Kerangka Konsep Defenisi Operasional

41

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah abstraksi dari suatu realita agar terlihat keterkaitan antar variabel, baik variabel yang diteliti maupun variabel yang tidak diteliti Nursalam, 2003. Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan variabel-variabel yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Variabel independen dalam penelitian ini adalah salah satu kegiatan pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak prasekolah yaitu deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah Jenis deteksi dini tumbuh kembang anak prasekolah. Dimana peneliti akan mengidentifikasi status pertumbuhan dan perkembangan pada anak prasekolah dengan melakukan kegiatan deteksi dini pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah. Skema 3.1 Kerangka Konsep Keterangan : : Diteliti : Tidak diteliti Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang SDIDTK Anak Prasekolah 2. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Prasekolah 3. Intervensi Dan Rujukan Dini Tumbuh Kembang Anak Prasekolah 1. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Prasekolah 1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan. 2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan. 3. Deteksi dini masalah mental emosional 4. Deteksi gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif Universitas Sumatera Utara

B. Defenisi Operasional

Tabel 3.1. Defenisi Operasional N o. Variable Defenisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui atau menemukan status gizi kurang atau buruk dan mikro atau makrosefali. meliputi pengukuran berat badan terhadap tinggi badan BBTB dan pengukuran Lingkar Kepala Anak LKA prasekolah di TK wilayah kerja puskesmas Rantang Timbangan, meteran tinggi badan, Pita pengukur lingkar kepala Dengan mengukur berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala I. BB TB 1. Normal = -2 SD sd 2 SD 2. Kurus = -3 SD s d - 2 SD 3. Kurus sekali = -3 SD 4. Gemuk = 2 SD s d 3 SD 5. Gemuk sekali = 3 SD II. Lingkar Kepala 1. Normal = 2 SD 2. Mikrosefali = 2 SD 3. Makrosefali = 2 SD Ordinal 2. Deteksi dini penyimpangan perkembangan Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengidentifikasi gangguan perkembangan anak keterlambatan, gangguan daya lihat, dan gangguan daya dengar, meliputi tes daya dengar TDD, tes daya lihat TDL anak prasekolah di TK wilayah kerja puskesmas KPSP, instrumen TDD, kartu E atau snellen chart Dengan memeriksa perkembangan anak prasekolah dengan KPSP, memeriksa pendengaran dan penglihatan I. KPSP Kuesioner Pra Skrining Perkembangan 1. Perkembangan sesuai umur S= Jika jawaban “Ya” 9 atau 10 2. Perkembangan meragukan M= Jika jawaban “Ya” 7 atau 8 3. Penyimpangan Perkembangan P= Jika jawaban “Ya” 6 atau 6 II. TDD Tes Daya Ordinal Universitas Sumatera Utara Rantang Dengar 1. Normal 2. Gangguan pendengaran = Jika ada jawaban tidak dalam instrumen tes daya dengar III. TDL 1. Normal 2. Gangguan Penglihatan = jika kedua mata anak tidak dapat melihat baris ketiga poster “E” Deteksi dini penyimpangan mental emosional Pemeriksaan adanya masalah mental emosional dan gangguan pemusatan perkembangan anak prasekolah di TK wilayah kerja puskesmas Rantang KMME, formulir GPPH Dengan memeriksa masalah mental emosional dengan KMME, dan gangguan pemusatan Perkembangan dengan GPPH I. KMME Kuesioner Masalah Mental Emosional 1. Normal 2. Ada masalah mental emosional = jika ada jawaban “Ya” pada KPSP II. GPPH 1. Normal 2. Gangguan Pemusatan Perhatian = Jika nilai total formulir GPPH 13 atau lebih Ordinal Universitas Sumatera Utara 44

BAB IV METODE PENELITIAN