Identifikasi Masalah Batasan Masalah
9
Mumpuniarti 2007: 17, menyatakan karakteristik tunagrahita ringan yakni mengalami kelemahan kurang lebih empat bidang yang
berhubungan dengan kemampuan kognitif. Karakteristik tersebut antara lain perhatian, ingatan, bahasa dan akademik. Kelemahan dari
tunagrahita ringan yang menonjol yakni kelemahan dalam bidang akademik, miskin perbendaharaan bahasa, perhatian dan gangguan
ingatan jangka pendek short term memory. Sedangkan menurut Astati 2001: 5 keterampilan motoriknya lebih rendah daripada anak
normal. Karakteristik fisik yan tidak jauh berbeda dari anak normal ini ang tidak terdeteksi sejak awal sebelum masuk sekolah. Anak baru
terdeteksi ketika mulai masuk sekolah baik di sekolah tingkat prasekolah maupun tingkat dasar. Meskipun motorik anak tunagrahita
ringan rendah dengan memberikan pembelajaran berulang-ulang, potensi anak tunagrahita masih bisa ditingkatkan.
Beberapa pengertian dan definisi anak tunagrahita di atas dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud anak tunagrahita adalah kondisi
anak yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidakcakapan dalam kemampuan
adaptif yang terwujud melalui kemampuan berinteraksi sosial yaitu ketidakmampuan dalam penyesuaian perilaku yang terjadi selama
masa perkembangan, kemampuan konseptual dan praktikal dalam kehidupan sehari-hari. Anak tunagrahita ringan pada umumnya secara
fisik tidak memperlihatkan perbedaan dengan anak normal lainnya.
10
Anak tunagrahita ringan termasuk kelompok mampu didik. Anak yang tergolong dalam tunagrahita ringan memiliki lebih banyak kelebihan
dan kemampuan. Mereka mampu dididik dan dilatih misalnya, membaca, menulis, berhitung, menjahit, memasak, bahkan bekerja.
Tunagrahita ringan lebih mudah diajak berkomunikasi, selain itu kondisi fisik mereka tidak begitu mencolok.