Analisa tanda visual Estetika dari perspektifElemen Pendukung Estetika

505 fisik yang sama sebagai irama dalam prinsip desain sehingga penonton akan terfokus pada hiasan kepala sebagai point of intrest dari bidak catur tersebut. Pendekatan semiotik terhadap karakter dari film animasi Chess Battle, yaitu: a Karakter Raja Karakter raja Gambar.1 mempunyai hiasan kepala berbentuk mahkota. Mahkota yang digunakan mengikuti bentuk mahkota pada bidak raja pada catur konvensional agar identitas dari bidak raja tidak hilang. Ciri khas mahkota raja pada bidak catur yang membedakannya dengan mahkota menteri adalah dengan adanya benda mirip dengan bentuk salib pada bagian atas mahkota. Sedangkan mahkota pada menteri hanya terdapat bulatan saja pada bagian atasnya. Gambar 1 Mahkota Sebagai Tanda Pada Hiasan Kepala Raja Sumber : http:joshuaivanministries.blogspot.com Setiawan, 2014 Berdasarkan analisis semiotika, mahkota dalam dimensi sintaktik adalah sebuah hiasan kepala yang umumnya digunakan oleh seorang raja atau ratu. Sedangkan dari dimensi semantik yaitu hubungan antara tanda dan maknanya, mahkota mempunyai makna sebuah kekuasaan, sesuatu yang berharga, serta kehormatan. Lalu secara pragmatik yaitu efek atau dampaknya tanda pada pengguna dan lingkungan di sekitarnya maka mahkota mempunyai dampak pada penggunanya yaitu sebagai raja, pemimpin sebuah istana, atau orang yang dihormati. Dalam film 506 animasi chess battle, karakter raja sebagai karakter terkuat dibawah menteri, dia sebagai pemimpin kerajaan dan memimpin dari menteri, benteng, kuda, loper, dan kuda. b Karakter menteri Menteri atau ratu Gambar 2 adalah pimpinan tertinggi pasukan, sama halnya dengan karakter raja Gambar 1, karakter menteri mempunyai hiasan kepala berbentuk mahkota namun dengan bentuk yang berbeda dengan mahkota raja. Pada mahkota menteri terdapat bulatan pada bagian atasnya menyerupai mahkota bidak menteri pada catur. Analisis semiotika pada mahkota menteri atau ratu dalam dimensi sintaktik adalah sebuah hiasan kepala yang umumnya digunakan oleh seorang raja atau ratu. Sedangkan secara semantik, mahkota mempunyai makna sebuah kekuasaan, sesuatu yang berharga, serta kehormatan. Secara sintaktik dan semantik hampir sama dengan analisis pada mahkota raja namun pada dimensi pragmatik, mahkota pada menteri mempunyai efek atau dampak yang berbeda dengan mahkota raja. Mahkota menteri mempunyai efek bahwa menteri sebagai pemimpin tertinggi pasukan untuk melindungi raja. Pada film animasi chess battle, karakter menteri bertugas melindungi raja, dan memimpin pasukan yaitu benteng, kuda, loper, dan pion. Gambar 2 Mahkota Sebagai Tanda Pada Hiasan Kepala Menteri Sumber : http:graphicriver.net Setiawan, 2014 507 c Karakter Benteng Karakter benteng Gambar 3 memiliki hiasan kepala berbentuk benteng atau tembok. Jika dilihat dari analisis semiotika, benteng secara sintaktik berarti sebuah bangunan yang sangat kuat yang digunakan sebagai pelindung sebuah istana atau kastil dari serangan musuh. Sedangkan secara semantik yaitu relasi atau hubungan antara tanda dan maknanya, bahwa benteng berhubungan dengan penjagaan atau pertahanan. Sedangkan secara pragmatik yaitu hubungan tanda dan penggunanya maka dengan menggunakan hiasan kepala berbentuk benteng maka karakter tersebut adalah penjaga istana dan raja dari serangan musuh. Hal ini dibuktikan ketika raja sedang terancam maka raja bisa bertukar posisi rokade dengan benteng. Dalam film animasi Chess Battle, karakter raja selalu ditemani oleh benteng yang siap untuk mengamankan raja jika ada serangan musuh. Gambar 3 Benteng Sebagai Tanda Pada Hiasan Kepala Karakter Benteng Sumber : http:www.iberita.com Setiawan, 2014 d Karakter kuda Karakter kuda Gambar 4 juga disebut dengan kesatria. Bidak kuda pada catur paling mudah dikenali karena memiliki bentuk kepala kuda dan pada film animasi Chess Battle, karakter kuda menggunakan hiasan kepala yang menyerupai bentuk kepala kuda. Secara sintaktik kuda adalah hewan yang kuat dan lincah. Kuda 508 juga digunakan sebagai kendaraan sebelum adanya kendaraan yang menggunakan tenaga mesin. Sedangkan secara semantik yaitu hubungan antara tanda dan maknanya, kuda mempunyai makna kekuatan, ketangguhan, keperkasaan, dan kejantanan. Kuda juga sering digunakan sebagai kata kiasan yaitu ‘kuda hitam’ yang artinya tidak dibayangkan kehebatannya. Hiasan kepala yang menyerupai kepala kuda mempunyai makna bahwa karakter tersebut adalah karakter yang kuat, perkasa dan lincah seperti kuda. Lalu secara pragmatik, karakter kuda adalah pasukan penjaga raja dibawah menteri dan benteng. Karakter kuda memiliki kekuatan yang setara dengan loper. Gambar 4 Kepala Kuda Sebagai Tanda Pada Hiasan Kepala Karakter Kuda Sumber : http:www.pets4homes.co.uk Setiawan, 2014 e Karakter Loper Loper adalah pasukan pelindung raja yang setara dengan kuda. Loper juga disebut dengan gajah atau peluncur. Karakter loper Gambar 5 memiliki hiasan kepala yang menyerupai bidak loper pada catur. Analisis semiotika pada hiasan kepala loper yang menyerupai bentuk kepala gajah yaitu dari dimensi sintaktik, gajah merupakan hewan yang besar dan kuat. Gajah sering digunakan sebagai kendaraan ketika perang antar kerajaan. Dari dimensi semantik gajah memiliki makna kekuatan dan keperkasaan. Makna ini hampir sama dengan kuda sehingga dalam permainan catur, kuda dan loper memiliki nilai yang sama yaitu 3 serta tingkat kemampuan yang 509 sama. Lalu secara pragmatik karakter loper adalah pasukan penjaga raja dibawah menteri dan benteng dengan kekuatan yang setara dengan kuda. Gambar 5 Kepala Gajah Sebagai Tanda Pada Hiasan Kepala Karakter Loper Sumber : Setiawan, 2014 f Karakter Pion Pion atau rakyat adalah bidak paling lemah dalam permainan catur, namun paling istimewa dari bidak-bidak lainnya karena satu-satunya bidak yang mampu berpromosi. Hal itu juga terjadi pada film animasi Chess Battle. Karakter pion Gambar 6 memiliki pelindung kepala yang sederhana seperti prajurit kerajaan. Jika dilihat dari analisis semiotika, pelindung kepala secara sintaktik berarti benda yang digunakan untuk melindungi kepala dari serangan musuh yang umumnya digunakan oleh prajurit-prajurit kerajaan ketika sedang bertugas. Sedangkan secara semantik yaitu relasi atau hubungan antara tanda dan maknanya, bahwa pelindung kepala berhubungan dengan prajurit, penjagaan atau pertahanan. Sedangkan secara pragmatik yaitu hubungan tanda dan penggunanya maka dengan menggunakan pelindung kepala, pion adalah prajurit yang bertugas melindungi raja dari serangan musuh. Pada film animasi chess battle, karakter pion bertugas sebagai penjaga gerbang istana. Keistimewaan pion dalam permainan catur yaitu mampu untuk 510 melakukan promosi juga diterapkan dalam film animasi chess battle, yaitu pada seri kedua pion putih melakukan promosi dengan berubah menjadi menteri putih. Gambar 6 Pelindung Kepala Sebagai Tanda Pada Hiasan Kepala Karakter Pion Sumber : http:www.historyonthenet.com Setiawan, 2014

