Tinjauan tentang Intensi Kewirausahaan a. Pengertian Intensi Berwirausaha

ketiga adalah kontrol perilaku yang dirasakan perceived feasibility, mencerminkan persepsi bahwa perilaku dikontrol secara pribadi. Menurut Ajzen Endi Sarwoko, 2011: 127, “terbentuknya intensi dapat diterangkan dengan TPB yang mengasumsikan manusia selalu mempunyai tujuan dalam berperilaku”. Teori ini menyebutkan bahwa intensi adalah fungsi dari tiga determinan dasar, yaitu: sikap berperilaku attitude, norma subyektif subjective norm, dan kontrol perilaku perceived feasible. Adapun penjelasannya sebagai berikut. 1 Sikap berperilaku attitude, yang merupakan dasar bagi pembentukan intensi. Menurut Saifuddin Azwar 1997: 12, “sikap terhadap suatu perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku tersebut akan membawa hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan”. Terdapat dua aspek pokok dalam sikap terhadap perilaku, yaitu: keyakinan individu bahwa menampilkan atau tidak menampilkan perilaku tertentu akan menghasilkan akibat-akibat atau hasil-hasil tertentu, dan merupakan aspek pengetahuan individu tentang obyek sikap dapat pula berupa opini individu hal yang belum tentu sesuai dengan kenyataan. Semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu obyek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap obyek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya. 2 Norma subyektif subjective norm yaitu keyakinan individu akan norma, orang sekitarnya dan motivasi individu untuk mengikuti norma tersebut. Terdapat dua aspek pokok dalam norma subjektif, yaitu: keyakinan akan harapan-harapan norma referensi dan motivasi kesediaan individu untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan pendapat atau pikiran pihak lain yang dianggap penting bahwa individu harus atau tidak harus berperilaku. 3 Kontrol perilaku perceived feasible, yang merupakan dasar bagi pembentukan kontrol perilaku yang dipersepsikan. Kontrol perilaku yang dipersepsikan merupakan persepsi terhadap kekuatan faktor-faktor yang mempermudah atau mempersulit suatu perilaku. Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini, aspek untuk untuk mengukur intensi berwirausaha ada 3 yaitu sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan kontrol perilaku. Ketiga aspek ini juga digunakan sebagai indikator intensi berwirausaha dalam penelitian yang dilakukan oleh Ully Rachmawati 2011.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha

Menurut Indarti dan Kristiansen 2003: 79 intensi berwirausaha dipengaruhi oleh tiga hal yaitu faktor demografi dan latar belakang individu; faktor kepribadiannya personality; dan yang terakhir faktor elemen kontekstual. Ketiga faktor tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut. Gambar 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Menurut Indarti dan Kristiansen Mazzarol Nurul Indarti dan Rokhima Rostiani, 2008: 10 mengungkapkan bahwa beberapa penelitian mendukung bahwa faktor demografis berpengaruh terhadap keinginan seseorang untuk menjadi wirausaha. Faktor demografis ini antara lain gender, umur, pendidikan dan pengalaman seseorang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Santos dan Linan Endi Sarwoko, 2013: 94 menemukan bahwa “laki- laki dan perempuan memiliki intensi berwirausaha yang berbeda. Perempuan lebih cenderung memiliki intensi berwirausaha yang rendah dibandingkan dengan laki-laki”. Faktor yang kedua yaitu karakteristik kepribadian seseorang. Mc Clelland Nurul Indarti dan Rokhima Rostiani, 2008: 5 memperkenalkan bahwa konsep kebutuhan akan berprestasi sebagai salah satu motif psikologis. Lebih lanjut, Mc Clelland menegaskan bahwa kebutuhan akan prestasi sebagai salah satu karakteristik Demografi dan latar belakang individu: Gender, usia, pendidikan, latar belakang dan pengalaman. Faktor personality: Kebutuhan untuk berprestasi, locus of control dan self efficacy. Entrepreneurial Intention Elemen kontekstual: Akses kapital, akses informasi dan jaringan

Dokumen yang terkait

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN MINAT BERWIRAUSAHA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA ANGKATAN 2010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA NIAGA JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

2 8 25

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA.

0 0 9

PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA : Survey pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

3 13 43

PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA: survey pada mahasiswa universitas pendidikan indonesia.

11 72 40

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA.

2 8 51

PENGARUH EFIKASI DIRI BERWIRAUSAHA DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 4 194

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNY.

0 3 181

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR DAN SOFT SKILLS TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN ANGKATAN TAHUN 2012 FE UNY.

1 9 153

PENGARUH KREATIVITAS, PERAN ORANGTUA, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 PENGASIH.

0 1 12

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN EFIKASI DIRI TERHADAP KEMATANGAN KARIR MAHASISWA PROGRAM STUDI KIMIA UNY TAHUN ANGKATAN 2009.

0 3 220