Imam Abu Dawud 202-275 H. 817-889 M

42 اهريغ و بدلا نم ظافللا 5 21 43 رعشلا 1 10 44 يؤرلا 4 23 45 لئاضفلا 36 174 46 مهنع لاعت هللاىضر ةباحصلا لئاضف 60 232 47 بادلا و ةلصلاوربلا 51 166 48 ردقلا 8 34 49 ملعلا 6 16 50 رافغتسلا و ةبوتلا و ءاعدلا و ركذلا 27 101 51 ةبوتلا 11 60 52 مهماكحا و نيقفانملا ةفص 1 83 53 رانلا و ةنجلا و ةمايقلا ةفص 19 76 54 اهلها و اهميعت ةفص و ةنجلا 18 101 55 ةعاسلا طارشاو نتفلا 28 143 56 قئافرلا ودهزلا 20 75 57 ريسفتلا 8 34 Pada akhir kitab ini terdapat kitab قوقرلا akan tetapi tidak dibuat satu nomor tersendiri. Kitab ini disusun dalam rentang waktu yang sangat leluasa, susunannya sangat sistematis dan pengulangan hadistnya relative sedikit. Namun demikian, dalam kitab inipun terdapat beberapa hadist yang dikritik. Kritik yang muncul terutama bukan aspek sanadnya tetapi tertuju pada matannya, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pemahaman atau pemaknaan Nurhadi, 2003 : 223

3. Imam Abu Dawud 202-275 H. 817-889 M

a. Riwayat Singkatnya Nama lengkapnya : Imam Abu Dawud Sulaiman Ibnu al-Asy’ats Ibnu Ishaq al-Sijistany. Bliau dinisbatkan kepada tempat kelahirannya, yaitu Sisjistan terletak antara Iran dan Afghanistan. Beliau dilahirkan di kota tersebut pada tahun 202 H 817 M. Suparta, 2002 : 243. Abu Dawud meninggal pada hari Jum’at 15 Syawal 278 H. 889 M di Bashra Suparta, 2002 : 246 b. Sunan Abu Dawud Abu Dawud menyusun kitab yang khusus memuat sunnah dan hadist hukum. Dalam kitab ini beliau tidak hanya memuat hadist shahih saja sebagaimana Bukhari dan Muslim, tetapi juga memasukkan hadist hasan dan dla’if, maka beliau menjelaskan kelemahan dari hadist tersebut. Sunan Abu Dawud ini pemberian judul Sunan, biasanya bahwa buku tersebut diberi judul berpatokan pada subyek umum, seperti Thaharah, Shalat, zakat dsb. Yang berkaitan dengan petunjuk dan praktek Nabi dan opini sahabat biasanya tidak dicantumkan dalam sunan tersebut. Oleh sebab itu. Kitab-kitab sunan tidak memuat hadist-hadist yang berkaitan dengan masalah moralitas, sejarah, zuhud, dsb merupakan karyanya yang terbesar. Beliau mengaku telah mendengar hadist Rasulullah SAW. sebanyak 500.000 buah. Dari jumlah itu beliau seleksi dan ditulis dalam kitab sunannya sebanyak 4800 buah. Beliau cukup puas dengan satu atau dua hadist dalam setiap bab. Beliau menulis menulis surat kepada ulama’ Mekkah. “Saya tidak menulis membukukan lebih dari satu atau dua hadist shahih dalam setiap bab walaupun masih ditemukan sejumlah hadist shahih lainnya yang juga berkaitan dengan masalah yang sama. Kalau semua hadist diambil sana-sini maka jumlahnya akan menjadi banyak, dan saya lihat hal itu akan menyulitkan. Satu atau dua hadist akan terasa lebih memudahkan.” Beliau juga pernah mengatakan, ”Saya tidak meletakkan sebuah hadist yang telah disepakati oleh orang banyak yang telah ditinggalkannya. Saya jelaskan dalam kitab tersebut nilainya shahih, semi shahih yushibhu, mendekati shahih yuqarrabuhu, dan jika dalam kitab saya tersebut terdapat hadist yang wahnun syadidun sangat lemah saya jelaskan.” ”Adapun yang kami beri penjelasan sedikitpun, maka hadist tersebut bernilai shahih dan sebagian dari hadist yang shahih ini ada yang lebih shahih dari pada yang lain.” Tetapi terhadap hadist-hadist yang terlewatkan tidak diberi catatan, para ulama’ memasukkan ke dalam kategori hadist yang lemah. Kenapa Abu Dawud membukukan sejumlah hadist lemah dalam sunannya ? Menurut Abu Dawud sebuah hadist yang lemah, jika tidak terlalu lemah, adalam lebih baik bila dibandingkan dengan pendapat para Ulama’ itu sendiri. Oleh karena itu, beliau tetap membukukan hadist lemah tersebut sebagai ganti opini hukum dari pada ulama’ terdahulu Suparta, 2002 : 244-245 Imam Ghazali memandang cukup, bahwa kitab Sunan Abu Dawud ini dibuat pegangan bagi para mujtahid Suparta, 2002 : 246 Abu Dawud membagi sunannya dalam beberapa kitab dan setiap kitab dibagi menjadi beberapa bab. Jumlah kitab sebanyak 35 buah, diantaranya ada tiga kitab yang tidak terbagi ke dalam bab-bab, sedangkan jumlah babnya sebanyak 1871. Syarah atas Sunan Abu Dawud : a. Samsul Haq Azimabadi, menulis Syarah awm al-Ma’bud Syarah Sunan Abi Dawud, b. Khalil Ahmad Anshari w. 1346 H menulis kitab Syarah Tahdzib Abi Dawud yang diedit oleh Ahmad Syakir dengan teman-temannya sebanyak 8 jilid Suparta, 2002 : 246

4. Imam al-Tirmidzi 200-276 H. 824-892 M