Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Perpajakan Laba per Saham

17 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham

x. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

y. Perpajakan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.

z. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. aa. Imbalan Kerja ab. Pelaporan Segmen Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. b. c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Nilai tercatat aset atau liabilitas keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasinya untuk pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi. Jika aset keuangan atau kelompok asset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya tidak termasuk surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai non-performing jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet. Sedangkan, surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai non-performing jika penerbit surat berharga tidak dapat memenuhi pembayaran bunga danatau pokok. Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian asset keuangan diakui sebagai bagianpengurang dari biaya perolehan aset keuangan yang bersangkutan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif sepanjang perkiraan umur aset atau liabilitas keuangan. Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan pinjaman yang diterima atau jangka waktu perkreditan dan pinjaman yang diterima, atau jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan dan beban pada saat terjadinya transaksi. Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode liabilitas, terhadap semua perbedaan temporer pada tanggal neraca antara aset dan liabilitas menurut pajak dan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi pajak yang belum digunakan, apabila besar kemungkinannya bahwa jumlah laba fiskal di masa datang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang didapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku secara efektif atau secara substansial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan. Bank yang berdomisili di Indonesia mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang No. 132003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 Revisi 2004 tentang “Imbalan Kerja”. Penyisihan tersebut diakui berdasarkan perhitungan aktuaris. Metode perhitungan aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing perusahaan pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu dibebankan dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak vested. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan Sejak 1 Januari 2011, Bank menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan penerapan PSAK 5 Revisi 2009, “Segmen Operasi” dan diterapkan secara retrospektif. Sebelumnya, segmen operasi ditentukan dan disajikan berdasarkan PSAK 5 Revisi 2000, “Pelaporan Segmen”. Berdasarkan PSAK 5 Revisi 2009, sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki resiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. 18 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham ac. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. ad. Penerapan PSAK 50 Revisi 2006 dan PSAK 55 Revisi 2006 ae. Penerapan Standar Akuntansi Revisi Bank telah menerapkan standar akuntansi berikut yang dianggap relevan untuk Bank pada tanggal 1 Januari 2011: - PSAK 1 Revisi 2009 : “Penyajian Laporan Keuangan”. - PSAK 2 Revisi 2009 : “Laporan Arus Kas”. - PSAK 3 Revisi 2010 : “Laporan Keuangan Interim”. - PSAK 5 Revisi 2009 : “Segmen Operasi”. - PSAK 7 Revisi 2010, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. - PSAK 8 Revisi 2010 : “Peristiwa Setelah Periode Laporan”. - PSAK 15 Revisi 2009 : “Investasi pada Entitas Asosiasi”. - PSAK 19 Revisi 2010 : “Aset Takberwujud”. - PSAK 23 Revisi 2010 : “Pendapatan”. - PSAK 25 Revisi 2009 : “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. - PSAK 48 Revisi 2009 : “Penurunan Nilai Aset”. - PSAK 57 Revisi 2009 : “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. - PSAK 58 Revisi 2009 : “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. - ISAK 10 : “Program Loyalitas Pelanggan”. - ISAK 14 : “Aset TakBerwujud - Biaya Situs Web”. - ISAK 17 : “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”. Penerapan standar akuntansi tidak menimbulkan dampak yang signifikan, kecuali untuk: 1 Penyajian Laporan Keuangan Perubahan signifikan dari standar akuntansi tersebut yang berdampak kepada Bank adalah sebagai berikut: Tambahan pengungkapan yang diperlukan, seperti pengelolaan permodalan dan pengungkapan kepatuhan terhadap standar akuntansi. 2 Penyajian Segmen Operasi Terkait dengan standar tersebut, Bank menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan PSAK 5. Tidak ada dampak terhadap posisi ekuitas dan laba per saham Bank. af. Pertimbangan dan estimasi akuntansi yang signifikan Dalam penyusunan laporan sesuai dengan standar akuntasi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi : ● nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, ● jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki resiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Bank melaporkan segmen sekunder berdasarkan daerah Jakarta dan luar Jakarta. Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Pada tahun 2010, Bank telah menerapkan PSAK 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang dilakukan secara prospektif. Implementasi ini tidak berlaku untuk aset nonproduktif seperti diungkapkan pada sehingga untuk aset non-produktif tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi. . PSAK 1 Revisi 2009, “Penyajian Laporan Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum general purpose financial statements agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan entitas lain. Laporan keuangan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan, dan penambahan laporan posisi keuangan yang menunjukkan saldo awal dalam hal terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali. Sedangkan sebelumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. PSAK 5 Revisi 2009, “Segmen Operasi” mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen adalah bagian khusus dari perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa segmen usaha, maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu segmen geografis, yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan estimasi dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: 19 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham Usaha yang berkelanjutan Nilai wajar atas instrumen keuangan Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Aset pajak tangguhan Imbalan kerja Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, nilainya ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan input untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Secara khusus, pertimbangan manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan kerugian penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas penyisihan penurunan nilai. Bank mereview aset keuangan atas efek hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan. Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan recoverable pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan. Program-program imbalan kerja ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain. 20 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 3 KAS Rincian kas adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah 151.398 192.924 Mata Uang Asing 19.657 21.709 Jumlah 171.055 214.633 Kas dalam mata uang asing lainnya terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Dolar Singapura, Euro Eropa dan Yen Jepang. 