Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 2 ASET LANCAR ASET TETAP ASET LAINNYA KEWAJIBAN JANGKA PENDEK KEWAJIBAN JANGKA PANJANG EKUITAS DANA LANCAR EKUITAS DANA INVESTASI

. PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 Tabel 3.1. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Pemerintah Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2010 No. Uraian Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Rata-rata 2006 2007 2008 2009 2010 Pertumbuhan Rp Rp Rp Rp Rp 1 PENDAPATAN 236,430,319,717.8 4 274,050,529,500.0 309,095,813,096.0 354,908,718,569.5 9 346,645,563,056.8 3

10.3 1.1.

Pendapatan Asli Daerah 13,385,945,897.84 12,274,543,000.00 14,730,312,500.00 15,696,851,369.59 26,272,468,555.83

21.4 1

1.1.1. Pajak Daerah 4,521,792,075.0 4,004,392,000.0 4,148,637,500.0 4,396,663,000.0 5,805,996,811.00

7.5 5

1.1.2. Retribusi Daerah 3,141,137,324.4 5 3,663,151,000.0 5,971,675,000.0 7,035,186,000.0 9,625,203,917.12

33.5 7

1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan 1,878,066,310.0 1,607,000,000.0 2,000,000,000.0 2,155,002,369.5 9 5,152,936,446.00

39.2 2

1.1.4. Lain-lain PAD yang sah 3,844,950,188.3 9 3,000,000,000.0 2,610,000,000.0 2,110,000,000.0 5,688,331,381.71

28.8 6

1.2. Dana Perimbangan

223,044,373,820.00 250,677,000,000.00 275,561,516,000.00 276,542,924,200.00 271,044,256,935.0 5.1 7 1.2.1. Dana bagi hasil pajakdan bukan pajak 28,789,373,820.0 25,495,000,000.0 22,491,601,000.0 21,852,805,200.0 25,179,049,935.00

2.7 1

1.2.2. Dana Alokasi Umum 179,085,000,000.0 200,708,000,000.0 221,913,915,000.0 221,405,119,000.0 228,057,807,000.00

6.3 5

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 15,170,000,000.0 24,474,000,000.0 31,156,000,000.0 33,285,000,000.0 17,807,400,000.00

12.2 4

1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

- 11,098,986,500.00 18,803,984,596.00 62,668,943,000.00 49,328,837,566.0 93.8 1.3.1. Dana Hibah - - 5,035,040,000.0 7,000,000,000.0 1.3.2. Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya - 6,850,000,000.0 9,635,000,000.0 9,554,000,000.0 9,453,878,366.00

12.9 2

1.3.3. Dana penyesuaian dan otonomi khusus - - - - 15,520,999,200.00 1.3.4. Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya - 4,248,986,500.0 4,133,944,596.0 6,680,124,000.0 5,899,360,000.00

15.7 3

1.3.5. Dana penguatan desentralisasi fiskal dan percepatan pembangunan daerah - - - 39,434,819,000.0 - 1.3.6. Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan 1,000,000,000.00 1.3.7 Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah 17,454,600,000.00 Sumber : Bagian Keuangan Setdako Tebing Tinggi, 2011.

Bab III - 4

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 Dalam kurun waktu 2006-2010, realisasi pendapatan daerah menunjukkan telah memenuhi target yang ditetapkan. Pendapatan daerah terus meningkat rata-rata mencapai 10,30 persen per tahun meskipun dengan laju pertumbuhan yang cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Dalam periode 2006-2010 realisasi pendapatan asli daerah juga cenderung meningkat secara fluktuatif, dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 21,41 persen. Demikian juga pertumbuhan realisasi dana perimbangan meningkat rata-rata per tahun sebesar 5,17 persen. Gambaran laju pertumbuhan untuk realisasi total pendapatan, dana perimbangan dan PAD serta lain-lain pendapatan yang sah dapat dilihat pada Gambar 3.1, sementara untuk rincian nilai untuk setiap komponen pendapatan dapat di tampilkan pada Tabel. 3.2. Gambar 3.1. Perkembangan Laju Pertumbuhan Total Pendapatan Daerah, PAD, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun 2006-2010 Persen Struktur pendapatan daerah Pemerintah Kota Tebing Tinggi menunjukkan bahwa sumbangan PAD terhadap pendapatan daerah rata-rata sebesar 5,38 persen pertahun selama periode 2006-2010. Sementara, sumbangan dana perimbangan terhadap pendapatan daerah rata-rata sebesar 85,26 persen pertahun dan sumbangan lain-lain pendapatan daerah yang sah rata-rata sebesar 9,33 persen pertahun. Struktur pendapatan daerah tersebut menunjukkan masih cukup tingginya ketergantungan terhadap dana perimbangan sebagai sumber utama pendapatan daerah. Dengan demikian, tantangan dalam lima tahun mendatang adalah bagaimana optimalisasi penggunaan dana perimbangan sembari penggalian sumber – sumber PAD tanpa mendistorsi dunia usaha.

