Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi

B. Hasil Penelitian B.1. Uji Asumsi B.1.1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian setiap variabel menyebar secara normal. Distribusi subjek dikatakan tersebar secara normal apabila nilai p0.05. Uji normalitas sebaran menggunakan tes one sample Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan pada variabel penyesuaian. Tabel 6. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Subjek N 63 Normal Parameters a,b Mean 83.97 Std. Deviation 8.647 Most Extreme Differences Absolute .133 Positive .133 Negative -.061 Kolmogorov-Smirnov Z 1.059 Asymp. Sig. 2-tailed .212 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Data dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai p0.05. Berdasarkan data yang sesuai dengan tabel 6, diperoleh nilai p0.05, oleh karena itu variabel penyesuaian sosial terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara B.1.2.Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan metode Levene’s Test. Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Levenes Test for Equality of Variances F Sig. Skor Equal variances assumed 2.101 .152 Equal variances not assumed Data penelitian dikatakan homogen apabila signifikansi menunjukkan nilai p 0.05. Berdasarkan data yang diperoleh di tabel 7, didapatkan nilai p 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa sampel bersifat homogen terhadap populasi. B.2.Uji Hipotesis Untuk menjawab sejumlah hipotesa yang diajukan maka digunakan independent sample test untuk menguji perbedaan penyesuaian sosial remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi oral dan metode komunikasi total. Tabel 8. Group Statistics 1=komunikasi oral; 2=komunikasi total N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Skor 1 30 81.43 7.123 1.300 2 33 86.27 9.348 1.627 Universitas Sumatera Utara Jika dilihat melalui nilai mean pada tabel, terdapat perbedaan antara mean remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi oral dan remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi total. Mean tertinggi diperoleh kelompok sampel yang menggunakan metode komunikasi total yakni sebesar 86.27 SD=9.348, sedangkan kelompok sampel yang menggunakan metode komunikasi oral memiliki nilai mean sebesar 81.43 SD=7.123. Tabel 9. Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- taile d Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Skor Equal variances assumed 2.101 .152 -2.293 61 .025 -4.839 2.110 -9.059 -.620 Equal variances not assumed -2.323 59.256 .024 -4.839 2.083 -9.007 -.671 Dari hasil perhitungan uji-t di atas, didapatkan nilai p 0.05 yakni didapat kesimpulan bahwa Ho ditolak sehingga Ha diterima. Dengan demikian hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu ada perbedaan penyesuaian sosial remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi oral dan remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi total. Berdasarkan nilai mean dapat disimpulkan bahwa penyesuaian sosial remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi total lebik baik Universitas Sumatera Utara daripada penyesuaian sosial remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi oral. Perbedaan penyesuaian sosialnya terlihat pada dimensi penampilan nyata dan penyesuaian diri terhadap kelompok dengan nilai mean pada kelompok remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi total lebih tinggi dari pada nilai mean pada kelompok remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi oral. Pada dimensi sikap sosial dan kepuasan pribadi tidak berbeda secara signifikan pada kedua kelompok tersebut. B.3. Kategori Skor Penyesuaian Sosial Remaja Tunarungu Tabel 10. Perbandingan Mean Empirik dan Mean Hipotetik Empirik Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Komunikasi oral 72 100 81.43 7.123 29 116 72.5 14.5 Komunikasi total 67 113 86.27 9.348 29 116 72.5 14.5 Tingkat penyesuaian sosial dari sampel penelitian umumnya tinggi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hipotetik yang lebih rendah dibandingkan dengan rata- rata empirik baik pada remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi total ̄ hip = 72.5, ̄ emp = 86.27 ataupun remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi oral ̄ hip = 72.5, ̄ emp = 81.43. Berdasarkant tabel di atas, dapat dilakukan penggolongan skor menjadi skor tinggi, sedang dan rendah untuk variabel penyesuaian sosial. Norma kategorisasi penyesuaian sosial yang digunakan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Norma Kategori Penyesuaian Sosial Rentang Nilai Kategori X µ - 1.0 SD Rendah µ - 1.0 SD ≤ X ≤ µ + 1.0 SD Sedang X ≥ µ + 1.0 SD Tinggi Sebelum melakukan pengkategorian terhadap data penelitian, maka terlebih dahulu dibahas deskripsi umum skor empiris penyesuaian sosial. Deskripsi data penelitian penyesuaian sosial dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 12. Descriptive Statistics Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Penyesuaian sosial 63 67 113 83.97 8.647 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk skor penyesuaian sosial dengan jumlah 63 orang, nilai maksimum skor subjek adalah 113, nilai minimum skor sampel adalah 67, mean skor sampel adalah 83.97 dengan standar deviasi 8.647. Tabel 13. Kategorisasi Norma Skor Penyesuaian Sosial Variabel Rentang Nilai Kategori Jumlah Persentase Penyesuaian sosial X 75 Rendah 7 11.11 75 ≤ X 93 Sedang 46 73.02 X ≥ 93 Tinggi 10 15.87 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kategori penyesuaian sosial remaja tunarungu yang paling tinggi kategorinya adalah kategori sedang Universitas Sumatera Utara sebanyak 46 orang 73.02, urutan kedua adalah kategori tinggi sebanyak 10 orang 15.87, dan urutan ketiga adalah kategori rendah sebanyak 7 orang 11.11. Tabel 14. Kategorisasi Skor Penyesuaian Sosial Ditinjau dari Metode Komunikasi Remaja Tunarungu Variabel Remaja Tunarungu Rentang Nilai Kategori Jumlah Subjek Persentase Penyesuaian sosial Metode komunikasi oral X 75 Rendah 4 13.33 75 ≤ X 93 Sedang 23 76.67 X ≥ 93 Tinggi 3 10 Metode komunikasi total X 75 Rendah 3 9.09 75 ≤ X 93 Sedang 23 69.70 X ≥ 93 Tinggi 7 21.21 Dari tabel di atas maka dapat dikatakan bahwa penyebaran sampel penelitian bervariasi. Jika ditinjau dari penyesuaian sosial, maka dapat dikatakan sampel penelitian baik yang merupakan remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi total dan remaja tunarungu yang menggunakan metode komunikasi oral kebanyakan berada pada kategori sedang. Hal ini berarti remaja Universitas Sumatera Utara tunarungu baik yang menggunakan komunikasi oral dan total memiliki penyesuaian sosial yang cukup baik.

C. Hasil Analisis Tambahan