4. Kesimpulan

Sebelumnya telah dilakukan analisa visual dengan pendekatan semiotika dengan pendekatan semantik, sintaktik, dan pragmatik terhadap karakter-karakter animasi Chess Batlle, dimana karakter tersebut merupakan pion catur yang telah mengalami deformasi. Dalam hasil analisa tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tanda-tanda visual sebuah pion catur masih tetap dipertahankan dengan pertimbangan tanda-tanda inilah yang mewakili masing-masing pion catur. Tanda-tanda tersebut tetap diletakkan pada posisi ataskepala, agar khalayak masih mampu memahami karakter pada animasi dengan sifat-sifat yang dimilikinya. Tanda-tanda visual yang digunakan pun dibuat dengan menyesuaikan dengan makna-makna yang terkandung di dalamnya, seperti penggunaan warna metal emas yang melambangkan kekuatan dan kekuasaan. Penempatan tanda-tanda visual pada bagian atas karakter kepala dengan warna yang kontras menimbulkan dominasi sehingga lebih mudah dikenali oleh khalayak. 511

5. Daftar Pustaka

Aditya, Wahyu. Sila ke-6: Kreatif Sampai Mati. Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2013. Ardianto, Sigit. Langkah Mudah Bermain Catur. Surabaya: Dafa Publishing, 2013. Berger, Arthur Asa. Pengantar Semiotika, Tanda-tanda dalam kebudayaan kontemporer. Yugyakarta: Tiara Wacana, 2010. Dharsono. Estetika. Bandung: Rekayasa Sains, 2007. Dhimas, Andreas. Cara Mudah Merancang Storyboard Untuk Animasi Keren. Yogyakarta: Taka Publisher, 2013. Diginnovac. Draw and Animate With Flash. Jakarta: PT Elex Media Komputindo 2008. Gunawan, Bambang Bambi. Nganimasi Bersama Mas Be. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2013. Piliang, Yasraf Amir. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung: Matahari, 2010. Pratista, Himawan. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008. Sanyoto, Sadjiman Ebdi. Nirmana, Elemen-elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra, 2009. Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013. Tunasli, Kifli. Dunia Adalah Papan Catur Yang Diperluas. Surabaya: Paramita 2013.