10
7. MANAJEMEN PERMINTAAN DAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK
Pemenuhan kebutuhan tenaga listrik di berbagai wilayahdaerah belum terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitas sesuai yang dibutuhkan
konsumen. Hal ini disebabkan permintaan listrik yang tinggi tetapi tidak dapat diimbangi dengan penyediaan tenaga listrik.
Program-program yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan listrik baik secara kualitas maupun kuantitas yaitu dengan melaksanakan program
di sisi permintaan Demand Side Management
dan di sisi penyediaan Supply Side Management
. Program Demand Side Management
dimaksudkan untuk mengendalikan pertumbuhan permintaan tenaga listrik, dengan cara mengendalikan beban puncak, pembatasan sementara
sambungan baru terutama di daerah kritis, dan melakukan langkah-langkah efisiensi lainnya di sisi konsumen. Program
Supply Side Management dilakukan melalui optimasi penggunaan pembangkit tenaga listrik yang ada
dan pemanfaatan captive power
. 8. PENANGGULANGAN KRISIS PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK
Dalam upaya menanggulangi daerah-daerah yang mengalami krisis penyediaan tenaga listrik, dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu melalui Program
Penanggulangan Jangka Pendek dan Program Penanggulangan Jangka MenengahPanjang.
Program penanggulangan jangka pendek dilakukan untuk penyelesaian krisis penyediaan tenaga listrik secara cepat sebelum pembangkit yang sudah
direncanakan selesai dibangun, sehingga pemadaman yang terjadi dapat dihindari secepat mungkin. Program ini dilakukan melalui kegiatan penambahan
kapasitas pembangkit dan penyaluran daya melalui jaringan transmisi dan distribusi. Penambahan daya dilakukan melalui sewa pembangkit, pembelian
kelebihan kapasitas pembangkit
captive dan pengadaan pembangkit baru yang
cepat masa pembangunannya. Di samping itu dilakukan upaya pengurangan beban puncak melalui pengurangan pemakaian listrik pada saat beban puncak.
Program penanggulangan jangka menengahpanjang dengan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang baru, baik oleh PT PLN Persero maupun IPP
yang memerlukan waktu konstruksi 3 - 5 tahun.
Program Jangka Pendek
Program jangka pendek ini dilaksanakan sampai beroperasinya pembangkit- pembangkit PLTU Batubara sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 71
Tahun 2006 dan pembangkit-pembangkit IPP serta sistem transmisinya yang diperkirakan selesai secara bertahap mulai tahun 2009.
11 a. Sisi Penyediaan
Mempercepat pergantian bahan bakar solar HSD menjadi MFO; Mempercepat pasokan gas;
Menurunkan susut jaringan dan meningkatkan efisiensi administrasi; Penambahan Kapasitas Baru termasuk melalui program listrik
perdesaan dan sewa pembangkit; Pemanfaatan
Captive Power ;
Optimasi Kapasitas Terpasang yang ada; PenyelesaianPeningkatan kemampuan Jaringan TransmisiDistribusi
dan interkoneksi. b. Sisi Kebutuhan
Pengendalian Pertumbuhan Beban terutama beban puncak; Penerapan tarif non subsidi untuk pelanggan mampu R3 di atas
6.600 VA; Sambungan baru dilakukan secara selektif;
Sosialisasi penghematan penggunaan listrik dan Lampu Hemat Energi LHE;
Penurunan losses
antara lain melalui peningkatan kegiatan penertiban
pencurian listrik P2TL.
Program Jangka MenengahPanjang
a. Diversifikasi penggunaan energi primer BBM ke non-BBM untuk pembangkit tenaga listrik;
b. Meningkatkan Partisipasi Swasta IPP dalam penyediaan tenaga listrik;