yaitu dengan menumbuhkan kapang rhizopus oryzae pada kedelai matang yang telah dilepaskan kulitnya Arthur Godma.2000.
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan
vitamin B1, B2, B6, B12, A, D, E, K, serat pangan, kalsium, protein, dan zat besi. Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang
merekatkan biji-biji kedelai sehingga berbentuk tekstur memadat Kompas. 2011.
2.2 JENGKOL
Berdasarkan taksonominya, tanaman jengkol diklasifikasikan sebagai berikut Suyanti dan Supriyadi, 2008 :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabaceae
Familia : Fabales
Genus : Pithecollobium
Species : Pithecollobium lobatum
Jengkol atau Pithecollobium jiringa atau Pithecollobium lobatum merupakan tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara, termasuk yang digemari di Malaysia,
Thailand, dan Indonesia. Jengkol termasuk tanaman polong-polongan Sukmawijaya, D. 2007.
Jengkol merupakan tanaman yang memiliki tinggi 5-15 m, dengan ranting menggantung. Tanaman tersebut memiliki tangkai daun utama dan poros sirip dengan
satu kelenjar atau lebih berambut. Bentuk daun elips ataubulat telur terbalik miring dengan tumpul 1,5-5 x 1-2,5 cm. Bunga beraturan, berbilang lima. Bongkol berbunga
15-25 pada ujung ranting dalam malai. Kelopak bergerigi sampai berlekuk. Tabung mahkota berbentuk corong dan bertangkai merah. Benang sari banyak dan bakal
4
buah berambut. Polongan bulat silindris, sering kali bengkok atau menggulung dalam 1-2 puntiran. Biji bulat pipi, berkeping dua dan warna putih kekuningan Depkes,
2008. Menurut hasil penelitan pharmacare S. 2008, bahwa buah jengkol yang
masih muda mengandung 73-93 air, 3,5-5,8 protein, 1,7- 19 karbohidrat, 1,2 serat, 0,1-0,3 lemak, alcohol, asam amino, kalsium, zat besi, asam jengkolat,
fosfor, provitamin A, vitamin B1, Vitamin C, dan minyak atsiri. Buah jengkol yang sudah tua mengandung sampai 70 karbohidrat, alkaloid, lemak, asam jengkolat,
dan minyak atsiri Swadaya. 1997 . Penyebab bau menusuk pada jengkol adalah asam-asam amino yang
terkandung di dalam biji jengkol asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung sulfur s. Ketika terdegredasi atau terpecah-pecah menjadi komponen
yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur s. Salah satu gas yang terbentuk dengan itu
adalah gas H
2
S asam sianida yang terkenal sangat bau.
Tabel kandungan gizi biji jengkol Komposisi Gizi per 100 gram Biji jengkol
Zat Gizi Kadar
Energi kkal 133
Protein g 23,3
Karbohidrat g 20,7
Vitamin A SI 240
5
Vitamin B mg 0,7
Vitamin C mg 80
Fosfor mg 166,7
Kalsiummg 140
Besi mg 4,7
Air g 49,5
Susanto, G. 2000.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian