- 13 - 14 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 dengan tugas pokok dan fungsi; serta memperhatikan kondisi keuangan daerah. Sedangkan penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas berarti bahwa penetapan mekanisme pengendalian, pengawasan, evaluasi dan pelaporan berbasis sistem informasi yang dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan sesuai peraturan perundang-undangan sehingga pengelolaan anggaran bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah secara berkelanjutan. Dengan memperhitungkan berbagai perubahan dan asumsi dalam lima tahun mendatang, ketersediaan dan kebutuhan pendanaan pembangunan kota diperkirakan akan terus meningkat untuk mendorong penambahan dan pemupukan modal melalu investasi. Nilai perkiraan beberapa indikator makro ditampilkan pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Perkiraan Kebutuhan Investasi Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 No. SEKTOR 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 PDRB Harga Berlaku Rp. Trilyun 2,581 2,904 3,105 3,329 3,575 3,847 2 Pertumbuhan PDRB Persen 6,19 6,32 6,93 7,20 7,40 7,60 Sumber: Hasil Analisis, 2010.

3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama

Pengelolaan belanja daerah merupakan bagian dari pelaksanaan program pembangunan kota untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan kota tahun 2012-2016. Kebijakan pengelolaan belanja daerah secara bertahap didasarkan pada anggaran berbasis kinerja dengan orientasi pada pencapaian hasil, dan prinsip transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 beserta revisinya melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, struktur belanja daerah dibedakan menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan belanja pegawai, belanja bunga, subsidi, hibah, serta belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung diarahkan untuk mendukung terwujudnya visi, misi Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Komponen belanja terbagi atas belanja pegawai, barangjasa dan belanja modal. Komponen belanja daerah yang digunakan dalam struktur APBD diarahkan pada : 1. Kebijakan untuk belanja tidak langsung diarahkan untuk: a. Meningkatkan efisiensi, efektivitas mutu dan nilai tambah dalam pelayanan umum dan administrasi pemerintahan; b. Melaksanakan kegiatan tugas pokok dan fungsi SKPD yang memenuhi kriteria kesesuaian antara masukan dan daya dukung setiap SKPD, antara keluaran dan manfaat yang dirasakan masyarakat, serta antara dampak dan nilai tambah bagi kemajuan daerah; c. Meningkatkan efektivitas organisasi dengan kriteria kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD, tidak terjadi tumpang tindih, dan dapat mendorong keterpaduan tindakan antar SKPD. 2. Kebijakan Belanja Langsung diarahkan untuk:

Bab III - 13

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 a. Mempercepat terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan kota terutama peningkatan mutu sumberdaya manusia melalui penyediaan layanan pendidikan dan kesehatan, serta mendorong peningkatan perekonomian kota. b. Mendorong pengembangan ekonomi lokal melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis kepulauan, dan memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat; c. Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana kota untuk meningkatkan daya saing daerah dan mendorong pemerataan pembangunan kota. Struktur belanja Pemerintah Kota Tebing Tinggi selama Tahun Anggaran 2006-2010 yang terbagi ke dalam kelompok Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung dapat dilihat pada Tabel 3.11. Tabel 3.11 Realisasi Belanja Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2010 Tahun Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Total Belanja Nilai Nilai Nilai Rp. Rp. Rp. 2006 94,226,012,659.80 47.72 103,235,512,902.60 52.28 197,461,525,562.40 100.00 2007 92,005,060,071.83 32.56 190,536,166,865.00 67.44 282,541,226,936.83 100.00 2008 147,140,154,527.00 44.61 182,681,482,166.00 55.39 329,821,636,693.00 100.00 2009 160,659,166,133.00 45.97 188,800,289,732.00 54.03 349,459,455,865.00 100.00 2010 207,285,495,487.00 65.72 108,145,197,137.00 34.28 315,430,692,624.00 100.00 Rata- rata 140,263,177,775.73 47.32 154,679,729,760.52 52.68 294,942,907,536.25 100.00 Sumber: Bagian Keuangan Setdako Tebing Tinggi, 2010. Komposisi belanja daerah kota selama tahun 2006-2010, menunjukkan porsi belanja langsung lebih besar dibanding dengan belanja tidak langsung dengan rata-rata sebesar 52,68 persen dan 47,32 persen. Hal ini merupakan proporsi yang cukup baik, karena sebagian besar belanja daerah digunakan untuk belanja yang terkait langsung dengan program dan kegiatan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Bab III - 14

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2012 Tabel 3.12 Realisasi Rincian Belanja Tidak Langsung Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2010 Rp. Juta Sumber: Bagian Keuangan Setdako Tebing Tinggi, 2010. Pada Table 3.12. menunjukkan rincian belanja tidak langsung selama periode 2006-2010 dengan rata-rata pertahun sebesar Rp. 140,263 miliar. Belanja pegawai merupakan belanja tertinggi dengan rata-rata pertahun sebesar 94,14 persen. Sementara jenis belanja tidak langsung terendah adalah belanja tidak terduga dengan rata-rata sebesar 0,02 persen. Tabel 3.13 Realisasi Rincian Belanja Langsung Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2010 Rp. Tahun Belanja Pegawai Belanja Barang Dan Jasa Belanja Modal Total Belanja Daerah Nilai Nilai Nilai Nilai Juta Rp. Juta Rp. Juta Rp. Juta Rp. 2006 0.00 0.00 2007 21,482.72 11.27 47,687.89 25.03 121,365.55 63.70 190,536.16 100.00 2008 14,803.09 8.10 59,095.16 32.35 108,783.23 59.55 182,681.48 100.00 2009 18,918.84 10.02 58,847.82 31.17 111,033.63 58.81 188,800.29 100.00 2010 20,562.90 19.01 44,405.82 41.06 43,176.47 39.92 108,145.19 100.00 Rerata 18,941.89 12.10 52,509.17 32.40 96,089.72 55.49 134,032.62 100.00 Sumber : Bagian Keuangan Setdako Tebing Tinggi, 2010. Pada Tabel 3.13. menunjukkan rincian belanja langsung selama periode 2006-2010 dengan rata-rata pertahun sebesar Rp. 134.032,62 juta dengan rincian belanja pegawai 12,10, belanja barang dan jasa 32,40, dan belanja modal 55,49.

Bab III - 15