4 GIRO PADA BANK INDONESIA Rincian giro pada Bank Indonesia adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah 1.277.590 1.108.421 Dolar Amerika Serikat 248.820 210.366 Jumlah 1.526.410 1.318.787 5 GIRO PADA BANK LAIN Rincian giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 9.199 7.025 PT Bank Internasional Indonesia 1.518 1.989 PT Bank CIMB Niaga Tbk 11 Lain-lain 42 74 Dolar Amerika Serikat Citibank, N.A, New York 57.353 Wachovia Bank, N.A, New York 39.667 42.338 PT Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta 9.183 8.561 Standard Chartered Bank, New York 17.846 10.729 Standard Chartered Bank, Hongkong 287 272 PT Bank Central Asia Tbk, Jakarta 13.387 133.149 Bank of China 29.019 10.389 Citibank, N.A, Jakarta 47 Dolar Singapura Standard Chartered Bank, Singapura 2.716 2.047 United Overseas Bank Ltd., Singapura 136 74 Dolar Hongkong Standard Chartered Bank, Hongkong 118 162 Poundsterling Inggris Standard Chartered Bank, London 679 300 Dolar Australia ANZ, Melbourne 1.263 1.191 Yen Jepang Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Tokyo 191 169 Saldo mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM Automatic Teller Machine sejumlah Rp3.516 dan Rp7.289 masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. USD 26.000.000 pada tanggal 30 September 2012 dan USD 23.200.000 pada tanggal 31 Desember 2011 Giro Wajib Minimum GWM Bank untuk mata uang Rupiah yang terdiri dari GWM utama dan GWM sekunder pada tanggal 30 September 2012 masing-masing sebesar 8,49 dan 9,87 31 Desember 2011: 8,07 dan 12,35 dan GWM untuk Dolar Amerika Serikat pada tanggal 30 September 2012 sebesar 8,41 31 Desember 2011: 8,20 21 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 30 September 2012 31 Desember 2011 China Yuan Bank of China 152 Euro Eropa Standard Chartered Frankfurt, Jerman 355 Citibank, N.A. London 572 Lain-lain 335 457 Jumlah 126.104 276.898 Cadangan kerugian penurunan nilai 335 457 Bersih 125.769 276.441 Berdasarkan kolektibilitas Klasifikasi Lancar 125.769 276.441 Macet 335 457 126.104 276.898 Rata - rata tingkat bunga per tahun: Rupiah 0,10 0 - 4 0,10 Mata Uang Asing 0,05 0 - 1 0,05 Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Saldo awal Dampak atas penerapan awal PSAK 5055 Revisi 2006 Penyisihan kerugian selama tahun berjalan Jumlah Mata Uang Asing Saldo awal 457 Dampak atas penerapan awal PSAK 5055 Revisi 2006 Penyisihan pemulihan kerugian selama tahun berjalan 122 457 Jumlah 335 457 Saldo akhir 335 457 Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai. 6 PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Bank Indonesia Nilai Nominal 1.611.000 2.030.000 Bunga yang belum diamortisasi 174 254 Pada bank lain Call money 150.000 Penempatan 22.478 21.701 Pinjaman diberikan 6.133 1 Jumlah dalam Rupiah 1.789.437 2.051.448 Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 1.789.437 2.051.448 22 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham Jangka waktu dan kisaran tingkat bunga per tahun sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Jangka waktu Jangka waktu Tingkat bunga per tahun Rupiah Bank Indonesia 1 bulan 4,12 1 bulan 4,50 Pada bank lain Call money 1 bulan 4,23 - - Penempatan 5 tahun 11,10 5 tahun 11,10 Pinjaman diberikan 1 - 2 tahun 12,00 1 bulan 12,00 Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 tidak terdapat penempatan pada bank lain yang dijaminkan. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Saldo awal Dampak atas penerapan awal PSAK 5055 Revisi 2006 Penyisihan kerugian selama tahun berjalan Jumlah Mata Uang Asing Saldo awal Dampak atas penerapan awal PSAK 5055 Revisi 2006 Penyisihan pemulihan kerugian selama tahun berjalan Jumlah Saldo akhir Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai. 7 SURAT- SURAT BERHARGA a. Rincian surat berharga berdasarkan jenis dan tujuan investasi manajemen adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Saham 3 3 Sertifikat Bank Indonesia Nilai nominal Dikurangi bunga yang belum diamortisasi Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 3 3 Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia Nilai nominal 1.000.000 1.700.000 Dikurangi bunga yang belum diamortisasi 29.204 49.601 Obligasi Korporasi 45.000 45.000 Keuntungan kerugian atas perubahan nilai wajar yang belum direalisasi Jumlah tersedia untuk dijual 1.015.796 1.695.399 Tingkat bunga per tahun Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan kurang dari atau sampai dengan 1 bulan. Maka penempatan ini dikelompokkan lancar. Penempatan pada bank lain pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 ditempatkan pada pihak ketiga. 23 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 30 September 2012 31 Desember 2011 Diperdagangkan Obligasi Pemerintah Indonesia 527.037 Keuntungan kerugian atas perubahan nilai wajar yang belum direalisasi 26.098 Jumlah diperdagangkan 553.135 Jumlah surat berharga dalam Rupiah 1.568.934 1.695.402 Jumlah surat berharga 1.568.934 1.695.402 Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 1.568.934 1.695.402 b. Rincian surat berharga berdasarkan penerbit dan tujuan investasi manajemen adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Saham 3 3 Sertifikat Bank Indonesia Nilai nominal Dikurangi bunga yang belum diamortisasi Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 3 3 Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia Nilai nominal 1.000.000 1.700.000 Dikurangi bunga yang belum diamortisasi 29.204 49.601 Obligasi korporasi Obligasi PT BW Plantation Tbk 45.000 45.000 Jumlah tersedia untuk dijual 1.015.796 1.695.399 30 September 2012 31 Desember 2011 Diperdagangkan Obligasi Pemerintah Indonesia FR 0058 23.400 FR 0061 266.305 FR 0062 238.800 FR 0065 24.630 Jumlah diperdagangkan 553.135 Jumlah surat berharga dalam Rupiah 1.568.934 1.695.402 Jumlah surat berharga 1.568.934 1.695.402 Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 1.568.934 1.695.402 c. Rata - rata tingkat bunga dan jangka waktu Rata - rata tingkat bunga per tahun antara: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia 4,58 5,13 Obligasi Pemerintah Indonesia 7,31 0,00 Obligasi korporasi PT BW Plantation Tbk 10,68 10,68 Saham 0,00 0,00 24 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham Jangka waktu: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia 1 tahun 1 tahun Obligasi Pemerintah Indonesia 10 tahun - Obligasi korporasi PT BW Plantation Tbk - 5 tahun Saham 15 tahun 15 tahun d. Nilai wajar darisurat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Saham 3 3 Jumlah 3 3 Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo tersebut. e. 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 - 12 bulan Lebih dari 12 - 36 bulan Lebih dari 36 bulan 3 3 Jumlah 3 3 Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 3 3 f. Keuntungan yang direalisasi dari penjualan surat-surat berharga periode 9 bulan tanggal 30 September 2012 dan 30 September 2011 masing-masing sebesar Rp13.385 dan Rp58.621. g. Surat berharga pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan lancar dan seluruhnya diterbitkan oleh pihak ketiga. h. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Saldo akhir Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai telah memadai. 8 KREDIT a. Jenis Kredit 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Pihak yang berelasi Revolving loan 44.965 45.000 Pihak ketiga Fixed loan 5.253.972 4.633.435 Revolving loan 6.334.253 5.223.068 Pinjaman rekening koran 358.670 355.443 Kredit pemilikan rumah 659.675 492.778 Kredit wirausaha 22.559 24.068 Pinjaman karyawan 31.901 29.778 Kredit pemilikan mobil 112.367 88.538 Kredit pemilikan kios 20.920 8.548 Biaya perolehan setelah amortisasi diskonto dan premium atau bunga dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur jatuh tempo perjanjian adalah sebagai berikut: Keuntungan kerugian bersih yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar surat berharga yang diperdagangkan untuk periode 9 bulan pada tanggal 30 September 2012 sebesar rugi Rp5.241 sedangkan pada tanggal 30 September 2011 sebesar rugi Rp342. 