kolesterol total, LDL, HDL, gula darah sewaktu , gula darah puasa dan gula darah 2 jam post
prandial, HbA1C . Pemeriksaan leukosit total setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan,
penderita tidak dalam keadaan menderita penyakit yang berhubungan fungsi sumsum tulang primer, leukemia akut, leukemia kronis, kelainan meiloproliferatif,
tidak sedang mendapat terapi kortikosteroid, tidak dalam keadaan infeksi akut, suhu tubuh
≥ 38 C . tidak dalam keadaan inflamasi akut : luka bakar, nekrosis
jaringan, dan arthritis. Pasien tidak dalam keadaan stress setelah olahraga dan aktivitas fisik berat, kejang, kecemasan diperiksa dengan Zung Anxiety Rating
Scale, anestesi , Infeksi akut ditandai dengan suhu tubuh lebih dari 38 C.
Pemeriksaan USG Karotis Duplex dilakukan untuk melihat ketebalan tunika intima media arteri karotis interna oleh 1 orang dokter spesialis radiologi
yang berkompetensi di bagian radiologi RSUP.Dr.Kariadi Semarang.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
3.10. Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan secara manual dengan menggunakan formulir penelitian yang telah disediakan. Penyajian dan analisis dilakukan
dengan komputer, menggunakan program SPSS for Windows versi 15 menggunakan analisis statistik yang sesuai.
Analisis univariat untuk melihat diskripsi seluruh data penelitian. Uji normalitas distribusi data dengan uji saphiro-Wilk. Analisis bivariat hubungan
antara jumlah leukosit dengan ketebalan tunika intima dilakukan Uji Korelasi Spearman Rho karena distribusi data ketebalan tunika intima tidak normal,
dengan tingkat kepercayaan 95 . Analisis selanjutnya adalah Receiver Operating Curve ROC, untuk
menentukan cut off point jumlah leukosit total dengan terhadap kejadian aterosklerosis. disebut aterosklerosis jika IMT 0,9 mm. Hubungan cut off point
leukosit total dengan aterosklerosis mengunakan uji Chi Square. Data-data dari variabel lain yang berhubungan dilakukan analisa multivariat dengan multivariat
regresi logistik.
3.11. Etika Penelitian