MATERI DAN METODE Menggali Tradisi Dalam Digiculture

38 mencatat, merumuskan, menganalisis, sampai menyusun laporan guna untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain Moleong, 2011: 6. Dalam penelitian ini penulis akan mengadakan pengamatan langsung kelapangan, diamati dan dipadukan beberapa dokumen berupa foto dan mencari data sebanyak-banyaknya yang sesuai dengan materi penelitian. Selain itu, penulis juga menggunakan metode wawancara. Dalam menggunakan metode wawancara ini, keberhasilan dalam mendapatkan data atau informasi dari obyek yang diteliti sangat bergantung pada kemampuan peneliti dalam melakukan wawancara. Yang diperlukan oleh pewawancara agar proses wawancaranya berhasil ialah kemauan mendengar dengan sabar, dapat melakukan interaksi dengan orang lain secara baik, dapat mengemas pertnyaan dengan baik dan mampu mengalaborasi secara halus apa yang sedang ditanyakan jika dirasa yang diwawancarai belum cukup memberikan informasi yang dia harapkan Jonathan, 2007: 224. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan langsung oleh peneliti dengan Ni Nyoman Candri pada tanggal 30 November 2015 dan 9 Desember 2015 di kediaman pribadinya. Berdasarkan judul di atas, dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan video sebagai media pembelajaran style gerak tari condong Ni Nyoman Candri. 39

III. PEMBAHASAN

a. Pengertian Video Pembelajaran

Video adalah salah satu temuan terbesar manusia di abad 20. Di mulai dari ditemukannya fotografi yang menampilkan citra atau image diam yang identic dengan aslinya kemudian berkembang dengan menampilkan citra bergerak motion picture. Pekembangan ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi yang kemudian mampu menggabungkan unsur gambar bergerak tadi dengan unsur suara. Lalu disebut sebagai video, yakni gabungan yang harmonis atau sinkron antara visual gambar bergerak dengan audio. Terkait dengan judul di atas, penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan agar tujuan dan tingkat keberhasilan pembelajaran dapat tercapai. Media pembelajaran dengan bahan video sebagai komponen utama materi yang disusun, akan banyak membantu kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini mengenai style gerak tari condong Ni Nyoman Candri .

b. Struktur Gerak Tari Condong Prengarjan

1. Igel pepeson

Igel pepeson dimulai dengan igel langse. Igel pepeson merupakan tari murni yang belum memasuki bagian cerita. Kata igel berarti sedangkan papeson berasal dari kata pesu yang berarti keluar. Kata papeson dalam konteks igelpapeson berarti keluar menuju kalangan igel panggung tempat menari.  Gerakan mungkah lawang gerakan membuka tirai  Agem kanan dan agem kiri sikap berdiri baik kanan maupun kiri 40  Ngentungan langse mendorong tirai dengan menghentakannya ke sisi kanan atau kiri  milesmeiseran gerakan kaki untuk melakukan transisi ke kanan ataupun ke kiri  nyeleog gerakan maju ke depan dengan tubuh meliuk, dagu dan tangan yang mengikuti gerakan kaki miles  ngeseh nguncab perubahan dinamika gerak yangdiikuti akelerasi perubahan gambelan  Kliwes Kekliwesan gerakan tubuh ke kanan atau ke kiri diikuti gerakan tangan, kaki dan dagu  Seledet gerakan mata  Tanjak gerakan kaki napak dilantai  Matetanganan gerakan tangan kanan menunjuk diiringi gerakan kepala  Nyegut gerakan mengangguk lanjutan dari gerak matetanganan  Ngotes oncer gerakan menepiskan oncer atau selendang  Ngotes kancut gerakan menggeser kancut ke belakang 2. Igel Panyerita Setelah igel pepeson berakhir, dilanjutkan dengan igel panyerita, yaitu tarian ketika memasuki bagian cerita. Perbendaharaan gerak tarinya tidak banyak, karena tokoh akan berdialog sehingga gerak tari yang dilakukan hanya kekliwesan , ngisi oncer, sambil mendengarkan dialog yang diucapkan oleh tokoh lainnya.