25 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 30 September 2012 31 Desember 2011 Kredit tanpa agunan 2.999 Kredit mahasiswa 101 3.837 TR 100.950 111.402 Jumlah rupiah 12.943.332 11.015.895 Mata uang asing Pihak yang berelasi Revolving loan 478.400 452.996 Pihak ketiga Fixed loan 1.186.951 1.146.128 Revolving loan 887.697 759.819 Trust receipt 28.599 24.607 Jumlah mata uang asing 2.581.647 2.383.550 Jumlah kredit yang diberikan 15.524.979 13.399.445 Cadangan kerugian penurunan nilai 266.850 288.126 Bersih 15.258.129 13.111.319 b. Sektor Ekonomi 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Pihak yang berelasi Jasa 15.000 Perdagangan 29.965 30.000 Konstruksi 15.000 Pihak ketiga Jasa 3.309.229 3.456.103 Pertanian dan pertambangan 2.075.542 1.866.223 Perdagangan 1.249.252 1.095.740 Industri 1.343.184 1.049.537 Konstruksi 2.172.329 1.689.712 Transportasi dan komunikasi 616.893 588.254 Restoran dan hotel 1.056.234 554.084 Lainnya 1.075.704 671.242 Jumlah rupiah 12.943.332 11.015.895 Mata uang asing Pihak yang berelasi Jasa 478.400 452.996 Pihak ketiga Industri 1.200.645 1.074.098 Transportasi dan komunikasi 550.563 480.562 Jasa 250.125 276.665 Perdagangan 59.551 50.088 Pertanian dan pertambangan 41.374 42.756 Konstruksi 813 777 Lainnya 176 5.608 Jumlah mata uang asing 2.581.647 2.383.550 Jumlah kredit 15.524.979 13.399.445 Cadangan kerugian penurunan nilai 266.850 288.126 Bersih 15.258.129 13.111.319 26 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham Sekitar 6,20 dan 5,85, masing-masing pada tanggal 30 Septemberi 2012 dan 31 Desember 2011 dari kredit merupakan kredit kepada usaha mikro, kecil dan menengah. c. Jangka Waktu 1 Jangka Waktu Perjanjian Kredit 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 497.227 4.097.973 1 - 2 tahun 4.633.582 1.548.071 2 - 5 tahun 2.799.723 3.607.159 Lebih dari 5 tahun 5.012.800 1.762.692 Jumlah rupiah 12.943.332 11.015.895 Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 507.477 764.753 1 - 2 tahun 685.550 520.198 2 - 5 tahun 572.196 441.824 Lebih dari 5 tahun 816.424 656.775 Jumlah mata uang asing 2.581.647 2.383.550 Cadangan kerugian penurunan nilai 266.850 288.126 Bersih 15.258.129 13.111.319 2 Berdasarkan sisa umur jatuh tempo 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Kurang dari 1 tahun 4.429.347 5.174.945 1 - 2 tahun 2.181.383 646.356 2 - 5 tahun 4.091.640 3.511.109 Lebih dari 5 tahun 2.240.962 1.683.485 Jumlah rupiah 12.943.332 11.015.895 Mata uang asing Kurang dari 1 tahun 1.390.786 1.239.738 1 - 2 tahun 80.406 66.251 2 - 5 tahun 734.670 493.954 Lebih dari 5 tahun 375.785 583.607 Jumlah mata uang asing 2.581.647 2.383.550 Cadangan kerugian penurunan nilai 266.850 288.126 Bersih 15.258.129 13.111.319 d. Rata - rata tingkat bunga per tahun sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah 15,74 14,64 Mata Uang Asing 6,65 6,04 e. Kredit kepada pihak yang berelasi, kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan diberikan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga Catatan 35. f. Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Lancar 11.412.370 10.104.148 Dalam perhatian khusus 1.007.450 622.240 Kurang lancar 326.795 164.283 Diragukan 253 795 Macet 196.464 124.429 Jumlah dalam rupiah 12.943.332 11.015.895 27 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 30 September 2012 31 Desember 2011 Mata uang asing Lancar 1.884.265 2.276.617 Dalam perhatian khusus 616.981 Kurang lancar 5.139 Diragukan Macet 80.401 101.794 Jumlah dalam mata uang asing 2.581.647 2.383.550 cadangan kerugian penurunan nilai 266.850 288.126 Bersih 15.258.129 13.111.319 g. h. Rincian kredit bermasalah kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Industri 157.150 118.115 Jasa bisnis 64.982 10.015 Perdagangan 37.368 43.696 Transportasi dan komunikasi 7.238 39.729 Pertanian dan pertambangan 244.693 143.191 Konstruksi 49.082 3.139 Restoran dan hotel 822 855 Lainnya 42.577 37.701 Jumlah 603.912 396.441 i. j. Kredit dijamin antara lain dengan deposito, jaminan hipotik, mesin-mesin, kendaraan, piutang usaha dan persediaan. k. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah kredit yang dijamin dengan jaminan tunai masing-masing sebesar Rp1.344.177 dan Rp1.284.635. l. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Saldo awal 225.689 181.218 Penerimaan kredit yang telah dihapusbukukan 2.464 4.941 Penghapusan kredit 2.557 546 Penyisihan pemulihan kerugian selama tahun berjalan 7.520 40.076 Jumlah 218.076 225.689 Mata Uang Asing Saldo awal 62.437 12.443 Penyisihan pemulihan kerugian selama tahun berjalan 13.663 49.994 Jumlah 48.774 62.437 Saldo akhir 266.850 288.126 Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi akibat tidak tertagihnya kredit. m. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Bank tidak melanggar ataupun melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dalam laporan Batasan Maksimum Pemberian Kredit BMPK kepada Bank Indonesia pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 seluruh kredit yang diberikan memenuhi ketentuan BMPK. Rasio kredit bermasalah - bersih pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 2,21 dan 1,85. Rasio kredit bermasalah - kotor pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar 3,89 dan 2,96. 28 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 9 TAGIHAN DERIVATIF Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing forward dan spot dan swap untuk tujuan trading. Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: a. Rupiah Bank Mandiri Persero Tbk 30 September 2012 31 Desember 2011 Nilai nosional per tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp.317.363 1.968 Jumlah 1.968 Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 1.968 Tagihan derivatif pada tanggal 31 Desember 2011 merupakan transaksi pada pihak ketiga dan dikelompokan lancar. 10 TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a. Tagihan Akseptasi 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Bukan bank - pihak ketiga 32.001 32.001 Mata Uang Asing Bukan bank - pihak ketiga 93.964 92.433 93.964 92.433 Jumlah 125.965 92.433 Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 125.965 92.433 Tagihan akseptasi pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Saldo awal Dampak atas penerapan awal PSAK 5055 Revisi 2006 Penyisihan selama tahun berjalan Jumlah Mata Uang Asing Saldo awal Dampak atas penerapan awal PSAK 5055 Revisi 2006 Penyisihan selama tahun berjalan Jumlah Saldo akhir Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai telah memadai. Risiko pasar dari transaksi derivatif imbul dari potensi perubahan nilai akibat fluktuasi kurs mata uang asing, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 31 Desember 2011 berkisar antara 5 sampai 20 hari. 29 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham b. Liabilitas Akseptasi 30 September 2012 31 Desember 2011 Bukan bank - pihak ketiga Rupiah 32.001 Mata Uang Asing 93.964 92.433 Jumlah 125.965 92.433 Tagihan dan kewajiban akseptasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Kurang dari 1 bulan 2.001 3 - 6 bulan 30.000 32.001 Mata Uang Asing Kurang dari 1 bulan 24.632 20.523 1 - 3 bulan 41.224 31.427 3 - 6 bulan 28.108 40.483 93.964 92.433 Bersih 125.965 92.433 11 PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM Persentase Kepemilikan 30 September 2012 31 Desember 2011 Metode Biaya PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia 1,87 131 131 PT Lintas Arta 0,09 6 6 Jumlah 137 137 Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih 137 137 Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Saldo awal 1 Dampak atas penerapan awal PSAK 5055 Revisi 2006 1 Penyisihan selama tahun berjalan Saldo akhir Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai. 12 PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA 30 September 2012 31 Desember 2011 Kredit 81.351 96.736 Surat berharga 14.577 600 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 929 711 Lain-lain 3 135 Jumlah 96.860 98.182 13 BIAYA DIBAYAR DI MUKA 30 September 2012 31 Desember 2011 Operasi 41.558 18.604 Renovasi bangunan kantor 4.777 3.479 Karyawan 3.969 1.539 Pemasaran 898 1.188 Uang muka pajak 3.196 3.203 Jumlah 54.398 28.013 Kewajiban akseptasi berdasarkan counter party terdiri dari: 30 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 14 ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: 30 September 2012 Harga Perolehan : Saldo awal Saldo akhir Tanah 102.131 607 00 102.738 Bangunan 68.260 131 1.472 1.472 66.919 Inventaris kantor 56.470 8.430 11.280 11.280 53.620 Instalasi 4.193 99 80 80 4.212 Jumlah 231.054 9.267 12.832 12.832 227.489 30 September 2012 Saldo awal Saldo akhir Akumulasi Penyusutan : Bangunan 28.443 2.610 1.452 1.452 29.601 Inventaris kantor 39.331 7.768 10.895 10.895 36.204 Instalasi 2.126 226 227 227 2.125 Jumlah 69.900 10.604 12.574 12.574 67.930 Nilai buku 161.154 159.559 31 Desember 2011 Nilai Perolehan : Saldo awal Saldo akhir Tanah 102.131 - - 102.131 Bangunan 64.250 5.501 1.491 1.491 68.260 Inventaris kantor 64.106 8.926 16.562 16.562 56.470 Instalasi 4.255 211 273 273 4.193 Jumlah 234.742 14.638 18.326 18.326 231.054 Akumulasi Penyusutan : Bangunan 26.688 3.246 1.491 1.491 28.443 Inventaris kantor 43.415 11.865 15.949 15.949 39.331 Instalasi 2.038 324 236 236 2.126 Jumlah 72.141 15.435 17.676 17.676 69.900 Nilai buku 162.601 161.154 Beban penyusutan dibebankan ke usaha adalah sebesar Rp10.458 dan Rp11.513 masing-masing untuk periode Januari sampai dengan 30 September 2012 dan 2011 Catatan 33. Keuntungan penjualan aset tetap Bank adalah sebagai berikut: 30 September 2012 30 September 2011 Harga jual 557 312 Nilai buku 22 Keuntungan penjualan aset tetap - bersih 557 290 Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Reklasifikasi Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Reklasifikasi Penambahan Reklasifikasi Pengurangan Reklasifikasi Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa hak guna bangunan yang berjangka waktu sampai dengan tahun 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Beberapa aset tetap Bank berupa tanah dan bangunan PT Bank Artha Pratama dijaminkan sehubungan dengan pinjaman subordinasi Catatan 22 serta tanah yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan dijaminkan untuk perusahaan group Bank yang diperoeh dari Kingleight Ltd Catatan 35. Pada tanggal 1 Desember 1993, Bank menandatangani perjanjian dengan PT Buanagraha Arthaprima, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, melalui perjanjian No. 098XIIBOT93, untuk mengadakan kerjasama pembangunan gedung di atas tanah milik Bank di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan. Metode perjanjan tersebut adalah BOT Build, Operate and Transfer bangun, kelola dan serah selama 40 tahun. Setelah masa tersebut berlalu maka gedung dan pengelolaannya akan dikembalikan kepada Bank. 31 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 15 AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH 30 September 2012 31 Desember 2011 Nilai agunan yang diambil alih 112.896 106.273 Cadangan kerugian penurunan nilai -85.521 -42.761 Bersih 27.375 63.512 30 September 2012 31 Desember 2011 Saldo awal 42.761 29.542 Penyisihan tahun berjalan 42.760 31.841 Pemulihan tahun berjalan 18.622 Saldo akhir 85.521 42.761 16 ASET LAIN-LAIN 30 September 2012 31 Desember 2011 Beban ditangguhkan - bersih 16.158 4.947 Setoran jaminan 11.859 5.591 Uang muka renovasi dan perbaikan 1.645 1.554 Persediaan barang cetakan dan alat tulis kantor 1.927 1.212 Uang muka pembelian inventaris kantor 1.535 1.467 Lainnya 16.936 24.195 Jumlah 50.060 38.966 17 LIABILITAS SEGERA 30 September 2012 31 Desember 2011 Operasi 29.738 15.479 Liabilitas perbankan lainnya 3 10 Lainnya 56.290 4.883 Jumlah 86.031 20.372 18 SIMPANAN NASABAH Simpanan nasabah terdiri dari: 30 September 2012 31 Desember 2011 Pihak berelasi Giro 63.858 48.923 Tabungan 10.185 5.336 Deposito berjangka 695.010 631.613 Jumlah pihak berelasi 769.053 685.872 Bank telah mengasuransikan aset tetap untuk menutup kerugian terhadap risiko kebakaran dan pencurian kepada PT Artha Graha General Insurance dengan nilai pertanggungan sebesar Rp263.643 dan Rp243.991 masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi. Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Agunan yang diambil alih yang dijual untuk periode Januari sampai dengan September 2012 sebesar Rp915 dengan jumlah kerugian sebesa Rp nihil. Sedangkan pada periode Januari sampai dengan Desember 2011 tercatat sebesar Rp3.212 dengan kerugian sebesar Rp327. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi. 32 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 30 September 2012 31 Desember 2011 Pihak ketiga Giro 2.740.408 2.262.392 Tabungan 1.067.093 993.283 Deposito berjangka 13.275.997 12.355.091 Jumlah pihak ketiga 17.083.498 15.610.766 Jumlah 17.852.551 16.296.638 a. Giro terdiri dari: Rupiah 30 September 2012 31 Desember 2011 Pihak berelasi 57.160 40.924 Pihak ketiga 2.247.179 1.839.816 Jumlah Rupiah 2.304.339 1.880.740 Mata uang asing Pihak berelasi 6.698 7.999 Pihak ketiga 493.229 422.576 Jumlah Mata Uang Asing 499.927 430.575 Jumlah 2.804.266 2.311.315 Rata - rata tingkat bunga pertahun : Rupiah 2,50 0,41 Mata Uang Asing 0,58 0,53 Tingkat bunga per tahun untuk giro dari pihak yang berelasi adalah sama dengan tingkat bunga yang diberikan kepada pihak ketiga Catatan 35. Jumlah giro yang dijaminkan sebagai jaminan kredit pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Nihil. b. Tabungan terdiri dari: 30 September 2012 31 Desember 2011 Pihak berelasi 10.185 5.336 Pihak ketiga 1.067.093 993.283 Jumlah 1.077.278 998.619 Rata - rata tingkat bunga : Rupiah 1,57 1,57 Tingkat bunga per tahun untuk tabungan dari pihak yang berelasi adalah sama dengan tingkat bunga yang ditawarkan Bank kepada pihak ketiga Catatan 35. Jumlah tabungan yang dijaminkan sebagai jaminan kredit pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Nihil. c. Deposito berjangka terdiri dari: 30 September 2012 31 Desember 2011 Pihak berelasi 695.010 631.613 Pihak ketiga 13.275.997 12.355.091 Jumlah 13.971.007 12.986.704 Klasifikasi deposito berjangka adalah sebagai berikut: 1 Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah 1 bulan 9.497.976 9.283.739 1 - 3 bulan 1.934.606 1.803.632 3 - 6 bulan 340.269 134.376 6 - 12 bulan 291.800 105.928 Jumlah dalam Rupiah 12.064.651 11.327.675 33 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 30 September 2012 31 Desember 2011 Mata Uang Asing 1 bulan 1.616.764 1.310.583 1 - 3 bulan 206.616 294.513 3 - 6 bulan 53.829 44.017 6 - 12 bulan 29.147 9.916 Jumlah dalam Mata Uang Asing 1.906.356 1.659.029 Jumlah 13.971.007 12.986.704 Kisaran tingkat bunga per tahun: Rupiah 5,92 7,50 Mata Uang Asing 1,89 2,01 Jumlah deposito berjangka yang dijaminkan sebagai jaminan kredit pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp1.344.177 dan Rp1.284.635 Tingkat bunga per tahun untuk deposito berjangka dari pihak yang berelasi adalah sama dengan tingkat bunga yang diberikan kepada pihak ketiga Catatan 35. 19 SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain merupakan transaksi dengan pihak ketiga yang terdiri dari: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Giro 31.420 28.862 Deposito berjangka 1.500 4.400 Deposito on call 32.000 87.000 Jumlah dalam Rupiah 64.920 120.262 Jumlah 64.920 120.262 a. Tingkat suku bunga rata - rata per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 berkisar : 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah Deposito on call 4,10 5,33 Giro 1,00 1,00 Depositao berjangka 4,00 6,38 b. Deposito Berjangka Berdasarkan jangka waktu deposito berjangka: Rupiah 30 September 2012 31 Desember 2011 1 bulan 1.500 4.400 1 - 3 bulan Jumlah dalam Rupiah 1.500 4.400 Jumlah 1.500 4.400 c. Deposito on call Berdasarkan jangka waktu deposito on call: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah 1 bulan 32.000 1 - 3 bulan 87.000 Jumlah 32.000 87.000 34 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 20 PINJAMAN DITERIMA Tingkat bunga per tahun yang dibebankan oleh BTN kepada Bank per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebesar 6. Tingkat bunga per tahun yang dibebankan oleh Bank kepada debitur per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 berkisar antara 18 - 20. Saldo untuk pinjaman diterima dari BTN pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp4.410 dan Rp6.614. 21 UTANG PAJAK Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Pajak penghasilan Pasal 4 2 6.391 7.865 Pasal 21 1.911 3.923 Pasal 23 572 296 Pasal 25 8.603 3.306 Pasal 26 10 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai 16 Lainnya 3 5 Jumlah 17.506 15.395 22 PINJAMAN SUBORDINASI Rincian pinjaman subordinasi adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Bank Indonesia Subordinasi 815.642 815.642 Jumlah 815.642 815.642 Pinjaman Subordinasi 1. Jangka waktu kredit dimulai dari tanggal 21 Oktober 1997 sampai dengan tanggal 21 Oktober 2019. 2. Suku bunga kredit sebesar 3,25 per tahun, dihitung dari baki debet pinjaman subordinasi terhitung sejak tanggal 21 Oktober 2008. 3. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap tahun dimulai dari tanggal 21 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 21 Oktober 2019, masing-masing sebesar Rp101.955. 4. Jaminan kredit adalah: - Segala harta kekayaan milik PT Bank Artha Pratama, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari. - Pinjaman diterima merupakan pinjaman dari PT Bank Tabungan Negara Persero BTN sebagai Bank Koordinator yang diberikan dalam rangka pembiayaan kredit pemilikan rumah sederhanarumah sangat sederhana KP-RSRSS tahun anggaran 2001 sesuai dengan persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-485MK.062001 tanggal 2 November 2001. Dari fasilitas tersebut, BTN memberikan fasilitas kredit sebesar Rp24.255 untuk 2.000 unit rumah sederhana tanpa jaminan. Pembayaran kembali pokok pinjaman dilakukan dalam 22 kali angsuran per semester yang sama besarnya setiap tanggal 1 Maret dan 1 September setiap tahunnya, dengan angsuran pertama dilakukan pada tanggal 1 Maret 2004 dan berakhir pada tanggal 1 September 2014. Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak self assessment. Kantor Pelayanan Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut dalam waktu sepuluh tahun sejak terhutangnya pajak yang bersangkutan. Pinjaman subordinasi dari Bank Indonesia adalah pinjaman diterima oleh Bank dahulu PT Bank Artha Prima dalam rangka membantu penyehatan Bank. Berdasarkan akta perjanjian kredit No. 21 dan 26 tanggal 21 Oktober 1997 serta No. 32 tanggal 27 Maret 2000, yang seluruhnya dibuat di hadapan Notaris Koesbiono Sarmanhadi, SH, MH, bahwa untuk mendukung usaha penyelamatan dan penyehatan tersebut, Bank Indonesia menyetujui pemberian pinjaman subordinasi sebesar Rp1.019.552 yang terdiri dari Rp489.552 yang merupakan konversi dari pinjaman Bank Indonesia sebelumnya sebesar Rp615.000, dikurangi denda bunga dan saldo debet yang dibebankan dari tanggal 1 April 1996 sampai 24 September 1997 sebesar Rp125.448 dan sejumlah Rp530.000 yang merupakan tambahan pinjaman baru yang diberikan kepada manajemen baru PT Bank Artha Prima. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bank Indonesia dan Bank dahulu PT Bank Artha Pratama sepakat untuk melakukan addendum seperti yang dinyatakan dalam Akta Addendum atas Penegasan Tetap berlakunya Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 27 Maret 2000 yang dinyatakan dalam Akta No. 60 tanggal 26 Juni 2009 yang dibuat oleh Imas Fatimah SH, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Jaminan perusahaan company guarantee dari pemegang saham Bank untuk kredit dengan maksimum Rp489.552 dan untuk sisanya dengan jaminan pribadi personal guarantee dari Tomy Winata dan Sugianto Kusuma. 35 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham - Jaminan tambahan berupa 3 tiga bidang tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama Bank. 5. 23 ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Transaksi komitmen dan kontinjensi yang lazim dalam kegiatan usaha bank yang memiliki risiko kredit adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 31 Desember 2011 31 Desember 2011 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Rupiah Bank garansi 000 Irrevocable letter of credit 000 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 000 Mata Uang Asing Bank garansi 000 Irrevocable letter of credit 000 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 000 Jumlah 000 Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut: Rupiah 30 September 2012 31 Desember 2011 Saldo awal 8.074 Penyisihan pemulihan kerugian tahun berjalan -8.074 Saldo akhir Rupiah 30 September 2012 31 Desember 2011 Mata Uang Asing Saldo awal 4.143 Penyisihan pemulihan kerugian tahun berjalan -4.143 Saldo akhir Mata Uang Asing Jumlah Termasuk selisih kurs karena penjabaran mata uang asing Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan lancar. 24 BUNGA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Rincian bunga yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Bunga deposito berjangka 38.456 43.249 Bunga jasa giro 5.537 3.909 Bunga tabungan 2.000 1.724 Bunga pinjaman diterima 22 152 Bunga penempatan dari bank lain 99 70 Jumlah 46.114 49.104 Bunga yang masih harus dibayar berdasarkan mata uang: 30 September 2012 31 Desember 2011 Rupiah 42.106 46.836 Mata Uang Asing 4.008 2.268 Jumlah 46.114 49.104 Atas pinjaman subordinasi tersebut, Bank Indonesia memberikan beberapa batasan-batasan yang harus ditaati oleh Bank, antara lain menjaminkan harta kekayaan dan membubarkan Bank. Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi 36 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 25 LIABILITAS LAIN-LAIN Rincian liabilitas lain-lain adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Pendapatan diterima di muka 21.452 14.036 Setoran jaminan 493.899 472.159 Lainnya 4.228 5.995 Jumlah 519.579 492.190 26 LIABILITAS IMBALAN KERJA Mutasi liabilitas imbalan kerja per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Saldo awal 122.445 99.727 Beban tahun berjalan 33.985 27.255 Pembayaran manfaat tahun berjalan 9.890 4.537 Jumlah 146.540 122.445 Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaris adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Tingkat bunga 8 per tahunper annum 8 per tahunper annum Tingkat kenaikan gaji 9 per tahunper annum 9 per tahunper annum Tingkat kematian Indonesia II 1999 Indonesia II 1999 27 MODAL SAHAM Susunan kepemilikan saham pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham lembar PT Cerana Arthaputra 1.322.157.253 15,42 146.601 PT Arthamulia Sentosajaya 825.529.475 9,63 91.535 PT Pirus Platinum Murni 825.529.475 9,63 91.535 PT Puspita Bisnispuri 825.529.472 9,63 91.535 PT Karya Nusantara Permai 712.647.774 8,31 79.018 Masyarakat 4.063.682.778 47,38 450.581 Jumlah 8.575.076.227 100,00 950.804 28 TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Saldo tambahan modal disetor pada tanggal 30 September 2012 dan 31 desember 2011 adalah sebagai berikut : 30 September 2012 31 Desember 2011 Agio 418.787 418.787 Dana setoran modal setoran dana untuk tujuan penambahan modal disetor 50.000 468.787 418.787 Sehubungan dengan kebijakan Bank dan sejalan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 132003 “UU Tenaga Kerja” tertanggal 25 Maret 2003 dan PSAK 24 Revisi 2004 tentang “Imbalan Kerja”, Bank melakukan penyisihan untuk estimasi kewajiban manfaat karyawan. Beban imbalan kerja yang diakui pada laporan laba rugi dan liabilitas imbalan kerja yang dicatat pada neraca per 31 Desember 2011 dan 2010 dihitung dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” oleh aktuaris independen, PT Dian Artha Tama, sesuai dengan laporannya masing-masing tertanggal 11 Januari 2012 dan 11 Januari 2011. Persentase Kepemilikan Jumlah Modal Disetor Rp Tambahan modal disetor merupakan selisih antara harga penawaran saham dengan jumlah nominal per saham seperti yang tercantum dalam anggaran dasar Perusahaan dan dikurangi dengan biaya emisi saham. 