14 2
Adanya kebijakan pada industri untuk meningkatkan kandungan teknologi dalam negeri dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemandirian.
3
Meningkatnya permintaan terhadap produk dan jasa layanan teknologi BPPT oleh pihak pengguna dunia usaha, masyarakat dan pemerintahpemda.
4
Perubahan ekonomi internasional menuju era ekonomi berbasis pengetahuan knowledge-based economy yang menuntut penguatan pengetahuan dan
kemampuan inovasi sebagai elemen kunci keberhasilan.
5
Adanya kebutuhan untuk peningkatan kapasitas iptek nasional, dan kemandirian serta daya saing bangsa pada 13 bidang teknologi.
6
Adanya otonomi daerah yang mendorong permintaan teknologi untuk UMKM dan daya saing daerah
7
Tuntutan peran BPPT pada pola kerja jejaring networking dalam beragam aktivitas produktif, baik di sektor publik dan bisnis, maupun dalam masyarakat secara umum.
1.2.2. Permasalahan
Permasalahan berupa kelemahan yang dimiliki oleh kedeputian TPSA yang perlu di perhatikan dalam melaksanakan programkegiatan, antara lain:
1.
Rendahnya komitmen kerja dan kurangnya motivasi SDM pada beberapa unit kerja.
2.
Pendekatan pelaksanaan kerja di BPPT masih individual yang belum sesuai dengan Sistem Tata Kerja Kerekayasaan.
3.
Rendahnya technopreneurship SDM BPPT sehingga kurang memperhatikan aspek keekonomian dan komersialisasi produk.
4.
Tingginya kesenjangan komposisi usia pegawai TPSA.
5.
Reward dan punishment belum diterapkan secara memadai
6.
Program dan kegiatan TPSA dan BPPT masih bersifat inward looking dan belum berorientasi pada kebutuhan dan permintaan penggunamarket dunia usaha
masyarakat.
7.
Koordinasi, komunikasi dan kerjasama internal TPSA masihlemah.
8.
Kepemilikan HKI TPSA masih relatif rendah.
9.
Produk teknologi dan jasa layanan TPSA belum dikenal luasakibat kurangnya sosialisasi dan promosi.
10.
Hubungan TPSA dengan instansi lain termasuk industry belum berdasarkan pada inisiatifkebutuhan TPSA dan masih didasarkan pada kebutuhan mereka.
15 11.
Hasil-hasil litbangyasa TPSA belum dikelola dengan baik. Permasalahan berupa ancaman yang mungkin muncul dalam pelaksanaan
programkegiatan, antara lain: 1. Terjadinya brain drain yang dapat mengurangi keunggulan BPPT
2. Anggaran yang tersedia terbatas, tidak fleksibel, tidak dapat dilaksanakan secara multi years sehingga membatasi pengembangan program di TPSA.
3. Industri belum menggunakan jasa layanan teknologi TPSA karena ketergantungan mereka terhadap principal nya.
4. Globalisasi menuntut agar BPPT mampu berhadapan dengan pesaing dari LN dan DN. 5. Kontribusi teknologi terhadap perekonomian nasional belum diukur dengan jelas
sehingga terkesan BPPT belum banyak berperan dalam kancah pembangunan nasional. 6. Koordinasi dan harmonisasi pada tataran regulasikebijakan, antar institusi, program
sangat lemah. 7. Meningkatnya kompetitor asing pada bidang litbangyasa sehingga memperlemah
peran dan fungsi BPPT. 8. Peraturan perundangan yang turut menghambat, seperti kelemahan sistem keuangan
PNBP sangat berpotensi menurunkan daya saing DB TPSA dalam memberikan pelayanan teknologi.
Permasalahan terkait dengan bidang-bidang di kedeputian TPSA, secara umum antara lain:
1.
Di
bidang teknologi sumber daya alam dan kelautan, layanan jasa teknologi survey laut sangat penting dalam mendukung program-program di bidang kemaritiman. Survei
maupun data surface digunakan instansi atau mitra terkait untuk pengkajian studi iklim global maupun regional, serta dapat dimanfaatkan sebagai data dalam mendukung
penangkapan ikan-ikan pelagis di sekitar lokasi. Selain itu juga dapat digunakan untuk prediksi dan pemantauan perubahan iklim, prediksi fenomena El-NinoLa-Nina,
peringatan dini cuaca ekstrem badai tropisanomaly cuaca di wilayah benua maritime Indonesia.
2.
Di
bidang teknologi kebencanaan, ancaman kekeringan yang disertai dengan realita lapangan bahwa telah terjadi penurunan jumlah cadangan air pada waduk-waduk
PLTA di Indonesia, dan perlunya penanganan darurat dalam menghadapi bencana seperti bencana asap akibat kebakaran lahan dan hutan, serta bencana banjir, perlu
dilakukan modifikasi terhadap cuaca.
16
3. Di bidang teknologi lingkungan, sasaran nasional berupa perbaikan mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam di perkotaan dan pedesaan, penahanan laju
kerusakan lingkungan dengan peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan; peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
17
BAB 2 TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM
Dalam rangka pencapaian Pembangunan Jangka Menengah khususnya untuk periode 2015-2019 maka Kedeputian Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam TPSA akan
mendukung visi BPPT yaitu : Pusat Unggulan Teknologi yang mengutamakan inovasi dan layanan teknologi untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa
Upaya - upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi BPPT tersebut dilaksanakan melalui enam misi sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang kebijakan teknologi.
2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumber daya alam.
3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi.
4. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi informasi, energi, dan material.
5. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa.
6. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan inovasi dan layanan teknologi.
Kedeputian Bidang TPSA, dari keenam misi BPPT tersebut akan melaksanakan misi no 2
yaitu : Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumber daya alam.
2.1 Tujuan
Kedeputian Bidang TPSA, dalam rangka mewujudkan dan melaksanakan visi dan misi
pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumber daya alam ke dalam program-program yang
mendukung pembangunan nasional dan pembangunan bidang, maka untuk tahun 2015-2019