Penjabaran Mata Uang Asing ● Mata uang pelaporan

9 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham Berikut ini adalah kronologis pencatatan saham Bank pada Bursa Efek di Indonesia sejak penawaran umum perdana: Saham yang berasal dari pencatatan saham perdana pada tahun 1990 5.000.000 Saham pendiri pada tahun 1990 1.500.000 Saham pendiri pada tahun 1993 3.042.800 Saham bonus pada tahun 1993 9.542.800 Saham pendiri pada tahun 1997 15.914.400 Saham bonus pada tahun 1998 8.750.000 Penawaran Umum Terbatas I PUT I pada tahun 1999 6.737.500.000 Bagian yang tidak dapat dicatat parsial delisting atas PUT I pada Tahun 2000 96.875.000 Saham pendiri pada tahun 2001 2.906.250.000 Saham yang diterbitkan dalam rangka penggabungan usaha dengan PT Bank Artha Graha 20.347.234.677 Pencatatan saham tambahan 2 Peningkatan nilai nominal saham dari Rp. 18,48 persaham menjadi Rp 110,88 per saham melalui pengurangan jumlah saham pada tahun 2007 24.948.216.399 Penawaran Umum Terbatas II PUT II pada tahun 2007 840.007.286 8.400.073 Penawaran Umum Terbatas III PUT III pada tahun 2008 2.695.025.224 Bagian saham yang tidak dapat dicatat partial delisting atas PUT III 26.950.253 Jumlah saham Bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 September 2012 8.489.325.464

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Bank. Selisih penjabaran mata uang asing atas hutang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Bagian saham yang tidak dapat dicatat partial delisting atas PUT II Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia “PAPI” 2008. Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 yang merupakan lampiran Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06PM2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan perubahannya, keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-554BL2010 tanggal 30 Desember 2010 serta Surat Edaran BAPEPAM-LK No. SE-02BL2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali yang terkait dengan penilaian kembali atas aset tetap sesuai dengan ketentuan Pemerintah dan beberapa akun yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana dijelaskan pada kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, Sertifikat Bank Indonesia, dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam 3 bulan dari tanggal akuisisi.

b. Penjabaran Mata Uang Asing ● Mata uang pelaporan

● Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat tanggal transaksi tersebut. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada ekuitas karena memenuhi kualifikasikriteria sebagai lindung nilai arus kas hedging. 10 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 30 September 2012 31 Desember 2011 1 Dolar Amerika Serikat USD 9.392,50 9.067,50 1 Dolar Australia AUD 9.552,65 9.205,78 1 Poundsterling Inggris GBP 14.667,33 13.975,29 1 Dolar Hong Kong HKD 1.211,03 1.167,23 1 Yen Jepang JPY 118,16 116,82 1 Dolar Singapura SGD 7.398,00 6.983,55 11.812,95 11.714,76 Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pengakuan dan Pengukuran Manajemen telah menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi berdasarkan kriteria berikut: ● ● Kelompok aset keuangan danatau liabilitas keuangan yang dikelola, dievaluasi, dan diinformasikan secara internal berdasarkan nilai wajar. ● Instrumen keuangan memiliki satu atau lebih derivatif melekat yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan sesuai kontrak. Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi dan dikeluarkan dari ekuitas. i. ii. yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau iii. dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas kredit yang diberikan dan piutang Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 yang menggunakan kurs spot Reuters Pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat: 1 Euro Eropa EUR

c. Aset dan Liabilitas Keuangan