Bab III - 5

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 Tabel 3.2 Perkembangan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2010 Rp TAHUN PENDAPATAN DAERAH KOMPONEN PENDAPATAN DAERAH Rp KONTRIBUSI THD PENDAPATAN DAERAH PAD DANA PERIMBANGAN LAIN-LAIN PEND. YG SAH PAD DP LPYS 2006 236,430,319,718 13,385,945,898 223,044,373,820 5.66 94.34 0.00 2007 274,050,529,500 12,274,543,000 250,677,000,000 11,098,986,500 4.48 91.47 4.05 2008 309,095,813,096 14,730,312,500 275,561,516,000 18,803,984,596 4.77 89.15 6.08 2009 354,908,718,570 15,696,851,370 276,542,924,200 62,668,943,000 4.42 77.92 17.66 2010 346,645,563,057 26,272,468,556 271,044,256,935 49,328,837,566 7.58 78.19 14.23 Rata-rata 304,226,188,788 16,472,024,265 259,374,014,191 28,380,150,332 5.38 85.26 9.33 Sumber : Bagian Keuangan Setdako Tebing Tinggi, 2011. Struktur pendapatan asli daerah PAD Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2010 menunjukkan bahwa sumber utama PAD sebagian besar berasal dari retribusi daerah yaitu rata-rata sebesar 35,06 persen, kemudian menyusul pajak daerah rata-rata sebesar 28,94 persen, lain-lain PAD yang sah sebesar 21,20 persen, serta hasil pengelolaan kekayaan daerah yang hanya sebesar 14,81 persen per tahun. lihat Tabel 3.3. Tabel 3.3 Struktur Pendapatan Asli Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2010 Sumber: Bagian Keuangan Setdako Tebing Tinggi, 2011.

Bab III - 6

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 Gambar 3.2 Kontribusi Masing-masing Jenis PAD dalam Pembentukan PAD Pada Tahun 2006-2010 Struktur PAD tersebut menunjukkan bahwa pajak dan retribusi daerah menjadi sumber utama PAD lihat Gambar 3.2. Peningkatan pajak dan retribusi daerah sangat ditentukan oleh transaksi ekonomi. Oleh sebab itu, dalam lima tahun mendatang tantangan yang harus diatasi antara lain adalah perlunya percepatan pembangunan ekonomi daerah untuk menumbuhkan potensi pajakretribusi daerah, intensifikasi pendataan dan penataan pajak daerah, pembenahan administrasi perpajakan, perbaikan pelayanan perpajakan, sosialiasi dan penyuluhan pajak untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membayar pajak. Selain itu, tantangan yang perlu diantisipasi adalah meningkatkan pelayanan publik, mengoptimalkan pengelolaan kekayaan dan asset daerah, dan memberikan kemudahan perijinan usaha. Langkah lain yang perlu dilakukan adalah penguatan koordinasi antar SKPD pemungut retribusi daerah. Berbagai langkah tersebut secara bertahap diharapkan akan meningkatkan PAD Kota Tebing Tinggi secara berkelanjutan. Tabel 3.4 Realisasi Dana Perimbangan Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2010 Rp Sumber: Bagian Keuangan Setdako Tebing Tinggi, 2010. Sumber pendapatan daerah Pemerintah Kota Tebing Tinggi juga berasal dari Dana Perimbangan. Dalam kurun waktu 2006-2010, Dana Perimbangan Kota Tebing Tinggi rata- rata mencapai Rp. 259,37 milyar pertahun. Kontribusi tertinggi berasal dari dana alokasi

Bab III - 7

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 umum DAU dengan rata-rata sekitar 81,02 persen, kemudian menyusul berasal dari dana bagi hasil pajakbukan pajak dengan rata-rata sebesar 9,69 persen dan dana alokasi khusus DAK sebesar 9,30 persen.

