BAB III METODOLOGI PENELITIAN
6.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian perlu dibedakan dari
teknik pengumpulan data yang merupakan teknik yang lebih spesifik untuk memperoleh data Soehartono, 2008: 9. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang dapat menggambarkan sedalam-dalamnya suatu fenomena
yang akan diteliti. Secara sederhana, dapat dinyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah meneliti informan sebagai subjek penelitian dalam lingkungan hidup
kesehariannya. Untuk itu, para peneliti kualitatif sedapat mungkin berinteraksi secara dekat dengan informan, mengenal secara dekat dunia kehidupan mereka,
mengamati dan mengikuti alur kehidupan informan secara apa adanya Idrus, 2009: 23.
Penelitian kualitatif yang peneliti gunakan adalah pendekatan studi kasus, yaitu pendekatan yang menggunakan berbagai sumber data sebanyak mungkin
data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau
peristiwa secara sistematis Kriyantono, 2012: 66. Dalam pendekatan studi kasus, biasanya peneliti akan meneliti satu individu atau unit sosial tertentu secara lebih
mendalam. Peneliti berusaha menemukan semua variabel penting yang terkait dengan diri subjek yang diteliti Idrus, 2009: 57.
6.2 Objek Penelitian
Objek penelitian merujuk pada masalah atau tema yang sedang diteliti. Objek penelitian ini adalah culture shock dalam interkasi komunikasi antarbudaya.
Universitas Sumatera Utara
6.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah
lainnya adalah informan, yaitu orang-orang yang memberi respons atau suatu perlakuan yang diberikan kepadanya Idrus, 2009: 91. Untuk studi kasus, jumlah
informan dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Orang-orang yang dapat dijadikan informan adalah orang yang memiliki pengalaman sesuai
dengan penelitian dan tentu saja yang mudah diakses. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa asal Papua angkatan 2012 di USU.
Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling dan snow ball sampling. Teknik purposive sampling mencakup orang-orang yang diseleksi atas
dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak
dijadikan sampel. Teknik ini diambil karena peneliti mempunyai kriteria untuk memilih subjek penelitian, yaitu mahasiswa asal Papua angkatan 2012 yang sudah
dua tahun tinggal di Kota Medan. Alasan peneliti memilih angkatan 2012 karena mereka sudah tinggak di Medan selama 2 tahun. Lamanya seseorang menempati
suatu daerah akan berpengaruh pada bentuk culture shock apa saja yang dialami dan sudah sampai mana tingkatan culture shock. Lalu peneliti akan bertanya
kepada subjek terdahulu yang sedang diwawancarai tentang siapa saja yang dapat dimintai informasi terkait dengan tema penelitian sampai jumlahnya lebih
banyak. Proses ini baru berakhir bila peneliti merasa data telah jenuh, artinya peneliti tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari wawancara. Dengan teknik
snow ball sampling ini, jumlah informan yang akan menjadi subjek akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan dan terpenuhinya informasi Kriyantono,
2012:158.
6.4 Kerangka Analisis