PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stroke merupakan salah satu kegawatan neurologi yang menempati peringkat tinggi penyebab kematian. Stroke merupakan penyebab kematian
ketiga serta penyebab utama kecacatan di Amerika Serikat, setiap tahunnya diperkirakan 795.000 penduduk Amerika terserang stroke, sekitar 600.000 orang
terserang stroke pertama dan 185.000 orang mengalami stroke ulang.
1
Riset Kesehatan Dasar Riskesdas yang dilakukan Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab
kematian terbanyak di Indonesia pada usia diatas 5 tahun. Prevalensi stroke di Indonesia sebesar 8,3 per 1000 penduduk.
2
Stroke dapat disebabkan karena perdarahan atau iskemik dan stroke terbanyak adalah stroke iskemik. Stroke iskemik sekitar 80 – 85 dan sekitar
10-15 merupakan stroke akibat perdarahan.
1
Stroke iskemik terjadi kerena sumbatan atau hambatan aliran darah ke otak yang disebabkan oleh banyak
faktor, salah satu faktornya adalah aterosklerosis intrakranial. Aterosklerosis intrakranial merupakan penyebab terbanyak stoke iskemik. Di Asia sekitar 20 - 60
penyebab stroke adalah aterosklerosis.
3
Aterosklerosis dapat diketahui dari ketebalan tunika intima media intima-media thickness IMT pada arteri tersebut. Ketebalan tunika intima
media arteri karotis merupakan marker terjadinya arterosklerosis awal dan merupakan refleksi arterosklerosis secara umum.
4,5
Aterosklerosis dipahami sebagai kondisi inflamasi vaskuler dan leukosit merupakan satu indikator yang
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
terintegrasi dari stimuli inflamasi pada fase akut maupun kronis serta berperan penting dalam inisiasi dan proses aterosklerosis.
5,6
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan antara peningkatan jumlah leukosit dengan aterosklerosis pada penyakit jantung dan
stroke. Lee CD,
6
et al. pada studi ARIC Atherosclerosis Risk in Communities Study tahun 2001 menemukan adanya hubungan antara perubahan jumlah
leukosit dengan peningkatan kejadian penyakit kardiovaskuler dan stroke iskemik serta kematian akibat penyakit kardiovaskuler.
6
Elkind M.S, et al,
7
mendapatkan hubungan peningkatan relatif jumlah leukosit dengan aterosklerosis arteri karotis, yang dilihat dari ketebalan maksimal
arteri karotis interna, pada populasi bebas stroke.
7
Pada tahun 2002 Elkind M.S,et al,
8
juga mendapatkan hubungan antara jumlah leukosit dengan ketebalan plak pada arkus aorta, suatu hubungan yang spesifik antara jumlah leukosit
dengan ketebalan intima media 4mm, suatu nilai derajat ketebalan yang berhubungan dengan meningkatnya risiko stroke.
8
GrauAJ,et.al.
9
melaporkan bahwa jumlah leukosit, secara independent berhubungan dengan kejadian iskemik berulang pada populasi dengan risiko
tinggi.
9
Souvik Sen, et.al,
10
menemukan bahwa pada pasien stroke dan transient ischemic attack TIA, jumlah leukosit mempunyai hubungan
independen dengan progresifitas ateroma pada aorta setelah 12 bulan, yang berhubungan dengan risiko kejadian kardiovaskuler.
10
Uraian diatas menjelaskan bahwa jumlah leukosit total berhubungan dengan kejadian kardiovaskuler dan stroke iskemik. Leukosit merupakan
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
prediktor independen terhadap kejadian stroke serta berhubungan dengan arterosklerosis. baik pada aorta maupun arteri karotis baik pada populasi bebas
stroke maupun paska stroke. Penelitian yang menghubungkan jumlah leukosit dengan penyakit kardiovaskuler telah banyak dilakukan, namun penelitian
hubungan leukosit dengan arterosklerosis, yang dilihat dari ketebalan tunika intima media arteri karotis pada penderita paska stroke di belum banyak
dilakukan . Maksud penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara jumlah leukosit
total dengan aterosklerosis yang dilihat dengan ketebalan tunika intima media arteri karotis interna pada pasien paska stroke iskemik. Penelitian ini merupakan
bagian dari Penelitian faktor risiko gizi , gaya hidup dan faktor risiko lain. Stroke Iskemik dengan derajat aterosklerosis pada pasien paska stroke, multi years study,
yang dilakukan dilakukan di Rumah Sakit Dr.Kariadi Semarang.
1.2 Rumusan masalah