37 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 29 PENDAPATAN BUNGA 30 September 2012 30 September 2011 Kredit yang diberikan 1.223.901 963.649 Bank Indonesia 129.638 122.117 Penempatan pada bank lain 6.801 5.605 Surat surat berharga 35.611 51.094 Lain-lain 154 Jumlah 1.395.951 1.142.619 30 BEBAN BUNGA 30 September 2012 30 September 2011 Rupiah Simpanan 743.066 655.622 Simpanan dari bank lain 2.421 2.730 Lainnya 20.176 22.870 Jumlah dalam Rupiah 765.663 681.222 Mata Uang Asing Simpanan 44.320 32.180 Simpanan dari bank lain 153 97 Jumlah dalam Mata Uang Asing 44.473 32.277 Jumlah 810.136 713.499 31 BEBAN TENAGA KERJA 30 September 2012 30 September 2011 Gaji 135.284 116.672 Tunjangan-tunjangan 47.573 35.858 Asuransi 7.205 5.296 Lembur 3.326 3.439 Lainnya 60.612 28.726 Jumlah 254.000 189.991 32 BEBAN OPERASI 30 September 2012 30 September 2011 Sewa 23.404 22.204 Premi asuransi jaminan kewajiban bank 28.946 21.836 Keamanan 20.143 17.366 Imbalan kerja 33.985 18.400 Pelatihan karyawan 9.484 14.659 Pemeliharaan 4.540 4.354 Listrik, gas dan air 10.621 2.893 Jasa profesional 6.761 7.486 Komunikasi 9.099 8.877 Barang cetakan 4.389 3.496 Alat tulis kantor 2.715 2.449 Perjalanan dinas 2.790 2.280 Asuransi 1.265 1.297 Lain-lain 30.364 32.259 Jumlah 188.506 159.856 38 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 33 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30 September 2012 30 September 2011 Pemeliharaan 26.169 26.324 Pemasaran 12.795 13.969 Penyusutan Catatan 14 10.458 11.513 Amortisasi 69 869 Jumlah 49.491 52.675 34 LABA PER SAHAM 30 September 2012 30 September 2011 Laba bersih 106.319 92.113 Jumlah saham angka penuh 8.575.076.227 8.575.076.227 Laba per saham angka penuh 12,40 10,74 35 INFORMASI MENGENAI TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI Dalam kegiatan normal usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi, antara lain sebagai berikut: Pihak berelasi Sifat Hubungan Istimewa Transaksi PT Buanagraha Artaprima Memiliki kesamaan pemegang saham BOT, giro, deposito PT Andana Utamagraha Memiliki kesamaan pemegang saham Giro, deposito PT Cerana Arthaputra Pemegang saham Bank Jaminan Perusahaan PT Karya Nusantara Permai Pemegang saham Bank Jaminan Perusahaan PT Pirus Platinum Murni Pemegang saham Bank Jaminan Perusahaan PT Puspita Bisnispuri Pemegang saham Bank Jaminan Perusahaan PT Arthamulia Sentosajaya Pemegang saham Bank Jaminan Perusahaan PT Jakarta International Hotels Development Afiliasi Giro, deposito PT Karya Megah Permai Afiliasi Giro, deposito PT Ratu Sayang International Afiliasi Kredit, giro PT Era Sukses Abadi Afiliasi Kredit, giro, deposito PT Danayasa Arthatama Afiliasi Kredit PT Electronic City Indonesia Afiliasi Giro, deposito PT Agung Sedayu Propertindo Afiliasi Giro, deposito PT Makmur Jaya Serasi Afiliasi Giro, deposito Andy Kasih Direktur Utama Giro, deposito Santoso Gunara dan Hartono TJ Afiliasi Tabungan Kiki Syahnakri Komisaris Utama Deposito, tabungan Andi Bharata Winata Afiliasi Deposito, tabungan Novy Pranoto qq Emilia AS Afiliasi Deposito Lilis Huguet Afiliasi Giro, tabungan, deposito Richard Halim Kusuma Afiliasi Giro, tabungan, deposito Susanto Kusumo dan Sylvia ET Afiliasi Giro, deposito Sugianto Kusuma Pemegang saham utama dan Wakil Komisaris Utama Giro, tabungan, deposito Tomy Winata Pemegang saham utama dan Wakil Komisaris Utama Giro, tabungan, deposito Panji Yudha Winata Afiliasi Giro, tabungan, deposito 39 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham Transaksi dan saldo dengan pihak yang berelasi serta persentase terhadap masing-masing jumlah transaksi dan saldo akun-akun yang terkait, dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Jumlah Jumlah Aset Kredit PT Ratu Sayang International 478.500 2,28 452.996 3,38 PT Era Sukses Abadi 30.000 0,14 0,00 PT Danayasa Arthatama 20.000 0,10 0,00 Lain-lain 5.998 0,03 45.000 0,34 Jumlah 534.498 2,55 497.996 3,72 Liabilitas Giro PT Makmur Jaya Serasi 37.115 0,19 27.075 0,17 PT Andana Utamagraha 3.417 0,02 5.850 0,04 PT Jakarta International Hotels Dev. 4.700 0,02 4.170 0,03 PT Electronic City Indonesia 3.905 0,02 3.152 0,02 PT Buanagraha Artaprima 1.039 0,01 1.105 0,01 PT Karya Megah Permai 1.612 0,01 0,00 PT Agung Sedayu Propertindo 995 0,01 0,00 Lain-lain 11.076 0,06 7.571 0,05 Jumlah 63.858 0,32 48.923 0,32 30 September 2012 31 Desember 2011 Jumlah Jumlah Tabungan Richard Halim Kusuma 3.757 0,02 961 0,01 Santoso Gunara 27 0,00 911 0,01 Kiki Syahnakri 614 0,00 755 0,01 Lain-lain 5.787 0,03 2.709 0,02 Jumlah 10.185 0,05 5.336 0,05 Persentase Terhadap Jumlah AktivaKewajiban Persentase Terhadap Jumlah AktivaKewajiban Persentase Terhadap Jumlah AktivaKewajiban Persentase Terhadap Jumlah AktivaKewajiban 40 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 30 September 2012 31 Desember 2011 Deposito Tomy Winata dan Sugianto Kusuma 310.098 1,58 282.133 1,73 PT Electronic City Indonesia 0,00 38.261 0,23 PT Agung Sedayu Propertindo 51.300 0,26 38.600 0,24 PT Jakarta International Hotels Dev. 25.829 0,13 34.970 0,21 PT Buanagraha Artaprima 10.854 0,06 15.346 0,09 PT Makmur Jaya Serasi 40.382 0,21 15.020 0,09 PT Era Sukses Abadi 32.174 0,16 32.174 0,20 PT Era Jaya Swasembada 45.949 0,23 0,00 Tomy Winata dan Dr. Soetjahjo 2.658 0,01 2.548 0,02 Lilis Huguet 2.805 0,01 2.334 0,01 PT Karya Megah Permai 25.487 0,13 1.250 0,01 Sugianto Kusuma 2.397 0,01 4.398 0,03 Susanto Kusumo dan Sylvia E. T. 0,00 1.628 0,01 Susanto Kusumo 135.000 0,69 159.021 0,98 Lain-lain 10.078 0,05 3.930 0,00 Jumlah 695.010 3,53 631.613 3,85 a. b. c. d. e. f. Tidak terdapat benturan kepentingan atas transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1. 