Definisi Operasional METODE PENELITIAN

32

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini memuat garis besar topik atau masalah yang menjadi pegangan wawancara. Pedoman wawancara dalam penelitian ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan proses kemampuan anak tunagrahita ringan dalam kegiatan pembuaan batako serta proses pembentukan kerjasama anak tunagrahita ringan dalam kegiatan pembuatan batako. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun instrumen dimulai dari mendefinisikan variabel penelitian. Selanjutnya menjabarkan variabel ke dalam sub variabel yaitu proses kegiatan pembuatan batako dan proses pembentukan kerjasama dalam pembuatan batako. Dari sub variabel kemudian dijabarkan ke dalam indikator tentang komponen pembelajaran meliputi: tujuan, materi, metode, media, guru, pendekatan, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi.. Kemudian menyusun tabel persiapan atau kisi-kisi instrumen yang terdiri dari kolom variabel, sub variabel, indikator dan butir observasi dan wawancara. Kisi-kisi instrumen penelitian dalam pelaksanaan Pembentukan kerjasama dalam proses pembuatan batako, sebagai berikut: 33 Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian No Variabel Sub Variabel Indikator Cara Pengambilan Data 1. Pembentukan kerjasama dalam proses pembuatan batako 1. Pelaksanaan proses pembuatan batako a. Tahap persiapan - anak harus mempersiapkan alat dan bahan - alat terdiri dari cetakan, alat press, cangkul, dan cetok - bahan terdiri dari pasir, semen, kerikil, dan air - Dalam proses ini dua orang anak bertugas untuk mempersiapkan adonan yang terdiri dari pasir, semen, kerikil, dan air. - Seorang anak lagi bertugas mempersiapkan cetakan b. Main process atau proses pencetakan batako - proses ini dikerjakan minimal oleh dua orang - seorang bertugas menuang adonan semen dan yang satu lagi bertugas untuk mengepress c. Drying atau pengeringan batako - setelah cetakan dilepas batako akan dikeringkan minimal satu hari - proses pengeringan selanjutnya selama seminggu. d. Finishing - Penyelesaian dilakukan dengan menghitung jumlah batako yang telah dibuat dan dilakukan oleh dua orang Observasi, Wawancara, Dokumentasi 2. Pembentukan kerjasama dalam proses pembuatan batako

a. Kemampuan komunikasi

b. Empati kemampuan untuk memahami kesulitan individu lain c. Sikap mendukung keinginan untuk memberikan bantuan kepada orang lain Observasi, Wawancara, Dokumentasi

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN METODE VAKT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBEDAKAN BENTUK HURUF PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C DI SLB NEGERI TRITUNA SUBANG.

0 2 42

PROGRAM PELATIHAN BINA DIRI TERHADAP ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BINA DIRI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB AYAHBUNDA PARUNGPANJANG BOGOR.

2 3 32

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN ISI TEKS BACAAN MELALUI VIDEO PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB AL BAROKAH CIAMIS.

0 0 55

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGRADASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB “SABILULUNGAN”.

0 1 51

KEMAMPUAN MEMBUAT KERUPUK DENGAN STRATEGI KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN TINGKAT SMALB DI SLB-C YPLAB KOTA BANDUNG.

0 2 39

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB YAPENAS YOGYAKARTA.

0 4 178

PENGARUH AKTIVITAS AKUATIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS ATAS DI SLB N PEMBINA YOGYAKARTA.

1 3 82

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 4 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA DENGAN METODE ROLE PLAYING BAGI ANAK TUNAGRAHITA TIPE RINGAN KELAS 2 SDLB DI SLB NEGERI 1 BANTUL.

0 0 153

PENGARUH METODE VAKT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH Penelitian Subjek Tunggal Anak Tunagrahita Ringan) - repository UPI S PLB 1105216 Title

0 2 3