Metode Penelitian Bahan dan alat Proses Pembuatan Tempe Jengkol

Vitamin B mg 0,7 Vitamin C mg 80 Fosfor mg 166,7 Kalsiummg 140 Besi mg 4,7 Air g 49,5 Susanto, G. 2000. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan membuat tempe berbahan dasar biji jengkol, kemudian dilakukan uji organoleptic dan terakhir dilakukan uji protein di laboratorium kimia. Dalam studi komparatif kandungan kadar protein yang dibandingkan adalah persentase protein. Sedangkan dalam tes organoleptic, penulis meminta orang lain 6 sebagai responden untuk mencicipi tempe goreng hasil fermentasi dari biji jengkol tersebut, dan mencatat pendapat mereka dan kemudian menyimpulkannya.

3.2 Bahan dan alat

Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian fermentasi Rhizopus oryzae terhadap biji jengkol ini adalah 2 gram ragi tempe untuk 1 2 kg biji jengkol. Sedangkan alat yang digunakan dalam melakukan fermentasi adalah baskom, air, kompor, panic, pisau, rak, lemari, dan alas.

3.3 Proses Pembuatan Tempe Jengkol

Langkah-langkah cara pembuatan tempe dari biji jengkol tidak berbeda jauh dengan proses pembuatan tempe dengan bahan baku kedelai, tetapi terdapat sedikit perlakuan yang membedakannya, yakni proses perendaman biji jengkol. Secara rinci proses tersebut sebagai berikut: 1. Disiapkan biji jengkol sebanyak setengah kilogram. 2. Biji jengkol dicuci bersih, selanjutnya biji jengkol dibuang kulitnya dengan cara membelahnya dengan pisau. 3. Setela direndam selama 24 jam, kemudian di rebus selama 1 jam. 4. Kemudian biji jengkol dipotong kecil-kecil dan dikukus selama 30 menit. 5. Setelah itu biji jengkol dipindahkan ke tempat yang lebih lebar. 6. Kemudian taburkan ragi tempe Rhyzopus oryzae sebanyak 2 gram 0,2 dari bobot biji jengkol sambil diaduk-aduk sampai rata. 7. Selanjutnya tempe dikemas dengan menggunakan plastic 8. Plastik yang telah berisi biji jengkol di lubangi dengan menggunakan jarum kecil kira-kira 6-8 lubang untuk setiap sisi atas dan bawah. 7 9. Tempe disimpan di tempat pada suhu kamar untuk menghindari pembusukan pada tempe karena suhu yang terlalu panas, usahakan tempat yang memungkinkan terjadi sirkulasi udara. 10. Tempe didiamkan kurang lebih selama 36 jam. 11. Setelah 36 jam, tempe siap di olah menjadi makanan yang lezat dan bergizi.

3.4 Pelaksanaan Penelitian