36 KOMITMEN DAN KONTINJENSI 30 September 2012 31 Desember 2011 Liabilitas Komitmen Penjualan berjangka valuta asing 317.362 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 2.734.048 2.011.005 LC yang masih beredar 161.915 153.017 Jumlah Liabilitas Komitmen 2.895.963 2.481.384 Liabilitas Kontinjensi Setoran titipan 201.363 235.276 Garansi yang diterbitkan 152.206 279.932 Lainnya 50.000 50.000 Jumlah Liabilitas Kontinjensi 403.569 565.208 Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi - Bersih 3.299.532 3.046.592 Transaksi dengan pihak pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan yang berlaku bagi pihak ketiga,kecuali deposito berjangka, pinjaman yang diberikan kepada karyawan kunci. Transaksi Build, Operate, and Transfer BOT atas Gedung Artha Graha dengan PT Buanagraha Arthaprima selama jangka waktu 40 tahun. PT Buanagraha Arthaprima hubungan kepemilikan danatau kepengurusan merupakan pihak berelasi Catatan 14. Bank menjaminkan tanah yang dimilikinya yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan sehubungan dengan fasilitas kredit yang diterima oleh pihak berelasi dari bank lain sebesar Rp50.000 Catatan 14. Bank melakukan transaksi sewa gedung dengan PT Buanagraha Arthaprima dan beban sewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2012 dan 30 September 2011 masing-masing sebesar Rp12.241 dan Rp13.547 Deposito milik pihak yang berelasi pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp310.098 dan Rp282.133 dijadikan jaminan berkaitan dengan pinjaman restrukturisasi dari 2 eks debitur PT Bank Artha Pratama sebesar Rp670.451. Deposito tersebut tidak dapat dicairkan baik pokok maupun bunganya sampai nilai deposito tersebut mencapai nilai pinjamannya Catatan 22. Pinjaman subordinasi dari Bank Indonesia dijamin oleh jaminan perusahaan dari PT Arthamulia Sentosajaya, PT Cerana Arthaputra, PT Karya Nusantara Permai, PT Pirus Platinum Murni dan PT Puspita Bisnispuri dan jaminan pribadi dari Tomy Winata dan Sugianto Kusuma. 41 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 30 September 2012 31 Desember 2011 Tagihan Komitmen Pembelian tunai valuta asing 1.233 27.203 Tagihan Kontinjensi Bunga dalam penyelesaian 22.964 11.353 Tagihan Kontinjensi dan Komitmen - Bersih 24.197 38.556 37 KREDIT PENERUSAN DARI BANK INDONESIA Bank tidak menanggung risiko kredit atas penyaluran KPKM tersebut. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, saldo KLBI dan penerusan kredit dengan kolektibilitas adalah sebagai berikut: 30 September 2012 31 Desember 2011 Berdasarkan kolektibilitas: Diragukan 2.667 2.667 Macet 4.042 4.042 Jumlah 6.709 6.709 38 JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS Keterangan 1-3 bulan 3-12 bulan 1-2 tahun 2-5 tahun Lain-lain Jumlah Aktiva Kas 171.055 00 171.055 Giro pada Bank Indonesia 1.526.410 00 1.526.410 Giro pada bank lain 126.104 00 126.104 1.760.858 6.101 22.478 22.478 1.789.437 Surat surat berharga 970.796 45.000 553.138 553.138 1.568.934 Kredit 1.333.790 1.510.012 2.976.331 2.261.789 4.826.310 2.616.747 2.616.747 15.524.979 Tagihan akseptasi 26.633 41.224 58.108 00 125.965 Penyertaan dalam bentuk saham 137 137 137 96.860 00 96.860 Biaya dibayar dimuka 54.398 00 54.398 Agunan yang diambil alih 85.521 27.375 00 112.896 Aset lain-lain 50.060 00 50.060 Aset tetap - bersih 00 159.559 159.559 Aset pajak tangguhan bersih 00 35.830 35.830 Lain-lain : 00 352.706 352.706 Jumlah Aset 5.177.291 1.605.634 4.038.711 2.261.789 4.871.310 3.192.500 3.192.500 157.317 20.989.918 Pada tanggal 12 Mei 1999, Bank dengan Bank Indonesia BI menandatangani Perjanjian Kredit Penerusan kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro KPKM, dimana BI akan menunjuk Bank sebagai penyalur Kredit Likuiditas Bank Indonesia KLBI untuk KPKM dan menyalurkan kepada debitur. Fasilitas yang diberikan kepada Bank adalah sebesar Rp31.472. Pinjaman kepada debitur dengan jangka waktu 2 sampai 6 tahun dan fasilitas kepada Bank akan berakhir pada saat seluruh pinjaman pokok dan bunga yang tercantum dalam perjanjian telah dilunasi. Fasilitas kepada Bank dikenakan bunga sebesar 13 per tahun dan suku bunga KPKM kepada debitur sebesar 16 per tahun. Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak 30 September 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Sampai dengan 1 bulan Di atas 5 tahun Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Cadangan kerugian penurunan nilai 42 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham Liabilitas Keterangan 1-3 bulan 3-12 bulan 1-2 tahun 2-5 tahun Lain-lain Jumlah Liabilitas segera 86.031 00 86.031 Simpanan 14.996.284 2.141.222 715.045 00 17.852.551 Simpanan dari bank lain 64.920 00 64.920 Liabilitas akseptasi 26.633 41.224 58.108 00 125.965 Pinjaman diterima 1.102 1.103 2.205 00 4.410 Hutang pajak 17.506 00 17.506 00 Bunga yang masih harus dibayar 46.114 00 46.114 Liabilitas lain-lain 519.579 00 519.579 Liabilitas imbalan kerja 146.540 146.540 146.540 Pinjaman subordinasi 101.955 101.955 305.866 305.866 305.866 815.642 Jumlah Liabilitas 15.237.488 2.702.025 876.210 103.058 308.071 452.406 452.406 19.679.258 Keterangan 1-3 bulan 3-12 bulan 1-2 tahun 2-5 tahun Lain-lain Jumlah Aktiva Kas 214.633 00 214.633 Giro pada Bank Indonesia 1.318.787 00 1.318.787 Giro pada bank lain 276.441 00 276.441 2.029.747 21.701 21.701 2.051.448 Surat surat berharga 199.697 1.450.702 45.000 33 1.695.402 Kredit 827.543 943.944 4.643.197 712.608 4.005.063 2.267.090 2.267.090 13.399.445 Tagihan derivatif 1.968 00 1.968 Tagihan akseptasi 20.523 31.427 40.483 00 92.433 Penyertaan dalam bentuk saham 137 137 137 98.182 00 98.182 Biaya dibayar dimuka 28.013 00 28.013 Agunan yang diambil alih 63.512 00 63.512 Aset lain-lain 38.966 00 38.966 Aset tetap - bersih 00 161.154 161.154 Aset pajak tangguhan bersih 00 33.041 33.041 Lain-lain : 288.126 288.126 Jumlah Aset 5.026.487 1.003.384 6.197.894 712.608 4.050.063 2.288.931 2.288.931 93.931 19.185.436 Sampai dengan 1 bulan Di atas 5 tahun Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: Sampai dengan 1 bulan Di atas 5 tahun Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pendapatan bunga yang masih akan diterima Cadangan kerugian penurunan nilai 43 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham Keterangan 1-3 bulan 3-12 bulan 1-2 tahun 2-5 tahun Lain-lain Jumlah Liabilitas Liabilitas segera 20.372 00 20.372 Simpanan 14.465.655 1.537.026 293.957 00 16.296.638 Simpanan dari bank lain 33.262 87.000 00 120.262 Liabilitas akseptasi 20.523 31.427 40.483 00 92.433 Pinjaman diterima 2.205 2.205 2.204 00 6.614 Hutang pajak 15.395 00 15.395 00 Bunga yang masih harus dibayar 49.104 00 49.104 Liabilitas lain-lain 492.190 00 492.190 Liabilitas imbalan kerja 122.445 122.445 122.445 Pinjaman subordinasi 101.955 101.955 305.866 305.866 305.866 815.642 Jumlah Liabilitas 14.604.311 2.147.643 438.600 104.160 308.070 428.311 428.311 18.031.095 39 ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut : 30 September 2012 31 Desember 2011 Nilai Nominal ribuan Equivalen Rp Nilai Nominal ribuan Equivalen Rp Aset Kas USD 1.471 14.080 1.932 17.518 JPY 2.781 343 2.470 288 SGD 420 3.284 181 1.263 AUD 78 778 129 1.190 HKD 57 70 CNY 402 612 EUR 40 490 124 1.450 Giro pada Bank Indonesia USD 26.000 248.820 23.200 210.366 Giro pada bank lain USD 11.430 109.390 28.987 262.838 JPY 1.551 191 1.451 169 SGD 365 2.852 303 2.121 EUR 54 691 88 1.028 GBP 44 679 21 300 HKD 95 118 139 162 CNY 100 152 AUD 126 1.263 129 1.191 Cadangan kerugian USD penurunan nilai EUR 27 335 39 457 Penempatan pada bank lain USD Surat surat berharga USD Kredit USD 265.394 2.539.819 262.675 2.381.804 SGD 5.355 41.828 250 1.745 Cadangan kerugian penurunan nilai USD 5.091 48.725 6.884 62.420 SGD 6 50 2 17 Tagihan akseptasi USD 9.819 93.964 10.194 92.433 EUR USD 1.037 9.928 1.067 9.677 SGD 8 59 2 Aset lain-lain USD 527 5.046 47 423 Rekening administratif USD 1.342 12.841 3.041 27.574 SGD 10.000 1.233 Jumlah aset 3.039.421 2.950.647 Sampai dengan 1 bulan Di atas 5 tahun Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Mata Uang Pendapatan bunga yang masih akan diterima 44 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 30 September 2012 31 Desember 2011 Nilai Nominal ribuan Equivalen Rp Nilai Nominal ribuan Equivalen Rp Liabilitas Liabilitas segera USD 24 227 409 3.710 SGD 1 10 JPY 11.968 1.476 1 7 Simpanan USD 246.971 2.363.509 229.282 2.079.018 SGD 5.476 42.774 1.516 10.586 Simpanan dari bank lain USD Liabilitas akseptasi USD 9.819 93.964 10.914 92.433 EUR Bunga yang masih harus dibayar USD 411 3.930 316 2.254 SGD 10 78 2 14 Liabilitas lain-lain USD 51.500 492.859 51.308 465.242 SGD 3 20 Rekening administratif USD 30.563 292.488 85.602 776.192 SGD 500 3.906 29 200 Jumlah liabilitas 3.295.241 3.429.656 Aset liabilitas - bersih 255.820 479.009 40 POSISI DEVISA NETO Per 30 September 2012 : Nilai bersih absolut Dolar Amerika Serikat USD 2.953.152 2.954.489 1.337 Dolar Singapura SGD 47.973 42.882 5.091 Poundsterling Inggris GBP 679 679 Dolar Australia AUD 2.041 2.041 Yen Jepang JPY 1.767 1.476 291 Dolar Hongkong HKD 188 188 China Yuan CNY 765 765 Euro Europa EUR 1.181 1.181 Posisi devisa absolut 3.007.746 2.998.847 11.573 Mata Uang Rasio Posisi Devisa Neto PDN Bank per 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar 0,73 dan 1,92. