15
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN
30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham
Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan property terbengkalai dikelompokkan dalam 4 empat kategori dengan besarnya minimum presentase sebagai berikut:
Klasifikasi Persentase Minimum Penyisihan Kerugian
Lancar 1
Dalam perhatian khusus 5
Kurang lancar 15
Diragukan 50
Macet 100
Penyisihan kerugian minimum atas transaksi komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut : Klasifikasi
Persentase Minimum Penyisihan Kerugian
Lancar 1
Dalam perhatian khusus 5
Kurang lancar 15
Diragukan 50
Macet 100
n. Penyertaan Saham
o. Aset Tetap dan Penyusutan
Persentase
Bangunan 5 - 10
Inventaris kantor 10 - 50
Instalasi 10 - 50
Tanah dicatat berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 13658DPNPIDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset non-produktif dan
estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Bank telah melakukan beberepa penyesuaian dengan menjurnal balik penyisihan kerugian untuk aset non-produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dan telah dibebankan dalam
laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus
dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.
Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Bank menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrument hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dibawah biaya
perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai.
Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi merupakan
selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar intrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20 yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan metode biaya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara
individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang telah dinilai kembali dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba atau rugi pada saat terjadinya.
Seluruh aset tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan dan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda
double-declining-balance method. Bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus straight-line method. Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut:
Sesuai dengan PSAK 47 mengenai “Akuntansi Tanah” yang berlaku efektif pada tanggal atau setelah tanggal 1 Januari 1999, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan tanah antara lain, biaya perizinan, survey lokasi, biaya pengukuran, biaya notaris dan pajak-pajak berkaitan, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya
tangguhan tersebut diamortisasi selama masa berlaku hak atau masa manfaat tanah mana yang lebih pendek dengan menggunakan metode garis lurus.
16
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN
30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham
p. Agunan yang Diambil Alih