2
1.3. Keluaran yang diharapkan
1. Kalender tanam terpadu menjadi pedoman bagi stakeholders dan petani
dalam menentukan waktu tanam dan rekomendasi pupuk dan varietas. 2. Sistem informasi kalender tanam terpadu yang sudah divalidasi dan
diverifikasi.
1.4. Perkiraan Manfaat dan Dampak 1.4.1.
Manfaat
Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh stakeholders
1.4.2. Dampak
Diketahuinya informasi kalender tanam terpadu oleh stakeholders
3
I I . TI NJAUAN PUSTAKA
Dalam dua dekade terakhir, isu perubahan iklim terus menguat dan menjadi
entry point penting dalam menyusun perencanaan pengembangan pertanian, khususnya tanaman pangan. Perubahan iklim yang ditandai oleh
perubahan pola dan distribusi curah hujan, peningkatan suhu udara, dan peningkatan muka air laut berdampak langsung terhadap kerentanan pertanian
diwilayah tertentu Badan Litbang Pertanian, 2012 Perubahan iklim telah membuat sebaran hujan tidak merata bahkan curah hujan harian ekstrim dapat
mencapai 234 mm hari Farmanta, 2012. Perubahan iklim akibat pemanasan global telah berdampak luas terhadap
berbagai aspek kehidupan. Pertanian merupakan sektor yang mengalami dampak paling serius. Tanaman pangan merupakan sub sektor yang paling rentan
terhadap perubahan iklim. Kegagalan panen disuatu sentra produksi dapat menyebabkan keguncangan di daerah lain, terlebih pada daerah yang bukan
sentra pertanian. Perubahan pola curah hujan, peningkatan kejadian iklim ekstrim, serta kenaikan suhu udara dan permuakaan air laut telah menyebabkan
produksi pertanian, terutama sub sektor tanaman pangan menurun secara signifikan Kementerian Pertanian, 2012.
Di tengah krisis pangan dunia yang dipicu oleh perubahan iklim, pemerintah tetap menargetkan swasembada pangan Ditjen Tanaman Pangan.
2008. Program ini membutuhkan pengawalan dan kerja keras secara terintegrasi dan komprehensif. Untuk itu, Badan Litbang telah menyusun program adaptif
dengan perubahan iklim yaitu Sistem I nformasi Kalender Tanam Katam Terpadu Badan Litbang Pertanian, 2012.
Katam merupakan teknologi yang memuat berbagai informasi tanam pada skala kecamatan, dan suatu perangkat yang berguna untuk mempermudah
stakeholderss dan petani dalam penentuan : 1 prediksi awal musim hujan, 2 Awal musim tanam, 3 Pola Tanam, 4 Luas tanam potensial, 5 Rekomendasi
pemupukan NPK, 6 Tutup Tanam, 7 Rekomendasi varietas padi, 8 Potensi serangan OPT, 9 Wilayah rawan banjir kekeringan, 10 Resiko penuruan
produksi akibat bencana BBSDLP, 2012. Katam terpadu yang akurat dan valid diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas sekaligus menghindarkan petani dari resiko yang berkaitan dengan
4 ketidakpastian iklim, seperti kekeringan dan banjir. Pendampingan yang holistik,
bersinergi, terkoordinir, terfokus dan terukur sangat diharapkan oleh semua pihak dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan.
5
I I I . METODOLOGI
3.1. Metode Pelaksanaan