Imam Nasa’I 215-303 H. 835 M

22. Kitab Sifat al-Qiyamah, al-Raqa’iq dan al-Wara’ terdiri atas 60 bab dan 110 hadist. 23. Kitab Sifat al-Jannah, terdiri atas 27 bab dan 45 hadist. 24. Kitab Jahannam, terdiri atas 38 bab dan 73 hadist. Juz kelima terdiri dari 10 pembahasan, ditambah satu bahasan tentang ila’ dan di-tahliq oleh Ibrahim ‘Adwah ‘Aud, yaitu : 1. Kitab al-Imam, terdiri atas 18 bab dan 31 hadist. 2. Kitab al-‘Ilm, terdiri atas 19 bab dan 31 hadist. 3. Kitab Isti’zan, terdiri atas 34 bab dan 43 hadist. 4. Kitab al-Adab, terdiri atas 75 bab dan 115 hadist. 5. Kitab al-Nisa’, terdiri atas 7 bab dan 11 hadist. 6. Fadla’il al-Qur’an, terdiri atas 25 bab dan 41 hadist. 7. Kitab al-Qira’at, terdiri atas 13 bab dan 18 hadist. 8. Kitab Tafsir al-Qur’an, terdiri atas 95 bab dan 158 hadist. 9. Kitab al-Da’waat, terdiri atas 133 bab dan 189 hadist. 10. Kitab al-Manaqib, terdiri atas 75 bab dan 133 hadist. 11. Kitab al-‘Ila’, dijelaskan panjang lebar pada beberapa sub-bab. Kitab al-Jami’ al-Shalih atau Sunan Tirmidzi ditulis al-Tirmidzi pada abad ke-3 H, yakni periode “penyempurnaan dan pemilahan”. Kitab al-Tirmidzi ini memuat seluruh hadist kecuali sangat dhaif dan munkar. Satu spesifikasi kitab al- Tirmidzi adalah adanya penjelasan tentang kwalitas dan keadaan hadistnya. Melalui Kitab al-Jami’ al-Shalih ini pula al-Tirmidzi memperkenalkan istilah hadist hasan, yang sebelumnya hanya dikenal istilah hadist shahih dan dha’if. Kriteria itu dengan konsisten diaplikasikan al-Tirmidzi dalam kitabnya tersebut. Suryadi, 2003 : 259

5. Imam Nasa’I 215-303 H. 835 M

a.Riwayat Hidupnya Nama lengkapnya adalah Imam Ahmad ibnu Syu’aib ibnu Ali ibnu Sinan ibnu Bahr ibnu al-Khurasani al-Nasa’i. Nama beliau dinisbatkan kepada kota tempat beliau dilahirkan. Beliau lahir pada tahun 215 H. di kota Nasa’I yang masih termasuk wilayah Khurasan Suparta, 2002 : 247-248, Beliau wafat pada hari Senin 13 Shafar 303 H. 915 M di al-Ramlah. Menurut satu pendapat beliau meninggal di Makkah, yakni saat beliau mendapat cobaan di Damsyik beliau meminta supaya di bawa ke Makkah, sampai beliau wafat dan kemudian dimakamkan disuatu tempat antara Shafa dan Marwa. Suparta, 2002 : 249 b. Kitab Sunan Nasa’i Imam Nasa’I sangat selektif dalam menetapkan sebuah criteria seorang rawi, beliau berhasil menyusun sebuah kitab yang cukup berharga dan sangat “besar” diberi nama Sunan al-Kubra. Karena di dalamnya beliau mengadakan pemisahan antara hadist dha’if, hasan dan shahih, maka beliau akhirnya mengarang sebuah kitab diberi nama al-Mujtaba’ yang merupakan hasil seleksi dari kitab al-Kubra, dan isinya hanya terdiri dari hadist shahih saja. Kitab al-Mujtaba’ inilah yang akhirnya kita kenal dengan sekarang dengan nama Sunan al-Nasa’i. Afdawaiza’, 2003 : 273 Adapun sistematika penyusunannya dengan lengkap dapat disebutkan sebagai berikut : Afdawaiza’, 2003 : 274 No Nama Kitab Juz Hlm. No Nama kitab Juz Hlm 1 Al-Muqaddimah I 3 4 Al-Haidl I 147 2 Al-Thaharah I 12 5 Al-Ghusl wa al- Tayamum I 162 3 Al-Miyah I 141 6 Al-Shalah I 178 7 Al-Mawaqif I 198 24 Al-Nikah VI 44 8 Al-Adzan II 3 25 Al-Thalaq VI 112 9 Al-Masajid II 26 26 Al-Khail VI 178 10 Al-Qiblah II 47 27 Al-Ahbas VI 190 11 Al-Imamah II 58 28 Al-Washaya VI 198 12 Al-Jum’ah III 71 29 al-Nahl VI 216 13 Tafsir al-Shalah fi al-Safar III 95 30 Al-Hibah VI 226 14 al-Kusuf III 101 31 Al-Ruqaba’ VI 228 15 Al-Istisqa’ III 125 32 Al-‘Umra VI 228 16 Shalat al-Kusuf III 136 33 Al-Aiman wa al- Nudzur wa al- Muzara’ah VII 3 17 Shalat al-‘Idain III 146 34 ‘Asyrah al-Nisa’ VII 58 18 Qiyam al-Lail wa tathawu’ al-Nahr III 161 35 Tahrir al-Dam VII 70 19 Al-Janaiz IV 3 36 Qism al-Faj VII 117 20 Al-Shiyam IV 97 37 Al-Ba’iah VII 124 21 Al-Zakah V 3 38 Al-Aqiqah VIII 145 22 Manasik al-Hajj V 83 39 Al-Far’a wa al-‘Athirah VII 147 23 Al-Jihad VI 3 40 Al-Shaid wa al- Zaba’ ibnu Hajr al-Asqalani VII 158 41 Al-Dahaya VII 186 44 Qath’u al-Sariq VIII 57 42 Al-Buyu’ VII 212 45 Al-Aiman wa al- Syara’ VIII 86 43 Al-Qasamah VIII 3 46 - - - Kitab hadist Sunan al-Nasa’I ditulis dengan menggunakan metode al-Sunan yaitu metode penulisan hadist yang sistematikanya mengikuti bab-bab yang ada dalam kitab fiqih Afdawazi’a, 2003 : 227

6. Imam Ibnu Majjah 209-272 H. 824-887 M