22. Kitab Sifat al-Qiyamah, al-Raqa’iq dan al-Wara’ terdiri atas 60 bab dan 110 hadist.
23. Kitab Sifat al-Jannah, terdiri atas 27 bab dan 45 hadist. 24. Kitab Jahannam, terdiri atas 38 bab dan 73 hadist.
Juz kelima terdiri dari 10 pembahasan, ditambah satu bahasan tentang ila’ dan di-tahliq oleh Ibrahim ‘Adwah ‘Aud, yaitu :
1. Kitab al-Imam, terdiri atas 18 bab dan 31 hadist. 2. Kitab al-‘Ilm, terdiri atas 19 bab dan 31 hadist.
3. Kitab Isti’zan, terdiri atas 34 bab dan 43 hadist. 4. Kitab al-Adab, terdiri atas 75 bab dan 115 hadist.
5. Kitab al-Nisa’, terdiri atas 7 bab dan 11 hadist. 6. Fadla’il al-Qur’an, terdiri atas 25 bab dan 41 hadist.
7. Kitab al-Qira’at, terdiri atas 13 bab dan 18 hadist. 8. Kitab Tafsir al-Qur’an, terdiri atas 95 bab dan 158 hadist.
9. Kitab al-Da’waat, terdiri atas 133 bab dan 189 hadist. 10. Kitab al-Manaqib, terdiri atas 75 bab dan 133 hadist.
11. Kitab al-‘Ila’, dijelaskan panjang lebar pada beberapa sub-bab. Kitab al-Jami’ al-Shalih atau Sunan Tirmidzi ditulis al-Tirmidzi pada abad
ke-3 H, yakni periode “penyempurnaan dan pemilahan”. Kitab al-Tirmidzi ini memuat seluruh hadist kecuali sangat dhaif dan munkar. Satu spesifikasi kitab al-
Tirmidzi adalah adanya penjelasan tentang kwalitas dan keadaan hadistnya. Melalui Kitab al-Jami’ al-Shalih ini pula al-Tirmidzi memperkenalkan istilah hadist hasan,
yang sebelumnya hanya dikenal istilah hadist shahih dan dha’if. Kriteria itu dengan konsisten diaplikasikan al-Tirmidzi dalam kitabnya tersebut. Suryadi, 2003 : 259
5. Imam Nasa’I 215-303 H. 835 M
a.Riwayat Hidupnya Nama lengkapnya adalah Imam Ahmad ibnu Syu’aib ibnu Ali ibnu Sinan
ibnu Bahr ibnu al-Khurasani al-Nasa’i. Nama beliau dinisbatkan kepada kota tempat
beliau dilahirkan. Beliau lahir pada tahun 215 H. di kota Nasa’I yang masih termasuk wilayah Khurasan Suparta, 2002 : 247-248, Beliau wafat pada hari Senin 13 Shafar
303 H. 915 M di al-Ramlah. Menurut satu pendapat beliau meninggal di Makkah, yakni saat beliau mendapat cobaan di Damsyik beliau meminta supaya di bawa ke
Makkah, sampai beliau wafat dan kemudian dimakamkan disuatu tempat antara Shafa dan Marwa. Suparta, 2002 : 249
b. Kitab Sunan Nasa’i Imam Nasa’I sangat selektif dalam menetapkan sebuah criteria seorang
rawi, beliau berhasil menyusun sebuah kitab yang cukup berharga dan sangat “besar” diberi nama Sunan al-Kubra. Karena di dalamnya beliau mengadakan pemisahan
antara hadist dha’if, hasan dan shahih, maka beliau akhirnya mengarang sebuah kitab diberi nama al-Mujtaba’ yang merupakan hasil seleksi dari kitab al-Kubra, dan isinya
hanya terdiri dari hadist shahih saja. Kitab al-Mujtaba’ inilah yang akhirnya kita kenal dengan sekarang dengan nama Sunan al-Nasa’i. Afdawaiza’, 2003 : 273
Adapun sistematika penyusunannya dengan lengkap dapat disebutkan sebagai berikut : Afdawaiza’, 2003 : 274
No Nama Kitab
Juz Hlm.
No Nama kitab
Juz Hlm
1 Al-Muqaddimah
I 3
4 Al-Haidl
I 147
2 Al-Thaharah
I 12
5 Al-Ghusl wa al-
Tayamum I
162 3
Al-Miyah I
141 6
Al-Shalah I
178 7
Al-Mawaqif I
198 24
Al-Nikah VI
44 8
Al-Adzan II
3 25
Al-Thalaq VI
112 9
Al-Masajid II
26 26
Al-Khail VI
178 10
Al-Qiblah II
47 27
Al-Ahbas VI
190 11
Al-Imamah II
58 28
Al-Washaya VI
198 12
Al-Jum’ah III
71 29
al-Nahl VI
216 13
Tafsir al-Shalah fi al-Safar
III 95
30 Al-Hibah
VI 226
14 al-Kusuf
III 101
31 Al-Ruqaba’
VI 228
15 Al-Istisqa’
III 125
32 Al-‘Umra
VI 228
16 Shalat al-Kusuf
III 136
33 Al-Aiman wa al-
Nudzur wa al- Muzara’ah
VII 3
17 Shalat al-‘Idain
III 146
34 ‘Asyrah al-Nisa’
VII 58
18 Qiyam al-Lail wa
tathawu’ al-Nahr III
161 35
Tahrir al-Dam VII
70 19
Al-Janaiz IV
3 36
Qism al-Faj VII
117 20
Al-Shiyam IV
97 37
Al-Ba’iah VII
124 21
Al-Zakah V
3 38
Al-Aqiqah VIII
145 22
Manasik al-Hajj V
83 39
Al-Far’a wa al-‘Athirah
VII 147
23 Al-Jihad
VI 3
40 Al-Shaid wa al-
Zaba’ ibnu Hajr al-Asqalani
VII 158
41 Al-Dahaya
VII 186
44 Qath’u al-Sariq
VIII 57
42 Al-Buyu’
VII 212
45 Al-Aiman wa al-
Syara’ VIII
86 43
Al-Qasamah VIII
3 46
- -
- Kitab hadist Sunan al-Nasa’I ditulis dengan menggunakan metode al-Sunan
yaitu metode penulisan hadist yang sistematikanya mengikuti bab-bab yang ada dalam kitab fiqih Afdawazi’a, 2003 : 227
6. Imam Ibnu Majjah 209-272 H. 824-887 M