Rumusan Masalah Tujuan Manfaat TEMPE

vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tannin, dan saponin Santoso, B. 1993. Meskipun kandungan protein jengkol sangat tinggi, banyak alasan yang menyebabkan masyarakat tidak mau mengkonsumsi biji jengkol, satu diantaranya adalah biji jengkol memiliki kandungan asam jengkolat yang dapat menyebabkan pegal-pegal setelah mengkonsumsinya. Akan tetapi, penulis sudah melakukan penelitian dengan mengubah biji jengkol menjadi tempe, sehingga diharapkan jengkol dapat lebih diterima oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil uji organoleptic, tempe jengkol juga memiliki tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan tempe pada umumnya dan memiliki rasa yang enak, terutama tidak bau seperti jengkol aslinya. Hal yang lebih mengherankan adalah tidak timbulnya rasa pegal dan bau urin setelah makan tempe jengkol, berbeda dengan mengkonsumsi biji jengkol tanpa diolah lebih lanjut. Penulis menduga bahwa hilangnya bau biji jengkol dan rasa pegal setelah mengkonsumsi tempe jengkol, disebabkan oleh peranan dari Rhyzopus oryzaeyang berhasil membuat hifa-hifa dalam tempe jengkol. Akan tetapi, karena keterbatasan penulis untuk meneliti hal tersebut maka penulis berniat untuk mengajukan proposal mengenai “Peranan Rhyzopus oryzae Dalam Menghilangkan Asam Jengkolat yang Terkandung di dalam Biji Jengkol. Adapun alasan pemilihan judul tersebut adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pemanfaatan biji jengkol sebagai bahan dasar dalam pembuatan tempe. 2. Mengurangi ketergantungan kacang kedelai sebagai bahan dasar dalam pembuatan tempe. 3. Meghilangkan secara maksimal asam jengkolat yang terkandung di dalam biji jengkol.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam makalah ilmiah ini akan diangkat permasalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil tempe yang dibuat dengan bahan dasar biji jengkol dan melalui fermentasi Rhizopus oryzae? 2. Bagaimana proses pembuatan tempe dari biji jengkol? 3. Apakah ada perubahan kandungan pada biji jengkol sebelum dan sesudah diubah menjadi tempe? 2 4. Mengapa Rhizopus oryzae bisa menghilangkan asam jengkolat yang terkandung dalam biji jengkol?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini, yaitu : 1. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dalam pembuatan tempe berbahan dasar biji jengkol melalui fermentasi Rhizopus oryzae terhadap biji jengkol. 2. Untuk mengetahui proses pembuatan tempe dari biji jengkol. 3. Untuk mengetahui caraRhyzopus oryzae menghilangkan kandungan asam jengkolat dalam biji jengkol. 4. Sebagai alternatif kacang kedelai dalam pembuatan tempe.

1.4 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut: a. Biji jengkol dapat dijadikan sebagai bahan alternatif pengganti kedelai. b. Masyarakat dapat memanfaatkan biji jengkol menjadi tempe jengkol dengan menggunakan Rhyzopus oryzae. c. Menghilangkan ketakutan masyarakat terhadap kandungan asam jengkolat pada biji jengkol. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEMPE

Tempe adalah bahan makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang rhizopus, sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Tempe merupakan makanan yang pada umumnya dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan, 3 yaitu dengan menumbuhkan kapang rhizopus oryzae pada kedelai matang yang telah dilepaskan kulitnya Arthur Godma.2000. Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan vitamin B1, B2, B6, B12, A, D, E, K, serat pangan, kalsium, protein, dan zat besi. Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga berbentuk tekstur memadat Kompas. 2011.

2.2 JENGKOL