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 620PBI2004 tanggal 15 Juli 2004 dan perubahan kedua Peraturan Bank Indonesia No. 737PBI2005 tanggal 30 September 2005 tentang Posisi Devisa Neto, bank umum diharuskan untuk mempertahankan posisi devisa neto setinggi-tingginya 20 dari jumlah Modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, rasio posisi devisa neto merupakan penjumlahan absolut atas selisih bersih aset danliabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan libilitas berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Mata Uang Asing Aset dan Rekening Administratif Aset Kewajiban dan Rekening Administratif Kewajiban 45 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham Per 31 Desember 2011: Nilai bersih absolut Dolar Amerika Serikat USD 2.994.009 2.971.532 22.477 Dolar Singapura SGD 5.129 10.600 5.471 Poundsterling Inggris GBP 300 300 Dolar Australia AUD 2.381 2.381 Yen Jepang JPY 458 458 Dolar Hongkong HKD 162 162 Euro Europa EUR 2.478 2.478 Posisi devisa absolut 3.004.917 2.982.132 33.727 41 JASA KUSTODIAN Bank memberikan jasa kustodian dan telah memperoleh Izin Jasa Kustodian. Bank menyediakan jasa-jasa kustodian sebagai berikut: a. Penyelesaian dan pengelolaan jasa transaksi jual beli dengan tanpa warkat termasuk transaksi luar negeri ClearstreamEuroclear; b. Pendaftaran efek-efek ke Biro Administrasi Efek, pemecahan dan penggabungan efek-efek; c. Penyimpanan surat-surat berharga dan aset berharga lainnya; d. e. f. Jasa sub-registry untuk penyimpanan dan penyelesaian transaksi obligasi rekapitalisasi Indonesia Obligasi Pemerintah, Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara retail; g. h. Jasa Trust Agency sebagai agen perantara pembayaran maupun penitipan yang meliputi pembayaran dividen, penitipan penjaminan harta, dan jasa sejenis lainnya. 42 INFORMASI SEGMEN USAHA Bank memiliki empat pelaporan segmen. Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai operasi dari masing masing pelaporan segmen yang dimiliki oleh Bank : - Produktif termasuk pinjaman yang diberikan kepada sektor Produktif, diantaranya kredit modal kerja dan investasi - Konsumtif termasuk pinjaman yang diberikan untuk keperluan konsumtif - Treasuri segmen ini terkait dengan kegiatan treasuri Bank termasuk transaksi money market dan investasi dalam bentuk penempatan dan efek efek. - Lain lain, termasuk aktivitas back office dan divisi yang tidak menghasilkan laba 30 September 2012 Produktif Konsumtif Treasuri Lain lain Jumlah Pendapatan bunga 1.164.331 59.570 172.050 1.395.951 Aset 14.738.343 786.668 5.010.854 454.053 20.989.918 265.393 1.457 335 85.521 352.706 Deposito Giro Tabungan Lain lain Jumlah Beban bunga 727.670 42.928 16.789 22.749 810.136 Liabilitas 13.969.007 2.804.266 1.077.278 1.828.707 19.679.258 Mata Uang Asing Aset dan Rekening Administratif Aset Kewajiban dan Rekening Administratif Kewajiban Jasa corporate action mencakup jasa layanan pemberian informasi atas rencana keuangan suatu perusahaan publik kepada nasabah kustodian serta melakukan monitoring pendapatan surat-surat berharga yang berkaitan dengan hak-hak yang melekat pada efek-efek yang dimiliki oleh nasabah kustodian corporate action dan jasa perwalian nasabah kustodian pada rapat umum pemegang saham dan rapat pemegang obligasi Proxy; Jasa layanan settlement bank dan agen pembayaran yang meliputi jasa pembayaran dividen atau kupon atas saham atau obligasi suatu perusahaan go public melalui cabang PT Bank Artha Graha Internasional Tbk dan sebagai bank pembayar atas transaksi pembelian atau penjualan surat berharga sehubungan dengan IPO Initial Public Offering surat berharga suatu perusahaan; Jasa layanan pengelolaan dana meliputi kegiatan penitipan, pencatatan data investor unit registry serta pengadministrasian kekayaan kolektif yang terkait dengan produk reksadana, produk dana pensiun, discretionary fund product dan unit linked product; Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya.Seluruh segmen operasi yang digunakan oleh Bank telah memenuhi kriteria pelaporan berdasarkan PSAK 5 Revisi 2009, Segmen Operasi. Cadangan kerugian penurunan nilai 46 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 31 Desember 2011 Produktif Konsumtif Treasuri Lain lain Jumlah Pendapatan bunga 1.256.931 58.829 229.006 1.544.766 Aset 12.775.966 623.479 5.344.502 441.489 19.185.436 271.482 16.643 457 42.761 331.343 Deposito Giro Tabungan Lain lain Jumlah Beban bunga 870.680 41.856 18.882 30.319 961.737 Liabilitas 12.986.705 2.311.315 998.619 1.734.456 18.031.095 Segmen Geografis Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota Jakarta DKI Jakarta dan diluar DKI Jakarta Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis : 30 September 2012 DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah PENDAPATAN Pendapatan bunga dan operasional lainnya 2.481.517 605.184 3.086.701 BEBAN Beban bunga dan operasional lainnya 2.451.830 499.162 2.950.992 LABA OPERASI 29.686 106.022 135.709 LABA BERSIH 220.830 114.511 106.319 JUMLAH ASET 16.216.342 4.773.545 20.989.887 31 Desember 2011 DKI Jakarta Luar DKI Jakarta Jumlah PENDAPATAN Pendapatan bunga dan operasional lainnya 775.287 67.556 842.843 BEBAN Beban bunga dan operasional lainnya 544.757 215.541 760.298 LABA OPERASI 230.530 147.985 82.545 LABA RUGI BERSIH 39.510 27.729 67.239 JUMLAH ASET 14.017.579 5.167.857 19.185.436 43 JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Beban premi penjaminan yang dibayar untuk periode Januari sampai dengan September 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 28.946 dan Rp21.836 Catatan 32. Cadangan kerugian penurunan nilai Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letter of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjen lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan Peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang Undang no 24 Tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp.2.000. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No 7. Tahun 2009, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang tentang Lembaga Penjaminan Simpanan telah ditetapkan menjadi Undang Undang sejak tanggal 13 Januari 2009 47 PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 September 2012 dengan angka perbandingan pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali jumlah dalam mata uang asing dan lembar saham 44 MANAJEMEN MODAL Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dan didiskusikan secara rutin yang didukung dengan data data analisis Kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional : a. Rasio kecukupan modal CAR Bank pada tanggal 30 September 2012 dan 30 September 2011, dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2012 30 September 2011 Modal Tier I 908.633 1.074.706 Tier II 576.285 668.010 Tier III 28.235 13.298 Jumlah Modal 1.513.153 1.756.014 ATMR Risiko Kredit 13.977.108 11.252.770 ATMR Risiko Pasar 504.204 177.184 ATMR Risiko Operasional 1.171.532 1.053.164 Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit dan risiko operasional 9,80 14,16 9,67 14,07 Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan 8,00 8,00 45 MANAJEMEN RISIKO

a. Perkembangan Penerapan Manajemen Risiko