3.1.2. Neraca Daerah

Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan kota. Pada Tabel 3.5. terlihat bahwa tingkat pertumbuhan asset lancar sebesar 6,03 persen sedangkan untuk asset tetap hanya sebesar 6,86 persen. Berbeda halnya dengan item asset lainnya rata-rata mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 50,57 persen lihat Tabel 3.5. Tabel 3.5 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun 2010 No. Uraian Rata-rata Pertumbuhan 1 ASET

1.1. ASET LANCAR

6.03 1.1.1. Kas 4.96 1.1.2. Bagian lancar Tagihan Penj. Angsuran 0.52 1.1.3. Piutang 467.51 1.1.4. Persediaan 37.67 1.1.5. Belanja dibayar dimuka -premi asuransi 4.04

1.2. ASET TETAP

6.86 1.2.1. Tanah 0.69 1.2.2. Peralatan dan Mesin 25.62 1.2.3. Gedung dan Bangunan 28.28 1.2.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan 22.93 1.2.5. Aset Tetap lainnya 6.88 1.2.6. Konstruksi dalam Pengerjaan 47.54 1.2.7. Investasi Jangka Panjang 8.75

1.3. ASET LAINNYA

50.57 1.3.1. Tagihan Penjualan Angsuran 273.96 1.3.2. Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 0.48 1.3.3. Kemitraan dengan Pihak Kedua 7.48 1.3.4. Aset Tak Berwujud 0.00 1.3.5. Aset Lain-lain 0.00 JUMLAH ASET DAERAH 15.20

Bab III - 8

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 No. Uraian Rata-rata Pertumbuhan 2 KEWAJIBAN

2.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

41.32 2.1.1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga 34.10 2.1.2. Uang Muka dari Kas Daerah 0.00 2.1.3. Pendapatan Diterima Dimuka 25.00 2.1.4. Lainnya 0.00

2.1. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

2.1.1. Utang Dalam Negeri 0.00 JUMLAH KEWAJIBAN 41.32 3 EKUITAS DANA

3.1. EKUITAS DANA LANCAR

6.06 3.1.1. SILPA 5.04 3.1.2. Pendapatan yang ditangguhkan 45.78 3.1.3. Cadangan Piutang 52.56 3.1.4. Cadangan Persediaan 37.67 3.1.5. Dana yg hrs disediakan utk bayar utang 0.00 3.1.6 Belanja dibayar dimuka 4.04

3.2. EKUITAS DANA INVESTASI

17.27 3.2.1. Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang 8.75 3.2.2. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 17.59 3.2.3. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 49.98 JUMLAH EKUITAS DANA 15.20 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 15.20 Sumber: Bagian Keuangan Setdako Tebing Tinggi 2011, Diolah Berdasarkan data tabel di atas, diketahui bahwa jumlah aset daerah terlihat mengalami pertumbuhan sebesar 15,20 persen, ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas kegiatan dalam bentuk investasi terhadap pengadaan barang dan jasa. Nilai pertumbuhan ekuitas dana investasi tumbuh sebesar 17,27 persen yang menunjukkan bahwa kinerja daerah memiliki peningkatan dalam hal pembangunan kota. Tabel 3.6. merupakan salah satu analisis neraca daerah yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan kota. Analisis neraca daerah yang dilakukan antara lain rasio lancar, rasio total hutang terhadap total asset serta rasio hutang terhadap modal. Tabel 3.6

Bab III - 9

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Tebing Tinggi NO. Uraian 2007 2008 2009 2010 1. Rasio Lancar Current Ratio 63.231,57 49.242,89 213.606,58 2. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset 0,02 0,01 0,0047 3. Rasio Hutang terhadap Modal 0,02 0,01 0,0047 Sumber: Bagian Keuangan Setdako Tebing Tinggi 2011, Diolah Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dalam bentuk current ratio dimana nilainya tahun 2007 63.231,57 dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 90.222,06. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya dalam hal ini dilihat rasio total hutang terhadap total asset dan rasio hutang terhadap modal dengan nilai masing-masing rata- rata pada tahun 2010 sebesar 0,0047 persen, yang menunjukkan bahwa kemampuan Pemerintah Kota Tebing Tinggi yang semakin baik dalam membiayai hutang jangka panjangnya.

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu