6.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah
lainnya adalah informan, yaitu orang-orang yang memberi respons atau suatu perlakuan yang diberikan kepadanya Idrus, 2009: 91. Untuk studi kasus, jumlah
informan dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Orang-orang yang dapat dijadikan informan adalah orang yang memiliki pengalaman sesuai
dengan penelitian dan tentu saja yang mudah diakses. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa asal Papua angkatan 2012 di USU.
Pemilihan subjek dilakukan dengan teknik purposive sampling dan snow ball sampling. Teknik purposive sampling mencakup orang-orang yang diseleksi atas
dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Orang-orang dalam populasi yang tidak sesuai dengan kriteria tersebut tidak
dijadikan sampel. Teknik ini diambil karena peneliti mempunyai kriteria untuk memilih subjek penelitian, yaitu mahasiswa asal Papua angkatan 2012 yang sudah
dua tahun tinggal di Kota Medan. Alasan peneliti memilih angkatan 2012 karena mereka sudah tinggak di Medan selama 2 tahun. Lamanya seseorang menempati
suatu daerah akan berpengaruh pada bentuk culture shock apa saja yang dialami dan sudah sampai mana tingkatan culture shock. Lalu peneliti akan bertanya
kepada subjek terdahulu yang sedang diwawancarai tentang siapa saja yang dapat dimintai informasi terkait dengan tema penelitian sampai jumlahnya lebih
banyak. Proses ini baru berakhir bila peneliti merasa data telah jenuh, artinya peneliti tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari wawancara. Dengan teknik
snow ball sampling ini, jumlah informan yang akan menjadi subjek akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan dan terpenuhinya informasi Kriyantono,
2012:158.
6.4 Kerangka Analisis
Data yang dikumpulkan dari informan di lapangan dalam penelitian ini akan dilakukan dengan proses pengumpulan data yang dilakukan terus-menerus
hingga data jenuh.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti akan melakukan reduksi data. Data yang diperoleh dari lapangan yang sangat banyak, sehingga perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi berarti merangkum dan memilih hal-hal apa saja yang pokok, dan berfokus pada hal-hal yang penting saja. Data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan Sugiyono, 2005:
92.
6.5 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah :
1. Penelitian Lapangan field research, yaitu pengumpulan data secara
langsung dengan cara observasi dan wawancara mendalam dengan informan. Untuk menghindari ketidakvalidan data, peneliti melakukan
wawancara secara mendalam kepada narasumber maupun para ahli. Wawancara dalam suatu penelitian yang bertujuan mengumpulkan
keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat, merupakan suatu pembantu utama dari metode observasi pengamatan
Bungin, 2003: 62 2.
Studi Kepustakaan library research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menghimpun data dari buku-buku yang relevan dengan
masalah penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil data dari sumber- sumber bacaan guna mengambil teori-teori yang dikemukakan oleh para
ahli sebagai bahan rujukan.
3.5.1. Penentuan Informan
Dalam penelitian studi kasus, jumlah informan disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dan yang dapat dijadikan informan dalam penelitian ini
adalah orang yang memiliki pengetahuan sesuai dengan penelitian dan juga bersedia untuk dijadikan sebagai informan. Melalui penelitian ini,
peneliti dapat mengenal subjek secara lebih pribadi dan mendalam serta turut merasakan apa yang dialami subjek penelitian. Penentuan informan
dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik purposive sampling dimana ada kriteria yang dibuat oleh peneliti untuk menjadi seorang
Universitas Sumatera Utara
informan dan snowball sampling yaitu teknik yang digunakan dengan cara bertanya ke informan sebelumnya. Adapun yang menjadi informan dalam
penelitian ini adalah mahasiswa asal Papua angkatan 2012 yang kuliah di USU.
3.5.2. Keabsahan Data
Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Keikutsertaan
Kehadiran peneliti dalam setiap tahap penelitian kualitatif membantu peneliti untuk memahami semua data yang dihimpun dalam penelitian.
Hampir dapat dipastikan bahwa peneliti kualitatif adalah orang yang turun secara langsung melakukan wawancara dan observasi terhadap
informan-informannya. Karena itu peneliti memiliki waktu yang lama bersama dengan informan di lapangan, bahkan hingga tercapainya
kejenuhan pengumpulan data. 2.
Ketekunan Pengamatan Pengamatan
adalah suatu teknik pengumpulan data yang
menggunakan semua panca indra termasuk pendengaran, perasaan, dan insting peneliti. Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di
lapangan maka, derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula Bungin, 2007 : 262-264.
6.6 Teknik Analisis data
Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milihnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mendeteksinya, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa
yang dapat diceritakan kepada orang lain Moleong, 2005: 248. Methew B. Milles dan Michael Huberman membagi tiga alur dalam proses
analisis data kualitatif yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Reduksi data, proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengasbtrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan di lapangan
2. Penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengamatan tindakan 3.
Penarikan kesimpulan, kesimpulan tergantung pada besarnya kumpulan catatan lapangan Patilima, 2005
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan hasil yang diperoleh peneliti dari bentuk wawancara, observasi langsung dan data lainnya yang peneliti dapatkan selama
penelitian berlangsung. Pada penelitian ini, proses wawancara dilakukan dengan 6 orang mahasiswa asal Papua angkatan 2012 dari berbagai fakultas di USU yang
nantinya akan disebut sebagai informan dan 1 orang sebagai key-person yang mana jawabannya diperlukan pada konteks masalah sebagai bahan referensi
peneliti dan juga menunjuk mahasiswa asal Papua yang pantas dijadikan informan. Pada bab ini akan dijabarkan hasil penelitian yang peneliti peroleh beserta
pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu bagaimana mahasiswa asal Papua berinteraksi dengan mahasiswa USU lainnya dan culture shock apa saja
yang mereka alami selama tinggal di Medan serta bagaimana cara mengatasi culture shock tersebut.
4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara USU adalah salah satu universitas negeri yang terletak di Kota Medan, Indonesia. Universitas Sumatera Utara adalah salah
satu universitas terbaik di pulau Sumatera
dan universitas pertama di pulau Sumatera yang mempunyai Fakultas Kedokteran. USU didirikan sebagai Yayasan
Universitet Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni
1952 . Fakultas pertama adalah
Fakultas Kedokteran yang didirikan pada 20 Agustus
1952 , yang kini diperingati
sebagai hari jadi USU. Presiden Indonesia, Soekarno
kemudian meresmikan USU sebagai universitas negeri ketujuh di Indonesia pada tanggal
20 November 1957
. USU memiliki 14 fakultassekolah yaitu Kedokteran, Hukum, Pertanian,
Teknik, Kedokteran Gigi, Ekonomi, Sastra, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Farmasi,
Psikologi, Keperawatan dan Pascasarjana. Jumlah program studi yang ditawarkan sebanyak 135, terdiri dari 19 tingkat doktoral, 32 magister, 18 spesialis, 5 profesi,
46 sarjana, dan 15 diploma. Jumlah mahasiswa terdaftar saat ini lebih dari 33.000
Universitas Sumatera Utara